Kamis, 09 Februari 2012

Tuan Guru dan Degradasi Peran Sastra

Judul Buku : Tuan Guru
Penulis : Salman Faris
Penyunting : Suhaimi Syamsuri & Indra J Usman
Penerbit : GENTA Press
Cetakan : Pertama, 2007
Tebal : 641 halaman
Peresensi : Agus Wibowo *)
http://www.jurnalnet.com/

Dunia sastra kita dewasa ini diramaikan dengan kehadiran karya sastra picisan (meminjam istilah penyair Chairil Anwar) dengan tema-tema kebebasaan ekploitasi seks, pembalikan logika berpikir serta kisah-kisah percintaan erotis. Misalnya karya Ayu Utami (juga Djenar Maesa Ayu dan Dinar Rahayu) dengan fiksi-fiksi seksualnya, ditambah keberhasilan Joko Pinurbo dengan tema-tema sepele dan citraan-citraan seputar sarung dan celana, di satu sisi harus diakui memang cukup menyegarkan kembali tradisi sastra Indonesia yang menampakkan tanda-tanda kejenuhan. Tapi, pada sisi lain menjadi penanda degradasi ‘peran kepujanggan’ bagi sastrawan guna memberikan pencerahan dan mewariskan nilai-nilai luhur kepada masyarakat pembaca.

Ayu Utami (dan kawan-kawan), barangkali tidak keliru menelorkan tema-tema tersebut dalam tatanan budaya masyarakat mapan. Tetapi, tidak dengan bangsa ini. Carut-marut krisis moral, krisis identitas dan krisis kepercayaan mendera bangsa ini. Hingga, jangankan karya sastra yang jorok dan asusila, yang terbaik dan luhur-pun bakal diputar-balikkan menjadi landasan berbuat ketidak-jujuran.

Dalam dunia sastra dikenal sebuah semboyan kebebasan yang tanpa watas, sesuai dengan fitrah manusia. Sastra adalah letupan imajinasi manusia sekaligus sebagai penyalur fitrahnya, baik imajinasi negatif maupun positif. Dalam kerangka kebebasan tersebut, tak ada pembobot atau ukuran yang pasti di dunia ini. Kriteria baik, buruk, jelek, hina, tinggi dan rendah, semata-mata tergantung tata-nilai (aksiologi) yang bertumpu pada konsensus masyarakat. Nah, konsensus masyarakat satu daerah dengan yang lain tentu akan berbeda-beda. Sastra tidak ingin terjebak dalam tata-nilai yang parsial tersebut.

Semboyan kebebasan inilah barangkali yang menjadi pendulum bertebarannya karya-karya sastra kontroversial di negeri ini. Sejatinya, pemaknaan kebebasan tersebut perlu dikritisi dan dikoreksi kembali. Jika kita mau belajar sejarah para sastrawan (pujangga dahulu), kebebasan tanpa watas dalam sastra akan tertepis.

Dahulu, para empu dan pujangga kerajaan juga begitu piawi menggunakan keindahan, kehalusan dan kelembutan sastra sebagai penyebar nilai-nilai utama (adiluhung) bagi masyarakatnya. Lantaran ketajaman visi dan misi imajiner, asupan sastra yang digelutinya serta kesucian hati dan niat dalam bersastra, sang pujangga dijadikan penasehat kerajaan. Para pujangga juga memiliki keistimewaan mampu menerawang kejadian masa depan atau “weruh sak durunge winarah”

Memang, tatkala karya sastra masih abstrak (kasat mata) dan belum maujud dalam deretan simbul huruf dan kata, atau baru dalam proses pergulatan pemikiran antara sastrawan dan karyanya, universalitas yang tran-historis, tran-sosial dan independen menjadi otoritas sastrawan sepenuhnya. Namun, setelah pergulatan berakhir dan menjelma menjadi karya sastra (puisi, cerpen, novel, cerbung dan sebagainya) dan karya tersebut dikonsumsi masyarakat luas, maka berlakulah etika, tata-nilai adat dan budaya masyarakat pembaca.

Masyarakat pembaca yang tercipta lantaran konsensus sosial membentuk tata-nilai dan budaya baku yang menjadi panduan hidup sehari-hari. Istilah budayawan Kuntowijoyo (2005), masyarakat pembaca lewat relasi sosial yang terbingkai dalam kesejarahannya, meletakkan norma budaya dalam korpus “adiluhung”. Kehadiran karya sastra yang kontra-tradisi dan kontra-budaya, pada gilirannya menimbulkan keresahan dalam komunitas masyarakat tersebut. Apalagi, pada kondisi bangsa yang digelayuti dengan ketidakjujuran, kemunafikan dan berbagai prilaku kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN).

Mestinya, tatkala agama dan berbagai perangkat hukum sudah dianggap gagal mengatur kehidupan bangsa, karya sastra memberi kontribusi positifnya bagi pencipta, pembaca dan penikmatnya. Yakni melalui unsur filosofis, estetis, imajinatif serta unsur-unsur budi pekerti luhur yang dibawanya. Melalui apresiasi sastra tersebut, diharapkan masyarakat tercerahkan, terbimbing dan secara bersama mendepak budaya KKN dari bumi pertiwi.

Kehadiran karya sastra (novel) Tuan Guru ini, diharapkan sedikit menyumbang kelangkaan literer sastra yang mendukung program apresiasi sasra untuk kejujuran tersebut. Melalui novel Tuan Guru, pembaca diajak untuk melihat kembali kekayaan khazanah literal dan kultur lokal khususnya suku Sasak di Lombok. Novel Tuan Guru secara cerdas namun santun, berusaha menyuguhkan solusi mengatasi persoalan kompleks kontemporer, yang lebih kukuh dan tidak rapuh layaknya standar tatanan hidup kekinian.

Penulis novel ini dengan gayanya yang liris, juga berusaha membahas secara kritis aktor sentral dalam praktik pembumian doktrin Islam dalam kancah kehidupan nyata, terutama di daerah Nusa Tenggara Barat, yakni pada figur-figur kiyai atau Tuan Guru sebagai personifikasi Islam par excekkence. Lebih dari itu, penulis novel ini berhasil menggugat keangkuhan formalisme yang menggumpal pada aura-aura yang tak tersentuh di seputar simbol-simbol agung elit agama Islam.

Keberanian novel ini dalam mengungkap tema-tema yang masih “prawan” dalam dunia sastra, layak dijadikan langkah penuntun novelis-novelis berikutnya. Dan yang paling penting, novel Tuan Guru paling tidak ikut menyumbangkan sebuah modus baru bagi masyarakat negeri ini dalam mengenali kenyataan kemanusiaannya sendiri, termasuk hal-hal yang selama ini menjadi tabu dan sering dinegasikan atau dialpakan dalam sejarah.

Sudah saatnya, karya-karya sastra negeri ini baik yang bernuansa religius maupun tidak, menjadi transfer pendidikan yang penuh vitamin ruhani, penyejuh hati, penebar kebahagiaan dan penuntun masyarakat pada pencerahan peradaban menuju jalan tuhan. Hingga krisi kejujuran bangsa ini bisa segera terentaskan.[]

__________03/01/2008
*) Esais Sastra, Penggiat Komunitas Aksara Yogyakarta (KAY).

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar