Kamis, 01 April 2010

Teks Buku Motivasi v Konteks Sosial

Husni Anshori
http://www.jawapos.com/

Item buku motivasi serasa begitu marak beberapa waktu belakangan. Entah itu besutan anak bangsa maupun impor atawa terjemahannya. Selain itu, bejibun pula karangan sejumlah motivator dadakan yang sebenarnya juga hanya menjajal peruntungan mengamini kecenderungan pasar. Siapa tahu bernasib mujur dapat memulung omzet melimpah. Jangan heran bila stoknya lumayan mendominasi aneka dagangan gerai pustaka di berbagai tempat. Orang-orang pun kesemsem pada remik-remik komoditas literasi musiman tersebut.

Jamaknya buku motivasi berkitar-kitar memacu dorongan psikis masyarakat untuk senantiasa istiqamah berupaya melejitkan endapan potensi diri, cerdas meretas rintangan apa pun demi kesuksesan, serta pantang menyerah dalam menyibak tiras kemungkinan penggapaian impian (kebahagiaan) hidup. Bertolak dari sekelumit liku-liku rekam jejak pribadi, biasanya sang penganggit keukeuh berbagi pengalaman tentang kiat-kiat menapak pencerahan dengan segudang kemusykilannya. Ditambah sugesti layaknya adagium: banyak jalan menuju Roma; senyampang ada kemauan pasti angan dapat terwujud nyata; dalam kerumitan tersembunyi serpihan kemudahan; dan sebagainya; lewat adonan kata-kata yang sengaja diracik sedemikian menyihir pikiran.

Dengan begitu hadirnya yang sempat booming telah menoreh kesan tersendiri, seiring jagat perbukuan yang terasa ikut bertambah merona. Pilihan literatur untuk sekalian bukumania juga menjadi lebih variatif. Sebagian elemen masyarakat pun terlipur lantaran mungkin eksistensinya dirasa sebagai ”teman curhat” semata wayang –tatkala empati antarindividu seolah kian langka– guna memperbincangkan problematika yang teramat memasung asa. Utamanya bagi kebanyakan sesama yang kerap dirajam sial bertubi-tubi dan berulang-ulang terjerembab ke deretan liang kegagalan, hingga tertatih-tatih sekadar ingin nimbrung menyeruput nikmatnya seteguk oase dunia fana. Kasihan deh lu!

Yang menggiurkan, konon saban eksemplarnya mengemas khasiat suplemen pembugar batin dalam rangka meneruskan episode kelana meraih seonggok cita. Praktis, sebagian penikmatnya kadang termotivasi ngudar kembali capaian berikut ”PR” yang tertunda kemarin, membikin perhitungan baru, menggenapi bekal (wawasan, keterampilan, mental, serta spiritual), lantas bertekad menggiatkan ikhtiar yang makin progresif usai mendarasnya. Sedangkan mereka yang telah sekian kali menyesap buah keberuntungan dengan gelimang duniawi selama ini, tidak mustahil terlecut pula meraup lebih banyak kepuasan lainnya.

Namun bukan tidak mungkin di antara khalayak memendam apresiasi berbeda soal buku motivasi. Dalam rubrik ini, beberapa pekan silam, misalnya, mencungul tulisan yang memertanyakan senarai bagiannya. Lepas dari itu, upaya mencerap esensinya memang butuh penelaahan kritis. Jika ditelisik, gaya penulisan rerata keluarannya cenderung menggurui. Lalu wacananya terkesan sebatas legit secara idealisme, aplikasinya rada susah dicerna pemikiran masyarakat awam. Sensasinya yang semula cukup meyakinkan akan datangnya kenyataan manis sewaktu-waktu pun tak jarang kemudian seakan membuai hasrat belaka.

Lebih dari itu, muatan gagasan di dalamnya belum sepenuhnya menghadirkan win-win solution terutama untuk menolong kalangan yang bermasalah mentas dari keterpurukan. Meski lazimnya berbalur cerita perjuangan merengkuh kesentosaan hidup pengampunya maupun orang-orang sukses ternama yang mengharu-biru sebagai penguat, tapi masih terbilang sangat normatif, umum, bahkan subjektif. Hendaknya diingat bahwa karakteristik jumlah, tingkat keruwetan, faktor-faktor penyebab, dan jalan keluar persoalan serta kompetensi problem solving masing-masing person tentu berlainan; sehingga bantuan pemecahannya kudu spesifik dan kiranya tak cukup semata dengan menyemburkan motivasi yang bersifat pukul rata.

Anehnya lagi, bias pesona gugusan teks umumnya buku motivasi sering kontras dengan rona konteks sosial pada tataran realitas kontemporer. Coba tengok, kala para sedulur dimotivasi untuk tetap selalu optimistis melakoni keseharian betapa pun peliknya, fakta-fakta empiris kondisi dalam negeri kesannya terus merangsang buncahan rasa pesimistis. Hampir semua aspek kehidupan bangsa ini masih jauh panggang dari api. Wabah pragmatisme, egosentris, atau individualistis gampang banget menjangkiti siapa pun tiap saat. Jajaran elite penguasa beserta pemimpin tampak semakin rentan mengalami ekstasis kekuasaan, kekayaan, serta kesenangan syahwat. Parahnya, eksploitasi ketidakberdayaan rakyat jelata perlahan menjadi tren miris searah penularan life style kapitalis.

Sementara, tak sedikit penulis bacaan macam itu, setelah menuai berkahnya, tergiur perkoncoan elitis sembari keranjingan menelurkan sekuel karya –galibnya kalau sudah diterbitkan berbandrol relatif mahal– di sela-sela kesibukan meladeni permintaan jasa konsultasi, pelatihan, dan sebagainya di berbagai forum eksklusif dengan salam tempel segepok. Mungkin bisa dihitung jari mereka yang menghibahkan sebagian buku torehannya atau bergiat menularkan inspirasi secara gratis kepada kaum duafa yang sempoyongan menghadapi kemelut takdir. Bukan bermaksud underestimate, tapi di manakah mereka ketika –sebagaimana dirilis koran ini sebelumnya– ribuan kawula marginal terjangkit depresi di tengah ingar-bingar derap perkotaan semisal Jakarta dan tidak tertutup kemungkinan sama halnya kota-kota besar lainnya? Adakah mereka getol turut menggelorakan optimisme segenap korban semburan lumpur Lapindo yang bertahun-tahun merana ‘’sebatang kara” memperjuangkan masa depan yang terampas hingga detik sekarang?

Pada gilirannya serangkum indikasi demikian membersitkan ekspektasi musim buku motivasi bisa dinikmati oleh semua komunitas tak kecuali mayoritas wong cilik, tak hanya dimonopoli segelintir golongan berduit. Sebab, rasanya kelompok awal itulah yang lebih memerlukan motivasi dan juga uluran tangan. Alangkah lebih –menukil istilah Pak Bondan ”Mak Nyus” Winarno, sang begawan kuliner– top-markotop lagi andaikan penulisnya (motivator) sudi meluangkan sedikit kerepotan ”turun gunung” untuk menebar kesejukan sekaligus merebakkan ghirah peningkatan kualitas nasib civitas akar rumput.

Bagaimana pun sebuah karya yang kaya makna dan faedah ialah curahan ide yang bukan hanya berdimensi kepentingan artifisial, melainkan lebih merepresentasikan dimensi sosial bahkan andil konkrit pencetusnya demi kemaslahatan seluruh umat. Selebihnya, motivasi terkeren menyemburat dari lubuk diri sendiri. Wallahu a’lam!

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar