Senin, 16 September 2013

Membincangkan Cinta dalam Karya Sastra

Desi Sommalia Gustina *
Riau Pos, 25 Agu 2013

CINTA merupakan sebuah persoalan yang acap mengisi takdir kehidupan manusia. Karena itulah barangkali pembicaraan mengenai cinta menjadi topik yang kerap menggoda. Begitupun dalam karya sastra, membincangkan masalah cinta laksana tema yang tak pernah usang. Baik ketika membaca karya yang ditulis di masa lalu, maupun yang terbaru. Hal ini tentu tidaklah mengherankan, karena persoalan cinta merupakan hal yang sangat universal. Di mana setiap makhluk hidup dapat merasakannya.
Namun, kesedihan dan kehilangan selalu hadir dalam karya sastra yang mengusung tema cinta. Simak saja dalam novel 1998 karya Ratna Indraswari Ibrahim, betapa Putri sangat terpukul ketika harus berhadapan dengan kenyataan bahwa Nenolelaki yang begitu ia cintai, dinyatakan hilang dan tak pernah kembali setelah terlibat dalam serentetan aksi demonstrasi pada masa Orde Baru. Atau lihat pula dalam Helen of Troy, ketika Helen dipersunting oleh raja, yang menyebabkan Paris berontak, dan kembali merebut hatinya. Atau dalam novel Laila Majnun, di mana dalam novel tersebut digambarkan bagaimana Majnun menempuh cara-cara ‘gila’ demi memperjuangkan cintanya terhadap Laila, perempuan yang ia cintai. Juga dalam Romeo and Juliet-nya Shakespeare, yang justru membuat kecut, dimana adegan percintaan itu malah diakhiri dengan kematian antara kedua kekasih. Meskipun tidak tertutup pula kemungkinan kisah cinta yang berakhir happy ending, seperti dalam kisah cinta Cinderella, dimana mereka hidup berbahagia.

Persoalan mengenai cinta juga dibincangkan oleh Muhammad Subhan dalam novelnya yang berjudul Rinai Kabut Singgalang (FAM Publishing, cetakan 1, Januari 2013). Persoalan cinta dalam novel Rinai Kabut Singgalang (RKS) ini tampil dengan penuh kegetiran, namun sublim. Membaca RKS adalah membaca adegan perjalanan cinta dua insan yang penuh liku. Kisah cinta antara dua anak manusia; Fikri dan Rahima, yang hingga maut memisahkan keduanya tak kunjung bersatu dalam ikatan pernikahan. Mengikuti alur perjalanan kisah Fikri dan Rahima dalam novel ini adalah juga mengikuti persoalan percintaan dua insan yang memberi pelajaran akan pentingnya kesabaran.

Sejatinya yang menjadi batu sandungan kisah cinta antara Fikri dan Rahima dalam novel ini merupakan persoalan yang biasa kita jumpai dalam kehidupan, yaitu tentang perbedaan strata sosial. Dimana dalam novel ini digambarkan Fikri adalah lelaki miskin. Namun, di tengah kemiskinannya Fikri mencoba berdiri sejajar untuk mendapatkan Rahima, sang kekasih hati. Tetapi, bak kata pepatah, kadang mencintai tak berarti harus saling memiliki. Begitupun yang terjadi terhadap Fikri dan Rahima dalam novel ini. Di mana pembaca akan melihat cinta sejati yang tersandung, tersandera intrik-intrik dari para tokoh. Disamping itu, menyimak persoalan cinta dalam RKS ini, pembaca akan menemukan persoalan cinta yang dibalut dengan warna lokal yang kuat, yaitu kebudayan Minang yang matrilineal (garis ibu) melalui tokoh kakak Rahima, yaitu Ningsih, yang memisahkan Fikri si miskin dengan Rahima. Di mana dalam novel ini digambarkan Ningsih merasa berkuasa atas diri Rahima, terutama dalam hal memilihkan jodoh bagi sang adik. Meski di sisi lain, Ningsih tahu betapa besar cinta Rahima terhadap Fikri, demikian pula sebaliknya.

Persoalan cinta memang merupakan salah satu persoalan pokok kehidupan manusia. Sulit ditebak, dan tak mudah dipaksakan. Seperti dalam novel RKS ini, bagaimanapun upaya Ningsih untuk menjauhkan Rahima dari Fikri, namun cinta keduanya tetap menyala. Sehingga ketika cinta menjelma jadi kelindan yang masuk ke dalam teks-teks sastra, yang tergambar ialah keharuan mendalam, perjuangan tanpa henti dari para pelaku cinta tersebut. Akan tetapi, sejatinya persoalan cinta tak hanya sebatas itu, terkadang cinta, sebagaimana juga yang dijabarkan dalam RKS, juga memberikan gambaran cinta yang universal, tidak saja cinta antara lawan jenis, seperti cinta Fikri terhadap Rahima. Namun juga cinta terhadap sesama manusia. Cinta pada sahabat, misalnya, yang digambarkan begitu tulus dalam novel ini, yakni cinta Yusuf kepada Fikri sahabatnya, dan demikian pula sebaliknya.

Dalam novel RKS ini pembaca disuguhkan tulusnya jalinan cinta antara dua sahabat, melebihi putihnya cinta antara dua insan yang sedang kasmaran. Memang, sebuah tanya tercipta, di tengah beragam problem hidup manusia seperti hari ini, masih adakah ruang bagi manusia untuk membina persahabatan dengan amat setia? Diantara kesibukan-kesibukan setiap individu dengan persoalannya masing-masing, masih adakah perasaan kasih dan sayang yang begitu tulus dari seorang sabahat seperti Yusuf kepada Fikri? Namun, begitulah, Subhan seolah ingin menunjukkan betapa manusia membutuhkan seorang sahabat yang tulus dan berkelimpahan cinta. Karena sejatinya dalam hidup, setiap manusia memerlukan seorang sahabat yang demikian tulus seperti sosok Yusuf dalam novel RKS ini. Sebab, seorang sahabat yang berkelimpahan cinta, ia akan memiliki bahan baku yang melimpah untuk terus berbagi kebaikan di muka bumi. Dan mereka yang berkelimpahan cinta akan berkelimpahan energi untuk berbuat baik.

Begitupun Yusuf, dimana dalam novel ini digambarkan menjadi sosok yang senantiasa menjaga nyala cintanya terhadap sahabatnya Fikri. Dan, disaat yang sama, pembaca juga menyaksikan, Yusuf yang tengah merawat cintanya pada Fikri sesunggunya ia juga tengah menjaga energi baik dalam dirinya. Lihatlah, tatkala di dalam novel ini digambarkan bagaimana kelaratan dan keterpurukan melanda hati Fikri ketika mendapati penolakan dari Ningsih atas lamarannya terhadap Rahima, berkat motivasi seorang sahabat, diantara hati yang remuk redam itu, Fikri pelan-pelan bangkit, berusaha untuk memahami, mengerti, dan menerima suratan kasih tak sampainya pada Rahima. Ketabahan Fikri kemudian mengubah kenyataan dalam hidupnya, mengantarkannya menjadi seorang penulis novel terkenal dan disukai.

Selain persoalan cinta yang menguras emosi yang dipaparkan dalam novel ini, pembaca juga dihibur dengan serangkaian perjalanan yang digambarkan demikian detil dalam novel ini. Terutama sepanjang perjalanan Serang-Palembang-Jambi-Tebo-Bukit Tinggi. Terlebih dalam hal penggambaran setting lokasi ranah Minangnya yang permai. Pembaca seolah sedang dibawa berwisata oleh tokoh Fikri. Sehingga tidaklah berlebih jika dikatakan RKS seakan menjadi semacam panduan pariwisata bagi para pelancong keluarga. Melalui RSK Subhan menyajikan panorama gambar yang sangat indah. Alam Minangkabau yang digambarkan begitu terperinci seolah membuat pembaca begitu dekat dengan cerita di dalamnya.

Di samping itu, melalui novel ini, hemat saya, Subhan berhasil menyampaikan amanat kepada pembacanya. Seperti halnya Ahmad Fuadi yang berasal dari Kampung Bayur, Maninjau, lewat novel Negeri Lima Menara (Gramedia), menyampaikan pesan ‘man jada wa jadaa’ (yang bersungguh-sungguh akan berhasil) dan buku keduanya Ranah Tiga Warna dengan amanat ‘man shabara zhafira’ (yang bersabar akan beruntung). Di RKS, pembaca akan diingatkan, bahwa bersikap sabar seperti tokoh Fikri akan mendapatkan kebahagiaan tidak saja di dunia, tetapi juga di akhirat. Di samping itu, melalui tokoh Fikri, secara verbal pembaca diingatkan untuk terus berbagi kepada sesama selama nyawa belum berpisah dari raga. Terlebih lagi novel ini juga menitipkan pesan bahwa kematian adalah sesuatu yang mutlak, dan bisa terjadi dengan kondisi apapun.

Namun, karena tokoh demi tokoh dalam novel ini ‘dimatikan’ oleh sang pengarang, ketika menuntaskan membaca lembaran terakhir novel ini, saya seolah baru saja membaca sebuah dongeng. Begitu.

16 Februari 2013

*) Desi Sommalia Gustina, lahir di Sungai Guntung, Indragiri Hilir, Riau, 18 Desember 1987. Alumnus Pascasarjana Universitas Andalas, Padang.
Dijumput dari: http://cabiklunik.blogspot.com/2013/08/membincangkan-cinta-dalam-karya-sastra.html

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar