Jumat, 14 Februari 2020

Mengenang Sang Budayawan Bur Rasuanto

Slamet Samsoerizal

Akun media sosial penyair Jose Rizal Manua pada 15 Mei 2019 pukul 20:58 WIB, mengunggah status tentang wafatnya Bur Rasuanto. Tak banyak yang tahu kepergian dan sosoknya. Padahal budayawan yang lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 6 April 1937, dan wafat di Jakarta pada usia 82 tahun ini, akibat penyakit parkinson yang menggerogoti syaraf di tubuhnya –tergolong budayawan yang kiprahnya mendunia.

Budayawan Muslim

Bur Rasuanto, salah satu sosok budayawan muslim dan andal yang dimiliki bangsa ini. Kiprahnya dalam beragam pemikiran tertuang lewat ragam tulisan. Bur Rasuanto, adalah penyair, penulis buku, cerpen, novel, wartawan hingga skenario film. Ia tidak hanya terlibat dalam sastra, tetapi pun denyut sosial, politik, dan kewartawanan.

Sejak di bangku SMA, Bur mulai bergiat di bidang tulis-menulis. Akan tetapi, dia menggeluti sastra secara serius sejak menjadi buruh tambang minyak di PT Stanvac, Palembang. Persoalan yang menjadi perhatian Bur, kala  itu seputar problematika buruh: persaingan di kalangan buruh senior yang bergaji kecil.

Cerpennya yang berjudul Discharge mendapat hadiah kedua majalah Sastra pada tahun 1961. Dua cerpen lainnya: Pertunjukan dan Ethyl Plant mendapat Hadiah Pertama majalah Sastra pada tahun 1962. Ketiga cerpen tersebut, pada 1963, ditambah dengan beberapa cerita pendek karya Bur Rasuanto yang terserak pada beberapa majalah dihimpun dalam dua kumpulan cerita pendek, yaitu Bumi Yang Berpeluh dan Mereka Akan Bangkit.

Kehadiran kedua kumpulan cerita pendeknya itu mengukuhkan Bur Rasuanto sebagai salah satu cerpenis penting Indonesia. Menurut H.B. Jassin, karya Bur merupakan sesuatau yang baru dalam khazanah sastra Indonesia. Bur mengungkapkan persoalan kehidupan buruh tambang, karena pernah bekerja sebagai buruh di pertambangan minyak. Ciri khas yang mewarnai karya-karya Bur Rasuanto adalah kehidupan kaum buruh di industri perminyakan. Kedua cerpen tersebut, pada 1963 diunggulkan sebagai penerima Hadiah Sastra Yayasan Yamin. Namun, penganugerahan tersebut dihalang-halangi oleh seniman LEKRA, sehingga batal diberikan.

Bur Rasuanto juga menulis novel. Pada 1969, ia menulis tiga novel yaitu Sang Ayah dan Manusia Tanah Air pernah dimuat sebagai cerita bersambung dalam harian Sinar Harapan pada tahun 1969. Kemudian pada 1978, ia menulis novel Tuyet dan pada 1979, ia menghasilkan novel berjudul Tambang Emas Bagi Wan Muda. Novelnya yang berjudul Tuyet (1978), memperoleh hadiah Yayasan Buku Utama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Profesi sebagai wartawan ditekuninya pula. Ia tercatat sebagai wartawan perang di Harian Kami dan menjadi Redaktur di Harian Indonesia Raja. Tahun 1967 dia meliput Perang Vietnam. Bur menulis berbagai artikel, mulai dari topik kebudayaan, politik, hingga soal perang Vietnam. Tulisan-tulisannya antara lain “Sketsa-Sketsa Eksklusif dari Laos” dimuat pada Sinar Harapan, 18 Juli 1968-14 Agustus 1968, yang melaporkan pengalamannya selama bertugas sebagai wartawan perang di Laos. Selain itu, “Masalah Mediator dalam Konflik Vietnam” dalam Kompas, 2 Desember 1967, “Vietnam di Selatan Sungai Ben Hai” dalam Harian Kami, 12 Desember 1967, dan “Dengan Pasukan Korea Selatan di Vietnam” dalam Sinar Harapan, 5 Juli 1968.

Pada waktu Indonesia dilanda krisis pada tahun 1966, Bur Rasuanto bergabung dalam demonstrasi yang dilakukan kelompok mahasiswa, guna menuntut keadilan dan kebenaran. Peristiwa tersebut direkam dalam banyak puisinya. Berikut dikutipkan sebuah sajaknya yang mengabadi, bertajuk “Telah Gugur Beberapa Nama”.

Menurut Sulaiman, Priyono (2016) dalam “Literacy map arrangement through Indonesian literature tracing as nation identity with character” sebagai salah satu Angkatan 66, Bur Rasuanto, di samping Ayip Rosidi, W.S.Rendra, Iswi Sawitri, Abdul Wahid, Situmcang, Satyagraha Hocrip, Masnur Samin, Subagio Sastro Wardoyo, dan lain-lainnya tergolong pejuang dalam membela negara untuk tetap tegaknya Pancasila, dan UUD 45 melalui karya-karyanya.

Doktor Filsafat

Saya Berambisi menjadi Presiden adalah judul buku yang mencakup percikan pemikiran gagasan brilian dari Bur Rasuanto. Dalam buku ini terhimpun 28 artikel yang salah satunya dijadikan sebagai judul buku.

Tulisan Bur yang dipublikasikan pada 1977 tersebut, bernuansa tragedi sebelum tragedi. Hal yang dimaksud jelas, yakni kemustahilan di kancah perpolitikan negeri ini. Sewaktu rezim militer, makin tak bisa dilengserkan kepemerintahannya. Dengan kata lain, tidak ada yang mengganti jabatan yang dipimpin Soeharto (dikutip dari pernyataan Pangdam Brawijaya saat itu,  Mayjen Witarmin).

Tidak seorang pun sanggup. Maka, apalah artinya pemimpi. Seakan sia-sia. Namun, pemimpi –setidaknya bagi Bur– berarti orang yang bercita-cita. Tokoh saya dalam esai Bur, meski pada akhirnya, dipaksa menyerah. Ia berhenti pada pemberitahuan Panglima Witarmin. “….mereka yang berambisi jadi presiden sudah dalam black list di tangan sang jenderal.”

"Keadilan sosial bukanlah suatu keadaan mahasempurna, final, selesai. Masyarakat berkeadilan sosial seyogianya tidak dipahami sebagai gambaran masyarakat di surga yang tanpa masalah, tanpa tak kesamaan, tanpa konflik kepentingan dan karena itu tanpa politik. Masyarakat berkeadilan adalah masyarakat manusia biasa dengan segala masalahnya, kecuali bahwa mereka masyarakat berdaulat tidak terbelenggu dalam sekapan oppresif di bawah kekuasaan represif, dan karenanya memiliki kaki langit."

Demikian dikemukakan budayawan Bur Rasuanto dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor ilmu filsafat dari Program Pascasarjana Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat, Jumat 9 April 1999. Bur Rasuanto dihadapan para penguji mempertahankan disertasi berjudul Keadilan Sosial, Pandangan Deontologis Rawls dan Habermas: Suatu Studi Filsafat Politik, dengan predikat sangat memuaskan.

Pencapaian gelar doktor tersebut menakjubkan, mengingat kesibukannya sebagai wartawan sekaligus Ketua Dewan Kesenia Jakarta yang diembannya sejak 1990. Selamat jalan Bur … semoga dilempangkan menuju janah-Nya.

https://iqra.id/mengenang-sang-budayawan-bur-rasuanto-220834/

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar