Minggu, 02 Mei 2021

Tempat Terbaik Bagi Buku

Eka Kurniawan *
Jawa Pos, 12 Jan 2019
 
Di manakah tempat terbaik untuk menyimpan buku? Di rak buku? Rak buku tempat yang sangat terbatas, kecuali rumahmu bisa terus berkembang. Seiring bertambah jumlah bukumu, rak bukumu akan menjadi tempat yang sempit, dan buku-buku mulai menjajah meja kerjamu, sofa tempatmu bersantai, bahkan tempat tidurmu.
 
Bicara tentang rak buku, bahkan rak-rak di toko buku yang ada sekarang seringkali tak sanggup menampung kedatangan buku-buku baru dari penerbit. Toko buku bukannya semakin meluas untuk mengakomodasi pendatang-pendatang baru, yang ada semakin menyempit, berbagi dengan alat-alat tulis dan pertokoan.
 
Rak di toko buku bahkan mulai dilihat sebagai aset properti. Luasnya, atau daya tampungnya, harus dihitung dengan berapa banyak yang bisa dihasilkan dari sana per bulan atau per tahun. Maka buku-buku yang dianggap lambat menghasilkan, dengan cepat digusur oleh buku-buku yang dianggap lebih cepat laku. Rak di toko buku bukan gudang, apalagi lemari arsip.
 
Kondisi ini memang sangat menjengkelkan untuk banyak penerbit, terutama penerbit-penerbit kecil. Apalagi jika penerbit-penerbit itu menerbitkan buku yang serius, atau agak serius, yang tak terjual cepat dalam satu-dua bulan. Memangnya buku penting macam The Origin of Species karya Charles Darwin bisa mendadak bestseller? Demikian pula buku macam biografi pelukis Basoeki Abdullah?
 
Untunglah kesulitan kadang memberi peluang bagi jiwa-jiwa yang kreatif. Iklim yang tidak menguntungkan bagi perkembangan literasi ini didobrak oleh munculnya toko-toko buku alternatif. Pertama, tentu saja toko-toko daring di internet. Mereka tak dihadapkan oleh sewa tempat yang mencekik rekening usaha mereka yang tak seberapa. Ini membuat mereka bisa menampung segala jenis buku, dari yang super laris hingga buku yang pembacanya mungkin hanya puluhan orang.
 
Toko-toko buku daring ini bisa dimiliki nyaris siapa pun. Ada yang benar-benar serius berbisnis, bahkan dengan mendirikan perusahaan secara resmi. Mereka tak hanya membuka situs penjualan, tapi juga hadir dalam bentuk aplikasi. Ada pula ibu rumah tangga, atau mahasiswa, yang melakukannya secara sambilan. Berjualan melalui laman media sosial mereka seperti Facebook atau Instagram.
 
Kedua, saya rasa imbas dari menjamurnya toko buku daring, juga bermunculan toko-toko buku kecil secara fisik. Mereka mungkin tak ditemukan di mal-mal yang benderang, tapi di lingkungan kampus atau komunitas-komunitas. Sama seperti toko buku daring, toko-toko ini juga menjadi tempat lain, bahkan lebih baik, bagi banyak jenis buku menunggu pembelinya. Mereka menjadi berkah bagi banyak penerbit, dan akhirnya bagi literasi di negeri ini.
 
Akan tetapi keadaan yang penuh optimisme ini dirusak oleh beberapa peristiwa razia buku yang datang beruntun. Pertama terjadi di Kediri, disusul peristiwa serupa di Padang. Terakhir, juga terjadi di Tarakan.
 
Ketiganya dilakukan oleh prajurit TNI, juga dengan kesamaan alasan: menyita buku-buku yang diduga mengandung ajaran komunisme. Dengan menduga-duga, jelas mereka belum membaca buku-buku itu. Terbukti bahkan buku-buku Soekarno, salah satu proklamator kita, juga ikut disita. Mereka mengabaikan hukum yang melarang pengambilan paksa buku tanpa izin dari pengadilan.
 
Ada yang mencoba berspekulasi razia ini ada hubungannya dengan politik menjelang pemilu. Apakah itu benar atau tidak, yang jelas ini merupakan pukulan bagi dunia literasi. Peristiwa-peristiwa itu menciptakan rasa takut. Takut menerbitkan buku, takut menjual buku, dan akhirnya takut membaca buku. Bahkan saking ketakutannya, dan mungkin rasa frustasi, penjual buku di Padang memutuskan mengobral bukunya dalam rangka menutup toko.
 
Salah satu cita-cita fundamental kita sebagai bangsa, tercantum dalam UUD 1945, adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Bagaimana kita bisa mencerdaskan bangsa, jika kita didera rasa takut berhubungan dengan buku? Beberapa dekade lalu, di bawah Orde Baru, buku-buku tak hanya dilarang. Orang yang tertangkap menjualnya bahkan masuk penjara. Apakah kita akan kembali ke masa itu?
 
Bagi saya, jelas itu bukan pilihan. Ketakutan ini harus dilawan, dan cara melawannya adalah persis melakukan apa yang mereka tak ingin kita melakukannya. Razia buku, sebagaimana pelarangan dan sensor, merupakan puncak dari ekspresi “kalian jangan membaca buku”. Maka untuk melawannya, ya baca buku-buku itu. Undang-undang paling tinggi di negara ini menjamin hak kita untuk cerdas, antara lain melalui buku.
 
Tentu saja teror bagi pembaca buku mungkin tak akan berakhir begitu saja. Razia dari toko-toko buku itu mungkin hanya awal. Diskusi-disukusi buku beberapa kali digerebek. Hal lebih buruk mungkin akan terjadi: buku ditarik dari toko. Orang yang menjual buku tertentu ditangkap. Dari sejarah runtuhnya peradaban, kita bahkan tahu, perpustakaan pun bisa dibakar.
 
Akan tetapi, sekali kita membaca sebuah buku, buku memperoleh tempat terbaiknya. Buku bisa dirampas, bisa lapuk, bisa dibakar, bisa dipinjam, dan bisa hilang, tapi gagasan yang tertanam di kepala hanya bisa dihapus oleh gagasan yang lain. Bagi kekuasaan yang menghendaki bangsa yang bodoh, buku menjadi berbahaya karena ia mengandung gagasan. Mereka takut gagasan itu masuk ke kepala pembaca.
 
Lawanlah, dengan menyimpan buku-buku itu di kepalamu. Dengan membacanya.
***

*) Eka Kurniawan, lahir di Tasikmalaya, 1975, menyelesaikan pendidikan dari Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tahun 1999. Pada tahun itu ia menerbitkan buku pertamanya yang berasal dari tugas akhir kuliah, Pramoedya Ananta Toer dan Sastra Realisme Sosialis. Ia menulis cerita pendek, novel, maupun esai di berbagai media. https://sastra-indonesia.com/2020/03/tempat-terbaik-bagi-buku/

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar