Jumat, 20 Januari 2012

POLITIK DALAM NOVEL

HARIMAU! HARIMAU! novel Mochtar Lubis
Penerbit: PT Dunia Pustaka Jaya, Jakarta 1977
Cetakan: Kedua
Gambar Jilid: Popo Iskandar
Tebal : 215 halaman
Peresensi : Abdul Hadi W.M.
http://majalah.tempointeraktif.com/

NOVEL ini termasuk paling banyak dibicarakan di sekitar tahun penerbitan pertamanya (1975) dan mendapatkan pujian, selain beberapa keberatan. Bahkan Yayasan Buku Utama memberikan hadiah pada pengarangnya setelah Harimau! Harimau! terpilih sebagai buku terbaik 1975.

Salah satu keberatan misalnya dikemukakan oleh Jacob Sumardjo. Dikatakannya Mochtar Lubis telah membawa masalah dan tema orang kota, dalam hal ini politik, ke dalam novel yang menggunakan setting rimba raya atau pelosok. Sehingga, katanya, kesan bahwa sastra berkiblat ke kota semata-mata semakin jelas.

Sayang, Jakob Sumardjo lupa akan sifat simbolik yang dipancarkan oleh novel ini. Dunia sastra tidak harus identik dengan dunia nyata. Meskipun sebuah novel mengambil setting dan pelaku orang pelosok tak ada salahnya si pengarang menghidupkan novelnya dengan masalah orang kota.

Novel Mochtar Lubis ini memang novel politik. Sumbernya ditimba dari pengalaman dan kejadian politik terakhir di Indonesia. Namun demikian ia tidak jatuh pada propaganda. Masalah politik digarap dan ditelaah secara halus oleh Mochtar Lubis. Dikembangkan dengan imajinasi dan fantasinya menjadi dunia sastra. Sehingga menimbulkan berbagai tafsir tentang kecenderungan-kecenderungan manusia sebagai mahluk politik dan reaksi serta response-nya dalam situasi yang terjepit.

Mochtar Lubis mengisahkan bagaimana manusia itu berusaha survive di tengah-tengah bahaya tirani, kezaliman dan kesewenang-wenangan. Selain tema anti-kesewenang-wenangan, beberapa tema lain yang berkaitan dengan tingkah laku kekuasaan dan politik di Indonesia yang mendasari novel ini juga ada tahyul atau klenik, pengkultusan individu.

Mochtar Lubis percaya pada kekuatan manusia dan ia bertanggungjawab atas perbuatannya. Manusia harus berjuang untuk memenuhi tuntutannya, kalau perlu dengan kekerasan dan tidak tinggal diam terhadap kezaliman yang merajalela di sekitarnya.

Tulis Mochtar “Setiap orang wajib melawan kezaliman di mana pun juga kezaliman itu berada. Salahlah bagi orang memencilkan diri, dan pura-pura menutup mata terhadap kezaliman yang menimpa diri orang lain. . . besar kecil kezaliman, atau ada dan tak adanya kezaliman tidak boleh diukur dengan jauhnya terjadi dari diri seseorang.” (hal. 214).

Harimau! Harimau! menceritakan tujuh pencari damar. Mereka berbeda dalam umur, sifat dan watak. Berbeda pengalaman, kecakapan dan latar belakang pembentukan pribadinya. Juga berbeda dalam ambisi dan cita-cita hidupnya. Tapi oleh nasib dan profesi yang sama akhirnya mereka bertemu dan membentuk suatu keluarga bersama di tengah rimba raya.

Persamaan kepentingan jelas menjadi motif mula-mula bagi utuhnya persatuan dan persahabatan mereka. Tapi dalam situasi terjepit, ketika sepulang mencari damar mereka dihadapkan pada bahaya harimau lapar, hal-hal yang semula tak tampak kini tampaklah.

Pengarang menampilkan tokoh Wak Katok sebagai manusia yang sewenang-wenang, ingin berkuasa sendiri dan semua usaha dilihat hanya dari kacamata kepentingannya sendiri. Begitulah ketika tiga orang kawannya telah mampus diterkam harimau, dia dilanda ketakutan dan hanya menginginkan dirinya selamat, dengan harapan: orang kampung nanti menyebut dia pahlawan, satu-satunya orang yang sakti.

Lebih-lebih karena dia mempunyai dan memegang senapan di antara rombongan tujuh itu, meskipun yang berhasil ditembak bukan harimau lapar yang membahayakan, tapi Pak Haji kawan seperjuangannya sendiri yang jujur dan tak punya pretensi apa-apa di antara mereka bertujuh.

Di bagian akhir dari novel yang mencekam itu, Mochtar Lubis menampilkan Buyung dan Sanip, yang termuda di antara mereka, sebagai tokoh pejuang yang murni dan berhasil merebut senapan dari tangan Wak Katok serta membunuh harimau yang mau menerkam mereka untuk kesekian kalinya.

Di bagian akhir novel inilah ketegangan dan konflik memuncak dan bersamaan dengan itu masalah politik yang hendak ditampilkan Mochtar semakin terasa menonjol. Tentang Wak Katok, profil politikus yang hanya ingin mengambil keuntungan dari hasil perjuangan orang lain / kawan-kawannya dan kalau perlu melemparkan kawan seperjuangannya yang dianggap berbahaya bagi kepentingan kekuasaannya.

Mochtar Lubis menulis “Dahulu ketika berontak dia selalu berlindung di belakang kawankaannya. Dan jika keadaan telah mereka kuasai, maka dialah yang mulai membunuh, merampok atau memperkosa.” (hal 152).

Pelukisan Mochtar Lubis mengenai setting, kejadian, perwatakan tokoh dan pembatinannya memukau, meskipun dia belum lepas dari gaya penulisan jurnalistiknya, yang lebih bersifat terus terang, sehingga bahasa masih kelihatan kasar.

Seperti novel Mochtar yang lain, novel ini belum lepas dari sifat yang terlalu mengajar, terutama di bagian akhir. Suatu bagian yang dimaksudkan sebagai bagian yang berisi uneg-uneg dan kritik Mochtar terhadap pola kekuasaan di negerinya selama ini, serta harapan dan cita-cita kemanusiaannya melawan praktek politik yang kotor.

Harimau! Harimau! jelas merupakan novel Mochtar Lubis yang terbaik, di samping Jalan Tak Ada Ujung. Masalah yang dikemukakan begitu aktuil dan menarik. Dibandingkan dengan Senja di Jakarta dan Maut dan Cinta-nya, meskipun sama-sama novel politik, Harimau! Harimau! mempunyai banyak kelebihan.

Bukan dalam plot, tema, penokohan dan perwatakan, tapi dalam pendalaman dan penyajian masalah dan gaya berceriteranya.

Di sana Mochtar tidak terlalu banyak mengajar pembacanya dengan menjejalkan buah pikiran dalam dialog tokoh-tokohnya, tapi lebih-lebih melukiskan persoalan dengan perbuatan tokoh dalam kerangka suatu situasi.

25 Maret 1978

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar