Senin, 27 Februari 2012

Suara-suara yang Ditiupkan ke dalam Dada (3)

Jusuf An
http://www.kompasiana.com/jusuf_an

“Seperti kebanyakan orang di dunia, aku mengutuk kekejaman Amerika, tetapi seperti kebanyakan orang pula aku tak menyukai jalan perang.” Kau menunduk, lalu membuka-buka koran yang tadi disodorkan Gazali.

“Bukankah Allah telah menyuruh kita memerangi orang-orang yang memusuhi Islam. Jelas sekali itu tercantum dalam surat al-Baqarah ayat 190,” kata Gazali lancar seakan sudah mengatakannya berkali-kali.

“Sepertinya kau belum membaca buku ini,” katamu, setelah mendongak sebentar memandang buku-buku di rak, mengambil sebuah buku dan memberikannya kepada Gazali. “Barangkali kau akan dapat memahami apa itu teks dan realitas,” lanjutmu.

Dengan kasar Gazali menolak buku yang kau berikan itu. Ia mengaku pernah membaca buku itu dan bahkan sudah mendiskusikannya berkali-kali. Ia tetap teguh dengan pendapatnya dengan menderetkan alasan tentang pembenaran jalan perang. Kau seolah sudah tahu isi kepalanya dan malas mendengarkan. Kau hanya menunduk, membalik-balik koran tadi. Dan ketika menemukan sebuah lembaran berisi baris-baris puisi kau berhenti. Kau cukup kaget ketika menemukan nama Gazali tercantum di halaman itu.

“Ini puisimu?”

Gazali yang nampak masih muak denganmu melengos. Setelah kau membaca biodata di bagian bawah puisi di koran itu dan yakin benar bahwa nama Gazali, penulis puisi di koran yang tengah kau baca itu adalah orang yang kini berada di depanmu, kau lantas membacakan puisi itu keras-keras. Kau mencoba menghentikkan ocehan Gazali dengan berlagak bagai pelawak. Dan usahamu itu berhasil. Gazali menghentikan ocehannya. Ia kemudian juga mau mengakui bahwa puisi yang dimuat di koran itu memang puisinya. Tetapi Gazali segera meninggalkanmu setelah kau, dengan tak sengaja, kembali menyulut amarahanya: “Adakah kau sadar bahwa dengan menulis puisi ini sebenarnya kau telah berperang melawan Amerika?” Kau tak tahu kenapa setelah berkata begitu Gazali mendadak merebut koran yang masih kau pegang dan segera menghambur keluar kamar.

Selama berminggu-minggu setelah itu, Gazali tak pernah tersenyum padamu. Ketika tak sengaja kalian bertemu Gazali tak pernah menjawab sapamu. Kau juga sudah berkali-kali memintanya mengajari bagaimana agar puisi bisa dimuat di koran, tetapi Gazali seolah tak mau mendengar permintaanmu. Hingga suatu malam, ketika kau tengah menghisap sebatang rokok yang kau beli dari yang kau pinjam dari seseorang, Gazali kembali mengetuk pintu kamarmu. Ia menjabat tanganmu dan meminta maaf atas sikapnya padamu selama ini. Juga berterimakasih padamu karena kau telah menyadarkannya untuk tidak terburu-buru menafsirkan ayat-ayat Qur’an. Ia mengatakan, sependapat dengan apa yang kau katakan tempo dulu, dan menambahkan bahwa jalan dialog adalah jalan yang terbaik mendamaikan Barat dan Islam. Ia juga mengajakmu makan malam di sebuah warung lesehan di pinggir jalan kemudian menceritakan banyak hal, terutama tentang kawan-kawannya yang tetap konsisten untuk berjihad dengan kekerasan.

“Jarang orang yang berani merubah apa yang dulu diyakini sekalipun telah menyadari akan kelemahannya,” katamu, membesarkan hati Gazali. Gazali tersenyum. Dan obrolan kalian berlanjut. Panjang. Sampai pada obrolan yang paling kau tunggu-tunggu, yakni perihal cara mengirimkan karya ke media massa.

***

BAGIKU, Gazali lebih membahayakan ketimbang Madun. Gazali memiliki aqidah yang begitu kuat. Sebuah jalan keimanan yang sederhana telah ia temukan. Mulanya ia memeluk Islam memang karena doktrin dari kedua orang tuanya, tetapi ia telah berhasil melintasi jurang keraguan yang menghadang setelah ia dewasa. Ia pernah meragukan Allah, tetapi kemudian, setelah ia membaca terjamahan Al-Qur’an dan menemukan banyak keajaiban di dalamnya ia segera kembali mengimani Allah sebagai Tuhan yang tunggal. Aku tahu semua itu dari percapakan antara kau dengan Gazali.

Betapa aku dapat melihat cahaya Qur’an memancar dari dada Gazali. Cahaya yang luar biasa menyilaukan pandanganku dan melemaskan otot-ototku. Tetapi sebenarnya, yang paling menakutkan dari Gazali adalah kegigihannya dalam membandingkan pendapat-pendapat para ahli agama untuk kemudian meyakini salah satu di antaranya yang ia anggap paling benar.

Aku mencoba mencari celah yang bisa kumasuki untuk mengobarkan api permusuhan antara kau dengan Gazali. Berbulan-bulan lamanya tak aku dapatkan celah itu. Hubunganmu dengan Gazali kian akrab, bahkan lebih akrab ketimbang hubunganmu dengan Madun yang justru merupakan kawan sekamarmu. Kerap kau dan Gazali makan malam bersama di angkringan, ngobrol soal buku tanpa saling menghujat. Kalian saling memberikan masukan baik soal puisi maupun masalah kehidupan sehari-hari. Kau kagum ketika Gazali memperlihatkan dokumen tulisan-tulisannya yang dimuat di media massa. “Menulis, selain bisa mengembangkan pikiran juga dapat menambah uang jajan,” jelas lelaki yang tak merokok itu.

Sontak aku berbisik di dadamu: “Tak perlu kau percaya padanya, Rijal. Sudah terlampau banyak penulis di dunia ini. Tidakkah kau lihat, berapa juta buku tercetak tetapi tak terbaca. Pekerjaan menulis akan sia-sia belaka. Negeri ini tak lagi membutuhkan seorang penulis yang hanya berkoar-koar di atas kertas. Negerimu ini butuh kerja yang nyata, Rijal.”

Tetapi kau tak mempercayaiku. Kau membenarkan apa yang dikatakan Gazali bahwa dengan menulis pikiran akan terbuka. Kau ingat apa yang pernah kau baca pada sebuah buku: berpikir merupakan prinsip dan kunci seluruh kebaikan. Berpikir adalah aktifitas hati yang paling afdhal dan berguna. Dan dengan menulis manusia akan selalu berpikir. Akan selalu berguna.

Sial!

Bersambung…….

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar