Rabu, 13 Oktober 2010

Sembunyi-sembunyi “di Negeri Bolqiah”

Isbedy Stiawan Zs
http://wisata.kompasiana.com/

PADA 16-20 Juli lalu, bersama sejumlah penyair Indonesia, saya mengunjungi Brunei Darussalam–negerinya Hasanal Bolqiah yang kayaraya itu. Turun dari pesawat Royal Brunei di Bandara Bandarseribegawan, rombongan dari Cengkareng disambut hangat para panitia.

Cukup lama juga kami berada di loby bandara, karena ada seorang peserta yang memiliki parpor sudah kadaluwarsa sehingga harus mengurus surat-surat bebas masuk negeri yang mesjidnya semuanya megah dan indah itu. Setelah beres, kami pun menuju bus ke Pusat Belia untuk mengantar para penyair yang bermalam di sana, yang lainnya di sebar ke sejumlah hotel: di antaranya LeGalery–tempatku menginap bersama penulis novel Ayat-Ayat Cinta–Ketika Cinta Bertasbih–Bumi Cinta Habibburachman El-Syiradz, Ahmadun Yosi Herfanda si “Sembahyang Rumputan”, Chavcay Syaifullah, Siti Zainon Ismail (Malaysia), Cik Rakib–Sawawie (Thailand), dan beberapa peserta Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) IV yang dilaksanakan 16-19 Juli 2010.

Sungguh, saya kira hampir seluruh penyair ‘ahli hisap’ (perorok), merasakan selama 4 hari di Brunei Darussalam ini benar-benar mencekam: kemerdekaan seperti terpasung, mata para polisi kerajaan bagaikan selalu mengintai. Kekhawatiran akan tertangkap basah saat mengepulkan asap rokok, lalu diganjar hukuman (jika dirupiahkan, menurut orang Brunei, sekitar Rp1.500 ribu)–meskipun si pelanggar adalah warga asing yang baru sekali datang. Entah, apakah itu hanya untuk menakut-nakuti atau benar-benar dijalankan tanpa pandangbulu! Sebab, hampir setiap warga Brunei yang kami tanya soal merokok, selalu berkata begitu. Akhirnya, kami pun sembunyi-sembunyi…

Namun, saya termasuk pendatang agak bandel. Sesampainya di sebuah hotel transit, saya “tantang” seorang penyair Brunei (baiknya, namanya di sini tak saya sebutkan) yang konon dikenal “pemberani” dan “pembangkang” di antara para penyair Brunei lainnya. Bahkan, sahibul cerita, dia pernah membikin kartunama dengan fotodirinya sedang merokok, tatkala pihak keraajaan memfatwakan pelarangan merokok. Ah, seorang teman saya dari Tangerang berujar, jangankah fatwa sultan bahkan firman Tuhan pun dia berani melanggar. Ini cerita saat dia mengantar kami ke mesjid Sultan Bolqiah untuk salat Jumat, ia hanya mengantar dan menjemput.

Itu sebabnya, ketika saya ingin merokok, dengan gaya khasnya yang selalu riang, mengajak saya turun lift dan di luar hotel itu kami merokok. Dia bilang, kita boleh merokok asal lima langkah dari dinding gedung dan tidak di tempat terbuka: artinya, kami bisa merokok asalkan terhalang pepohonan atau kendaraan. “Dan, harus tetap waspada. Terutama polisi yang tidak pakaian seragam,” katanya.

Ujaran teman penyair Brunei itu sekaligus menjadi pelajaran bagi kami. Memang setiap ada larangan, pasti terbuka juga cara untuk melanggarnya. Pepatah lain lubuk lain ikan itu, hanya berlaku pada kebudayaan atau adat istiadat. Sedangkan ranah hukum, bisa saja fleksibel.

Akhirnya kami pun bisa merokok, meskipun tetap dengan kekhawatiran, ataupun secara sembunyi-sembunyi. Misalnya, saat acara baca puisi di pasar modern, sehabis makan malam para pecandu tembakau mulai ‘belingsatan’ untuk mencari tempat: ada yang masuk ke toilet dan merokok, sementara saya dan penyair Chavchay turun ke bawah dan keluar, di rindang taman dan terhalang bus panitia kami pun merokok. Hanya saja, kami selalu boros, sebab lebih banyak merokok hanya separo lalu dilumat di bawah telapak sepatu! Alasannya sederhana: kenikmatan tak boleh dinikmati lama-lama, sebab lazimnya akan menuai ketaknimatan. Setiap kesusahan pasti ada kemudahan. Nah, kami khawatir setiap kemudahan akan mendapatkan kesusahan: ditangkap polisi kerajaan Bruneidarussalam.

Polisi kerajaan Brunei, menurut teman-teman penyair Brunei, tidak langsung menangkap warga yang merokok. Mereka menangkap setelah ada bukti. Bukti yang tak akan terbantahkan, ialah para polisi di sana lebih dulu akan memoto si pelaku. Kalau rokok itu sudah dilumat di tanah, mereka akan segera pergi. Ini pengalaman yang diceritakan penyair Yopi Umbaran, Firman Venakyasa, dll. saat merokok sebelum memasuki Bandara Bandarseribegawan. Saat mereka merokok, para pemuda Brunei tersenyum-senyum ingin menjebak dengan cara diam-diam melapor ke polisi. Ternyata orang Indonesia terbiasa menghadapi situasi seburuk apa pun atau lebih tepatnya lebih lihai kalau urusan “menipu” (hehehehe). Begitu polisi datang, rokokpun sudah dibuang! Kecelenya polisi, kecewanya para pemuda Brunei…

Tetapi, dalam berbagai seminar, para penyair Indonesia yang perokok kerap keluar ruangan. Berjamaah merokok. Tak cuma lelaki, perempuan penyair pun ikut merokok (tak perlu saya sebutkan siapa namanya di sini). Merekok secara berjamaah memang mengasyikkan. Barangkali ini juga yang menguatkan hati kami, keberanian kami, untuk “melawan” fatwa Sultan Hasanal Bolqiah tentang pelarangan merokok.

Pelarangan merokok di muka umum, membuat banyak kedai tak berani menjual rokok. Hanya tempat-tempat tertentu yang boleh mendagangkan rokok, itu pun harus sudah ada lisensi dari kerajaan dengan label peringatan merokok dari kerajaan Brunei. Banyak beredar rokok di negeri ini adalah produk Jarum Kudus.

Jadi, selama di Brunei, kami benar-benar layaknya pencuri, yang sembunyi-sembunyi agar tidak ditangkap polisi. Dan, orang Indonesia, memang paling lihai dalam soal ini. Terbukti, tak satu pun kami yang ditangkap lalu ditinggal rombongan. Biar pun saya pernah merokok di rumah makan pasar modern siang hari, cuma ditegur seorang satpam: “matikan rokok itu.” Saya pun melumatnya di piring bekas makan, untuk rokok yang kedua.*

Bandar Lampung, 29 Juli 2010

*) Lahir di Tanjungkarang, Lampung, dan hingga kini masih menetap di kota kelahirannya tersebut. Menulis puisi, cerpen, esai sastra dan opini sosial, politik, dan kebudayaan. sejumlah buku sastra yang telah diterbitkan oleh penerbit di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar