Rabu, 06 Agustus 2008

BALADA TAKDIR TERLALU DINI

Nurel Javissyarqi*
http://pustakapujangga.com/?p=99


(I) Pada ketinggian uap di bawah naungan cahaya,
ruang penuh butiran embun berjatuhan ke muka samudera;
sebelum ombak renung melambai ke tlatah akhir jamannya.

(II) Datang waktunya ia bersila di pusaran air mata air,
tiada kecipak hanya bayu pemilik waktu menyisir permukaan.


(III)
Asap dupa-kemenyan menyuling udara ketinggian,
atmosfir menjelma ramuan serupa kidungan di telinga petapa;
seekor merpati putih mengepak pulang ke sarang damainya jiwa.

(IV) Takdir digarisnya keluh tercurah ingatan tertiup,
dari genting-genting cakrawala memuara di tanah kemarau
bagi segenggam kehampaan dalam dada,
dan makna terus menggali hangus sebelum sampai masanya.

(V) Tanggalkan pakaianmu menyetubuhi ruangan,
putaran takdir secepat atom detik;
pecah atau beku misteri suara-suara menggema,
memukul dinding air memercik ke wajah dunia.

(VI) Melewati tarian jemari mensucikan jiwa bimbang,
ruh gentayangan sukma penasaran, menetaplah di sini
bersama seringaian bintang menanti purnama;
mega-mega ditarik kehendak langitan
menyebar ke sudut-sudut cakrawala.
Singgahsana malam terlukis di sana.

(VII) Gemerincing gelang tangan, binggel kaki penari,
syairan bathin ke lembah-lembah bersahut-sahutan
di kutub masa, tertulis sebelum juga sesudahnya;
inilah peristiwa pergumulan pasir pesisir,
lupa angin terik mentari atas petikan dawai cahaya
yang terkelupas kulitnya oleh pendakian pertama.

(VIII) Bunga-bunga berguguran
menyisakan harum di tanah kelahiran,
menuju purna kering keemasan menjelma keabadian;
aku di kedalaman sana kekasih, bersama dirimu juga.

(IX) Tangan-tangan doa mencipta daya,
wewarna racikan suaranya terangkat kabut semesta,
memantul cahaya ke batu mencipta relief di magoa;
benarkah ia pada letak semedinya?


(X)
Usap rambutmu menikmati daun hijau bergoyang,
warna-warni telaga tercecap mentari singgah;
ia duduk memandangi batu-batu pengetahuan,
melempar kerikil mengukur kerinduan gelisah,
menimbang kebaikan curiga sebelum beranjak
menuju alam keabadian pujangga.

(XI) Melipat waktu longgar, helaian tangan kelembutan,
kelegaan nafas-nafas sebelumnya dituntun tetap menghirup;
nyawa terpenggal dipersatukan lapar merindu sebenarnya.

(XII) Di sini hisapan diatur,
ruang sempit menjelma magnit,
awan taman bunganya kata-kata,
rintik berjatuhan mengalir ke ujung kayungyung,
samudera ibarat alun-alun tempat anak-anak
sungai berjumpa, dewa-dewi menyatukan nasib.

(XIII) Seekor semut menyeret bayangannya
merayap merambat mendekati cahaya
dan kekupu menggelepar lelah ditelan ketiadaan;
memancar kunang-kunang pada kekhusyukan sujud.

(XIV) Asing baginya; seluruh penglihatan terhitung ganjil,
mengelantung benang-benang antara ada dan tiada,
sewaktu sadar serentak tergerak sayang.

(XV) Suatu pagi selembar kertas berembun tersapu pedut,
bulan mengigau di kalender masa
dan bayangan pohon bergetar oleh kepemudaan segar.

(XVI) Teringat kembali tentangmu bebijian pasir huruf suci,
menggenangi malam bermakna di relung hidup berdegup
dan awan merapat pada dinding-dinding langit purba;
manusia menapaki tangga ke hadirat-Nya.

(XVII) Takdir tertulis segoresan tinta dilipat ganda;
pahatan niatan di ujung kalimat Ilahi.


(XVIII)
Menyerahkan seluruh tubuh nyawa,
tiada terfahami ulang menghirup udara,
selain menghisap pepucuk daun cemara;
di sanalah tulang belulang digaris-kumpul,
laku perjalanan sedenyut gerak kasih sayang.

(XIX) Niat batu magnit menarik bebijian besi,
menggetarkan lempeng hati fibrasinya dimengerti;
merubah subyek-obyek dalam ruangan. Dia kuasa
menggugah penggalian dari sumur tua bagi hamba,
akan terangnya cahaya menjernihkan mata bathin.

(XX) Tiada mampu merekam,
yang dengar tak lagi hafal atau sakit lupa tiada obatnya.
Hanya fajar mengembalikan rindu atas panggilan lalu;
baju putih, angkasa putih, lautan putih dan segalanya
bagi terbimbing tertikam hati.
Selanjutnya ia bermunajad dalam ruang semesta;

(XXI) “Kasih, kau tahu kerahasiaanku di rumahmu,
seluruh baju keduawianku lepas dan rela menceraikan
pasangan-pasanganku; kau selimuti aku seberat kantuk
mesra, pesakitan itu perbaiki jalanku menuju kerajaanmu.
Dan hinaku lebih dari debu di halamanmu
yang engkau pagari dengan kepastian.”

(XXII) “Kekasih, aku bahagia sebagai pengemis
di perempatan jalan tengah kota demi menghapus
hidupku gila berharap oleh emosionalku tersesat.”

(XXIII) “Ku ikuti takdir sepi bercampur gelisah,
kematian mengingatkanku kepadamu;
mengembalikan rindu tumbuh tiada layu,
kemenanganku ialah duduk di sisimu sayang
ketika semua melihat kita di tengah keramaian.”


(XXIV)
“Kemauanmu hidupku lebur,
maka hempaskanlah lebih kencang;
kedahsyatannya ke pantai penyadaran.
Karang keangkuhanku teramat lemah,
bergulung-gulung ombak memecah
itu nasibku pukulan yang kau mau.”

(XXV) “Kadang aku membenci kecantikan alam,
kala bulan-gemintang tak menghibur kesedihan,
hanya embun kehadiranmu aku merasa tentram;
sahabat, sebenarnya kunikmat sendiri sunyi
namun kodrat mendorongku tak sepi,
kerahasiaanku penuh ada padamu.”


(XXVI)
Ini sering terasa dingin-ngeri sepi-ngilu,
pandangan klawu sampai cemburu pada mereka,
namun engkau menarik aku sambil berucap kata;
“jangan kau cemburu karena aku pun bisa begitu,
bila masa mudamu kau habiskan tak bersamaku,”
lalu aku tertimpa bimbang selalu;
“mana kecintaanmu bagi kepemudaanku?


(XXVII)
Kadang kusangsi apa daku di pihakmu,
atau pada persekutuan musuhmu? “kau muda bersabarlah”
Suara itu datangnya dari sahabat yang menegur kepiluanku.
“Aku tak kuat sahabat, aku pernah jauh darimu. Karena itu
apa kini kuulang kembali, menciptakan cemburu untukmu?”


(XXVIII)
Ya Robby, berikan ia ketegaran,
kelembutan arif kebijakan kefahaman, dan lapangkan kerelaan
atas pintu-pintumu sebagaimana kau janjikan; kemudahan bagi
jiwa-jiwa kesabaran, menanti lagi mengharap kekasih tersayang.


(XXIX)
Ya pujaan terdalam, bukan ia tak terima kebaikanmu;
ia hanya mengeluh-mengadu, seluruh hatinya kau mengerti.
Bukankah kau tak rela bila ia bersandar diselain pundakmu?


(XXX)
Kabar kegundahan airmata kemenangan darimu,
ia cahayamu, bukan baginya kemuliaan;
setiap lempengan terpahat kesedihan memberat,
jika dicukupkan sampai di sini bagaimana bermesraan?
Ia sempalanmu yang rindu sayang bersamamu.

(XXXI) Mata klawu, kaki dan tangan kotor berdebu;
“akankah aku bahagia seperti mereka di bawah lingkup
kasih sayangmu? Membersihkan lumpur kaki di telagamu
dalam kepompong keikhlasan, dikau curahkan.”

(XXXII) “Puaskan menguliti perasaan dan kuterima
dikau marah sungguh kepadaku sebab khilaf mengumbar
kesenangan semu; kau tertawa bercampur benci merindu
disaat-saat menyaksikan kemunafikanku kepadamu.


(XXXIII)
Ku dengar satu bintang di langit
berkata padaku; “Bukankah aku lebih bangkrut?
Manusia bebas berkeliaran sedang nasibku menunggu?
Energi yang diberikan habis, aku tak dapat berbuat lebih
sebagaimana orang-orang impikan. Maka ikhlaslah terima
selagi dirimu masih bernafas.” Setelahnya, bintang itu redup
dan tiada pernah terlihat kembali pada malam-malam serupa.

30 September 2000, Gedong Kuning Yogyakarta.
*)Pengelana dari desa Kendal-Kemlagi, Karanggeneng, Lamongan, JaTim.

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar