untuk mengenang Hasan Junus
UU Hamidy
http://www.riaupos.co/
1. Pewaris Darah Pengarang
Kalau ada pengarang kreatif di Riau tidak mengenal nama Hasan Junus,
maka akan diragukan kepengarangannya. Betapa tidak, sebab tokoh yang
kita ketengahkan ini, sudah mengharu-biru belantara dunia kreatif di
Riau. Mulai dari Kepulauan Riau (Tanjungpinang) sampai ke daratan Riau
(Pekanbaru).
Di Tanjungpinang, dalam tahun
1970-an, Hasan Junus bersama Eddy Mawuntu dan Iskandar Leo (nama pena
Rida K Liamsi dewasa itu) telah menerbitkan buletin budaya bertajuk
Solarium serta memulai karya kreatif dalam sastra dengan kumpulan sajak
mereka Jelaga. Kemudian, setelah pindah dah ke Pekanbaru, Hasan Junus
bersama Rida K Liamsi menerbitkan pula mingguan Genta. Selepas itu Hasan
Junus masih terlibat dengan berbagai kegiatan budaya, di antaranya
dengan majalah Menyimak. Kemudian hampir sepuluh tahun sampai dewasa ini
Hasan Junus memegang teraju majalah budaya Sagang.
Hasan Junus adalah pewaris darah pengarang besar Riau Raja Ali Haji.
Ayahnya Raja Haji Muhammad Yunus Ahmad, masih terbilang anggota
pengarang Rusydiah Klab. Rusydiah Klab adalah perkumpulan pengarang Riau
yang berdiri pada penghujung abad ke-19, berjaya pada awal abad ke-20,
lalu surut kegiatannya pada tahun 1920-an, setelah aktor
intelektualisnya yakni Raja Ali Kelana, terpaksa pindah dari Riau ke
Johor, karena Kerajaan Riau-Lingga dibubarkan oleh Belanda tahun 1913.
Para pengarang Rusydiah Klab, disamping menulis berbagai kitab agama,
bahasa, sastra, sejarah dan sebagainya, juga sempat menerbitkan majalah
budaya dan masyarakat dengan tajuk Al Imam, yang diterbitkan di
Singapura tahun 1906.
Para pengarang Riau yang tergabung dalam Rusydiah Klab, terdiri dari
anak jati Riau sebagai pengarang inti serta dilengkapi oleh berbagai
pengarang dari belahan Nusantara, seperti dari Minangkabau dan Patani.
Semangat mereka telah ditempa oleh semangat jihad Raja Haji
Fisabilillah, yang syahid di Teluk Ketapang tahun 1874. Raja Haji
Fisabilillah, adalah datuk Raja Ali Haji, pengarang Riau yang cerdas
lagi piawai pada abad ke-19.
Raja Haji Muhammad Yunus Ahmad (ayah tokoh kita Hasan Junus)
menerbitkan majalah Peringatan pada bulan Mei 1939 di Pulau Penyengat.
Pada majalah itu Raja Haji Muhammad Yunus Ahmad tercantum sebagai Kepala
Yang Menganggung Soal, sepadan agaknya dengan ketua redaksi sekarang
ini. Dalam majalah itu dibentangkan beberapa pengarang Rusydiah Klab, di
antaranya Raja Haji Abdullah alias Abu Muhammad Adnan, seorang
pengarang yang banyak karyanya.
Hasan Junus mengokohkan kehadirannya di Pekanbaru dengan peristiwa
budaya Sidang Sastra Pekanbaru 1981. Dalam Sidang Sastra Pekanbaru 1981
itu, Hasan Junus tampil pembawa makalah bersanding dengan Umar Junus
dari Universiti Malaya, Kuala Lumpur serta Putu Wijaya dengan isterinya
ketika itu Reni Jayusman dari Jakarta. Selepas itu Hasan Junus menjadi
editor penerbit Bumi Pustaka di Pekanbaru, yakni penerbit yang didirikan
oleh Ibrahim Sattah.
2. Merambah Pengarang Dunia
Satu di antara keunggulan Hasan Junus sebagai pengarang, ialah kemampuan
penanya merambah kegiatan kreatif para pengarang dunia. Hasan Junus
telah membukakan jendela kegiatan kreatif pengarang dunia kepada
pengarang muda di Riau. Dengan penanya, Hasan Junus menghidangkan
tulisan tentang pengarang dari berbagai belahan dunia terutama dari
belahan Eropa. Tapi Hasan Junus juga dapat menulis tentang pengarang
dari Amerika, Timur Tengah bahkan Amerika Latin. Cukup banyak peraih
hadiah Nobel dalam sastra yang telah diulas oleh Hasan dalam
karangannya. Di samping itu, karya-karya terkenal seperti Don Kisot de
la Manca, Kisah Seribu Satu Malam, Mahabarata, Ramayana, dan Bhagavad
Gita, semuanya terapresiasi dengan baik dalam tulisan Hasan. Ini
semuanya tentu memberi apresiasi pula terhadap pengarang muda yang
membaca karangannya. Sementara mengenai para pengarang besar Indonesia,
apalagi para pengarang Rusydiah Klab tersaji dengan sendirinya dalam
berbagai tulisannya.
Tulisan Hasan Junus tentang dunia sastra itu memang cukup banyak
ragamnya. Mulai dari komentar tentang tokoh pengarang, kegiatan
kreatifnya, isi cerita atau karyanya sampai pada hal-hal yang masih
menarik untuk ditulis, dihidangkan kepada pembaca. Tulisan Hasan Junus
mengenai ’’Syair Hukum Nikah‘’ yang dimuat kalau tidak silap dalam surat
kabar Merdeka di Jakarta, mungkin merupakan tulisannya yang pertama,
yang akan menandai dirinya sebagai seorang pengarang yang berbakat.
3. Pena yang Tak Kunjung Kering
Hasan Junus telah membuktikan dengan jalan kehidupan yang ditempuhnya,
bahwa untuk menjadi seorang pengarang yang berkualitas, tidaklah
semata-mata bersandar pada bangku sekolah, yang kemudian memberikan
gelar-gelar, seakan-akan mengakui keberhasilan yang bersangkutan. Hasan
Junus telah memberi contoh nyata, jalan satu-satunya yang harus dilalui
menjadi pengarang adalah menulis atau berkarya. Hasan Junus seakan-akan
hendak mengatakan kepada kita, apa gunanya gelar-gelar, kalau tak ada
karya yang mendukung gelar itu. Keadaan itu hanya membuat orang menjadi
narsis (memuja diri) dengan gelarnya, sehingga akhirnya bisa jadi
mengigau. Seseorang dianggap pernah hidup di muka bumi ini, pertama-tama
ditandai oleh karyanya, bukan oleh batu nisannya.
Kemudian, jalan yang ditempuh oleh Hasan Junus menjadi pengarang yang
sukses, telah memberi arah kepada siapa saja yang ingin menjadi
pengarang yang Handal. Bagi calon pengarang —terutama pengarang kreatif
bidang sastra— yang ingin berhasil, dari pengalaman Hasan Junus dapat
kita simpulkan harus menguasai (beberapa) bahasa dengan baik serta
banyak membaca. Hasan Junus telah membuktikan, betapa penguasaan
bahasanya yang luas lagi baik, mulai dari bahasa Melayu (Indonesia)
Arab, sampai bahasa Perancis, Inggris dan Jerman, bahkan bahasa daerah,
sudah menjadi alat yang ampuh baginya untuk mengetahui selukbeluk dunia
sastra, budaya dan masyarakat. Penguasaan bahasa yang bagus itu
digunakan Hasan untuk membaca, mempelajari dan meneroka berbagai kitab,
buku dan tulisan apa saja, sehingga akhirnya dia mempunyai informasi,
pengetahuan dan ilmu yang memadai, tanpa harus duduk di bangku sekolah
bertahun-tahun, mendengar kuliah para guru yang belum tentu berkualitas.
Hasan Junus, jangan-jangan memang tak mau melanjutkan studinya, karena
bosan mendengar celoteh dan bual para dosen, yang tidak mendorong untuk
bekarya.
Alat berupa penguasaan bahasa yang baik dan hasil bacaan yang luas
lagi mendalam yang dimiliki oleh Hasan Junus tentu dengan mudah
menggerakkan penanya untuk menulis, bila dan di mana saja. Dengan
pikiran yang tajam, pembayangan yang sempurna, Hasan Junus dapat
menampilkan tulisannya lewat rubrik ‘’Rampai’’ pada Riau Pos, sekali
dalam seminggu yang diturunkan tiap Ahad, dengan judul yang menarik
serta bahasa yang indah.
Pena Hasan yang tak pernah kering telah menampilkan beragam jenis
karangan: esei, artikel, cerita pendek, naskah drama dan terjemahan
karya-karya pengarang dunia. Dia juga ikut dalam, kegiatan penelitian
budaya dan sejarah serta ikut menuliskannya. Karyanya Burung Tiung Seri
Gading, sampai dipentaskan tujuh kali. Karangan kreatifnya menjadi bahan
kajian untuk skripsi oleh para mahasiswa. Karena itu, karya-karya Hasan
Junus layak dibuat dokumentasinya oleh pihak Perpustakaan Soeman Hs.
Dibuatkan suatu bilik khusus, sehingga mudah bagi para peminat dan
khalayak untuk membaca dan mempelajarinya.
Pena Hasan Junus yang tak kunjung kering, tak diragukan lagi telah
memberi semangat kreatif dan kekayaan ide kepada para penulis kreatif di
Riau. Melalui rangkaian karangannya, dia telah membuat mata rantai yang
indah dalam tiga gelombang besar pengarang Riau, mulai dari Raja Ali
Haji, tiang mocu pengarang Melayu abad ke-19 sampai pengarang Riau tahun
2000-an ini. Keistimewaan pena Hasan yang tak kunjung kering juga
diperlihatkan oleh semangat kepengarangannya, yang tiada pudar oleh
usia. Potensinya mengarang bagaikan berlomba dengan tambahan usianya,
sehingga di belakangnya, terbentanglah deretan panjang karangannya.
Siapakah agaknya yang akan dapat meneruskannya? ***
UU Hamidy, Penulis setidaknya 50 buku tentang Melayu, penerima
Seniman/Budayawan Pilihan Anugerah Sagang 2007, pengajar di Universitas
Islam Riau.
Tulisan ini sebelumnya telah pernah dimuat di halaman ‘’Budaya’’ Riau
Pos beberapa tahun lalu. Kini, tulisan ini kami muat kembali untuk
mengenang Hasan Junus yang telah berpulang ke Rahmatullah pada Jumat 30
Maret 2012.
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Khoirul Anam
A Qorib Hidayatullah
A Rodhi Murtadho
A. Yusrianto Elga
A. Zakky Zulhazmi
A.S. Laksana
Aang Fatihul Islam
Aba Mardjani
Abd. Mun’im
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Gaffar Ruskhan
Abdul Hadi W. M.
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Malik
Abdul Muis
Abdul Wachid BS
Abdullah Khusairi
Abidah El Khalieqy
Abimardha Kurniawan
Abroorza A. Yusra
Abu Salman
Acep Iwan Saidi
Achmad Farid Tuasikal
Adek Alwi
Adi Marsiela
Adian Husaini
Adib Muttaqin Asfar
Adji Subela
Afandi Sido
Afriza Hanifa
Afrizal Malna
Ageng Wuri R. A.
Ags. Arya Dipayana
Aguk Irawan M.N.
Agus B. Harianto
Agus Bing
Agus Noor
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sri Danardana
Agus Sulton
Agus Sunyoto
Agus Wibowo
Agus Wirawan
Agusri Junaidi
AH J Khuzaini
Ahda Imran
Ahid Hidayat
Ahm Soleh
Ahmad Asyhar
Ahmad Farid Yahya
Ahmad Fuadi
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musthofa Haroen
Ahmad Rofiq
Ahmad Suhendra
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Aini Aviena Violeta
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sekhu
Al Azhar Riau
Al-Fairish
Alex R. Nainggolan
Alexander G.B.
Alfian Zainal
Aliansyah
Alimuddin
Almania Rohmah
Alunk Estohank
Amien Kamil
Amien Wangsitalaja
Anata Siregar
Andi Sutisno
Andy Riza Hidayat
Anies Baswedan
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anis Faridatur Rofiah
Anjrah Lelono Broto
Anna Subekti
Anton Kurnia
Ari Hidayat
Ari Kristianawati
Arie MP Tamba
Arief Junianto
Aris Kurniawan
Arti Bumi Intaran
Arul Arista
AS Sumbawi
Asarpin
Asep Sambodja
Atiqurrahman
Awalludin GD Mualif
Ayu Purwaningsih
Babe Derwan
Bakdi Soemanto
Balada
Bale Aksara
Bamby Cahyadi
Bandung Mawardi
Bayu Dwi Mardana
Bellanissa Zoditama
Beni Setia
Benny Arnas
Beno Siang Pamungkas
Berita
Berita Duka
Bernando J. Sujibto
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Bokor Hutasuhut
Brunel University London
BSW Adjikoesoemo
Budaya
Budhi Setyawan
Budi Darma
Budi Hutasuhut
Budi P. Hatees
Budiawan Dwi Santoso
Bur Rasuanto
Burhanuddin Bella
Bustan Basir Maras
Catatan
Catullus
CB. Ismulyadi
Cerbung
Cerita Rakyat
Cerpen
Chavchay Syaifullah
Cikie Wahab
Cunong Nunuk Suraja
D Zawawi Imron
Dad Murniah
Dadang Ari Murtono
Dahlia Rasyad
Damhuri Muhammad
Damiri Mahmud
Danarto
Daniel Paranamesa
Darju Prasetya
Darman Djamaluddin
Darman Moenir
Dasman Djamaluddin
David Krisna Alka
Dea Anugrah
Dedy Tri Riyadi
Denny JA
Denny Mizhar
Desi Sommalia Gustina
Dewi Anggraeni
Dharma Setyawan
Dian Hartati
Didi Arsandi
Dina Oktaviani
Dipo Handoko
Djenar Maesa Ayu
Djoko Pitono
Doddi Ahmad Fauji
Doddy Hidayatullah
Dodi Chandra
Dodiek Adyttya Dwiwanto
Dody Kristianto
Donny Anggoro
Dony P. Herwanto
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Klik Santosa
Dwi Pranoto
Dwicipta
Edy A Effendi
Edy Firmansyah
Eka Budianta
Eka Fendri Putra
Eka Kurniawan
Eko Darmoko
Ellyzan Katan
Elnisya Mahendra
Emha Ainun Nadjib
Endah Imawati
Eni Suryanti
Eny Rose
Eriyandi Budiman
Eriyanti
Erwin Edhi Prasetya
Erwin Setia
Esai
Evan Ys
Evi Idawati
F Rahardi
Fadly Rahman
Fahrudin Nasrulloh
Faizah Sirajuddin
Faizal Syahreza
Fajar Alayubi
Fakhrunnas M.A. Jabbar
Fanny Chotimah
Fariz al-Nizar
Fariz Alneizar
Faruk HT
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Fathurrahman Karyadi
Fatimah Wahyu Sundari
Fauzan Santa
Fazabinal Alim
Festival Sastra Gresik
Fikri MS
Fiksi Mini
Fransisca Dewi Ria Utari
Franz Kafka
Fuad Anshori
Furqon Abdi
Fuska Sani Evani
Gendhotwukir
Gendut Riyanto
Gerson Poyk
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Gola Gong
Grathia Pitaloka
Gregorio Lopez y’ Fuentes
Gugun El-Guyanie
Gunawan Budi Susanto
Gus Noy
H.H. Tokoro
Hadi Napster
Hamberan Syahbana
Hamdy Salad
Hamsad Rangkuti
Han Gagas
Hang Kafrawi
Hani Pudjiarti
Hanna Fransisca
Hardi Hamzah
Hardjono WS
Haris del Hakim
Haris Priyatna
Harris Maulana
Hary B. Kori'un
Hasan Al Banna
Hasan Junus
Hasbullah Said
Hasnan Bachtiar
HE. Benyamine
Heidi Arbuckle
Helmi Y Haska
Helvy Tiana Rosa
Hendra Junaedi
Hendri Nova
Herdoni Syafriansyah
Heri Kurniawan
Heri Latief
Heri Ruslan
Herman RN
Hermawan Aksan
Hermien Y. Kleden
Herry Lamongan
Holy Adib
Humaidiy AS
Husni Anshori
I Nyoman Darma Putra
I Nyoman Tingkat
I Wayan Artika
Ibnu Wahyudi
Ida Farida
Ignas Kleden
Ilham Khoiri
Imam Cahyono
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Tohari
Indra Tranggono
Indrian Koto
Irwan Kelana
Isbedy Stiawan Z.S.
Iskandar Noe
Isma Swastiningrum
Ismi Wahid
Iwan Gardono Sujatmiko
Iwan Gunadi
Iwan Kurniawan
Iwan Nurdaya Djafar
Iwank
J.S. Badudu
Janoary M Wibowo
Javed Paul Syatha
JILFest 2008
JJ. Kusni
Jodhi Yudono
Joko Novianto Bp
Joko Pinurbo
Jones Gultom
Jual Buku Paket Hemat
Jusuf AN
Kadek Suartaya
Karya Lukisan: Andry Deblenk
Kasnadi
Kedung Darma Romansha
Kenedi Nurhan
Khaerudin Kurniawan
Khaerul Anwar
Ki Sugito Ha Es
Kirana Kejora
Komunitas Deo Gratias
Korrie Layun Rampan
Kritik Sastra
Kunthi Hastorini
Kuntowijoyo
Kurie Suditomo
Kurnia Effendi
Kurniawan
Kuswinarto
La Ode Rabbani
Lathifa Akmaliyah
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember
Leon Agusta
Lily Siti Multatuliana
Lily Yulianti Farid
Lina Kelana
Liza Wahyuninto
Lona Olavia
Lugiena Dé
M Fadjroel Rachman
M Farid W Makkulau
M Syakir
M. Dawam Rahardjo
M. Faizi
M. Mustafied
M. Raudah Jambak
M. Taufan Musonip
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
M.Th. Krishdiana Putri
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Maklumat Sastra Profetik
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Mangun Kuncoro
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maria D. Andriana
Maria Magdalena Bhoernomo
Mariana Amiruddin
Maryati
Marzuzak SY
Mashuri
Maulana Syamsuri
Media: Crayon on Paper
Mega Vristian
MG. Sungatno
Misbahus Surur
Mofik el-abrar
Moh. Amir Sutaarga
Moh. Ghufron Cholid
Mohammad Hatta
Mohammad Kh. Azad
Mohammad Takdir Ilahi
Much. Khoiri
Muhamad Taslim Dalma
Muhammad Rain
Muhammad Subhan
Muhammad Yasir
Muhammadun A.S
Muhidin M Dahlan
Mujtahid
Mulyawan Karim
Musa Ismail
Musfi Efrizal
Mustafa Ismail
Mustofa W Hasyim
N Teguh Prasetyo
N. Mursidi
Nadhi Kiara Zifen
Nana Riskhi Susanti
Nanang Suryadi
Naskah Teater
Nasrulloh Habibi
Neva Tuhella
Nietzsche
Nirwan Dewanto
Nizar Qabbani
Noor H. Dee
Nova Christina
Novelet
Nunung Nurdiah
Nur Wachid
Nurani Soyomukti
Nurel Javissyarqi
Nurman Hartono
Nuryana Asmaudi
Nyoman Tusthi Eddy
Obrolan
Oky Sanjaya
Oyos Saroso HN
P Ari Subagyo
Pagelaran Musim Tandur
Pamusuk Eneste
Panji Satrio
PDS H.B. Jassin
Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga
Pipiet Senja
Pramoedya Ananta Toer
Pringadi AS
Pringgo HR
Prosa
Puisi
Puji Santosa
Purnawan Andra
PUstaka puJAngga
Putu Fajar Arcana
Putu Satria Kusuma
Putu Wijaya
R Masri Sareb Putra
R. Adhi Kusumaputra
R. Timur Budi Raja
R.N. Bayu Aji
Radhar Panca Dahana
Ragdi F. Daye
Rahmi Hattani
Raja Ali Haji
Raju Febrian
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rama Dira J
Rama Prabu
Ramadhan KH
Ramon Magsaysay
Ramses Ohee
Ratih Kumala
Raudal Tanjung Banua
Reiny Dwinanda
Remy Sylado
Resensi
Ressa Novita
Ressa Sagitariana Putri
Ria Ristiana Dewi
Rialita Fithra Asmara
Ribut Wijoto
Rida K Liamsi
Rifka Sibarani
Rilda A. Oe. Taneko
Rilda A.Oe. Taneko
Rimbun Natamarga
Rinto Andriono
Risang Anom Pujayanto
Rita Zahara
Riyon Fidwar
Robin Al Kautsar
Robin Dos Santos Soares
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rohman Budijanto
Rukardi
S Yoga
S. Jai
S. Takdir Alisyahbana
S.W. Teofani
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Sajak
Sajak Sebatang Lisong
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Salman S. Yoga
Salyaputra
Samson Rambah Pasir
Samsudin Adlawi
Sanie B. Kuncoro
Santy Novaria
Sapardi Djoko Damono
Sarabunis Mubarok
Sartika Dian Nuraini
Sasti Gotama
Sastra Nusantara
Satmoko Budi Santoso
Satriani
Saut Poltak Tambunan
Saut Situmorang
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
Selasih
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Shadiqin Sudirman
Shiny.ane el’poesya
Shourisha Arashi
Sidik Nugroho
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sindu Putra
Siska Afriani
Siti Sa’adah
Sitok Srengenge
Siwi Dwi Saputro
Slamet Samsoerizal
Sobih Adnan
Sofyan RH. Zaid
Solihin
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sony Wibisono
Sosiawan Leak
Sri Wintala Achmad
Sri Wulan Rujiati Mulyadi
Stevani Elisabeth
Suci Ayu Latifah
Sucipto Hadi Purnomo
Sudarmoko
Sudirman HN
Suhadi Mukhan
Suharsono
Sukar
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Sunudyantoro
Supriyadi
Suriani
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutan Iwan Soekri Munaf
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Syahruddin El-Fikri
Syaripudin Zuhri
Syifa Aulia
Syu’bah Asa
T.A. Sakti
Tammalele
Tan Lioe Ie
Tasyriq Hifzhillah
Taufik Abdullah
Taufik Effendi Aria
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Wr. Hidayat
TE. Priyono
Teguh Winarsho AS
Tenas Effendy
Tengsoe Tjahjono
Thayeb Loh Angen
Theresia Purbandini
Tia Setiadi
Tias Tatanka
Tito Sianipar
Tjahjono EP
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Tjut Zakiyah Anshari
Topik Mulyana
Tosa Poetra
Tri Harun Syafii
TS Pinang
Tu-ngang Iskandar
Udo Z. Karzi
Uly Giznawati
Umar Fauzi Ballah
Umbu Landu Paranggi
Umi Kulsum
Uniawati
Universitas Indonesia
Usman Arrumy
Usman D.Ganggang
Utada Kamaru
UU Hamidy
Viddy AD Daery
W.S. Rendra
Wa Ode Wulan Ratna
Wahib Muthalib
Wahyudi Akmaliah Muhammad
Wardjito Soeharso
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wayan Sunarta
Weli Meinindartato
Wicaksono
Widodo DS
Wina Karnie
Wisran Hadi
Wong Wing King
Yan Maniani
Yanti Mulatsih
Yanuar Arifin
Yasser Arafat
Yaumu Roikha
Yetti A. KA
Yohanes Padmo Adi Nugroho
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yudhi Ms
Yudhistira ANM Massardi
Yulianna
Yurnaldi
Yusi A. Pareanom
Yusi Avianto Pareanom
Yusri Fajar
Yusrizal KW
Yuyun Ifa Naliah
Zaim Rofiqi
Zainal Arifin Thoha
Zakki Amali
Zakky Zulhazmi
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zelfeni Wimra
Zuarman Ahmad
Zulfikar Akbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar