Kekhilafan atau Keawaman plus Kemalasan???
Sunlie Thomas AlexanderKok si wartawan Kompas NAWA TUNGGAL itu tidak berani mengakui keawamannya sendiri dalam ulasannya pada Kompas Minggu lalu? Ini malah cuma ngutip klarifikasi si Exan Zen di Facebook doang seolah-olah ia sendiri tidak punya salah apa-apa dalam ulasannya terdahulu! Seolah-olah yang salah cuma si Exan saja! Sementara si Exan juga seolah-olah hendak melemparkan kesalahan kepada Gasbanter Journal dan analisa ngawur Listi Mora Rangkuti di Riausastra.com!
Padahal jelas ketiga-tiganya (Nawa, Exan, dan Listi) sama-sama punya kesalahan fatal dalam kasus ini akibat KEAWAMAN dan KEMALASAN masing-masing!!
Masih pakai POLEMIK segala pula! Apa sebagai wartawan koran nasional Kompas, si NAWA ini juga nggak paham apa artinya Polemik kayak si Exan???
Dan satu hal lagi:
Kok si Bro Hasan Aspahani Juru Baca malah kayak mengajak orang memaklumi kesalahan fatal ini dengan alasan negara tidak memfasilitasi penerbitan karya sastra lengkap, bukannya mencoba melihat persoalan secara lebih menyeluruh dan mendasar?
Apa Hasan berani menjamin kalau ada buku kumpulan puisi lengkap Chairil terbaru yang terbit, si Exan dan Listi tidak akan tetap memilih jalur gampang main googling???
Beberapa tahun lalu Gramedia sudah pernah terbitkan kumpulan puisi Chairil cukup lengkap dengan judul "Aku Ini Binatang Jalang" yang diberi pengantar oleh si Nirwan Dewanto kan? Kenapa buku itu nggak dipakai mereka? Buku itu masih bisa dibeli online di Tokopedia dan Bukalapak kok!
Link-link terkait:
http://sastra-indonesia.com/2021/01/kekhilafan-mengambil-puisi/
http://sastra-indonesia.com/2021/01/tertipu-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar