Senin, 30 April 2018

Seni dan kehidupan

Tu-ngang Iskandar *
Aceharts Yogyakarta

Kita mulai saja dengan menjelaskan bahwa seni adalah sebuah kebutuhan hidup, seperti halnya perut yang membutuhkan lobang pembuangan. Maka sebagai makhluk yang berekspresi, seni merupakan suatu ruang bagi tersalurnya ekspresi secara baik, supaya hidup tidak melarat seperti kejadian kembung perut akibat angin tersumbat.

Sebagai makhluk yang memiliki rasa, kehidupan manusia tidak pernah lepas dari peristiwa seni, karena seni adalah juga rasa, lalu terjadilah suatu peristiwa dalam hidup seperti saat berkaca, berhias, memilih barang-barang, berbicara, bergerak, dan lainnya, sungguh pun waktu penghayatan terhadap rasa atau peristiwa yang menjadi pengalaman estetik hanya sesaat saja, namun pengalaman akan rasa itu sangat membahagiakan manusia. Oleh karena itu manusia ingin mempertahankan kebahagiaan itu dengan memperpanjang, bahkan mengabadikan rasa estetik yang tidak abadi itu melalui karya seni yang diciptakan.

Sebagai seni, tidak pun kemanfaatannya hanya sebagai media untuk melampiaskan kemarahan, melakukan kritik, pemujian dan lainnya. Namun dari itu, perannya dalam mengembangkan kesadaran dan membantu memajukan sistem sosial melalui berbagai bidang adalah wajib tidak diabaikan. Diantara nya pada bidang pendidikan, seni telah menjadi mediator penyampaian pesan dalam proses belajar mengajar. Berbagai metode yang menghadirkan seni telah dikembangkan, baik melalui musik, permainan (game), ilustrasi, poster, lukisan, seni peran, humor dan lainnya. Lalu di bidang industri, seni juga memiliki fungsi yang tidak bisa disanggah, keberadaan seni yang menciptakan produk-produk kreatif dan estetis telah mendatangkan nilai ekonomis yang tinggi dan mampu membangun tatanan sejahtera masyarakatnya. Sebagai bukti, Jepang misalnya, sebuah bangsa di benua Asia yang berhasil membangun masyarakatnya dan mensejajarkan dirinya secara cepat dengan Negara-negara Barat setelah kalah pada perang dunia ke-II, dan tiada lain diri kunci keberhasilan Jepang adalah karena pemanfaatan yang maksimal terhadap nilai-nilai kearifan yang tersisa dalam kebudayaannya, terutama dari keseniannya yang sangat menonjol dan telah menciptakan iklim kreativitas yang luar biasa.

Di Indonesia juga ada Bandung, Yogyakarta, dan Solo yang juga berhasil mensejahterakan masyarakatnya dengan mempertahankan seni sebagai basis kreativitas. Dalam bidang kesehatan pun, seni tidak hanya menjadi media terapi psikis dan kejiwaan karena mampu untuk meningkatkan kemampuan kognitif, ingatan, mengurangi stres dan depresi, meningkatkan kemampuan mata, telinga dan panca indera lainnya. Dan dalam bidang keagamaan pun juga, kemunculan seni sangat berguna untuk menjadi media dalam menyampaikan nilai-nilai islami, lihat saja karya-karya dalam bentuk seni sastra yang diciptakan para ulama tempo dulu, diantaranya yaitu Ali Ibn Abi Thalib melalui Nahjul Balaghah (puncak kefasihan), Rumi dengan al-Mastnawi, al-Ghazali dalam karya Kimiya al-Sa’adah (Kimia kebahagiaan), dan Ziryab, penyair muslim Andalusia yang mengalahkan kedigjayaan para seniman kerajaan melalui untaian bait syair syahdunya. Begitu pun sang penyair sekaligus ulama besar Aceh Hamzah Fansury era kesultanan Aceh Darussalam yang mencerahkan keluhuran pekerti masyarakat dengan Syair masyhurnya “perahu”. Tidak hanya seni sastra, seni rupa, seni pertunjukan dan musik pun telah menunjukkan perannya yang nyata melalui ornament-ornamen, arsitektur-arsitektur, kaligrafi, tari-tarian, irama-irama dalam membaca Al-Qur’an, shalawat, dan zikir.

Dari uraian diatas, seni seyogyanya menjadi salah satu barometer dalam membangun manusia, terutama karena seni memiliki hubungan integralistik dengan kehidupan, baik secara vertikal maupun horizontal. Secara horizontal, kesenian mempererat tali persaudaran, merawat kasih sayang, memperhalus budi, mempertajam solidaritas sesama, dan memperkaya khazanah kehidupan. Sedangkan secara vertikal, kesenian meretas jalan menuju Sang Pencipta, mendekat dan bersahabat dengan-Nya, sehingga para sufi sejak era klasik hingga zaman sekarang mengekspresikan puncak spiriualitas mereka dalam aneka karya seni. Karenanya, seni menjadi salah satu sasaran pembangunan yang perlu mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, terutama pemerintah. Sejarah telah membuktikan bahwa puncak kegemilangan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas seni budaya.

Untuk menjadikan kesenian sebagai salah satu ranah penting pembangunan Aceh, meniscayakan langkah-langkah struktural, kultural, dan sosial menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah, kaum intelektual/ ulama, seniman dan masyarakat. Pra-syarat penting yang harus ditancapkan pemerintah adalah komitmen dan kehendak politik untuk merumuskan berbagai kebijakan pelestarian dan pengembangan seni, baik berupa regulasi, apresiasi, maupun penciptaan kondisi dan lingkungan yang kondusif bagi sebuah kreativitas. Dengan demikian, kita tidak lagi mengatakan bahwa seni terpisah dari pembangunan apalagi kehidupan, sehingga masyarakat memiliki masa lalu yang dapat dirangkul dan masa depan yang diimpikan. Kaum intelektual/ulama berkewajiban untuk meneliti, menulis, dan mengembangkan berbagai khazanah kesenian. Karena sejatinya kita adalah makhluk dengan keindahan, keberagaman, dan berfikir, maka dengan seni kita akan semakin kritis memandang dunia yang semakin kacau balau ini. Hegel lewat tulisannya dalam Philosophy of Fine Art berpendapat, bahwa seni bersikap kritis terhadap dunia untuk menciptakan rasa rindu akan perasaan keindahan yang mampu menyingkirkan segala buruk dan tercela dalam realitas politik praktis. Maka dari itu, kegagalan karya seni memainkan posisi kritisnya adalah akar dari krisis kultural. Ambillah yang baik dari yang lama dalam kesenian, dan perbaharuilah bila ada yang lebih baik. Semoga seni selalu bermanfaat bagi kita makhluk hidup. Wallahu ‘A’lam.

*) Penulis adalah mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, aktivis untuk seni Aceh, inisiator Seniman Perantauan Atjeh (SePAt).
Tu-ngang Iskandar

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar