Selasa, 29 Januari 2019

MEMBACA PENELITIAN MELALUI NOVEL

Misbahus Surur
Jawa Pos, 22 Jan 2017

Kalamata adalah jenis novel yang dikerjakan secara “tidak biasa”. Berkisah tentang pengalaman Made (mirip nama penulisnya), saat diminta sahabatnya, Irana, menuliskan biografi perempuan tokoh seni sekaa dalang, Ni Rumyig. Penulisan biografi ini tak mudah dilakukan, tersebab si tokoh—yang sejarah hidupnya hendak ditulis—disambangi demensia (jenis penyakit gangguan ingatan). Perjalanan panjang riset, dari proses penggalian data hingga teknis penulisan, dengan segala rintangan dan kesulitannya inilah yang menjadi objek (tema, alur sekaligus latar) debut penulisan novel Ni Made Purnama Sari. Sastrawan muda yang lebih dulu kita kenal sebagai penyair melalui, di antaranya, kumpulan puisi Kawitan (2015).

Kisah dibuka dengan perjalanan tokoh aku (Made) saat belajar di Tilburg, Belanda, sampai kemudian ketika terdengar kabar kematian Ny Rumyig, ia kembali teringat dengan kerja penulisan biografi tersebut. Alur novel lalu bergerak mundur, ke masa-masa saat Made meriset jalan hidup Ni Rumyig. Di sinilah pokok-pokok cerita yang menjadi ide utama novel ini digelar: gambaran sisi-sisi lain kesenimanan perempuan yang di usia senjanya mengidap demensia. Tentu saja tak gampang mengumpulkan data dari subjek yang terkena demensia. Lebih-lebih bila data primernya berhubungan dengan usaha mengulik pengalaman dan ingatan hidup si tokoh. Belum soal dugaan keterlibatan si tokoh dengan peristiwa Gestok 1965.

Sebagai ganti, Made pun banyak bersentuhan dengan data-data di luar subjek. Mewawancarai sejumlah narasumber yang cukup representatif terkait masa lalu Ni Rumyig, observasi lokasi, dan mendokumentasikan sejumlah data terkait seni sekaa dalang. Kalamata sendiri punya 3 lapisan: bagian pertama (prolog), kedua (isi) dan ketiga (penutup). Di samping menggunakan data observasi (reportase), novel ini juga dibangun melalui data-data etnografi: sejarah dan tradisi desa, catatan harian, termasuk berbagai dokumen penting masa lampau, yang pernah mengabadikan pedalangan di Bali: dari laporan jurnalistik hingga kajian para etnolog tentang seluk-beluk kesenian pedalangan tersebut.

Teknis penulisan Kalamata memang seperti penulisan etnografi. Di situ, penulis tampak ingin membangun narasi-deskripsi “tak biasa”. Selain bahwa novel ini menggunakan gaya etnografi, pembaca sah saja mencurigainya sebagai karya etnografi yang menyaru novel. Sebab, buku ini memang ditulis sebagaimana karya etnografi dituliskan. Dari sisi inilah, novel ini bisa jadi menarik, atau justru malah menjemukan (?).

Di luar itu, banyak karya etnografi (sebagai bagian dari kajian antropologi) menggunakan teknik sastra menuliskan laporannya. Bukan cuma teknik dan metodenya, melainkan juga segenap ekspresi-ekspesinya. Simak karya-karya antropolog, Clifford Geertz, yang teknis penulisannya diwarnai gaya penulisan sastra (prosa), sebagaimana laporan jurnalistik melakukannya lewat jurnalisme naratif/sastrawi. Kalau kita lihat karya-karya etnografi kerap diselap-selipi penggalan puisi, potongan cerita, ungkapan satir dari novel, peribahasa hingga diktum filsafat. Begitu pula dalam Kalamata, novel ini juga banyak disisipi ragam kutipan buku, data wawancara, potongan laporan etnografi sendiri dan semacamnya.

Apalagi ketika dunia antropologi—yang terhitung bagian dari keilmuan humaniora—kian tampak jadi saintifik (positivistik). Bertumpang-tindihnya yang ilmiah dan yang sastra: saling mempengaruhi dan mengambil teknik penulisannya (interdisipliner), hingga pada tataran sudut pandang, sangat jadi adalah kabar baik. Alih-alih disiplin beda aras ini tetap kaku dan rigid. Dengan kemunculan novel jenis Kalamata, juga buku-buku antropologi yang ditulis menggunakan gaya sastra, semoga saja kian dilimpahi optimisme dan kelenturan, misalnya munculnya formula-formula baru.

Di samping itu, novel ini secara cuma-cuma mengajari pembaca mengenai bagaimana penelitian kualitatif dikerjakan, khususnya di dunia antropologi, lebih spesifik etnografi, yang secara umum juga bisa dirujuk untuk beberapa jenis penelitian berpayung paradigma kualitatif. Jenis penelitian yang masih kerap dipraktikkan secara gagap oleh para dosen, mahasiswa dan kaum akademisi di lingkungan kampus dan instansi-instansi keilmuan lain. Saya kira novel ini lebih sanggup membeberkan (lagi mengajarkan) detail dan teknis dunia penelitian (show) ketimbang pelajaran yang kita peroleh dari buku-buku normatif penelitian (tell).

Di bagian mana novel ini mengajarkan kita praktik penelitian kualitatif? Tentu saja pada jalinan tokoh-tokohnya; relasi, keterlibatan sosok aku (Made, sebagai peneliti) dengan semua objek penelitiannya: jalan hidup yang ditempuh Ni Rumyig hingga saat-saat ia ditimpa demensia. Sebab, Made, di alur novel ini banyak melakukan observasi, pengamatan, dan mencatat laku Ni Rumyig beserta segala hal penting di sekitarnya, termasuk akses-akses Made terhadap berbagai sumber. Semua penelusuran data-data ini menjadi penguat yang mengerucut pada penyingkapan lapis demi lapis peran dan jati diri dari masa lalu dalang perempuan asal Bali tersebut.

Sebagian data-data penulisan biografi di novel ini, bahkan diperoleh melalui kilasan mimpi, yang ternyata amat membantu penelitian Made. Pengalaman dan petunjuk dari mimpi (data yang barangkali sah-sah saja digunakan dalam antropologi) itu justru menghubungkan Made dengan jati diri Ni Rumyig, yang ketika menggunakan peranti lain, belum bisa tersingkap. Ini tersimpul dalam judul: Kalamata (duga saya, petunjuk Sang Kala untuk menyingkap objek).

Di situlah kelebihan novel ini, kemampuannya menggambarkan seluk-beluk dunia penelitian, bahkan teknis dan detail penulisan novel sendiri, dengan lebih hidup. Pembaca dibuat mencermati kerja-kerja praktis penelitian, yang jauh lebih memahamkan ketimbang yang secara teoritik, kita baca-dapatkan dari setumpuk “teks-teks mati” buku penelitian.

Judul Buku : Kalamata
Penulis : Ni Made Purnama Sari
Cetakan : Pertama, Oktober 2016
Halaman : xvi + 226 hlm
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta
Peresensi: Misbahus Surur, editor di nggalek.co dan pengajar di UIN Maliki, Malang.

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar