Sabtu, 28 Mei 2011

Memamah Hikmah dari ‘Kolecer’

Judul Buku : Kolecer & Hari Raya Hantu, 20 Cerita Pendek Kearifan Lokal
Editor : Saut Poltak Tambunan
Penerbit : Selaras Pena Kencana
Cetakan I : Juni 2010
Tebal : 224 halaman
Peresensi : S.W. Teofani
http://www.lampungpost.com/

KOLECER atau baling-baling, sering juga disebut kitiran, mainan anak-anak yang terbuat dari daun kelapa muda atau bisa juga dari bambu yang akan berputar jika ditiup angin. Semasa kecil, saya dan teman-teman sering berlari bersama mencari angin supaya kolecer dapat berputar dengan kencang. Semakin kencang putaran kolecer, semakin rianglah hati kami.

Begitu juga yang dirasakan Neng Tin dalam cerpen Kolecer yang ditulis Nenden Lilis A. Neng Tin, tokoh penutur, menceritakan kehidupan Bi Nanah yang berputar seperti kolecer.

Bi Nanah adalah murid dari ayah Neng Tin. Karena kesibukan orang tua Neng Tin, di masa kecilnya, Bi Nanahlah yang mengasuhnya. Setiap pagi Neng Tin dibawa ke rumah Aki dan Nini (kakek dan nenek Bi Nanah), di mana Bi Nanah tinggal. Sore harinya ia dipulangkan ke rumah orang tuanya. Di tempat itulah Neng Tin kecil tahu bagaimana Bi Nanah dengan tekun merawat keperluan Aki dan Nininya yang sudah payah.

Bi Nanah juga yang mengurus kebun dan harta benda Aki dan Nini karena semua anaknya telah menjadi orang sukses di kota. Mereka tak sempat lagi merawat Aki dan Nini. Meskipun Aki sangat menginginkan Bi Nanah sekolah tinggi dan sukses seperti paman dan bibinya di kota, Bi Nanah memilih merawat Aki dan Nini. Dia kasihan dengan kondisi kakek dan neneknya itu jika harus mengurus kebun dan sawahnya, mengurus diri sendiri pun sudah susah.

Sejak kelas I SD, ibu Bi Nanah meninggal dunia, sedang ayahnya kabur dengan perempuan lain. Ibunya yang malang itu sebelumnya sakit-sakitan karena tak tahan setelah suaminya membawa istri baru di kampungnya. Sepeninggal sang ibu, Bi Nanah tinggal dengan Aki dan Nini. Keduanya sangat menyayangi Bi Nanah. Sejak kecil hingga Bi Nanah beranjak remaja, Aki selalu membuatkan kolecer yang sangat disukai Bi Nanah.

Neng Tin sangat menikmati suara kolecer itu. Sampai dia dewasa pun masih terngiang-ngiang suaranya, juga seluruh kenangan bersama Bi Nanah dan Aki-Nininya. Neng Tin tak menyangka, kolecer itu bukan sekadar mainan anak-anak, melainkan juga tamsil hidup. Setelah lama berpisah dengan Bi Nanah, dalam pertemuan yang mengharukan, di mana Bi Nanah telah tua, Neng Tin tersadar kalau hidup Bi Nanah seperti kolecer, mainan kesukaannya.

Bi Nanah akhirnya mengalami nasib serupa dengan ibunya, sakit karena perlakuan laki-laki yang menikahinya karena menginginkan harta, hingga ajal menjemput Bi Nanah. Laki-laki itu menyangka Bi Nanah akan mendapatkan warisan dari Aki dan Nini karena Bi Nanahlah yang tekun merawatnya.

Ternyata anak-anak Aki dan Nini tak memberikan apa pun pada Bi Nanah sepeninggal Aki dan Nini, karena Bi Nanah hanya cucu. Maka laki-laki itu kecewa dan berselingkuh dengan banyak perempuan lain. Bi Nanah sakit-sakitan hingga ajal menjemputnya.

Kolecer adalah salah satu dari kumpulan cerpen yang berjudul Kolecer & Hari Raya Hantu, 20 Cerita Pendek Kearifan Lokal. Kumpulan cerpen ini berangkat dari beragam cerita dan tragedi anak manusia berdasar kearifan lokal di daerah masing-masing, membuat kita seperti bertamasya ke khazanah budaya Nusantara.

Buku ini memuat 20 cerpen dari 11 penulis yang sudah cukup mempunyai nama, seperti Benny Arnas yang menulis dua cerpen dalam buku ini. Cerpen Anak Ibu yang Kembali sebagai cerpen pembuka cukup membuat pembaca terkesima. Cerpen ini mengisahkan kesunyian perempuan tua yang mempunyai lima anak perempuan dan telah dibawa suami masing-masing. Mereka jauh dari orang tuanya yang sebatang kara, tak bisa merawat, atau sekadar menengok sang ibu.

Sang ibu terkenang dengan almarhum suaminya yang begitu menginginkan anak laki-laki. Di hari tuanya, dia baru menyadari kenapa suaminya sangat menginginkan anak laki-laki. Karena anak perempuan akan dibawa pergi, sedangkan anak laki-laki akan membawa istrinya dan diharapkan dapat menemani hari tua mereka.

Apa pun kisah yang disajikan penulis, kearifan lokal, baik itu tradisi, pandangan hidup, adat istiadat, maupun dongeng rakyat, yang diceritakan ulang menjadi latar belakang hampir pada seluruh cerpen. Membaca kumcer ini, kita akan mencecap bening nilai lokal lengkap dengan kompleksitas yang ada di dalamnya, seperti cerpen Pastu yang ditulis Oka Rusmini, yang kental dengan nilai-nilai Hindu-Bali yang meyakini karma.

Sementara itu, Khrisna Pabichara dalam tiga cerpennya, Laduka, Membunuh Parakang dan Selaras, menjadikan budaya Sulawesi Selatan sebagai latar budaya sekaligus landasan menatah cerita. Baminantu yang diracik Sastri Yunizarti Bakri mengisahkan pertentangan adat istiadat Minangkabau-Jawa antara ibu dan anak yang mamahami adat secara berbeda. Kisah lain yang membicarakan adat yakni Antara Bali dan Balige, yang ditulis Cesillia Ces. Cerpen ini mengisahkan sepasang kekasih yang berbeda suku dan adat istiadat, memilih melepaskan diri dari “warisan” norma leluhurnya atas nama cinta.

Kisah yang tak kalah seru ditulis Gunawan Maryanto tentang Sarpakenaka. Dalam cerpen ini, penulis mampu menghadirkan masa lalu ke masa kini, tradisi dan teknologi, dengan menghadirkan sejarah kelam G30S PKI, yang membuat pembaca terbetot untuk menandaskan cerita. Selain cerpenis di atas, ada cerpen Hanna Fransisca yang menulis Hari Raya Hantu.

Lalu, ada Noena dengan Sri Sumini, dengan cerita berlatar belakang Hong Kong, yang mengisahkan TKI. Selain itu, ada cerpen Sutan Iwan Sukri Munaf, dan Saut Poltak Tambunan. Menelusuri karya mereka, memperkaya pengetahuan kita tentang kearifan yang ada di bumi Indonesia.

S.W. Teofani, cerpenis

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar