Sabtu, 21 Januari 2012

Bayang Negeri Tropis

Yusri Fajar *)
http://nasional.kompas.com/

Akhirnya aku tiba di negeri kelahiran Shakespeare, sastrawan ternama Inggris yang dikagumi banyak orang. Pilot mengumumkan beberapa saat lagi pesawat akan mendarat. Hari masih pagi namun bandara Internasional Heathrow London sudah ramai oleh penumpang yang datang dan pergi. Aku datang ke sini untuk menghadiri pentas puisi sekaligus menemui Carina di kota Leeds. Dari London aku akan melanjutkan perjalanan dengan bus ke Leeds. Carina pasti sudah menunggu kedatanganku.

“Ya. Carina, perempuan cantik yang memukau itu pasti akan memenuhi janjinya padaku! Bukankah dia telah berkali-kali menyampaikan keinginannya melalui email kepadaku bahwa dia akan tampil memukau dihadapanku,” bisikku dalam hati.

Perjalanan panjang lima belas jam dari bandara Internasional Juanda Surabaya membuatku lelah. Untung di Inggris sedang musim panas sehingga aku tak harus berjuang melawan hawa musim dingin. Keluar dari pesawat, aku bergegas menuju imigrasi bandara untuk pemeriksaan dokumen. Lelaki muda berseragam dan berambut pendek pirang menanyakan pasport dan surat undangan dari Universitas Leeds. Wajahnya serius, bibirnya tak mengumbar senyum. Pemeriksaan lancar tanpa hambatan. Aku lalu bergegas mengambil travel bag dan segera menuju terminal bis yang masih satu kompleks dengan bandara Heathrow.

Carina mengirim SMS, “Kamu sudah mendarat?”

”Ya. Sudah di Heathrow. Sekarang sedang bersiap menuju Leeds.”

“Ok. Have a nice trip. Sampai bertemu malam nanti,” balasnya.

Sampai di terminal bis Leeds aku buru-buru melihat peta kota yang tertera di papan besar. Dua orang pria bule yang tengah mabuk mendekatiku sambil berbicara ngelantur. Dari mulut mereka keluar bau alkohol. Mereka berjalan sedikit sempoyongan. Tak mau mencari masalah aku menghindar dan segera masuk ke dalam bis kota. Turun di depan kampus Leeds aku langsung menuju kantor satpam di mana kunci salah satu kamar St. Marks Residence tempat aku akan tinggal telah dititipkan oleh staf divisi akomodasi Universitas Leeds.

Kantuk menyerangku bertubi-tubi. Meski sedang musim panas hawa dingin masih terasa. Aku berjalan menyusuri trotoar rapi yang memanjakan para pejalan. Sementara iringan kendaraan di jalan tampak lancar, tak ada kemacetan. Di samping telepon umum tampak gadis cantik bermata biru, berambut pirang dan berjaket panjang menghisap rokok. Mukanya acuh saat aku mencuri pandang.

Tiba di St. Marks Residence aku membuka kamar dan langsung merebahkan badan. Carina mengirim SMS,” Kamu di mana sekarang?”

“Aku sudah di kamar,” jawabku.

“Oke. Selamat beristirahat dulu. Kita akan lewatkan waktu bersama nanti malam,” balasnya.

Tiba-tiba wajah istriku terbayang. Di bandara Juanda aku lihat dia melambaikan tangan ketika aku berjalan menuju pesawat. Malam sebelum berangkat aku memeluknya erat di ranjang. Dia berpesan agar aku tak lupa kirim kabar setelah berada di Inggris. Aku menerawang. Mataku tak juga terpejam. Aku melongok keluar. Tampak muda-mudi tengah asyik menikmati anggur di kafe Breaklays yang berjarak sepuluh meter dari kamarku. Aku membanting tubuh di tempat tidur. Pemanas ruangan aku hidupkan. Dan aku tidak ingat apa-apa lagi.
***

Aku bergegas mandi ketika waktu menunjukkan pukul 18.08. “Aku tak boleh terlambat. Aku akan menyesal kalau tidak menyaksikan pentas puisi malam ini. Dan lagi aku juga tak boleh kehilangan momen pertama bertemu Carina! Perempuan itu begitu menghipnotisku dengan kata-kata puitisnya!” gumamku.

Malam ini aku memutuskan untuk menggunakan warna baju favoritku, celana hitam dan baju hitam. Aku merasa mantap dengan baju warna hitam saat hadir pada pertunjukan seni. Aula perpustakaan Brotherton sudah dipenuhi banyak orang ketika aku sampai.

Tiba-tiba lampu panggung remang. Seorang perempuan muda muncul dari balik layar. Sorot lampu kuning mengikuti langkahnya. Ia mendekat mikrofon yang terpasang di tengah panggung. Rambutnya hitam, hidungnya mancung, kulitnya putih, matanya cokelat, posturnya tinggi, menggunakan baju warna hitam. Ia mengelurakan selembar kertas dari dalam saku bajunya. Matanya menyapu penonton. Ia menarik nafas dan iringan musik mulai berjalan.

“Selamat datang di Universitas Leeds. Saya senang bisa bersemuka dengan anda semua, para peserta program creative writing dari berbagai negara, di pentas malam ini,” katanya dengan suara lantang. Lalu ia mendekatkan kertas ke wajahnya kemudian membaca baris kata-kata dengan ekspresif dan seksama.

Sebuah negeri tropis datang dalam mimpi/mendamparkan rindu di sayap merpati/hijau bersemayam dalam hati/melukis wajah kekasih yang pergi/kesunyian melanda bertubi-tubi/merawat kenangan tak pernah mati/.

Luar biasa, benar-benar memukau gaya membaca puisi perempuan itu. Tangannya seperti melambai-lambai. Penghayatannya dalam. Temponya teratur. Intonasinya bagus. Suaranya bersih dan kuat. Ia melanjutkan membaca.

Sebuah negeri tropis berlayar dalam ingatan/mengguratkan masa kecil penuh pelukan/budaya dan tradisi menjadi kekayaan/mengalirkan airmata tak tertahan/keramahan membias dalam kesadaran/mengantar cinta penuh keyakinan/.

Semua berdiri dan bertepuk tangan ketika ia selesai membacakan puisinya. Aku bertanya kepada perempuan berambut pirang yang duduk di sampingku, siapa nama perempuan yang barusan tampil di panggung. Tak salah dugaanku. Perempuan itu adalah Carina, penyair Leeds yang sajak-sajaknya sering aku baca di Indonesia. Penampilan dia benar-benar memuaskan. Tiba-tiba ada SMS masuk ke Hpku. “Kita bertemu setelah pentas usai.” Rupanya Carina yang mengirim SMS. Aku lalu membalas menyatakan setuju.

Pentas dilanjutkan dengan pembacaan puisi beberapa penyair dari berbagai negara seperti Jerman, Ceko, Amerika, Belgia, Filipina, Australia, India, Afrika Selatan dan beberapa negara lainnya. Malam bergerak. Kompleks gedung perpustakaan Brotheton tak juga lengang. Maklum perpustakaan di Universitas Leeds buka sampai jam dua dini hari.

Setelah pentas tuntas, aku dan Carina berjalan menggilas trotoar menuju kafe Morrison yang letaknya tidak jauh dari gedung perpustakaan Brotherton. Aku merasakan hawa dingin melewati rajutan benang jaket yang kupakai. Di kafe kami duduk berhadapan. Lampu remang tak membuat wajah cantiknya pudar.

“Senang bertemu dengan kamu,”kataku memulai pembicaraan
“Begitu pun aku. Bagaimana perjalananmu?” tanyanya
“Lancar meski melelahkan. Puisi dan penampilanmu luar biasa, Carina.”

“Terima kasih. Aku hanya berusaha tampil maksimal seperti yang aku janjikan. Puisimu yang kau kirimkan padaku lewat email juga tak kalah bagus. Tadi aku sengaja membaca puisiku Bayang Negeri Tropis. Puisi tentang negeri yang selalu datang dalam mimpiku. Itu negerimu.”

“Maksudmu, “aku berhenti sesaat,” negeriku Indonesia?”

“Ya. Tak salah. Karena itu ketika kau mengirim email mengabarkan keikursertaanmu di program Creative Writing Leeds University, aku begitu senang. Meski setiap bertemu dengan orang Indonesia rinduku makin tak tertahankan. Menyiksaku. Sering aku bertengkar dengan papaku karena aku menceritakan rinduku yang menggebu pada negeri tropismu. Papa memintaku untuk melupakan saja. Dari pada menyakitkan.”

Aku belum mengerti arah pembicaraan Carina. Kenapa kerinduan pada Indonesia begitu lekat dalam dirinya. Kalau kerinduan itu karena keindahan Indonesia, menurutku lumrah. Tapi kenapa ingatan pada Indonesia diminta dilupakan.

Carina mengangkat gelas bir lalu mengarahkan ke bibirnya yang seksi. Capucino di depanku telah kuminum dan kini tinggal separo. Asap rokok mengitari ruangan, tak henti menghampiri. Penyanyi negro melantunkan lagu-lagu The Beatles. Sepasang muda mudi tampak bercengkrama di sudut ruang sambil sesekali memautkan bibir mereka.

“Papaku selalu memintaku menerima kenyataan,” Carina melanjutkan.

“Maksudmu?” tanyaku penasaran.

“Ceritanya panjang. Mamaku adalah seorang Indonesia. Papaku orang asli Leeds. Dua puluh delapan tahun yang lalu mereka menikah. Papa bertemu mama pertama kali ketika papa melakukan penelitian tentang sastra Sunda di Bandung. Karena saling mencinta akhirnya mereka menikah. Setahun kemudian aku lahir. Dua tahun berikutnya lahir adikku, Yohana. Dia kini tinggal di Bandung bersama mama yang mengajar di sebuah universitas swasta di sana.”

“Lalu kenapa kalian tidak tinggal bersama?”

“Papa dan mama harus berpisah karena orang tua papa tak bisa menerima kehadiran mama. Aku tak tahu kenapa. Padahal Papa dan mama saling mencinta sepenuh hati. Mama dari awal sebenarnya ingin tinggal di Leeds. Tapi setelah keluarga Leeds menolak, dia mengurungkan niatnya. Aku masih berumur lima tahun waktu itu. Sementara papa tak mungkin menetap lama di Indonesia karena harus melanjutkan mengajar di Leeds University. Mama tetap di Bandung. Aku ikut papa dan Madeline ikut mama. Kenangan saat tinggal di Indonesia, negeri tropis yang sering membuatku jadi melankolis, tak mungkin kulupa. Terlebih wajah mama dan adikku. Itulah kenapa banyak puisiku yang tak bisa lepas dari latar Indonesia.”

Aku tertegun. Malam merambat. Dingin merambah setiap sudut kota Leeds. Aku menghabiskan Capucino yang mulai dingin. Carina terdiam. Musik di kafe mengalun syahdu. Mata Carina hampa dan kosong.
”Suatu hari aku akan kembali ke Indonesia. Aku sangat merindukan mama dan adikku,” kata Carina sambil menghela nafas panjang.

Leeds, Midnight, Juni 2007

Alamat Penulis: Jl. Anggrek 1/1b Sengkaling Dau Malang

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar