Agus Sulton
http://www.sastra-indonesia.com/
Keberagaman isi dari naskah-naskah Nusantara tersebut bisa dijadikan sumber yang otentik dengan merekontruksi situasi dan kondisi yang ada pada peristiwa masa lampau untuk dijadikan jembatan penghubung bagi pemikiran masa kini. Dalam hal ini, naskah lama merupakan dokumen kebudayaan yang merekam berbagai data dan informasi tentang kesejarahan dan kebudayaan daerah yang juga sarat dengan nilai-nilai kehidupan manusia.
Menurut Tuti Munawar (1997: 44) naskah-naskah kuno mengandung berbagai gagasan, pendapat, pengertian, perasaan, pengalaman jiwa, dan pandangan hidup yang meliputi berbagai aspek kehidupan manusia. Karena itu, isi yang jelas tersurat dalam naskah-naskah kuno Nusantara bermacam-macam, misalnya dongeng, hikayat, cerita, rakyat, babad, silsilah sampai sejarah, surat-surat, perjanjian-perjanjian, tatacara, upacara, hukum adat, sampai undang-undang.
Keberagaman naskah-naskah Nusantara tersebut tidak hanya dari segi isinya, tetapi juga dari segi bentuk, bahasa, aksara, dan bahan yang digunakan. Dari segi bentuknya, naskah-naskah tersebut ada yang berbentuk prosa, prosa berirama, puisi, drama, dan sebagainya. Naskah Nusantara ditulis dalam berbagai bahasa daerah seperti bahasa Jawa, Sunda, Melayu, Aceh, Batak, Minangkabau, Bugis, Makasar, Banjar, dan Walio. Demikian pula aksara yang digunakan, ada aksara Bali, Jawa, Sunda, Jawi (Arab-Melayu), Pegon, Bugis, Makasar, Karo, Mandailing, Rejang, Toba, Lampung, dan Kerinci (Djamaris, 2002: 5).
Edwar Djamaris (2002: 5) menambahkan, naskah-naskah itu dapat dikatakan sebagai periode atau tahap kedua dalam kehidupan sastra pada umumnya. Tahap pertama kehidupan sastra itu muncul secara lisan, sebelum orang mengenal tulisan. Setelah orang mengenal aksara, orang mulai menulis dokumen, atau karangan, terutama yang berupa karya sastra. Karya sastra mulai ditulis dan kemudian disalin oleh orang lain. Hasil penulisan dengan tangan inilah yang disebut naskah. Naskah itu diperbanyak dengan menyalin sehingga suatu teks ada kalanya terdapat dalam dua naskah atau lebih.
Dalam konteks itulah, tradisi tulis dikalangan masyarakat Nusantara sudah dimulai sejak masa lampau, terlebih dari kalangan umat Islam Nusantara, yang juga turut mendorong lahirnya sejumlah besar naskah-naskah keagamaan.
Menurut Achdiati Ikram (1997: 140), bahasa Arab menjadi bahasa ilmu agama yang wajib dipelajari oleh setiap orang yang ingin mendalami ajaran-ajaran agama sampai ke sumbernya yaitu al-Quran dan Hadist. Maka, karangan berbahasa Arab oleh para ulama pribumi merupakan bagian dari khazanan naskah yang diwariskan kepada kita.
Kenyataan itu memungkinkan teks naskah keagamaan yang ditulis tidak akan lepas dari ajaran-ajaran dan tuntunan agar dapat mempengarui individu atau kelompok pendukung proses (aktivitas) tertentu. Achdiati Ikram mengemukakan (1997: 139-140) naskah-naskah yang berisi ajaran Islam ada bermacam-macam. Yang tertua ialah yang ditulis dalam tulisan buda atau gunung yang berisi informasi tentang bentuk agama Islam yang dianut masyarakat pada awal agama Islam di Indonesia.
Dalam bahasa Melayu, kita memiliki tulisan Ar-Raniri, Hamzah Fansuri, dan lain-lain yang berisi ajaran tentang fiqih, tauhid, dan tasawuf, sering kali dalam bentuk tanya-jawab, puisi atau uraian prosa. Karangan dalam bahasa Arab yang dikatakan ditulis oleh ulama atau guru agama nampaknya bukan ditulis sendiri melainkan oleh muridnya. Bahasa Arab dalam tulisan semacam itu lazimnya memiliki ciri-ciri khas yang menyimpang dari bahasa baku. Dalam tulisan Arab-Jawa yang juga disebut ”pegon”, kita dapati glosa-antar-lirik yang dituliskan diantara teks bahasa Arab; yang ditulis dalam pegon ialah terjemahan atau bahkan interpretasi tentang teks Arabnya.
Tulisan-tulisan itulah yang akhirnya disebut dengan naskah lama (manuskrip). Naskah lama adalah salah satu tulisan tangan berbentuk dokumen yang sangat penting dari peradapan masa lampau. Melalui naskah itu dapat diketahui secara lebih konkrit tentang kebudayaan suatu suku dan bangsa dari pelosok Nusantara. Menurut Roger Tol (dalam Robson, 1994: ix) tiap-tiap naskah menampilkan ceritanya dan menyimpan rahasia yang kemudian baru terungkap setelah naskah itu dibuka, dibaca, dan diteliti. Proses pemecahan ini, yaitu usaha untuk ”mendobrak” sebuah teks dengan daya-upaya yang tersedia dikenal sebagai kerja filologis.
Dalam berbagai ragam dan jenis sastra lama itu, khazanah sastra klasik sebagian naskah berbentuk puisi atau syair. Akhmad Muzakki dalam Kesusastraan Arab (2006: 41) mengakatan bahwa syair berarti nyanyian, lentunan, atau melagukan. Asal kata ini telah hilang dari bahasa Arab, namun masih ada dalam bahasa lain syuur dalam bahasa Ibrani berarti suara, bernyanyi, dan melantunkan lagu.
Sunarjo menambahkan (2001: 1), syair adalah salah satu jenis puisi Melayu lama yang terdiri atas empat larik dan berirama aa aa, setiap bait terdiri atas empat larik yang terdiri atas 9, 10, dan 12 suku kata. Bait-bait dalam syair biasanya membentuk sebuah cerita.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa naskah klasik yang berbentuk syair pada masa lampau terindikasi banyak berbentuk cerita, terutama naskah-naskah Islam. Tidak menutup kemungkinan—untuk mengkaji naskah-naskah nenek moyang kita itu dapat memahami dan menghayati pandangan serta cita-cita yang menjadi pedoman hidup orang-orang masa lampau (Sudjiman, 1995: 46).
Dalam hal ini, cerita Islam yang dikemas dalam bentuk syair adalah Syair Kanjeng Nabi (SKN). Di dalam kolofon teks SKN dijelaskan, bahwa syair tersebut dinamai dengan Syair Kanjeng Nabi. Kanjeng yang dimaksud di sini adalah Nabi Muhammad. Keberadaan cerita lebih ditonjolkan pada doa, sedikit cuplikan sejarah Nabi Muhammad, dan unsur dakwah atau pitutur.
Ringkas cerita awal teks SKN menjelaskan, bahwa Nabi Muhammad lahir di Makah anak laki-laki dari kyai Abdullah ibu Dewi Aminah, selama masih dalam kandungan, ayah nabi Muhammad sudah meninggal dunia. Tidak begitu lama setelah kelahiran Nabi Muhammad sang bunda Dewi Aminah menyusul suaminya dan dimakamkan di Abwa juga. Dalam posisi seperti itu, Nabi Muhammad berada di kota Madinah diasuh oleh pamannya, yaitu Abu Tholib, seorang putra Abdul Muthalib.
Selang beberapa tahun Nabi Muhammad kembali ke Mekah dan menikah dengan Siti Khodijah. Tidak begitu lama, malaikat Jibril menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad di Gua Hira. Awalnya setelah Nabi Muhammad mendapatkan wahyu, kemudian berdakwah ke kerabatnya dan berlanjut ke kaum Quraisy didampingi oleh para sahabat nabi yang telah sepakat mempercayai terhadap syariat Islam.
Dari sedikit ringkasan cerita awal teks tersebut, SKN berisi tentang keluarga Nabi antara lain ayahnya (Abdullah), ibunya (Dewi Aminah), kakeknya (Abdul Muntholib), dan istrinya (Siti Khodijah). Dalam cerita teks SKN selanjutnya lebih kepada ajaran (dakwah) syariat Islam yang dikonsep dalam bentuk syair dan doa-doa mujarab atau syair doa.
Di pihak lain, ada sesuatu yang menarik saat mengkristalisasi atau membahas tentang Nabi Muhammad, kerena sosok beliau merupakan sosok yang sudah banyak dimengerti oleh banyak umat khususnya yang beragama Islam. Nabi Muhammad juga bergelar al-Amin, yaitu Muhammad yang dipercayai. Beliau lahir dalam keadaan yatim di tengah-tengah kaum Quraisy (Jahiliyah), tidak ada guru yang mendidik dan mengajar beliau, untuk memberitaukan susuatu yang baik dan buruk, yang bermanfaat dan mudharat, dan mana diantara yang halal dan yang haram.
Untuk itu sastra lama banyak menyimpan sesuatu yang unik dan perlu dikaji atau dipelajari kembali, sekaligus menggali sumber budaya masa lampau kemudian dikorelasikan dengan kehidupan sekarang, akhirnya kegunaan sastra benar-benar diketahui. Dari itu pulalah sastra lama akan berfungsi, secara otomatis sastra lama yang kental daya estetikanya dapat memberikan daya gerak luar biasa terhadap pembaca.
*) Tinggal dan berkarya di Ngoro-Jombang (fb: soeketboe@yahoo.com)
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Khoirul Anam
A Qorib Hidayatullah
A Rodhi Murtadho
A. Yusrianto Elga
A. Zakky Zulhazmi
A.S. Laksana
Aang Fatihul Islam
Aba Mardjani
Abd. Mun’im
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Gaffar Ruskhan
Abdul Hadi W. M.
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Malik
Abdul Muis
Abdul Wachid BS
Abdullah Khusairi
Abidah El Khalieqy
Abimardha Kurniawan
Abroorza A. Yusra
Abu Salman
Acep Iwan Saidi
Achmad Farid Tuasikal
Adek Alwi
Adi Marsiela
Adian Husaini
Adib Muttaqin Asfar
Adji Subela
Afandi Sido
Afriza Hanifa
Afrizal Malna
Ageng Wuri R. A.
Ags. Arya Dipayana
Aguk Irawan M.N.
Agus B. Harianto
Agus Bing
Agus Noor
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sri Danardana
Agus Sulton
Agus Sunyoto
Agus Wibowo
Agus Wirawan
Agusri Junaidi
AH J Khuzaini
Ahda Imran
Ahid Hidayat
Ahm Soleh
Ahmad Asyhar
Ahmad Farid Yahya
Ahmad Fuadi
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musthofa Haroen
Ahmad Rofiq
Ahmad Suhendra
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Aini Aviena Violeta
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sekhu
Al Azhar Riau
Al-Fairish
Alex R. Nainggolan
Alexander G.B.
Alfian Zainal
Aliansyah
Alimuddin
Almania Rohmah
Alunk Estohank
Amien Kamil
Amien Wangsitalaja
Anata Siregar
Andi Sutisno
Andy Riza Hidayat
Anies Baswedan
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anis Faridatur Rofiah
Anjrah Lelono Broto
Anna Subekti
Anton Kurnia
Ari Hidayat
Ari Kristianawati
Arie MP Tamba
Arief Junianto
Aris Kurniawan
Arti Bumi Intaran
Arul Arista
AS Sumbawi
Asarpin
Asep Sambodja
Atiqurrahman
Awalludin GD Mualif
Ayu Purwaningsih
Babe Derwan
Bakdi Soemanto
Balada
Bale Aksara
Bamby Cahyadi
Bandung Mawardi
Bayu Dwi Mardana
Bellanissa Zoditama
Beni Setia
Benny Arnas
Beno Siang Pamungkas
Berita
Berita Duka
Bernando J. Sujibto
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Bokor Hutasuhut
Brunel University London
BSW Adjikoesoemo
Budaya
Budhi Setyawan
Budi Darma
Budi Hutasuhut
Budi P. Hatees
Budiawan Dwi Santoso
Bur Rasuanto
Burhanuddin Bella
Bustan Basir Maras
Catatan
Catullus
CB. Ismulyadi
Cerbung
Cerita Rakyat
Cerpen
Chavchay Syaifullah
Cikie Wahab
Cunong Nunuk Suraja
D Zawawi Imron
Dad Murniah
Dadang Ari Murtono
Dahlia Rasyad
Damhuri Muhammad
Damiri Mahmud
Danarto
Daniel Paranamesa
Darju Prasetya
Darman Djamaluddin
Darman Moenir
Dasman Djamaluddin
David Krisna Alka
Dea Anugrah
Dedy Tri Riyadi
Denny JA
Denny Mizhar
Desi Sommalia Gustina
Dewi Anggraeni
Dharma Setyawan
Dian Hartati
Didi Arsandi
Dina Oktaviani
Dipo Handoko
Djenar Maesa Ayu
Djoko Pitono
Doddi Ahmad Fauji
Doddy Hidayatullah
Dodi Chandra
Dodiek Adyttya Dwiwanto
Dody Kristianto
Donny Anggoro
Dony P. Herwanto
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Klik Santosa
Dwi Pranoto
Dwicipta
Edy A Effendi
Edy Firmansyah
Eka Budianta
Eka Fendri Putra
Eka Kurniawan
Eko Darmoko
Ellyzan Katan
Elnisya Mahendra
Emha Ainun Nadjib
Endah Imawati
Eni Suryanti
Eny Rose
Eriyandi Budiman
Eriyanti
Erwin Edhi Prasetya
Erwin Setia
Esai
Evan Ys
Evi Idawati
F Rahardi
Fadly Rahman
Fahrudin Nasrulloh
Faizah Sirajuddin
Faizal Syahreza
Fajar Alayubi
Fakhrunnas M.A. Jabbar
Fanny Chotimah
Fariz al-Nizar
Fariz Alneizar
Faruk HT
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Fathurrahman Karyadi
Fatimah Wahyu Sundari
Fauzan Santa
Fazabinal Alim
Festival Sastra Gresik
Fikri MS
Fiksi Mini
Fransisca Dewi Ria Utari
Franz Kafka
Fuad Anshori
Furqon Abdi
Fuska Sani Evani
Gendhotwukir
Gendut Riyanto
Gerson Poyk
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Gola Gong
Grathia Pitaloka
Gregorio Lopez y’ Fuentes
Gugun El-Guyanie
Gunawan Budi Susanto
Gus Noy
H.H. Tokoro
Hadi Napster
Hamberan Syahbana
Hamdy Salad
Hamsad Rangkuti
Han Gagas
Hang Kafrawi
Hani Pudjiarti
Hanna Fransisca
Hardi Hamzah
Hardjono WS
Haris del Hakim
Haris Priyatna
Harris Maulana
Hary B. Kori'un
Hasan Al Banna
Hasan Junus
Hasbullah Said
Hasnan Bachtiar
HE. Benyamine
Heidi Arbuckle
Helmi Y Haska
Helvy Tiana Rosa
Hendra Junaedi
Hendri Nova
Herdoni Syafriansyah
Heri Kurniawan
Heri Latief
Heri Ruslan
Herman RN
Hermawan Aksan
Hermien Y. Kleden
Herry Lamongan
Holy Adib
Humaidiy AS
Husni Anshori
I Nyoman Darma Putra
I Nyoman Tingkat
I Wayan Artika
Ibnu Wahyudi
Ida Farida
Ignas Kleden
Ilham Khoiri
Imam Cahyono
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Tohari
Indra Tranggono
Indrian Koto
Irwan Kelana
Isbedy Stiawan Z.S.
Iskandar Noe
Isma Swastiningrum
Ismi Wahid
Iwan Gardono Sujatmiko
Iwan Gunadi
Iwan Kurniawan
Iwan Nurdaya Djafar
Iwank
J.S. Badudu
Janoary M Wibowo
Javed Paul Syatha
JILFest 2008
JJ. Kusni
Jodhi Yudono
Joko Novianto Bp
Joko Pinurbo
Jones Gultom
Jual Buku Paket Hemat
Jusuf AN
Kadek Suartaya
Karya Lukisan: Andry Deblenk
Kasnadi
Kedung Darma Romansha
Kenedi Nurhan
Khaerudin Kurniawan
Khaerul Anwar
Ki Sugito Ha Es
Kirana Kejora
Komunitas Deo Gratias
Korrie Layun Rampan
Kritik Sastra
Kunthi Hastorini
Kuntowijoyo
Kurie Suditomo
Kurnia Effendi
Kurniawan
Kuswinarto
La Ode Rabbani
Lathifa Akmaliyah
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember
Leon Agusta
Lily Siti Multatuliana
Lily Yulianti Farid
Lina Kelana
Liza Wahyuninto
Lona Olavia
Lugiena Dé
M Fadjroel Rachman
M Farid W Makkulau
M Syakir
M. Dawam Rahardjo
M. Faizi
M. Mustafied
M. Raudah Jambak
M. Taufan Musonip
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
M.Th. Krishdiana Putri
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Maklumat Sastra Profetik
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Mangun Kuncoro
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maria D. Andriana
Maria Magdalena Bhoernomo
Mariana Amiruddin
Maryati
Marzuzak SY
Mashuri
Maulana Syamsuri
Media: Crayon on Paper
Mega Vristian
MG. Sungatno
Misbahus Surur
Mofik el-abrar
Moh. Amir Sutaarga
Moh. Ghufron Cholid
Mohammad Hatta
Mohammad Kh. Azad
Mohammad Takdir Ilahi
Much. Khoiri
Muhamad Taslim Dalma
Muhammad Rain
Muhammad Subhan
Muhammad Yasir
Muhammadun A.S
Muhidin M Dahlan
Mujtahid
Mulyawan Karim
Musa Ismail
Musfi Efrizal
Mustafa Ismail
Mustofa W Hasyim
N Teguh Prasetyo
N. Mursidi
Nadhi Kiara Zifen
Nana Riskhi Susanti
Nanang Suryadi
Naskah Teater
Nasrulloh Habibi
Neva Tuhella
Nietzsche
Nirwan Dewanto
Nizar Qabbani
Noor H. Dee
Nova Christina
Novelet
Nunung Nurdiah
Nur Wachid
Nurani Soyomukti
Nurel Javissyarqi
Nurman Hartono
Nuryana Asmaudi
Nyoman Tusthi Eddy
Obrolan
Oky Sanjaya
Oyos Saroso HN
P Ari Subagyo
Pagelaran Musim Tandur
Pamusuk Eneste
Panji Satrio
PDS H.B. Jassin
Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga
Pipiet Senja
Pramoedya Ananta Toer
Pringadi AS
Pringgo HR
Prosa
Puisi
Puji Santosa
Purnawan Andra
PUstaka puJAngga
Putu Fajar Arcana
Putu Satria Kusuma
Putu Wijaya
R Masri Sareb Putra
R. Adhi Kusumaputra
R. Timur Budi Raja
R.N. Bayu Aji
Radhar Panca Dahana
Ragdi F. Daye
Rahmi Hattani
Raja Ali Haji
Raju Febrian
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rama Dira J
Rama Prabu
Ramadhan KH
Ramon Magsaysay
Ramses Ohee
Ratih Kumala
Raudal Tanjung Banua
Reiny Dwinanda
Remy Sylado
Resensi
Ressa Novita
Ressa Sagitariana Putri
Ria Ristiana Dewi
Rialita Fithra Asmara
Ribut Wijoto
Rida K Liamsi
Rifka Sibarani
Rilda A. Oe. Taneko
Rilda A.Oe. Taneko
Rimbun Natamarga
Rinto Andriono
Risang Anom Pujayanto
Rita Zahara
Riyon Fidwar
Robin Al Kautsar
Robin Dos Santos Soares
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rohman Budijanto
Rukardi
S Yoga
S. Jai
S. Takdir Alisyahbana
S.W. Teofani
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Sajak
Sajak Sebatang Lisong
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Salman S. Yoga
Salyaputra
Samson Rambah Pasir
Samsudin Adlawi
Sanie B. Kuncoro
Santy Novaria
Sapardi Djoko Damono
Sarabunis Mubarok
Sartika Dian Nuraini
Sasti Gotama
Sastra Nusantara
Satmoko Budi Santoso
Satriani
Saut Poltak Tambunan
Saut Situmorang
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
Selasih
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Shadiqin Sudirman
Shiny.ane el’poesya
Shourisha Arashi
Sidik Nugroho
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sindu Putra
Siska Afriani
Siti Sa’adah
Sitok Srengenge
Siwi Dwi Saputro
Slamet Samsoerizal
Sobih Adnan
Sofyan RH. Zaid
Solihin
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sony Wibisono
Sosiawan Leak
Sri Wintala Achmad
Sri Wulan Rujiati Mulyadi
Stevani Elisabeth
Suci Ayu Latifah
Sucipto Hadi Purnomo
Sudarmoko
Sudirman HN
Suhadi Mukhan
Suharsono
Sukar
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Sunudyantoro
Supriyadi
Suriani
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutan Iwan Soekri Munaf
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Syahruddin El-Fikri
Syaripudin Zuhri
Syifa Aulia
Syu’bah Asa
T.A. Sakti
Tammalele
Tan Lioe Ie
Tasyriq Hifzhillah
Taufik Abdullah
Taufik Effendi Aria
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Wr. Hidayat
TE. Priyono
Teguh Winarsho AS
Tenas Effendy
Tengsoe Tjahjono
Thayeb Loh Angen
Theresia Purbandini
Tia Setiadi
Tias Tatanka
Tito Sianipar
Tjahjono EP
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Tjut Zakiyah Anshari
Topik Mulyana
Tosa Poetra
Tri Harun Syafii
TS Pinang
Tu-ngang Iskandar
Udo Z. Karzi
Uly Giznawati
Umar Fauzi Ballah
Umbu Landu Paranggi
Umi Kulsum
Uniawati
Universitas Indonesia
Usman Arrumy
Usman D.Ganggang
Utada Kamaru
UU Hamidy
Viddy AD Daery
W.S. Rendra
Wa Ode Wulan Ratna
Wahib Muthalib
Wahyudi Akmaliah Muhammad
Wardjito Soeharso
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wayan Sunarta
Weli Meinindartato
Wicaksono
Widodo DS
Wina Karnie
Wisran Hadi
Wong Wing King
Yan Maniani
Yanti Mulatsih
Yanuar Arifin
Yasser Arafat
Yaumu Roikha
Yetti A. KA
Yohanes Padmo Adi Nugroho
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yudhi Ms
Yudhistira ANM Massardi
Yulianna
Yurnaldi
Yusi A. Pareanom
Yusi Avianto Pareanom
Yusri Fajar
Yusrizal KW
Yuyun Ifa Naliah
Zaim Rofiqi
Zainal Arifin Thoha
Zakki Amali
Zakky Zulhazmi
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zelfeni Wimra
Zuarman Ahmad
Zulfikar Akbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar