Rabu, 01 Desember 2010

Baik, Tunggu Baru

M.D. Atmaja
http://sastra-indonesia.com/

Perubahan besar terjadi setelah lengsernya Lurah Arta dari jabatan superpanjang. Ribuan orang-orang pandai berbondong ketika itu, memenuhi pusat Kelurahan Luruh Indon yang porak-poranda karenakan uang yang tidak bersahabat. Rakyat kelaparan. Pejabat kelurahan banyak menimbun bahan makanan.

Kelurahan bertemu pagebluk, banyak orang yang tidak kebagian bagi-bagi uang merencanakan sesuatu. Pemuda-pemudi disatukan. Seperti tahun-tahun lalu, dalam masa perjuangan. Mereka berpakaian Kuning, Merah, Hijau, Abu-Abu sampai pada Kelabu. Memadati jalan-jalan utama. Memenuhi lapangan Luruh Indon sambil berteriak: “Gantung Lurah Arta! Lengserkan Lurah Arta!” sampai membabi, meruntuhkan segala yang ada.

Masa, Kelurahan di ambang kehancuran. Pemuda-Pemudi berpakaian aneka warna seolah ingin berkudeta. Berkumpul, membajiri Kantor Perwakilan Ketoprak Kelurahan. Seperti lalat di atas tumpukan darah. Menggenang air mata, perlawanan, api menjalar dan satu, dua, tiga, empat gugur.

Teriakan pemberontakan yang getir, mengukuhkan semangat kemerdekaan. Kerajaan Lurah Arta, diganyang habis. Sang Lurah terpaksa turun keprabon dan orang-orang dengan bangga menamai momentum: Reformasi Kelurahan. “Kelurahan kita tidak siap dengan revolusi, makanya kita memilih jalur alternatif, reformasi.” Begitu kata seorang ahli politik yang menjadi Bapak Reformasi Kelurahan Luruh Indon.

Hingar-bingar teriakan semakin mengabur. Sampailah hari ini, teriakan itu terdengar layaknya jerit anjing kesakitan yang dilibas kekuasaan mupakat.

Terurai sewaktu malam berjalan dengan dingin dan kabut tebal dipagi harinya. Menghalangi cahaya mentari reformasi yang menelan habis setiap perjuangan, “Ah, mereka hanya ditunggangi!” teriak politisi yang tidak mau disebut namanya.

“Lha, siapa yang menunggangi?” tanya seseorang yang melihat politisi dari depan televisi.

Dhimas Gathuk berjalan. Di atas kepalanya sekarung rumput hijau untuk dua sapinya. Ia melintas di jalan kelurahan. Berjalan sempoyongan, menahan lapar setelah seharian bekerja. Kakinya pun menginjak trotoar Kantor Perwakilan Ketroprak. Mengamati seorang anggota Perwakilan yang cas-cis-cus di depan wartawan. Dhimas Gathuk meletakkan seranjang rumput dan menyongsong pada pemburu berita.

“Ini ada apa?” tanya Dhimas Gathuk pada seorang wartawan yang berdiri di barisan belakang.

“Gagasan gedung baru untuk kantor Perwakilan Ketoprak!” jawab wartawan itu sambil terus mencatat di buku kecilnya.

“Memanganya mau buat kantor baru, Mas Warta?” tanya Dhimas Gathuk sambil menggaruk kakinya.

“Katanya,”

“Lha, yang benar?”

“Ini baru dikonfirmasi. Yah, mereka akan membuat gedung baru. Katanya, gedung yang sekarang, lambang pemerintahan korup.” Wartawan itu terus mencatat tanpa memperhatikan Dhimas Gathuk yang kini menggaruk pantatnya.

“Terus?”

“Ya, katanya kalau masih pakai gedung ini, wajar kalau kinerja Perwakilan Ketoprak tidak baik. Karena gedungnya masih mewarisi pemerintahan korup, jadinya ya seperti masa lalu.”

“Gak ngerti aku, Mas Warta!” Dhimas Gathuk menggaruk pantat dengan lebih keras.

Wartawan itu berhenti menulis. Mengalihkan pandangan pada Dhimas Gathuk dengan tatapan jengkel. Dia merasa kalau petani di sampingnya terlalu cerewet. Lha, dia sendiri yang wartawan tidak secerewet ini, pikirnya.

“Agar kinerja Perwakilan Ketoprak itu menjadi baik dan berkembang, dibutuhkan gedung baru. Sejalan dengan cita-cita reformasi.” Wartawan itu menegaskan dengan pandangan melotot.

“Lha, gedung yang ini mau buat apa?”

Wartawan itu mengangkat bahunya. “Aku juga tidak tahu, Mas!”

“Memangnya kita punya uang untuk gedung baru?” Dhimas Gathuk melontarkan pertanyaan.

“Sudah dianggarkan!”

“Memang perlu gedung baru?”

“Kalau kita meninginkan kinerja yang lebih baik.”

“Ada hubungannya, kinerja dan gedung?” Dhimas Gathuk mengangkat alisnya tinggi-tinggi namun si Wartawan tidak memberikan jawaban apa-apa. “Berarti aku perlu sawah baru. Perlu rumah baru. Perlu kandang baru untuk sapi-sapiku.” Dhimas Gathuk terdiam sejenak. “Tapi bagaimana bisa?”

“Lha kenapa?” Wartawan itu menyahuti tanpa ekspresi.

“Yang dimakan saja tidak ada…” Dhimas Gathuk muram merasakan perutnya yang berdentum kelaparan.

Wartawan itu tersenyum lebar. Buru-buru dia mengangkat tangannya. Si pembicara di depan podium langsung mempersilahkan.

“Masih banyak rakyat miskin, Pak Wakil!” ucap Wartawan itu sambil menganggukkan kepala. “Daripada dana untuk membuat gedung, lebih baik dialokasikan untuk pemberdayaan petani. Seperti dia!” wartawan menunjuk Dhimas Gathuk yang tengah menggaruk pantat.

“Tidak ada hubungannya. Rakyat miskin ya rakyat miskin. Gedung baru ya gedung baru. Tapi terserah rakyat Luruh Indon saja, kok, kalau mereka ingin kinerja Perwakilan yang lebih baik, ya musti ada gedung baru. Kalau menolak gedung baru, rakyat jangan menyalahkan Perwakilan kalau masih saja korup.”

“Nah, itu!” ungkap Wartawan pada Dhimas Gathuk dalam seringai lebar.

Sekonyong-konyong, Dhimas Gathuk kembali pada rumput. Dia menuju rumah. Langsung ke kandang sapi. Dia menjulurkan sabit di tangannya. “Sapi edan, kalau kamu sampai minta kandang baru, awas ya, tak bakar untuk makan seluruh kampung!” Dhimas Gathuk bersunggut masuk rumah. Dan sapi pun lahap menyantap rumput tanpa perduli.

Lengkong – Banjarnegara, 09 September 2010.

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar