Kamis, 19 Januari 2012

SEGI TIGA SASTRA DI WILAYAH BORNEO

Korrie Layun Rampan *
Kaltim Post, 5 Sep 2007, Jurnal Toddopuli, 9 Des 2008.

Segi tiga sastra di sini dimaksudkan adalah tumbuh dan berkembangnya eksistensi sastra di wilayah Borneo dan Kalimantan. Istilah Borneo meliputi negara Brunei Darussalam dan Malaysia Timur (yang mencakup: Labuan, Sarawak, Sabah) dan wilayah Kalimantan mencakup empat provinsi di Kalimantan: Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah (sebentar lagi akan lahir Provinsi Kalimantan Utara). Sejak 20 tahun lalu dimulai “Dialog Borneo-Kalimantan” yang dilaksanakan di Miri, Sarawak, 27-29 November 1987.

Dialog ini merupakan kegiatan independen yang berada di bawah payung Mastera (Majelis Sastra Asia Tenggara). Mastera merupakan kegiatan sastra-budaya yang didasari oleh hubungan timbal-balik antarnegara, khususnya dalam hubungan rekomendasi pemberian hadiah SEA Write Award, Hadiah Mastera, dan Hadiah Sastra Nusantara. “Dialog Borneo-Kalimantan IX”, Agustus 2007 lalu, dalam rekomendasi yang dibacakan Ketua 1 Asterawani Prof Madya Dr. Awang Haji Hashim bin Hj. Abd Hamid pada 5 Agustus 2007 di Hotel Asma Jerudong, Berunei Darussalam bahwa sejak “Dialog Borneo-Kalimantan X” yang diadakan di Kalimantan Timur, 2009, akan memberikan “Hadiah Sastra Sultan Hassal Bolkiah” untuk para penulis sastra dari wilayah “segitiga sastra”, terutama kepada para sastrawan yang tidak dinominasi oleh panitia SEA Write Award, Mastera, maupun Hadiah Sastra Nusantara, meskipun karya-karya mereka sudah sepantasnya mendapat hadiah tersebut.

“Dialog Borneo-Kalimantan IX” yang mengusung tema “Kesusastraan Melayu: Antara Harapan dan Cabaran (Kendala)” menampilkan lima belas makalah yang membicarakan berbagai hal sehubungan keberadaan dan perkembangan sastra di masing-masing negara (wilayah). Indonesia (Kalimantan) diwakili oleh Zulfaisal Putra dari Kalsel, Korrie Layun Rampan (Kaltim-Jakarta) , dan Viddy AD Daery (Lamongan) yang masing-masing menampilkan makalah “Mengenang Kejayaan Rubrik Dahaga di Harian Banjarmasin Post tahun 80-an”, “Sejarah Sastra Kalimantan Timur di Tengah Konstelasi Sastra Indonesia” dan “Dari Kisah Sultan Sandokan dari Brunei: Hingga Hubungan Budaya Kalimantan dan Jawa” (yang dibacakan Hermiyana, SE, karena Viddy sakit).

Ketiga makalah ini menjadi pusat perhatian dari sekitar 150 orang peserta karena mengungkapkan berbagai hal yang “asing” bagi pembaca dan para pemerhati sastra di Brunei dan Malaysia. Ternyata, sejak dialog pertama sampai yang kesembilan ini, kondisi sastra di masing-masing wilayah berkembang sediri-sendiri, justru tanpa saling bisa berdialog, sehingga karya sastra Borneo (Brunei-Malaysia) dan Kalimantan (Indonesia) hanya dinikmati oleh kalangannya sendiri, dan asing bagi pembaca di wilayah lainnya.

Sastra Berunei Darussalam dan Malaysia (Labuan, Sabah, Sarawak) tidak dikenal oleh pembaca di Kalimantan (Indonesia), demikian sebaliknya.. Sementara menurut Prof Madya Dr. Haji Arbak bin Othman dalam makalahnya “Sajak Borneo: Kajian Interpretan dan Pembentukan Mesej Puisi” sastra yang berkembang di Kalimantan memperlihatkan prosfek profetik dengan nuansa religius yang mendalam di mana sajak-sajak itu banyak menggambarkan kesedihan dan harapan dengan mengutip beberapa baris puisi penyair muda Micky Hidayat (Banjarmasin) dan Shantined (Balikpapan) .

Keasingan dan kehilangan komunikasi juga dipaparkan oleh Mohd Zefri Ariff bin Mohd Zain Ariff dalam makalahnya “Jurutera dan Usahawan Emporium Sastera Melayu” yang membahas diskomunikasi antarsastrawan Borneo-Kalimantan sehingga melahirkan ketidaktahuan terhadap perkembangan pribadi sastrawan maupun perkembangan secara nasional di wilayah masing-masing. Itu sebabnya dialog yang sudah dilakukan ini semestinya dilanjutkan dengan mencari cara terbaik agar sastra di masing-masing wilayah dapat disosialisasikan di wilayah segitiga sastra.

Pada “Dialog Borneo-Kalimantan VII”, 2003, Korrie Layun Rampan sudah mengajukan usul agar diadakan sekretariat di masing-masing wilayah dan sekretariat bersama di suatu negera tertentu yang disepekati. Di samping itu disarankan dibuka penerbitan bersama berupa media massa sejenis Horison (Indonesia), Bahana (Brunei Darussalam), dan Dewan Sastra (Malaysia), penelitian sastra, dan pengkajian yang komperehensif. Kemudian dilakukan penerbitan buku-buku sastra yang dikelola para sastrawan di dalam wilayan “segitiga sastra” tersebut, termasuk penerbitan makalah yang sudah mencapai ratusan jumlahnya. Namun hingga dialog yang terakhir ini, hanya sekretariat bersama yang dapat terealisasi yaitu disanggupi oleh Brunei Darussalam.

“Dialog Borneo-Kalimantan” ini merupakan upaya mengembangkan sastra di wilayah “segitiga sastra” tersebut.. Karena itu tema-tema dialog selalu berubah-ubah, sesuai dengan perkembangan isu-isu aktual sastra nasional dan sastra global. Dengan habitat sastrawan yang cukup banyak di wilayah ini, diharapkan dialog ini dapat menyumbangkan karya-karya berkualitas bagi negara masing-masing, sebagaimana tema yang disampaikan pada dialog III di Bandar Sri Begawan, 9-10 Oktober 1992 dengan tema: “Sumbangan Sastra Borneo-Kalimantan terhadap Nusantara”. Meskipun tema ini baru berupa harapan, namun pekerja sastra di lingkaran “segitiga sastra” sangat antusias untuk memberikan sumbangan makna dan nilai-nilai mulia dan tertinggi bagi negara masing-masing.

Dalam hubungan itu, ada lima matlamat yang disampaikan dalam pertemuan kali ini dalam upaya mengembangkan dan melanjutkan tradisi dialog tiga negara ini. Pertama, menonjolkan kepentingan dan sumbangan sastra Melayu dengan mendukung nilai-nilai kemelayuan, keislaman, dan ketuanan bangsa Melayu. Kedua, merincikan peranan sastra Melayu dalam menghadapi gelombang globalisasi. Ketiga, mempertemukan sastrawan, penulis, seniman, budayawan, dan sarjana dari ketiga negera. Keempat, mengangkat martabat penulis (tokoh terdahulu dan kini) dan karyanya dalam jalur sastra Borneo-Kalimantan sebagai sastra Nusantara dan mendunia. Kelima, menjalinkan kerja sama kebahasaan, kesusastraan, dan kebudayaan serumpun antara tiga negera leluhur Melayu yaitu Negara Brunei Darussalam, Malaysia dan Indonesia. Dalam hubungan itu, para peserta bersepakat dengan menyampaikan resolusi (yang diwakili oleh sepuluh orang dari negara masing-masing, termasuk Indonesia yang diwakili Korrie Layun Rampan) bahwa “Dialog Borneo-Kalimantan” tetap diteruskan dan “Dialog Borneo-Kalimantan X” diadakan di Kalimantan Timur (Indonesia), tahun 2009.

*) Sastrawan, Anggota DPRD Kutai Barat, Kaltim
Dijumput dari: http://komunitassastra.wordpress.com/2010/01/22/segi-tiga-sastra-di-wilayah-borneo/

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar