Rabu, 13 Oktober 2010

RAGAM MANUSKRIP: STUDI MAKNA DAN FUNGSI TEKS SYAIR KANJENG NABI

Agus Sulton
http://www.sastra-indonesia.com/

Keberagaman isi dari naskah-naskah Nusantara tersebut bisa dijadikan sumber yang otentik dengan merekontruksi situasi dan kondisi yang ada pada peristiwa masa lampau untuk dijadikan jembatan penghubung bagi pemikiran masa kini. Dalam hal ini, naskah lama merupakan dokumen kebudayaan yang merekam berbagai data dan informasi tentang kesejarahan dan kebudayaan daerah yang juga sarat dengan nilai-nilai kehidupan manusia.

Menurut Tuti Munawar (1997: 44) naskah-naskah kuno mengandung berbagai gagasan, pendapat, pengertian, perasaan, pengalaman jiwa, dan pandangan hidup yang meliputi berbagai aspek kehidupan manusia. Karena itu, isi yang jelas tersurat dalam naskah-naskah kuno Nusantara bermacam-macam, misalnya dongeng, hikayat, cerita, rakyat, babad, silsilah sampai sejarah, surat-surat, perjanjian-perjanjian, tatacara, upacara, hukum adat, sampai undang-undang.

Keberagaman naskah-naskah Nusantara tersebut tidak hanya dari segi isinya, tetapi juga dari segi bentuk, bahasa, aksara, dan bahan yang digunakan. Dari segi bentuknya, naskah-naskah tersebut ada yang berbentuk prosa, prosa berirama, puisi, drama, dan sebagainya. Naskah Nusantara ditulis dalam berbagai bahasa daerah seperti bahasa Jawa, Sunda, Melayu, Aceh, Batak, Minangkabau, Bugis, Makasar, Banjar, dan Walio. Demikian pula aksara yang digunakan, ada aksara Bali, Jawa, Sunda, Jawi (Arab-Melayu), Pegon, Bugis, Makasar, Karo, Mandailing, Rejang, Toba, Lampung, dan Kerinci (Djamaris, 2002: 5).

Edwar Djamaris (2002: 5) menambahkan, naskah-naskah itu dapat dikatakan sebagai periode atau tahap kedua dalam kehidupan sastra pada umumnya. Tahap pertama kehidupan sastra itu muncul secara lisan, sebelum orang mengenal tulisan. Setelah orang mengenal aksara, orang mulai menulis dokumen, atau karangan, terutama yang berupa karya sastra. Karya sastra mulai ditulis dan kemudian disalin oleh orang lain. Hasil penulisan dengan tangan inilah yang disebut naskah. Naskah itu diperbanyak dengan menyalin sehingga suatu teks ada kalanya terdapat dalam dua naskah atau lebih.

Dalam konteks itulah, tradisi tulis dikalangan masyarakat Nusantara sudah dimulai sejak masa lampau, terlebih dari kalangan umat Islam Nusantara, yang juga turut mendorong lahirnya sejumlah besar naskah-naskah keagamaan.

Menurut Achdiati Ikram (1997: 140), bahasa Arab menjadi bahasa ilmu agama yang wajib dipelajari oleh setiap orang yang ingin mendalami ajaran-ajaran agama sampai ke sumbernya yaitu al-Quran dan Hadist. Maka, karangan berbahasa Arab oleh para ulama pribumi merupakan bagian dari khazanan naskah yang diwariskan kepada kita.

Kenyataan itu memungkinkan teks naskah keagamaan yang ditulis tidak akan lepas dari ajaran-ajaran dan tuntunan agar dapat mempengarui individu atau kelompok pendukung proses (aktivitas) tertentu. Achdiati Ikram mengemukakan (1997: 139-140) naskah-naskah yang berisi ajaran Islam ada bermacam-macam. Yang tertua ialah yang ditulis dalam tulisan buda atau gunung yang berisi informasi tentang bentuk agama Islam yang dianut masyarakat pada awal agama Islam di Indonesia.

Dalam bahasa Melayu, kita memiliki tulisan Ar-Raniri, Hamzah Fansuri, dan lain-lain yang berisi ajaran tentang fiqih, tauhid, dan tasawuf, sering kali dalam bentuk tanya-jawab, puisi atau uraian prosa. Karangan dalam bahasa Arab yang dikatakan ditulis oleh ulama atau guru agama nampaknya bukan ditulis sendiri melainkan oleh muridnya. Bahasa Arab dalam tulisan semacam itu lazimnya memiliki ciri-ciri khas yang menyimpang dari bahasa baku. Dalam tulisan Arab-Jawa yang juga disebut ”pegon”, kita dapati glosa-antar-lirik yang dituliskan diantara teks bahasa Arab; yang ditulis dalam pegon ialah terjemahan atau bahkan interpretasi tentang teks Arabnya.

Tulisan-tulisan itulah yang akhirnya disebut dengan naskah lama (manuskrip). Naskah lama adalah salah satu tulisan tangan berbentuk dokumen yang sangat penting dari peradapan masa lampau. Melalui naskah itu dapat diketahui secara lebih konkrit tentang kebudayaan suatu suku dan bangsa dari pelosok Nusantara. Menurut Roger Tol (dalam Robson, 1994: ix) tiap-tiap naskah menampilkan ceritanya dan menyimpan rahasia yang kemudian baru terungkap setelah naskah itu dibuka, dibaca, dan diteliti. Proses pemecahan ini, yaitu usaha untuk ”mendobrak” sebuah teks dengan daya-upaya yang tersedia dikenal sebagai kerja filologis.

Dalam berbagai ragam dan jenis sastra lama itu, khazanah sastra klasik sebagian naskah berbentuk puisi atau syair. Akhmad Muzakki dalam Kesusastraan Arab (2006: 41) mengakatan bahwa syair berarti nyanyian, lentunan, atau melagukan. Asal kata ini telah hilang dari bahasa Arab, namun masih ada dalam bahasa lain syuur dalam bahasa Ibrani berarti suara, bernyanyi, dan melantunkan lagu.

Sunarjo menambahkan (2001: 1), syair adalah salah satu jenis puisi Melayu lama yang terdiri atas empat larik dan berirama aa aa, setiap bait terdiri atas empat larik yang terdiri atas 9, 10, dan 12 suku kata. Bait-bait dalam syair biasanya membentuk sebuah cerita.

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa naskah klasik yang berbentuk syair pada masa lampau terindikasi banyak berbentuk cerita, terutama naskah-naskah Islam. Tidak menutup kemungkinan—untuk mengkaji naskah-naskah nenek moyang kita itu dapat memahami dan menghayati pandangan serta cita-cita yang menjadi pedoman hidup orang-orang masa lampau (Sudjiman, 1995: 46).

Dalam hal ini, cerita Islam yang dikemas dalam bentuk syair adalah Syair Kanjeng Nabi (SKN). Di dalam kolofon teks SKN dijelaskan, bahwa syair tersebut dinamai dengan Syair Kanjeng Nabi. Kanjeng yang dimaksud di sini adalah Nabi Muhammad. Keberadaan cerita lebih ditonjolkan pada doa, sedikit cuplikan sejarah Nabi Muhammad, dan unsur dakwah atau pitutur.

Ringkas cerita awal teks SKN menjelaskan, bahwa Nabi Muhammad lahir di Makah anak laki-laki dari kyai Abdullah ibu Dewi Aminah, selama masih dalam kandungan, ayah nabi Muhammad sudah meninggal dunia. Tidak begitu lama setelah kelahiran Nabi Muhammad sang bunda Dewi Aminah menyusul suaminya dan dimakamkan di Abwa juga. Dalam posisi seperti itu, Nabi Muhammad berada di kota Madinah diasuh oleh pamannya, yaitu Abu Tholib, seorang putra Abdul Muthalib.

Selang beberapa tahun Nabi Muhammad kembali ke Mekah dan menikah dengan Siti Khodijah. Tidak begitu lama, malaikat Jibril menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad di Gua Hira. Awalnya setelah Nabi Muhammad mendapatkan wahyu, kemudian berdakwah ke kerabatnya dan berlanjut ke kaum Quraisy didampingi oleh para sahabat nabi yang telah sepakat mempercayai terhadap syariat Islam.

Dari sedikit ringkasan cerita awal teks tersebut, SKN berisi tentang keluarga Nabi antara lain ayahnya (Abdullah), ibunya (Dewi Aminah), kakeknya (Abdul Muntholib), dan istrinya (Siti Khodijah). Dalam cerita teks SKN selanjutnya lebih kepada ajaran (dakwah) syariat Islam yang dikonsep dalam bentuk syair dan doa-doa mujarab atau syair doa.

Di pihak lain, ada sesuatu yang menarik saat mengkristalisasi atau membahas tentang Nabi Muhammad, kerena sosok beliau merupakan sosok yang sudah banyak dimengerti oleh banyak umat khususnya yang beragama Islam. Nabi Muhammad juga bergelar al-Amin, yaitu Muhammad yang dipercayai. Beliau lahir dalam keadaan yatim di tengah-tengah kaum Quraisy (Jahiliyah), tidak ada guru yang mendidik dan mengajar beliau, untuk memberitaukan susuatu yang baik dan buruk, yang bermanfaat dan mudharat, dan mana diantara yang halal dan yang haram.

Untuk itu sastra lama banyak menyimpan sesuatu yang unik dan perlu dikaji atau dipelajari kembali, sekaligus menggali sumber budaya masa lampau kemudian dikorelasikan dengan kehidupan sekarang, akhirnya kegunaan sastra benar-benar diketahui. Dari itu pulalah sastra lama akan berfungsi, secara otomatis sastra lama yang kental daya estetikanya dapat memberikan daya gerak luar biasa terhadap pembaca.

*) Tinggal dan berkarya di Ngoro-Jombang (fb: soeketboe@yahoo.com)

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar