Senin, 27 Februari 2012

Suara-suara yang Ditiupkan ke Dalam Dada (6)

Jusuf An
http://www.kompasiana.com/jusuf_an

Sampai pada suatu malam, ketika kau bermaksud meminjam uang pada salah seorang kawan, kawanmu itu justru memperkenalkan dengan pekerjaan yang menyenangkan.

“Kau benar tak punya uang, Rijal?” tanya kawanmu.

“Sekadar untuk makan dan rokok satu batang pun aku tak bisa membelinya sekarang. Maklum, tanggal tua.”

“Kalau begitu ikutlah aku!”

“Kemana?”

“Bawa gitarmu.”

Itulah awal mula kau mengenal sebuah pekerjaan yang tak kau duga sebelumnya akan kau lakukan. Mengamen. Dari satu tenda ke tenta makan yang berbaris di trotoar yang buka hanya saat malam, mengucap beberapa patah kata pembuka, memainkan gitar sembari bernyanyi sesuka hati, dan kemudian menyodorkan gelas bekas minuman mineral; koin demi koin kau kumpulkan. Waktu pertama kali kau masuk ke salah sebuah warung dan bernyanyi, suaramu terdengar sumbang, keringat dingin membasahi bajumu. Tetapi pada warung kedua kau mulai merasakan sedikit nyaman, bisa mengontrol nada suara dan tak lagi mengeluarkan keringat, pada warung ketiga dan seterusnya kau begitu menikmati pekerjaan itu.

“Hitunglah, Rijal. Lebih dari cukup untuk sekadar makan malam,” ujar kawanmu, setelah lima belas warung kau masuki. Kau mengeluarkan semua koin dan beberapa uang kertas di gelas bekas minuman mineral itu dan mulai menghitungnya.

“Wah, kita bisa makan lele malam ini.”

“Mungkin lain kali kita bisa makan bersama,” balas kawanmu.

“Uang ini?”

“Itu milikmu.”

“Kau tak butuh?”

“Aku masih ada. Oya, Rijal, kau punya suara dan bermain gitar yang bagus, kenapa itu kau sia-siakan? Kau bisa ngamen sendiri setiap hari di sini.”

“Di sini?”

“Di sepanjang jalan Solo ini.”

“Apa kau yakin aku berani?”

“Apa yang kau takutkan, Kawan?”

Di tempat-tempat lain, seperti Malioboro, depan Benteng Vredeburg, pangkalan-pangkalan angkutan kota, terminal bus, atau di pantai Parangtritis dan Baron mungkin sudah ada pihak-pihak yang menganggap berkuasa dan kemudian melarang siapa pun untuk mengamen tanpa seijinnya. Tetapi, benar, tak ada yang kau takutkan lagi setelah kawanmu itu menerangkan tentang keramahan kota Jogya; siapa pun boleh mengamen, khusunya di sepanjang jalan Solo.

Malam itu, kau akhirnya pergi sendiri ke sebuah warung makan dan memesan lele bakar serta segelas es teh, sementara kawanmu itu sudah terlebih dulu pergi entah ke mana.

Nitse, begitu kau biasa dan senang memanggil kawanmu itu. Tentu saja ada sebab yang membuatmu memanggilnya dengan nama itu. Bermula dari peristiwa di ruang kuliah di mana ia tengah mempresentasikan sebuah makalah filsafat dengan tema nihilisme, dan kau, yang menjadi salah satu pendengarnya memberikan komentar atas apa yang ia sampaikan, terutama berkaitan tentang pandangan-pandangan Nietzhe tentang kehidupan (aku tahu, bahwa kau tak benar-benar paham dengan apa yang kau katakan waktu itu). Belum tuntas kau mengoceh dengan menggerak-gerakkan tangan, sang Dosen memandang jam tangannya, dan beberapa jenak kemudian mengatakan kalau waktu kuliah sudah habis.

“Sebentar, Pak, saya belum selesai.”

“Tapi waktu sudah habis,” kata dosen itu sembari menata tasnya.

“Tadi Bapak masuknya terlambat setengah jam.”

“Tapi ruangan ini akan digunakan untuk kuliah lain. Kau bisa simpan dulu pertanyaanmu untuk minggu depan.” Setelah berkata begitu, Dosen itu mengucap salam dan keluar dari ruangan.

Kau nampak kecewa karena tak diberi kesempatan merampungkan bicara. Nitse menghapirimu sembari tersenyum, dan kemudian mengajakmu ke kantin kampus, dan di sana ia mengajakmu melanjutkan diskusi yang belum selesai di ruang kuliah.

“Menurutku God is Death tak relevan, bahkan sebelum gagasan itu lahir.”

“Tapi tadi di kelas kau katakan bahwa Tuhan hidup kembali pasca 19 orang pembajak pesawat Amerika berhasil menabrakkannya di WTC. Kalau Tuhan hidup kembali berarti ia pernah mati dong,” sanggah Nitse ketus.

“Mungkin aku tak sadar mengatakan hal itu tadi.”

“Tak sadar? Justru menurutku analisamu bagus, Rijal. Aku juga merasakan Tuhan kembali bangkit pasca peristiwa 11 September. Aku yakin, jika Nietzhe hidup sekarang dan menyaksikan tragedi itu, ia juga akan mengatakan Tuhan hidup kembali bahkan dengan kekuatan penuh, dan telah menyulutkan keberanian pada dada-dada manusia untuk berperang.”

“Kau terlalu berlebihan mengagumi Nietzhe, seperti Hitler saja.”

“Kau mungkin juga akan mengaguminya kelak. Aku tahu, kau belum membaca karya-karyanya.”

Kata-katanya yang terakhir itu cukup membuatmu tertegak. Karena tak ingin berbohong, kau hanya memalingkan wajah, menahan malu. Tetapi kau bukanlah orang yang begitu saja membiarkan rasa malu menggerogoti hidup. Kau hanya merasakan malu yang tipis dan tak begitu ambil pusing. Maka, sehari setelah pertemuan itu, kau justru mendatangi kamar kawanmu itu. Di sana kau seratusan buku-buku yang bertumpuk di lantai, sebuah mesin ketik manual, botol-botol kosong, sebuah gitar yang senarnya tinggal tiga, baju-baju bergelantungan di balik pintu, sebuah meja duduk, sebuah poster bergambar Nietzhe berukuran jumbo, dan beberapa lukisan yang dibuat dengan pensil di atas kertas HVS.

“Kau tak pantas menyandang nama Muhammad Shalihin,” ujarmu.

“Aku juga berpikir itu sebuah kecelakaan sejarah. Tapi, apalah arti sebuah nama, begitu Sarkasphere berkata.”

“Kau tentu lebih menyukai aku panggil Nitse, bukan Shalihin, apalagi Muhammad.”

Ia hanya tertawa, seakan mengiyakan kata-katamu.

bersambung….

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar