Jumat, 18 November 2011

Belajar Membaca Fragmen Waktu

Agus Sri Danardana
Riau Pos, 28 Nov 2010

FRAGMEN Waktu (Hary B Kori’un [Edt], Pekanbaru: Yayasan Sagang, 2010) adalah kumpulan sajak pilihan Riau Pos 2010, berisi 74 sajak dari 20 penyair. Antologi 113 halaman itu, dan beberapa buku lainnya, dibagikan secara gratis kepada para undangan yang hadir pada acara Penerimaan Anugerah Sagang dan Anugerah Sagang Kencana di Hotel Labersa, Pekanbaru, pada 29 Oktober 2010.

Berbeda dengan kumpulan-kumpulan Riau Pos pada tahun-tahun sebelumnya, Fragmen Waktu (dan kumpulan Riau Pos 2010 lainnya) tidak diberi kata pengantar oleh editornya. Dengan demikian, 74 sajak dalam antologi itu dibiarkan langsung berdialog dengan pembacanya secara merdeka, tanpa campur tangan siapa pun. Ketiadaan pengantar dalam sebuah antologi tentu bukan keaiban. Ketiadaan itu, oleh sebagian orang, justru dianggap memberikan keleluasaan pembaca dalam menafsir karya. Namun, oleh sebagian orang lainnya, keberadaan pengantar dianggap sangat penting. Di samping dapat menjadi bentuk pertanggungjawaban penyusun (editor), pengantar juga dapat menjadi penyigi yang diharapkan mampu membuka cakrawala tafsir pembaca dalam mengawali pengapresiasiannya terhadap sebuah karya.

Terlepas dari pro-kontra tentang keberadaan pengantar dalam antologi, walau bagaimanapun, kehadiran Fragmen Waktu perlu mendapat apresiasi pembaca. Sebagai langkah awal, judul antologi itu dapat dijadikan pegangan. Dibandingkan dengan tema dan topik, meskipun sering bertumpang tindih, biasanya judul lebih spesifik: ditail dan konkret. Judul, dalam teks tertentu, bahkan menjadi kunci pintu gerbang pemahaman. Dalam analisis wacana, judul diyakini merupakan gambaran tentang sesuatu yang membentuk skema(ta) tertentu.

Pertanyaannya sekarang adalah skema(ta) apa(saja)kah yang tergambar dalam fragmen waktu? Agar tidak liar, jawaban atas pertanyaan itu harus tetap terfokus pada tafsir makna kata-kata pembentuknya: fragmen dan waktu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi IV, 2008: 399 dan 1554), fragmen berarti (1) ‘cuplikan atau petikan [sebuah cerita, lakon, dsb.]’ dan (2) ‘bagian atau pecahan sesuatu’, sedangkan waktu berarti (1) ‘seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung’, (2) ‘lamanya [saat yang tertentu]’, (3) saat yang tertentu untuk melakukan sesuatu’, (4) ‘kesempatan; tempo; peluang’, (5) ‘ketika, saat’, (6) ‘hari [keadaan hari]’, serta (7) ‘saat yang ditentukan berdasarkan pembagian bola dunia’. Dengan demikian, frasa fragmen waktu memiliki banyak tafsir, bergantung arti/makna setiap kata yang dipilih. Jika yang dipilih arti/makna kata pertama, misalnya, fragmen waktu dapat ditafsirkan sebagai cuplikan sebuah cerita/lakon tentang sesuatu (yang sedang) berlangsung. Jika dikombinasikan dengan pilihan arti/makna kata yang lain, fragmen waktu dapat ditafsirkan juga sebagai bagian atau pecahan tentang kesempatan, tempo, atau peluang tertentu. Dengan cara yang paling sederhana, fragmen waktu juga dapat ditafsirkan sebagai fragmen tentang waktu, sebagaimana memaknai fragmen kehidupan sebagai fragmen tentang kehidupan. Begitu seterusnya, tafsir lain dapat ditetapkan sesuai dengan cakrawala pegetahuan pembaca.

Bertolak dari tafsiran itu, apresiasi terhadap Fragmen Waktu dapat dilanjutkan dengan tetap berfokus pada kata pembentuk judul. Meskipun tidak menimbulkan skema(ta) yang persis sama, secara umum setiap kata akan menimbulkan suatu skema(ta) yang bersifat sosial-budaya, yang membantu pembaca memahami apa yang disampaikan penulis. Kata fragmen ‘cuplikan cerita/lakon’, misalnya, menimbulkan skema(ta) sebuah “pentas”. Fragmen waktu, dengan demikian, dapat menimbulkan skema(ta) baru, pementasan “waktu”. Terlepas dari tafsir kata waktu yang masih debatable, dalam pementasan itu seolah-olah terlihat 20 aktor (penyair) sedang beraksi di atas panggung, memamerkan kebolehannya. Mereka sedang melakonkan sebuah/beberapa adegan (entah bersama-sama, entah sendiri-sendiri) sebagai bagian dari sebuah cerita (yang juga entah apa judulnya). Mereka itu adalah (1) Cahaya Buah Hati, 7 kali muncul; (2) Cikie Wahab, 6 kali muncul; (3) Dien Zhurindah, 4 kali muncul; (4) Ellysan Katan, 5 kali muncul; (5) Fakhrunnas M.. Jabbar, 1 kali muncul; (6) Guri Ridola, 4 kali muncul; (7) Hang Kafrawi, 4 kali muncul; (8) Indrian Koto, 4 kali muncul; (9) Isbedy Stiawan ZS, 5 kali muncul; (10) Jefry Al Malay, 2 kali muncul; (11) Kunni Masrohanti, 3 kali muncul; (12) Marhalim Zaini, 1 kali muncul; (13) Mostha Mirthalib, 2 kali muncul; (14) Riki Utomi, 5 kali muncul; (15) Sobirin Zaini, 4 kali muncul; (16) Srikartini Widiya Ningsih, 4 kali muncul; (17) Susi Lunetta, 1 kali muncul; (18) Sugiarti, 2 kali muncul; (19) Taufik Hidayat, 6 kali muncul; dan (20) Taufik Ikram Jamil, 4 kali muncul.

Begitulah, membaca Fragmen Waktu sebenarnya dapat dianalogikan dengan menyaksikan/menonton pementasan bagian sebuah cerita/lakon yang dimainkan oleh 20 pemain (penyair) dalam 74 lakuan (sajak). Dengan penganalogian seperti itu, apresiasi dapat dilanjutkan lagi, misalnya, dengan mengamati dan mengklasifikasi lakuan (sajak) para tokoh (penyair). Cara ini setidaknya akan membantu apresiator menemukan benang merah antarlakuan (sajak): berdiri sendiri-sendiri sebagai adegan atau bersama-sama membentuk adegan. Selanjutnya, atas temuannya itu apresiator dapat meneruskan amatannya untuk mengetahui pula hubungan antaradegan agar mendapatkan gambaran alur ceritanya.

Sebagai salah satu bentuk apresiasi, paparan ini jelas belum menyentuh subtansi Fragmen Waktu. Sekalipun demikian, paparan yang dilatarbelakangi rasa penasaran atas judul antologi itu sekurang-kurangnya telah mengingatkan pembaca akan keberadaan Fragmen Waktu sehingga, dengan demikian, paparan ini pun diharapkan mampu membangkitkan rasa penasaran (baca: memotivasi) pembaca untuk ikut memberikan komentar. Semoga.***
__________________________
*) Agus Sri Danardana, Kepala Balai Bahasa Riau. Menulis esai bahasa dan sastra di berbagai media, dan telah menulis beberapa buku. Tinggal di Pekanbaru.
Dijumput dari: http://cabiklunik.blogspot.com/2010/11/belajar-membaca-fragmen-waktu.html

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena DĆ© M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar