Selasa, 24 Mei 2011

“Pembisik” Republika

Pamusuk Eneste
http://www.kr.co.id/

BAGI PENULIS cerpen di Tanah Air, boleh dikatakan tak ada masalah dengan media cetak tempat memuatkan cerpen. Hampir setiap koran memuat cerpen pada edisi Minggunya. Koran-koran Jakarta yang memuat cerpen, antara lain, Kompas, Suara Pembaruan, Republika, Koran Tempo, Media Indonesia, Sinar Harapan, bahkan Warta Kota. Di luar Jakarta pun masih ada Pikiran Rakyat (Bandung), Suara Merdeka (Semarang), Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi (Yogyakarta), Bali Post (Denpasar), untuk menyebut beberapa nama media cetak. Jadi, begitu banyak pilihan! Persoalan tinggal pada si cerpenis: layak muat atau tidak karyanya. Tentu setiap media cetak memiliki kriteria tersendiri dalam menyeleksi cerpen yang masuk.

Mengenai cerpen di koran-koran ini, tak perlu lagi diragukan fungsi dan kehadirannya. Sudah sejak 1956 Jassin mencatat, “Kesusasteraan dalam majalah dan suratkabar tak dapat tidak harus dimasukkan dalam usaha penyelidikan sejarah kesusasteraan Indonesia modern, suatu pekerjaan yang belum lagi mendapat penyelidik yang khusus ditugaskan untuk itu” (Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei IV, 1985, hlm 125-126).

***

SEJAK 1992, harian Kompas menerbitkan buku kumpulan cerpen. Cerpen yang dimuat di harian itu setiap minggu dipilih sekitar 15-17 cerpen per tahun dan itu masih berlangsung hingga sekarang.

Harian Bernas di Yogyakarta pun pernah menerbitkan kumpulan cerpen, yakni Lukisan Matahari (1992), Guru Tarno (1994), dan Candramawa (1995). Sayang, kebiasaan itu tidak berlanjut hingga sekarang.

Harian Surabaya Post di Surabaya pun pernah menerbitkan kumpulan cerpen, yakni Limau Walikota (1993). Sayang, ini juga tidak rutin; paling tidak, tidak serutin kumpulan cerpen Kompas.

Kini harian Republika juga menerbitkan kumpulan cerpen berjudul Pembisik. “Sebanyak 27 cerpen yang terkumpul dalam buku ini adalah ‘segenggam mutiara’ yang terpilih dari sekitar 500 cerpen yang telah dimuat pada rubrik sastra Republika dalam rentang waktu hampir 10 tahun. Sejak terbit pada 4 Januari 1993, tiap Minggu rubrik ini memuat satu cerpen,” tulis Ahmadun Yosi Herfanda, sebagai penyunting buku (hlm i). Sayang memang, penyunting tidak menyebutkan kriteria pemilihan ke 27 cerpen dan siapa para pemilihnya.

***

KE-27 CERPEN yang dimuat dalam Pembisik (235 halaman) ini berasal dari cerpenis “papan atas” dan cerpenis yang sedang “naik daun” (meminjam istilah penyunting). Oleh karena itu, dalam buku ini kita temukan sekaligus cerpen Umar Kayam (“Mbok Jah”), Putu Wijaya (“Kemerdekaan”), Danarto (“Sawitri”), Kuntowijoyo (“Pada Hari Kematian Seekor Kerbau”), Wisran Hadi (“Pembidik”), Nh Dini (“Meiling”), Bakdi Soemanto (“Impian di Tengah Musim”), Hamsad Rangkuti (“Malam Seribu Bulan”), Seno Gumira Ajidarma (“Taksi Bloes”), dll., bersanding dengan cerpen Gus tf Sakai (“Beras”), Joni Ariadinata (“Purdah”), Hudan Hidayat (“Saat yang Indah untuk Mati”), Agus Noor (“Tak Ada Mawar di Jalan Raya”), Oka Rusmini (“Telaga”), Dorothea Rosa Herliany (“Sepotong Bulan Luka”), Abidah el Khalieqy (“Percintaan Bulbul”), dll.

Ini tentu gejala yang menarik karena penyunting (atau pemilih cerpen?) tidak membedakan penulis senior dan penulis yunior. Sebaliknya, penyunting (atau pemilih cerpen?) memberi peluang yang sama bagi para penulis cerpen: terlepas dari apakah cerpenis itu sudah mapan atau masih pemula. Di pihak lain, para pembaca pun bisa membandingkan karya cerpenis “papan atas” dan karya cerpenis yang sedang “naik daun”. Terserah pada pembaca untuk memberi penilaian!

***

CERPEN “Pembisik” karya Wisran Hadi (hlm 215-223) memang menarik. Mungkin itulah sebabnya judul cerpen itu sekaligus dijadikan judul buku.

Wisran Hadi menceritakan tokoh “aku” yang berperan sebagai pembisik dalam pementasan sandiwara. “Keterlibatanku dalam dunia sandiwara dimulai dan berakhir sebagai pembisik. Membisiki dialog para aktor yang sedang bermain di panggung, sekiranya mereka lupa naskah agar sandiwara itu berjalan sesuai apa yang diinginkan oleh sutradara. Sebab, banyak sekali aktor yang tidak setia pada naskah. Bukan karena mereka menolak dominasi sutradara, tetapi banyak di antara mereka yang lemah ingatan, tidak dapat menghafal dialog yang ada pada naskah dengan baik. Tetapi ada juga yang karena terlalu kreatif, mereka menciptakan dialog sendiri saat mereka lupa pada dialog yang sesungguhnya” (hlm 215).

Ternyata ada suka dukanya menjadi pembisik. Sukanya karena pembisik sering “berdempet-dempet” dengan wanita-wanita cantik yang sedang menunggu giliran muncul di panggung. “Aku sering ganti celana bila sampai di pondokan setelah pertunjukan” (hlm 217).

Dukanya kalau aktor/pemain yang dibisiki tidak menuruti kata-kata yang dibisikkan.

Pada suatu pementasan kisah Perang Paderi terjadilah kekacauan. Si tokoh utama (pemeran Tuanku Imam Bonjol) ternyata melenceng dari naskah asli. Penonton pun jadi heboh. Si pembisik asli sebetulnya tidak membisikkan apa-apa pada pemeran Tuanku Imam Bonjol. Ternyata pemeran Tuanku Imam Bonjol mengucapkan sesuatu yang berlainan dengan yang ada dalam naskah.

Mengapa begitu?

Ternyata pembisik dalam pementasan itu bukan hanya satu.

“Ada pembisik lain, tapi kau tidak tahu,” kata pemeran Tuanku Imam Bonjol kepada si “aku”, si pembisik asli.

“Siapa yang mengangkat pembisik lain? Sutradara?”

“Bukan?”

“Lalu?”

“Aku. Aku kan juga punya banyak pembisik, Bung!”

Sejak itu, si “aku” berhenti jadi pembisik, sedang pemeran Tuanku Imam Bonjol terus mengadakan pementasan ke mana-mana. “Kami keliling dunia, Bung!” seru sang Tuanku (hlm 223).

***

MENURUT penyuntingnya, “Di luar karya-karya yang terpilih untuk buku ini tentu masih banyak karya yang sebenarnya sangat layak untuk dibukukan” (hlm ii). Oleh karena itu, buku Pembisik ini masih akan disusul kumpulan cerpen kedua “yang akan segera menyusul terbit” (hlm ii).

Senada dengan Jassin, Ahmadun pun mencatat di akhir kata pengantarnya, “rubrik sastra di suratkabar tidak dapat dilewatkan begitu saja oleh para kritisi dan pengamat sastra dalam menyusun sejarah perkembangan sastra di negeri ini (hlm iii).

Jadi, kita tunggu saja buku kedua, ketiga, dan seterusnya. Mudah-mudahan pula penerbitan kumpulan cerpen Republika tidak seperti nasib kumpulan cerpen terbitan Bernas dan Surabaya Post yang disebut di atas, melainkan seperti kumpulan cerpen terbitan Kompas — terbit terus-menerus setiap tahun.

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar