Minggu, 03 Oktober 2010

Sastra dan Islam Bagai Ikan dan Air

Sutan Iwan Soekri Munaf
http://www.suarakarya-online.com/

Amat menarik membaca tulisan Damhuri Muhammad yang diberi tajuk Sastra Islami dan Ketajaman Lidah Pena (Republika, Minggu, 26 Juni 2005). Cerpenis dan pengamat sastra ini terpesona melihat limpah ruahnya karya sastra terutama cerpen dengan label Islam pada akhir-akhir ini di negeri ini. Bersaman dengan keterpesonaannya itu, agaknya Damhuri juga mempertanyakan dengan kekhawatiran: Apakah sastra islami itu sungguh-sungguh eksis? Sejauh manakah ciri khas Islam dapat terpahami pada fiksi islami?

Apakah label islami yang ditempelkan di sampul buku serta justifikasi quranik dalam setiap karya-karya mereka, sudah cukup memadai untuk menyandang predikat sastra islami? Adakah parameter konstan yang dapat mengukur derajat keislaman karya sastra?

Kekhawatiran ini, apa pasal? Damhuri menyatakan : Kesimpangsiuran pemahaman terhadap sastra islami seperti dipertanyakan di atas, nampaknya masih menjadi problem mendasar yang belum terselesaikan bagi para penulis yang tekun melahirkan fiksi islami. Ini adalah akibat dari ulah memperlakukan sastra tak lebih dari sekadar medium demi meraih tujuan-tujuan dakwah.

Apalagi jika cerpenis ini menyimak di luar sastra, yang akhir-akhir ini muncul di layar kaca kita. Banyak sekali sinetron ditayangkan broadcast swasta kita, yang katanya berlabel Islam dengan TV sebagai medium dakwah, namun cenderung menjauh dari dakwah. Pasalnya, banyak sekali pemirsa yang menonton tayangan itu dicekoki dengan dunia hantu, kemusrikan dan ada upaya sekadar menakut-nakuti pemirsa.

Kendati begitu, saya tercenung selepas membaca kesimpulan cerpenis ini, yang menyatakan kesimpangsiuran ini akibat dari ulah memperlakukan sastra tak lebih sekadar medium demi meraih tujuan-tujuan dakwah. Apakah salah, jika sastra sebagai medium dakwah?

Pada hakikatnya sastrawan dan karyanya mempunyai tujuan berkomunikasi dengan pembacanya. Sesuai pendapat Harold D Lasswell, yang kemudian dijadikan salah satu teori komunikasi, bahwa saat manusia berkomunikasi selalu: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect. Maka sastrawan yang memiliki gagasan berupa karya itu, yang ingin disampaikan kepada pembacannya, tentu akan memilih medium sastra. Pasalnya, sang sastrawan sudah memperkirakan dampak dari gagasannya yang dikomunikaikan kepada pembacanya lewat medium sastra itu.

Sudah banyak karya sastrawan yang berdampak terhadap pembacanya, sehingga bangsanya berubah. Biar bagaimana pun, Chairil Anwar bukan sekadar mencatat peristiwa menjelang kemerdekaan dan selama perang kemerdekaan di negeri ini. Sajak-sajaknya ikut menggerakkan dan memberi inspirasi anak bangsa negeri ini pada masa itu, bahkan hingga masa sesudahnya.

Berangkat dari kenyataan itu, bagi saya, sastra memang merupakan salah satu medium untuk menyampaikan gagasan dan perasaan, saat berkomunikasi dengan pembaca. Tentu saja, sastra bukan satu-satunya medium berkomunikasi!

Sejalan dengan itu, apakah salah, jika ada sastrawan yang ingin menyampaikan gagasan dan perasaannya tentang Islam dalam medium yang dikenal sebagai sastra? Bukankah karya sastra itu harus mencerahkan dan memberikan sesuatu yang berarti bagi pembacanya? Dan hal ini merupakan tanggungjawab sastrawan

Seorang sastrawan yang berkediaman di Bandung, Juniarso Ridwan mengetengahkan tangungjawab ini dengan mengutip pendapat Jean Paul Sartre. Tanggungjawab seniman, seperti halnya pengarang, senantiasa memperhatikan keberadaan dirinya dalam lingkup berbagai peristiwa aktual di seluruh pelosok bumi ini. Pengarang, selaku seniman, tidak bisa mengurung dirinya di dalam ruangan terkunci menara gading, seolah tak peduli dengan alam sekitarnya.

Disebutkan lebih jauh, bahwa perlu adanya tanggungjawab pengarang terhadap kondisi lingkungan, terlebih-lebih terhadap dirinya sendiri. Tanggungjawab ini diperlihatkan dengan sikap pengarang yang dengan tegas memilih pihak di dalam setiap peristiwa. Sikap untuk memilih ini dilakukan dengan penuh kesadaran, tidak untuk mencari keuntungan atau untuk mencari kesempatan berpetualang.

Berdasarkan naluri asasi manusia; yang berpijak pada cahaya kebebasan. Pihak mana yang dipilih, tidak penting dilihat, sebab dengan itu berarti sudah terpenuhinya tanggungjawab pengarang terhadap lingkungannya, baik ruang dan waktu, maupun terhadap dirinya sendiri.

Jadi, wajar seorang sastrawan (beragama Islam) dalam rasa tanggungjawabnya untuk menyampaikan pencerahan Islam dalam medium sastra. Apalagi bila menyimak sejarah, kehadiran Islam yang disampaikan Muhammad atas perintah Allah, justru pada kurun berjayanya sastra, terutama syair atau puisi di tanah Arab. Dan merupakan hak Allah untuk menyampaikan pesan-pesanNya dalam medium sastra (puisi). Mungkin salah satu tujuan Sang Khalik agar pesanNya cepat sampai pada orang-orang yang memahami dan menggandrungi sastra di kawasan itu.

Simak saja ayat-ayat Allah yang mencakup kaidah-kaidah sastra, baik dari segi estetik dan artistik maupun pesanNya maha amat puitik. Hal ini menunjukkan Islam dan sastra seperti ikan dan air, seyogianya di mana Islam berkembang, maka sastra pun berkibar pula.

Dalam sebuah esei di internet, Aguk Irawan, yang seorang penyair, cerpenis dan novelis yang berkediaman di Kairo, mengutip pendapat Najib Kaelani, sastrawan tersohor Arab, berkebangsaan Mesir. Najib berpendapat dalam pengantar bukunya yang sangat memukau Madhal Ila Adab Al-Islami (Pengantar Sastra Islam), bahwa kehadiran sastra Islami tidak sedikitpun menodai kekuatan estetik dan nilai artistik. Justru menguatkan apa yang orang sebut dengan sastra, karena subtansi Islam dan sastra berjalan seiring, yaitu tertumpuh pada dua unsur, yaitu keindahan dan pesan moral.

Lebih lanjut, kata Najib, sastra Islami bersumber pada konsep Islam terhadap kehidupan. Dan luasnya konsep ini melampaui kapasitas imajinasi yang terkandung dalam sastra, mulai dari konsep kebendaan, alam dan metafisika, serta hubungan sosio-kultur antar ummat manusia. Karenanya membawa benderah dakwa Islam, menurutnya adalah membawa misi kemanusian yang juga sebagai ujung tombak dari sastra itu sendiri. Dengan demikian, kehadiran sastra Islami adalah mencoba membumisasikan Islam KRGatau nilai IslamKRG tidak melalui pintu formalitas. melainkan jalur yang bisa menembus segala ruang dan waktu, yang dibungkus dengan label sastra.

Mungkin yang jadi masalah, sebagaimana kekhawatiran Damhuri, bahwa penulis yang memperkuda sastra dalam penyampaian pesan tanpa mengusung nilai-nilai estetik dan artistik, sehingga sulit melahirkan karya yang berkekuatan pesan.

Namun, sejalan dengan itu, pembaca makin hari makin meningkatkan kemauannya membaca karya sastra yang berkekuatan pesan dan tidak meninggalkan nilai artistik. Pada saatnya, pembaca akan meninggalkan penulis yang memperkuda sastra sebagai medium dakwah. tanpa mengindahkan kaidah sastra. Karena, pada hakikatnya, pembaca bukanlah sasaran tembak yang diam, namun manusia yang penuh keunikan dan selalu berkembang.

Berangkat dari kenyataan ini, saya merasa bersyukur dengan limpah ruahnya kaya-karya sastra (terutama cerpen) yang diterbitkan sejumlah penerbit, baik berupa majalah maupun buku sebagaimana diutarakan Damhuri Muhammad. Sudah menjadi tanggungjawab sastrawan unuk meningkatkan kualitasnya, sehingga menghasilkan karya sastra yang mengusung pesan dakwah namun amat mengindahkan keartistikan dan estetik. Bila tidak, sastrawan kehilangan pembacanya! ***

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar