Senin, 09 April 2012

Dewi Sri

Rodli TL
http://sastra-indonesia.com/

Adegan 1

Musik gamelan dan rancak bambu
Para penari bergerak seperti ular, gerakannya lincah dan menggelombang. Gerakannya nampak indah. Dari tubuh tarian ular itu muncul perempuan cantik menari dengan tarian yang lebih indah, namun tetap seirama dengan kelompok penari lain. Perempuan cantik itu adalah Dewi Sri.

Adegan 2

Beberapa menit kemudian, muncul Batara Guru dengan tariannya. Ia mengamati Dewi Sri yang masih menari.

Adegan 3

Kelompok penari ular sawah itu bergerak mengelilingi Dewi Sri, lalu pergi meninggalkannya.

Adegan 4

Dewi Sri terus menari sendiri. Dan mendekatlah batara guru. Ia bergerak menari menemani Dwi sri.
Musik berhenti.

1. Batara Guru : Bersama engkau aku menari Dewi, aku menemukan akar-akar kehidupan. Kehidupan itu bernafas sejuk, nafasnya diantara akar-akar tanah. Engkau adalah Maha Dewi. Para Dewa menaruh hati padamu. Kecantikanmu membuatku jatuh cinta Dewi
2. Dewi Sri : Batara Guru, saya telah berjanji pada ibu, saya turun dari Taman Sorga Loka dengan maksud menyampaikan amanat hidup.
3. Batara Guru : Sungguh, engkau adalah Maha Dewi tercantik..
4. Dewi Sri : maaf, Batara Guru. Saya harus pergi sekarang ke Buana Panca Tengah. Kedatanganku sangat dinanti. Kami tidak bisa membiarkan mereka tidak menemukan makanan.

Musik
Dewi Sri meninggalkan Batara Guru

Adegan 5

Orang-orang menari. Namun tariannya amat lemah. Mereka terlihat kelaparan.
Orang-orang : (menari dan menyanyi dengan tidak bertenaga)
Tiada daun, buah, dan biji yang perut menjadi kenyang
Duh, dewa-dewi di atas kahyangan
Lapar, lapar, lapar tidak tertahankan

Adegan 6

Dewi Sri turun, awalnya ia larut sedih, namun ia cepat sadar. Ia tidak boleh larut. Ia datang ke bumi dengan maksud membuat orang-orang mendapatkan makanan. Dwi Sri lalu menari dengan gerakan yang agak cepat dan indah. Orang-orang merespon Dwi Sri

5. Orang 1 : Nak, tarianmu cukup indah
6. Orang 2 : Engkau pasti dari Taman Sorga Loka
7. Orang 3 : Engkau adalah bidadari
8. Orang 4 : Saya yakin, bidadari itu membawa berkah
9. Orang 5 : membawa sesuatu yang bisa dimakan
10. Orang 6 : Dia adalah kehidupan dari kahyangan untuk kita semua

Dewi Sri tersenyum. Ia menari pelan. Tariannya menggambarkan orang yang sedang nampek (nebar benih padi), tandur (menanam padi), Ani-ani (memanen).

Orang-orang seperti dituntun untuk mengikuti gerakan Dewi Sri. Sesaat kemudian gerakan menjadi rancak dan cepat. Dwi Sri berhenti menari Ia nampak senang mengamati Orang-orang punya semangat hidup kembali. Melihat orang-orang bergembira menebar dan menanam padi, lalu memanennya dengan tarian.

11. Orang 1 : Sang Dewilah yang telah menjadikan tanah kita menjadi tetumbuhan yang bisa dimakan. Dia adalah Dewi Padi juga Dewi Kesuburan.
12. Orang 2 : Benih itu menjadi tumbuhan yang semilir
13. Orang 3 : Kita memiliki semangat hidup lagi
14. Orang 4 : Kita kembali seperti penganten
15. Orang 5 : Ya, kita laksana Raden Kamajaya yang sedang jatuh cinta pada Dewi kamaratih
16. Orang 6 : Dia adalah Dewi Sri, Dewi Kesuburan
17. Orang 1 : Dalam jiwa Sang Dewi, kita menemukan akar-akar kehidupan. Akar-akar itu adalah dian. Akar-akar itu sehangat susu ibu.

Orang-orang menari dan menyanyi
“tanah kita adalah sorga
Tumbuh padi menjadi nasi
Dimakan pagi, siang dan malam hari”

Mereka terus bergembira sampai malam. Dan tertidur tenang. Malam hari muncul babi.

18. Orang 1 : Ayo bangun, bangun! Ada babi kecil, ada babi kecil! Babi itu merusak tanaman kita

Orang-orang serentak bangun dengan beriringan musik kentongan. Gerakannya menjadi tarian menangkap babi. Namun mereka kwalahan.

19. Orang 1 : kita harus meminta pertolongan Dewi Sri

Orang-orang membentuk formasi memanggil-manggil Dewi Sri.

20. Orang-orang : (memanggil dewi sri)

Sang Hyang Dewi, engkau adalah Dewi Kesuburan kami.
Ragamu adalah seperti raga kami
Hidupkanlah raga yang tanah ini dengan kesegaran buah dadamu.
Sucikanlah tanah yang kotor ini.
Usirlah hama-hama pemutus nadi hidup itu.
Usirlah bala-bala yang mengancam tanah dan sawah kami

Dwi sri kemudian tiba-tiba muncul di tengah orang-orang. Dwi sri bergerak menari dalam lingkaran orang-orang.

21. Dwi Sri : Janganlah engkau terus hidup dengan kebathilan.
22. Babi : Aku dihukum Sang Batara Guru
23. Dwi Sri : Karena engkau terus menerus hidup dalam kesombongan
24. Babi : Aku telah bersumpah Dewi, selama hidupku tidak akan puas bila tidak berbuat jahil pada makhluk apa saja.
25. Dwi Sri : Namun jangan pada tanaman padi.
26. Babi : Justru tetumbuhan padi adalah makanan kesukaanku.
27. Dwi Sri : Tetumbuhan itu bukan untukmu
28. Babi : Dwi Sri, Aku turun dari kahyangan ini dengan maksud agar aku leluasa melakukan apa saja. Aku tidak mau terikat pada peraturan dewa-dewa. Maka jangan larang aku itu memakan tanaman padi yang hijau dan subur itu
29. Dwi Sri : Padi itu aku yang membawa dari kahyangan, padi itu adalah raga dan jiwaku. Di sana terdapat kesegaran susu buah dadaku. Dan disanalah kesuburan bunga-bunga jiwaku
30. Babi : (tertawa) Aku tidak peduli dengan kata-kata sucimu.(Tertawa) Saya akan melakukan apa saja atas kehendak hasratku. (Tertawa). Minggirlah, jangan halangi aku untuk memakan tumbuhan itu.
31. Dwi Sri :Engkau yang harus pergi!

Dwi sri menjadi ular lalu bertarung dengan babi. Pertarungannya sangat sengit. Dan akhirnya babi kwalahan dan lari tungganglanggang.

32. Orang-Orang : terimakasih, Sang Hyang Dewi. Sujud sukur atas karunia pertolonganmu. Sujud sukur akan karunia kesuburan. Sang Hyang Dewi Sri, Dewi kesuburan petani.

Musik menghentak keras. Semua tokoh statis dengan formasi pemujaan terhadap Dewi Sri. Musik lamat-lamat menghilang sebagai pertanda pertunjukan selesai.

Tamat

Lamongan, 25 Mei 2010

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar