Selasa, 21 Oktober 2014

Pertunjukan Teater Negri Sungsang dan Silaturrahmi Budaya

Denny Mizhar *
http://sastra-indonesia.com


Sore tampak cerah, orang-orang sedang menata barang dagangannya, berharap mengais rejeki di sebuah pagelaran teater. Desa Wisata Jono Kecatan Temayang Kabupaten Bojonegoro akan ada pergelaran Teater dari Komunitas Suket Indonesia dari Jombang. Kali ini mereka akan menampilkan Negri Sungsang. Desa Wisata Jono adalah tempat perdana yakni pertunjukan teater Komunitas Suket Indonesia dengan kalaborasi dengan Komunitas Jaran Kepang Wahyu Budaya Mojowarno pada Minggu, 22 Januarai 2012.


Senja pun beranjak. Penata musik, pemain jaranan, dan pemain teater bersiap-siap melaksanakan tugasnya. Di awali dengan sambutan dari Mbah Catur kepala desa Mojowarno yang menjadi ketua rombongan Komunitas Suket Indonesia. Penonton mulai berdatangan ingin menyaksikan pertunjukan teater kali ini. Meski hujan rintik jatuh, para penonton tak ambil peduli untuk tetap berada di tempat pertunjukan yakni di halaman samping Sanggar Anugrah Desa Jono yang didirikan oleh Pak Dasuki kepala Desa Jono.

Musik dari intrumen perkusi rancak berbunyi, empat penari jaranan masuk ke dalam panggung berjoget mengikuti irama bunyi dari para pemusik. Penonton semakin berdesakan, bahkan ada yang harus berjinjit untuk menyaksikan atraksi para penari jaranan. Bunyi yang konstan semakin intens berbunyi seorang pawang masuk ke dalam panggung, penari pun mulai trans sehingga gerakan para penari menjadi suatu pertunjukan komedi dengan ulah dan tingkahnya. Penonton menjadi terhibur.

Negri Sungsang

Ketika para penari jaranan akan meninggalkan panggung, dua orang membawa bendera berwarna merah-putih yang terpisah di kanan dan kiri tangannya. Mulailah adegan pertunjukan Negri Sungsang. Gerak teatral, seorang yang melawan kekuasaan negrinya. Rasa sakit, ia bahasakan dengan gerak tubuh dan dialog-dialog perlawanan dengan latar dua perempuan membawa bendera. Di Panggung belakang sebelah kiri berada sebuah podium dimana penguasa berada dan di sampingnya pengawal dengan properti pecut (cambuk).

Logika kekuasaan pun nampak: siapa pun yang melawan dan mengganggu rasa aman kuasanya harus disingkirkan. Pengawal yang membawa pecut pun beraksi menyingkirkan orang yang melawan tuannya.

Di sela-sela dialog-dialog liris, muncul dua tokoh yang memerankan orang kampung. Dua orang tokoh dengan dialog-dialog satir menyitir dengan cara banyolan, membuat dramatik dari pertunjukan teater Negri Sungsang menurun. Ruang terbagi menjadi dua, aktor-aktor yang berdialog dengan liris dan aktor yang berdialog natural komedian.
Ruang yang berbedah dari penciptaan pemanggungan akhirnya menjadi satu pada akhir pertunjukan. Ketika kekuasan tumbang dan seorang yang melawan kekuasaan menjadi pahlawan. Dari beberapa dialog yang muncul dari pengawal adalah keterbelahan pilihan, antara membela suara hatinya dan tuan kuasanya.

Sungsang memiliki arti terbalik, biasa digandenkan dengan kelahiran, lahir sungsang artinya lahir terbalik. Begitu pun dengan negri sungsang yakni negeri terbalik. Hal ini menjadi kritik terhadap kondisi kekinian yang dialami bangsa ini, begitulah pentas negri sungsang dapat diambil makna. Kondisi bangsa Indonesia yang harusnya kaya raya dan masyarakatnya tentunya sejahtera, karena salah urus dan para penguasa lebih mementingkan dirinya sendiri maka rakyatpun menjadi terabaikan.

Negri Sungsang adalah naskah yang ditulis oleh Lek Glagah Putih dengan para pemain Jati Utami, Wulan, Juki Alamsyah, Muflikhun, Mahendra, Hadi dan Sabrang Soeparno menjadi pertunjukan alternatif di desa wisata Jono. Pertunjukan yang pertama Negri Sungsang dilakukan oleh komunitas suket di Desa Jono memiliki beberapa catatan teknis. Pertama adalah tak sampainya vokal pada penonton, kedua panggung yang tidak bisa dijangkau semua penonton. Hal ini menjadi catatan tersendiri bagi sebuah pertunjukan yang dilakukan di ruang terbuka tetapi teknis pemanggungan serupa dalam gedung pertunjukan, tanpa bantuan soud system. Sehingga pesan dari pertunjukan tidak sampai pada penonton. Ketakberanjakan penonton pada pertunjukan tersebut karena seni tradisi jaranan dan aktraktifnya aktor tanpa terdengar dialog. Selain itu, keterjarakan antar pertunjukan dan penonton yang seharusnya dapat diwakili oleh komedian tidak bisa sampai. Hal itulah yang menjadi catatan bagi saya yang menonton Negri Sungsang. Selain itu, buklet sebagai jalan memahami jalan cerita pertunjukan dan mengenal aktor-aktornya pun tidak ada.

Silaturrahmi Budaya

Tak kalah pentingnya dari peristiwa pertunjukan Negri Sungsang adalah silaturrahmi Budaya antara Desa Mojowarno dan Desa Jono dengan kesenian meski berbeda Kabupaten. Desa Mojowaro dengan Kepala Desa Catur, biasa dipanggil akrab dengan Mbah Catur adalah seniman teater sedang kepala desa Pak Dasuki seniman tradisional pendiri sanggar Anugrah. Mereka berdua adalah sama-sama kepala desa yang sedang mengembangkan desa dengan kesenian. Sebelum keberangkatan rombongan Komonuitas Suket Indonesia, desa Mojowarno mengelar pertunjukan teater dengan mendatangkan kelompok Teater Ruang. Begitu halnya dengan Desa Jono, sehabis ketempatan Konggres Satra Jawa.

Pertemuan dua kepala desa dengan model silaturrahmi yang bermedia kesenian dan budaya jarang sekali ditemui. Malahan kerap kali kita mendengar perkelahian antar desa. Maka silaturrahmi ini dapat menjadi sebuah percontoan bagi desa-desa lain yang mengoptimalkan serta mengembangkan kesenian dan budaya untuk saling bertukar wacana. Hal tersebut juga akan memperkaya khasana seni budaya bagi masyarakat. Tak hanya itu, tetapi akan mengurangi disintegrasi bangsa, juga menjadi tontonan alternatif di tengah semburan televisi yang tidak memiliki nilai estetika tinggi.

Komunitas Suket Indonesia dan Komunitas Seni Jaran Kepang Desa Mojowarno tak hanya tampil di desa Jono tetapi berkeliling menyapa desa di Tuban dan Blora. Selamat.

Malang, 24 Januari 2012

*) Pegiat Pelangi Sastra Malang dan Anggota Teater Sampar Indonesia-Malang.

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar