Sabtu, 04 Agustus 2012

Keraton Yogya Bertabur Puisi

Ahmadun Yosi Herfanda
http://www.infoanda.com/Republika

Selama dua malam berturut-turut, 23-24 Agustus 2007, keraton Yogya bertabur puisi. Tidak kurang dari 30 penyair Indonesia membacakan sajak-sajak mereka di Sasono Hinggil, bagian dari komplek Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Salah satu mata acara Divisi Sastra Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) XIX/2007 itu dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Ir Condroyono MSp, dengan me-launching buku sastra FKY XIX, Tongue in Your Ear, yang berisi makalah pembicara, puisi para penyair dan esei peserta workshop, setebal hampir 500 halaman.


Usai ‘ritual’ pembukaan, peyair Irman Syah (Jakarta) menggebrak dengan dendang puisi dan gerak randai yang memukau ratusan penonton. Kemudian tampil berturut-turut Hamdy Salad (Yogya), S Yoga (Ngawi), Wayan Sunarta (Karangasem), Bustan Basir Maras (Yogya), Badrudin Emce (Cilacap), Afrizal Malna (Yogya), Sindu Putra (Mataram), Arie MP Tamba (Jakarta), Aslan Abidin (Makassar), Hasta Indriyana (Yogya), Jamal T Suryanata (Pleihari), Wowok Hesti Prabowo (Tangerang), Thompson Hs (Pematang Siantar), Mardi Luhung (Gresik) dan Toto ST Radik (Banten).

Hari kedua, dengan jumlah penonton yang tetap membludak, diawali penampilan Tan Lioe Ie (Denpasar) yang memusikalisasikan dan membacakan puisi-puisinya dengan sangat atraktif. Setelah itu tampil TS Pinang (Yogya), Iyut Fitra (Payakumbuh), Acep Zamzam Noor (Tasikmalaya), Ahda Imran (Bandung), Riki Dhamparan Putra (Denpasar), Faisal Kamandobat (Yogya), Marhalim Zaini (Pekanbaru), Agus Hernawan (Padang), Iman Budhi Santoso (Yogya), Gus tf (Payakumbuh), Hasan Aspahani (Batam), Joko Pinurbo (Yogya) dan Sihar Ramses Simatupang (Jakarta).

Untung Basuki, sesepuh Sanggar Bambu dan Bengkel Teater, tampak dengan tulus menyalami panitia Divisi Sastra FKY XIX, Saut Situmorang dan Raudal Tanjung Banua, “Selamat, acara Anda sukses!” katanya, barangkali sambil membayangkan bahwa sudah lama di Yogya tidak ada lagi forum puisi setakzim itu.

Mata acara yang tidak kalah menariknya adalah spoken word (pembacaan puisi lisan), di bekas Hotel Tugu, depan Stasiun Tugu, pada 25 Agustus, mulai pukul 19.00 WIB. Acara dibuka I Gusti Putu Bawa Samar Gantang dari Tabanan, Bali, yang membawakan sajak ‘leak’-nya, dan memukau penonton di ruang terbuka itu. Dengan suara yang melengking tinggi, Samar Gantang tampil prima, membangun variasi kata-kata berbahasa Indonesia dengan tembang dan mantra Bali.

Kemudian, D Zawawi Imron, yang kali ini diminta tampil khusus mendeklamasikan sajak-sajaknya, menggetarkan panggung dengan sajak Sungai Kecil, Ibu dan mencapai puncaknya dalam Sajak Alif yang dibacakan seperti berzikir.

Irman Syah dengan spontanitas dan improvisasinya yang tinggi, merespon panggung dengan menghentakkan kaki membentuk irama yang kemudian diikuti suara bansi (sejenis seruling) yang dimainkannya dengan tingkat keahlian tinggi.

Berturut-turut setelah itu, tampil antara lain kelompok asrama Air Tawar Aceh, Erythina Baskorowati yang membacakan teks Waktu, Batu, Abbas CH (dongeng), Pardiman (accapela), Jamaluddin Lattief (monolog), dan Jahanam (rapp).

Divisi Sastra FKY kali ini juga mengadakan workshop penulisan esei, dan diskusi sastra. Workshop berlangsung di Ruang Seminar Taman Budaya Yogyakarta (TBY), 23 Agustus, mulai pukul 09.30 WIB dengan instruktur Nirwan Ahmad Arsuka dan Katrin Bandel. Selain mengundang 20 penulis muda (peserta inti), panitia workshop juga membuka kesempatan bagi sekitar 15 peserta partisipatif.

Sejumlah pengamat dan peserta peninjau yang diundang khusus dari berbagai kota/daerah di tanah air juga tampak hadir, seperti Mustofa Ibrahim (Sumbar), Jumhari HS (Kudus), Viddy AD Daery (Lamongan), Damhuri Muhammad (Jakarta), Boni Triyana (Jurnas), Fahmi Faqih (Surabaya) dan Dimas Arika Miharja (Jambi). “Acaranya bagus dan intens membuat saya optimis memandang kehidupan kesenian Indonesia mendatang,” kata Mustofa Ibrahim.

Masih di Ruang Seminar TBY, 24 Agustus, mulai pukul 10.00 WIB, diadakan diskusi sastra dengan tema Spirit Penciptaan dan Perlawanan: Mengguggat Politik-Estetik Sastra Dekaden, Membangun Spirit Penyair Independen. Diskusi ini menghadirkan pembicara Acep Zamzam Noor, Afrizal Malna, Aslan Abidin, Gus tf, dan Wowok Hesti Prabowo, dengan moderator Saut Situmorang, yang juga ketua Devisi Sastra FKY 2007.

Afrizal Malna dan Acep Zamzam Noor pada sesi pertama berbicara tentang proses kreatif mereka di tengah situasi pergaulan sastra yang gonjang-ganjing. Mereka mencoba bertahan dengan berbagai strategi yang dibangun sendiri. Afrizal misalnya, setelah sempat lama menetap di Solo, kini memilih tinggal di Yogya dan hidup sepenuhnya dari menulis. Tidak mudah memang, sebab itu berarti memilih menyepi dari hiruk-pikuk ‘politik sastra’ yang kurang menguntungkan.

Hal yang sama dilakukan Acep Zamzam Noor. Dalam menghadapi pergaulan sastra mutakhir ia cenderung menciptakan ruang sendiri yang sebenarnya menawarkan kritik dan ironi. Ia membangun komunitas anak muda di kampung halamannya, Tasikmalaya, sembari mencuatkan soliloqui “sastra tidaklah menegangkan”. Lewat canda, plesetan dan ungkapan main-main, ia menawarkan sastra sebagai urusan kemanusiaan yang bisa mencairkan katub ketegangan. Jadi, tidak sepantasnya dibuat angker dan ekslusif.

Tidak mengherankan, di tengah polemik sastra yang meruncing seperti saat ini, Acep justru bicara tentang hobinya berjalan-jalan dari kota ke kota, filosofi batu akik atau tentang tamu-tamunya yang beragam watak dan latar. “Sastra adalah urusan kemanusiaan yang nilainya tidak bisa dimonopoli untuk kepentingan sesaat dan segelintir orang,” katanya.

Diskusi yang lebih panas terjadi pada sesi kedua, dengan pembicara Wowok Hesti Prabowo, Aslan Abidin dan Gus tf. Aslan menganggap bahwa sastra Indonesia adalah sastra (redaktur) koran yang objektivitasnya perlu terus dikritisi. Itu artinya, sastra tidak boleh tergantung pada hegemoni media, sebab begitu sebuah media memaksakan estetika atau ideologinya, pengarang yang akan jadi korban.

Mengacu kepada sepotong tema spirit penciptaan, Gus tf mempertanyakan, masih perlukah kita mencipta bila semua telah ada dan kebenaran sudah dirumuskan? Menurutnya, masih, sebab kelenyapan bisa membuat puisi bertahan, karena hanya dengan lenyap ia jadi tak temporal, lahir dan lahir terus dalam diri pembaca yang berposisi sebagai subjek.

Sedangkan Wowok Hesti Prabowo tetap konsisten mengkritisi keberadaan Komunitas Utan Kayu dan Goenawan Mohamad yang menurutnya telah menjual kesusasteraan Indonesia di luar negeri. Menurut Wowok, Goenawan dan kawan-kawannya mempromosikan di luar negeri bahwa tidak ada lagi sastrawan di Indonesia, kecuali orang-orang TUK.

Pendapat dikemukakan Wowok itu mendapat sambutan beragam dari peserta diskusi. Ada yang mendukung dan setuju, ada yang malu-malu, ada yang malah balik menyerang Wowok, bahkan ada yang minta moderator diganti sebab dianggap berpihak pada Wowok. Menurut Saut, pernyataan Wowok itu merepresentasikan, sudah sejauh itulah pesona TUK merasuk ke dalam diri sebagian pengarang kita! (ahmadun yh, dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar