Kamis, 15 September 2011

MENULIS ITU BUKAN BANCI

[Menulis itu Banci?] Dari Jambore Satra di Kaki Kahyangan
Wina Karnie *
http://winakarnie76.multiply.com/

Kota Ponorogo memang tak asing lagi di telinga saya. Selain letak geografisnya yang berbatasan langsung dengan kota Magetan. Ponorogo juga terkenal dengan icon reognya yang bagi saya tak asing sama sekali. Sejak kecil saya sudah mengenal budaya reog melalui salah satu warga yang sedang melangsungkan hajatan. Mereka mengundang untuk hiburan para tamu undangan. Tapi sekarang tradisi Itu mulai luntur di desa kami.

Saya juga banyak mengenal beberapa teman di Ponorogo selama saya tinggal di Hong Kong. Bahkan beberapa tetangga saya banyak yang berjodohan dengan warga Ponorogo. Dan satu hal yang tidak bisa saya hindari, saya pun berjodoh dengan laki-laki berdarah Ponorogo. Sesuatu yang serba kebetulan menurut saya tapi satu hal yang harus saya percaya bahwa semua itu adalah rencana Allah Swt.

Ponorogo makin lekat di telinga saya, saat suami saya sering pamit ke Ponorogo menemui teman-teman sepemikiran, seprofesi, dan seaktifitas. Nama Jenggo dan Hadi selalu menjadi bahan perbincangan dengan saya saat dia pulang ke rumah. Saya menangkap keakraban diantara mereka. Alhamdulillah, suami saya telah menemukan komunitas. Ada saja hal-hal lucu dan menarik dari cerita suami. Satu hal yang sering membuat saya iri pada suami, yakni saat dia pamer nasi tiwul di rumah Mbah Wo (Kamituo) di sebuah dusun Pandan Sari di Kaki Kahyangan Ponorogo. Saya pun berpikir, kapan saya bisa ke sana, kapan suami bisa menepati janjinya mengajak saya camping di Kaki Kahyangan.

Suatu saat suami mentransfer SMS dari Jenggo, Panitia Jambore Sastra 2009 di Ponorogo. Jenggo meminta saya menjadi pemateri seminar penulisan cerpen. Setelah saya klarifikasi, hal yang membuat saya terperanjat adalah kemungkinan besar dihadiri oleh para guru dan pelajar yang akan dibagi menjadi dua sesi. Saya berpikir, saya harus siap mental dong. Walaupun saat di Hong Kong saya sering berhadapan dengan teman-teman berdiskusi soal tulisan, tapi sudah cukup lama saya fakum menunggu hadirnya makhluk kecil dalam rahim saya. Tapi kali ini saya tak bisa menolaknya. Ini kesempatan saya memberikan yang terbaik untuk diri saya dan mereka yang membutuhkan.

Selama pembahasan kepanitian, suami sering wira-wiri ke Ponorogo. Saya mulai cemas dengan kondisi fisiknya. Saya takut ia ngedrop karena kecapekan. Saya pun harus bisa bersabar untuk bisa ke Kaki Kahyangan karena kondisi fisik saya yang juga lagi lemah. Saya pun lebih banyak istirahat di rumah selama control ke RSI Madiun setiap bulannya. Alhamdulillah kondisi fisik saya mulai membaik.

Tanggal 23 Mei 2009, saya merasa fit dan siap menjadi pemateri talkshow yang bertema, ‘Ayo Nulis Cerpen’, walaupun dua tiga hari sebelumnya saya bersama suami sempat terpontang-panting saat meliput jatuhnya pesawat Hercules C130 di Magetan yang tak jauh dari tempat kami tinggal.

Usai subuh, 23 Mei 2009 itu, kami berdua berangkat ke kaki Kahyangan. Begitu memasuki Pulung, udara sejuk mulai merayapi kulit kami. Terlebih ketika kami sudah sampai di kecamatan Pudak. Saya kedinginan. Menyesal saya tak mengenakan jaket yang lebih tebal. Saya pun bertukar dengan jaket suami yang lebih tebal. Sarapan di rumah Mbah Wo dengan nasi putih & tiwul dengan lauk kerupuk dan sayur lodeh terasa sangat nikmat. Udara dingin membuat nafsu makan kami lebih menggigit.

Pukul sembilan pagi lebih sekian, saya harus duduk berhadap-hadapan dengan kurang lebih 90 guru dari TK hingga SLTA. Ternyata tidak ada pelajar. Hanya para guru. Tapi benarkah para guru itu serius ingin nulis cerpen atau sebatas mengejar sertifikat berstempel diknas? Apapun alasannya, saya dan Pak Bonarie Nabonenar yang saat itu berdua menjadi pemateri merasa senang karena telah bisa berbuat untuk yang membutuhkan. Saya menangkap keseriusan dari beberapa guru yang berminat nulis.

Diantara para guru ada yang curhat bingung memindahkan pikiran di otak ke dalam tulisan. Ada yang curhat juga bagaimana bila sudah pernah ngirim tulisan tapi tak di muat di media masa? Diantara beberapa pertanyaan, ada satu yang menarik, yaitu dari peserta bernama Nur cahyono, yang mengatakan bahwa ia pernah menuliskan kisah keseharian waktu SLTA, tapi mandek karena diolok-olok oleh temannya bahwa menulis itu banci.

Dari Kaki Kahyangan, banyak hal yang bisa saya ambil hikmahnya. Kerukunan warga dan pemuda Pandan Sari. Hal itu terbukti saat usai talkshow, dan berlanjut ke materi workshob teater oleh Pak Kuspriantonama dan Pak Arim Kamandaka sebagai nara sumbernya. Mengamati Pak Kus, saya teringat dengan guru saya bahasa Indonesia di SLTP 2 Takeran, Bpk. Suprapto. Gaya bicaranya mirip banget. Dan Pak Arim yang bisa mencairkan suasana serius membuat workshob basik teater serasa berlalu tanpa waktu. Pak Kus menyerahkan sebuah buku berjudul Redi Lawu, dan setelah saya buka isinya, ternyata berupa antologi pusi. Kemudian saya serahkan juga buku saya Perempuan di Negeri Beton. Pak Kus memesan agar kami hadir di acara peluncuran Redi Lawu di TB Solo, 25 Mei 09.

Di ujung acara, saya dan suami pamit berdua untuk sebentar singgah di Kaki Kahyangan. Jalanan bermakadam dan menanjak bukan penghalang untuk kami. Karena rasa was-was takut terjatuh itu tergantikan dengan hijaunya kaki Kahyangan. Rimbunnya hutan Kahyangan, pohon-pohon pinus yang berdiri gagah, hamparan tanaman milik petani, gemericik air nan jernih dan sapaan lembut semilir angin mampu melupakan segala penat. Saya bermain-main dengan air jernih yang menggelitik untuk di sentuh. Saya telah lupa kalau air itu sangat dingin. Saya baru sadar saat kaki kiri saya terpeleset dari batu dan terendam air. Sepatu dan kaos kaki basah. Saya lepas. Saya teruskan bermain-main dengan air. Sementara suami saya sibuk mengabadikan tingkah kanak-kanak saya. “Pa, suatu saat kita harus bisa camping di sini. Lebih seru kalau bersama Pak Jenggo dan keluarganya.” Suami saya mengiyakan. Sebelum meninggalkan Kaki Kahyangan saya sempat membeli sawi putih yang baru dipetik oleh petani Dusun Pandan Sari. Dengan uang lima ribu rupiah, tas plastic bekas belanja di Mitra yang kusodorkan terisi penuh total. Lumayan untuk oleh-oleh.

Satu hal mengesankan dari cerita suamiku saat kami sudah berada di rumah, suamiku mengatakan,”Ma, tadi aku sempat tanya ke salah satu peserta yang ternyata kepala sekolah SDN Pudak Wetan tentang kesan-kesannya ikut talkshow kemarin,” trus apa jawabnya?” tanyaku.

“Peserta bernama Bu Titik Cahyani bilang ngga percaya kalau yang sedang berbicara sebagai pemateri itu adalah seorang mantan TKW. Ia mengatakan masyarakat harus mulai membuka wawasan dan cara pandang terhadap TKW.” Saya tersenyum menanggapi. “Papa bangga memiliki Mama,” lanjut suami saya.

Ah, aku pun tersipu malu. Sebegitunyakah? Toh saya tak pernah peduli dengan bagaimana orang memandang saya. Itu hak mereka. Prinsip saya, rasa percaya diri wajib dimiliki oleh setiap orang. Tidak perlu mengacu pada jenis pekerjaan, status social, ataupun jenis kelamin. Termasuk saya. Saya berhak menjadikan diri saya yang terbaik. Untuk diri saya, untuk siapapun yang membutuhkan.

[Magetan, 25 mei 2009]
Sumber tulisan: http://winakarnie76.multiply.com/journal/item/183

*) Wina Karnie adalah nama Pena dari Winarsih Mohamad Karnie. Ia dilahirkan di kota Magetan, 30 April 1976. Ibunya bernama Wainem dan ayahnya adalah Mohamad Karni. Ia menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SDN 1 Duyung, dan melanjutkan ke SLTP Negeri 2 Takeran dan menyelesaikan SLTA di SMA Negeri 3 Magetan. Tahun 1995 ia membulatkan tekadnya ke Hong Kong dan bekerja sebagai pekerja migran. Ia menuliskan diarenya hampir tiap hari disela waktu luangnya. Tahun 2003 merupakan tonggak sejarah yang tak pernah dilupakannya ketika ia mampu menyabet juara lomba penulisan cerpen yang diadakan oleh media Berita Indonesia di HKG dan KJRI-HK.
Sejak itu Istri dari Amiwan Ahmad Syifa’i Salahuddin Al-Ayyubi ini aktif menulis dan bergabung di FLPHK pada 15 Februari 2004. Ia aktif di pengurusan FLP-HK dan tahun ini terpilih sebagai wakil ketua FLP-HK 2006-2007. Ia juga aktif di milis penulisan terutama CafĂ© de Kosta, Apresiasi Sastra, Penyair, dan Lingkar pena Yahoogroups. Tiga cerpennya ada di buku Antologi Hong Kong, Namaku Peri Cinta. Cerpen itu diantaranya ; Hujan Masih Menjanjikan Cinta, Jilbab in Hong Kong, Beri Aku Kamboja. . Cerpen-cerpennya yang lain juga pernah bertebaran di Tabloid Intermezo, Helper, dan Berita Indonesia. Dan tahun 2005, Wina juga dipercaya oleh GIA-HK sebagai tim penyeleksian naskah lomba opini/juri dan lomba cerpen di FLP-HK. Wanita yang gemar membaca dan berorganisasi ini ingin menjadikan dirinya seorang peri yang tak pernah berhenti mengurai cahaya lewat penanya.
Wina Karnie juga pernah terlibat dalam workshop penulisan di Hong Kong sebagai moderator. Bersama Asma Nadia di Islamic Union Wanchai pada bulan Juni 2005. Workshop penulisan cerpen dan Esai bersama Kuswinarto dan Bonari Nabonenar di Hong Kong City University pada bulan Juli 2005. Bersama Helvy Tiana Rosa dalam kiat penulisan fiksi di Hong Kong City University pada September 2005. Kisah bangkit dari ‘Patah Hati -nya’ terangkum dalam Galz, Please don’t Cry! bersama Asma Nadia dkk.

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena DĂ© M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar