Minggu, 11 September 2011

Saling Menghargai, Mengapa Tidak?

Mahmud Jauhari Ali
–Radar Banjarmasin

Saya masih teringat dengan kata-kata guru saya di Sekolah Dasar dulu, “Kita harus saling menghargai satu sama lain!”, kalimat itu masih saja mengiang di telinga saya sampai saat ini, walaupun sudah sangat lama. Kita memang harus menghargai orang lain jika kita ingin dihargai pula oleh orang-orang di sekeliling kita. Jadi, kata-kata guru saya tadi adalah benar. Teringat dengan masa lalu saya itu membuat saya berpikir soal harga-menghargai antara sastrawan dan pemerintah di provinsi ini. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari sejumlah tulisan dari koran ini, saya menemukan adanya ketidakharmonisan antara sastrawan dengan pemerintah dalam hal harga-menghargai ini. Salah satu pihak pemerintah yang disebutkan dalam koran ini adalah Balai Bahasa Banjarmasin. Jujur, saya bukan salah seorang dari pihak instansi pemerintah yang satu ini. Akan tetapi, saya memiliki banyak teman di Balai Bahasa tersebut. Bahkan dapat dikatakan semua staf di Balai Bahasa Banjarmasin adalah teman saya. Walaupun demikian, bukan hanya pihak Balai Bahasa itu saja teman-teman saya, kita semua bangsa Indonesia adalah bersaudara. Benar?

Pada intinya saya ingin pihak sastrawan dan Balai Bahasa Banjarmasin saling menghargai satu sama lainnya. Setuju? Balai Bahasa Banjarmasin hanyalah sebuah Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Pusat Bahasa. Ada 22 UPT yang dimiliki Pusat Bahasa. Di Kalimantan ada empat, yakni Balai Bahasa Banjarmasin, Balai Bahasa Pontianak, Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah, dan Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur. Sebagai sebuah UPT, semua arah kebijakan Balai Bahasa Banjarmasin harus sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan oleh Pusat Bahasa yang berada di Jakarta. Tepatnya, di Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta Timur. Maaf! Bukannya saya ingin mempromosikan Balai-Balai di ligkungan Pusat Bahasa, tetapi hanya ingin memberikan sedikit penjelasan seputar Balai Bahasa Banjarmasin.

Untuk menghubungkan antara masalah yang sedang ada dalam dunia sastra di provinsi ini dengan kebijakan Balai Bahasa Banjarmasin, kita perlu mengetahui seputar Balai Bahasa yang satu ini. Karena itulah, penjelasan sedikit di atas tadi saya rasa perlu. Sepengetahuan saya, dalam kebijakan-kebijakan yang ada di Balai-Balai Bahasa yang ada di pulau ini memang tidak ada program pendanaan untuk honorarium hasil sastra para sastrawan yang dimuat di media massa. Akan tetapi, perlu diingat bahwa selama ini Balai-Balai Bahasa telah memberikan honorarium kepada sejumlah sastrawan yang bekerja sama dengan pihak Balai Bahasa dengan prinsip saling menghargai. Misalnya, honorarium diberikan oleh Balai Bahasa Banjarmasin kepada sastrawan yang menjadi juri dalam lomba Baca Puisi yang sering diselenggarakan Balai Bahasa ini. Bisa juga diberikan kepada sastrawan yang bertindak sebagai pembengkel sastra dalam kegiatan Bengkel Sastra yang juga sering diselenggarakan pihak Balai Bahasa. Sebut saja sastrawan yang akrab dengan Balai Bahasa Banjarmasin adalah Arsyad Indradi dan Ali Syamsudin Arsyi.

Honorariumnya lumayan besar sebagai bentuk penghargaan terhadap sastrawan yang menghargai ajakan pihak Balai Bahasa menjadi juri atau pembengkel sastra tersebut. Menanggapi masalah honorarium untuk sastrawan yang hasil sastranya dimuat di media massa, saya rasa bukanlah kapasitas saya untuk menjawab pertanyaan apakah diberikan atau tidak. Akan tetapi, saya masih meyarankan perlu adanya diskusi langsung (tatap muka) antara pihak sastrawan yang menginginkan honorium tersebut dengan pihak Balai Bahasa Banjarmasin. Diskusi itu menurut saya perlu karena tanpa itu masalah yang sedang ada di dunia sastra provinsi ini tidak akan teratasi. Diskusi merupakan usaha mencari solusi yang baik dalam mengatasi segala masalah, termasuk masalah yang sedang saya bahas ini. Saya yakin pihak Balai Bahasa Banjarmasin akan mau membuka diri terhadap masalah kesastraan di lingkup wilayah kerja mereka. Insya Allah diskusi itu akan membawa perubahan ke arah kebaikan bagi kita bersama. Amin!

Selain diskusi itu, ada beberapa hal lain yang ingin saya sampaikan berikut ini berkenaan dengan masalah honorarium selama diskusi tersebut belum dapat dilaksanakan. Pertama, sekadar saran, bukan menggurui siapa pun, menurut saya sementara diskusi itu belum dilaksanakan, pihak Balai Bahasa Banjarmasin dapat membuat sejumlah antologi puisi para penyair atau kumpulan cerpen para cepenis di Kalimantan Selatan pada tahun 2008, sebagai kerja tim. Para penyair dan cerpenis yang hasil puisi atau cerpennya dimuat di dalam kumpulan-kumpulan tersebut diberikan imbalan sebagai bentuk pengahargaan. Ingat, ini hanya saran! Kedua, saran saya lainnya adalah pihak Balai Bahasa Banjarmasin menyelenggarakan sayembara penulisan cerpen, puisi, atau pun naskah drama bagi masyarakat umum secara rutin setiap tahunnya. Dalam arti, siapa saja boleh ikut dalam sayembara tersebut termasuk para sastrawan di Kalimantan Selatan. Dengan demikian, sastrawan yang menang akan mendapatkan penghargaan yang pantas dari Balai Bahasa Banjarmasin. Ini juga hanya saran!

Dalam hal pertama dan kedua tadi menurut saya para sastrawan juga harus menghargai pihak Balai Bahasa Banjarmasin. Menurut saya bentuk penghargaan para sastrawan kepada Balai Bahasa pada hal yang pertama adalah sastrawan harus mau menyerahkan sendiri puisi atau pun cerpen mereka masing-masing kepada pihak Balai Bahasa Banjarmasin. Dengan demikian, pihak Balai Bahasa Banjarmasin tidak perlu mendatangi para sastrawan dari pintu ke pintu. Bentuk penghargaan dalam hal yang kedua adalah para sastrawan harus semaksimal mungkin berkarya dalam megikuti sayembara tersebut.

Ketiga, saran saya adalah para sastrawan harus meningkatkan produktivitas dalam pembuatan hasil sastra dari segi kuantitas dan kualitasnya sehingga kemungkinan diterbitkannya hasil sastra mereka di media massa termasuk di koran ini semakin besar pula. Dengan demikian, insya Allah honorium yang didapat pun akan semakin besar pula. Sebagai simpulan dari secuil ungkapan jiwa saya ini, saya menginginkan pihak sastrawan dan pihak pemerintah, termasuk Balai Bahasa Banjarmasin dalam hal ini selalu menempatkan harga-menghargai di atas kepintingan pribadi atau pun golongan. Setuju? Bagaimana menurut Anda?

*) Pencinta Bahasa dan Sastra

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar