Selasa, 08 Maret 2011

Kupu-kupu Gereja

Utada Kamaru
http://www.sinarharapan.co.id/

…. Ingat! Kerajaan Allah sudah dekat! Ratakanlah jalan. Ratakanlah jalan. Bertobatlah…!

Suara pendeta Jeffrey lantang berteriak-teriak di atas mimbar. Tangannya sibuk menunjuk-nunjuk ke arah depannya. Mengarah tajam. Membuat orang-orang merasa telunjuk itu diperuntukkan baginya seorang. Atau bagi suami di sampingnya. Atau buat anak lelakinya yang terkantuk-kantuk di sisinya. Kebaktian pertama di ” gereja subuh”. Jam masih pukul setengah 6 pagi.

Di ujung sebuah kursi panjang, tak jauh dari mimbar, seorang anak laki-laki duduk sambil terkantuk-kantuk. Tiba-tiba makhluk cantik hadir di sebelahnya. Namanya Sophie.

” Iya, aku memang terlambat, maafkan,” ungkap Sophie setelah mengulurkan tangan dan menyebutkan nama kepada anak lelaki itu. Lembut benar terasa di tangan si anak. Membuat mata ngantuknya mengerjap-ngerjap. Saat dia sadar, makhluk cantik itu sudah tak di sebelahnya lagi. Makhluk cantik itu diam-diam mengepak-ngepakkan sayapnya mengitari ruangan ibadah. Hinggap di pintu jendela. Lalu ke dinding-dinding. Ke lampu megah gereja. Sesekali ke baju indah gadis-gadis yang sedang berkhayal. Dan akhirnya ke wilayah mimbar tempat pendeta berceramah.

Jeffrey melihatnya, lalu terhenti sebentar. Bagi jemaat, dia lebih terlihat seperti sedang memikirkan tema ayat yang baru saja dibacakannya. Jidatnya berkerut. Jubah kebesarannya yang longgar tampak mencekik ketat di leher. Dalam hatinya, Jeffrey malah sedang berbincang bahasa batin dengan Sophie.

” Ah, Sophie. Kamu datang juga akhirnya.”

Sophie menjawab dan melengos, ” Kamu kira aku datang untukmu?!” Jeffrey tak peduli. Baginya sungguh suatu pertanda yang terlalu nyata. Persis doa yang diucapkannya dengan amat sungguh tadi malam. Agar kalau bayi yang dikandung istrinya Paula perempuan, sesuai keinginannya, dia minta Tuhan mengirimkan kupu-kupu padanya. Kupu-kupu itu akan dipanggilnya Sophie. Karena si jabang bayi bakal dinamai Sophie. Nama yang indah, bagi Jeff dan Paula. Mereka tak sabar menimang Sophie: sebuah harapan yang telah dinanti belasan tahun lamanya.

” Kenapa tidak di-USG saja Jeff?” tanya ibunya suatu hari.

” Tidak perlu, Mam. Toh, apa pun jenisnya, aku dan Paula terima aja.”

***
Kupu-kupu juga bertandang ke sebuah kursi saat Pastor Rudy yang mantan penari latar berceramah di depan sepasang mempelai. Sebuah pernikahan indah di sehampar tanah lapang berumput hijau dengan kolam di tengahnya. Bunga bakung kuning berjuntaian di sepanjang lorong masuk tempat itu.

Setiap tamu mengenakan tiara indah di kepala. Yang anak-anak kelihatan seperti malaikat dengan gaun putihnya. Para tetamu tua-muda, pria-wanita mengenakan baju terbaiknya. Di mana-mana ada minuman lezat. Anggur Prancis, Tequila Mexico, Sake Jepang, induk Tuak. Makanan serba manis. Penganan, kue-kue Eropa, permen, cokelat. Mmmm. Semua tersaji sesuai selera mempelai perempuan. Si bintang pelaminan yang pipinya bersemu merah, kala Pastor Rudy melontarkan kalimat yang sudah dihafalnya amat sangat.

” Danu, maukah kau menerima Shinta dalam keadaan susah maupun senang, sakit atau sehat, sampai maut memisahkan?”

” I do,” Danu menjawab bersemangat, seakan kekuatan ‘I do’, lebih besar daripada ” ya”.

” Shinta, maukah kau menerima Danu dalam keadaan susah maupun senang, sakit atau sehat, sampai maut memi…?

” Ya. Ya Pastur. Pasti!” perempuan muda ini menyambar sebelum Pastur Rudy selesai berbicara. Di sebuah sandaran kursi, mata Sophie meneteskan sebutir air. Air mata. Mengenang tuannya yang tak kunjung menemuinya. Hhhhh. Helaan napasnya dalam, penuh kesesakan.

Begitulah Sophie. Dari minggu ke minggu, entah sudah berapa lama, dikepakkan sayapnya ke pintu-pintu gereja. Hinggap di kursi-kursi. Menyentuh bahu banyak orang. Menghangatkan, kadang mengejutkan. Sebagian orang menyangka kehadirannya pertanda bakal ketiban rezeki, ada juga yang mengira akan sial. Sophie menghias dinding-dinding gereja dengan warnanya yang indah. Membuat semua orang berpikir, dia memang selalu ada di situ. Padahal di hari-hari lain, Sophie sibuk mengumpulkan segala harta dan kekuatan agar bisa kembali berkelana di hari Minggu-minggu lain.

Yang pasti, Sophie hanya menggapai dinding-dinding di mana ditemukannya orang berdoa. Dan cuma hari Minggu. Ya, karena Sophie mencari tuannya.

Alkisah, Sophie terlahir sempurna. Kupu-kupu yang indah, cantik, memesona setiap orang. Badannya cukup besar dibanding makhluk sejenis. Sungutnya lembut melambai berwarna kuning gading. Dua pasang sayapnya, ….indah nian. Bintik-bintik cokelat di sekeliling pinggirnya. Sekelim warna kuning gading menggores menyelingi bulatan-bulatan itu. Semakin ke tengah lembaran tipis yang rapuh itu berwarna biru, lalu semakin biru hingga perlahan menghitam di tengahnya, tepat di pusat raga Sophie. Matanya perpaduan antara tajam dan lembut alam. Sophie cantik sekali!

Ketika sedang menggapai-gapai serbuk sari bunga di belakang rumah nenek Lisa, Sophie bertemu peri Jelita. Keduanya berkenalan. Dikira Sophie, peri Jelita hanya kebetulan ada di situ. Padahal tidak. Peri Jelita diutus kupu-kupu raksasa Kano, penguasa Negeri Kupu. Sophie yang kesepian terpekik senang saat peri Jelita mengatakan, Kano akan membawanya ke Negeri Kupu.

” Tapi kamu terlalu cantik.”

” Apa salah?”

” Ya. Semua kupu akan membencimu. Karena mereka harus berjuang dulu untuk dapat tinggal di Negeri Kupu.”

” Jadi bagaimana?”

” Datangilah tempat tuan Kano sering berkelana. Kalau kebetulan dia melihatmu, ingat! Harus kebetulan. Dia akan membawamu pulang ke negerinya dan menyebutmu sebagai ratu yang selama ini dicari. Persis seperti yang diceritakannya pada rakyat kupu selama ini.” Peri Jelita lalu menyebutkan tempat yang dimaksud kepada Sophie. Di benaknya, terbayang dunia yang tak pernah sepi. Karena Sophie sendirian.

Gereja lain, pukul 9 pagi. Sophie hinggap lagi di kursi sebuah ruangan. Mendengar sepenggal dua penggal khotbah pendeta Baron, berharap tersebut nama yang dicari-carinya. Berkenalan dengan beberapa orang. Melayang-layang sebentar, lalu beterbangan mengitari ruang. Tapi, kali ini ada yang berbeda. Di gereja ini, tak ada orang yang tertarik berkenalan dengannya. Semuanya serius. Seakan tersihir oleh isi pesan yang disampaikan pembawa pesan. Tak ada yang matanya ” lima watt”. Daya magis yang luar biasa memang.

” Pak…Pak…! Bu! Halo. Halo…..!” Halo….! Suara Sophie melengking tinggi. Tubuhnya digoyang-goyangkan sekuat tenaga. Sungutnya bergetar hebat. Serbuk warna di sayapnya berguguran. Tapi tak ada yang menoleh. Tak ada yang menggubris. Tak ada yang mendengar. Cuma pendeta Baron. Karena dia selalu percaya, kupu-kupu itu, kupu-kupu yang selalu datang setiap Minggu itu, adalah gadis kecilnya yang cantik. Yang meninggal bersama temannya tahun kemarin. Sepeda motor yang mereka kendarai terseret truk gandeng besar.

Badannya utuh. Tapi dokter bilang, Lita mengalami luka dalam yang parah. Anak penolong umat itu tak tertolong.

” Terima kasih tetap setia datang, Sophie…Duduklah dengan manis. Nanti tuan yang kau cari datang juga.”

Sophie diam saja. Dia tidak menjawab. Hanya tertunduk-tunduk berjalan tanpa memikirkan apa pun. Badannya lemah sekali. Semangatnya menyusut. Dia lalu keluar.

Di depan pintu gereja, dalam kesunyian hati dan kelelahan jiwa, suaranya lirih membisik, ” Tuan kau di manakah?”

Sophie lalu masuk hutan, tropis. Rimbun. Basah. Lembab. Dia terbang menyelang-nyeling pepohonan. Kesana-kemari. Melayang tinggi, menukik ke bawah.

Melayang lagi, membumbung sampai ke atas, tinggi. Terus ke atas, terus, dan terus…. Tinggi sekali. Sophie tidak pernah tahu, dirinya terus melesat, bahkan sampai terlalu tinggi. Dia tidak tahu, dia tak pernah kembali. Di hutan itu, tuannya telah menjemput.

Di dalam gerbong kereta api, Jeffrey termenung sendirian. Mereka-reka, akan seperti apa jabang bayinya nanti. Perjalanan Solo-Jakarta sehabis undangan berkhotbah masih lima jam lagi.

Di rumah sakit, Paula tengah berjuang antara hidup dan mati. Dia tak menyangka, bayinya lahir secepat itu. Baru 7 bulan belum genap tiga minggu, namun manusia mungil itu sudah mendesak keluar. Jam 2 subuh tadi dia sudah menendang-nendang tak beraturan. Perut Paula serasa dililit-lilit. Sakitnya tak terkira. Ambulance segera datang setelah Paula dengan susah payah menelepon sambil mengejan-ngejan. Anak ini begitu memaksa mendesak keluar. Membuat angannya bersalin ditemani Jeffrey di sisinya, buyar.

Jeffrey…..! Lengkingan suara Paula membelah pagi.

Dua jam setelah berjuang kesakitan, derita Paula mengejan-ngejan akhirnya selesai. Dia tergolek lunglai. Tak sempat menanyakan apa-apa pada dokter. Energinya terkuras habis. Rasa lemah luar biasa menyergapnya. Tapi Paula lega.

Di pintu masuk ruang bersalin, Jeffrey masuk tergopoh-gopoh.

Dokter…Dok…Anak saya apa? Dia disambut senyum bangga khas dokter yang sukses menangani persalinan pasiennya.

” Selamat Pak Jeff. Anak Anda cantik sekali. Ibunya juga selamat,” dokter menyambut Jeffrey sambil mengulurkan bayi dalam dekap lengannya.

Si bayi cantik, cantik sekali. Kulitnya lembut. Tatapannya masih membayang. Tangannya bergoyang lembut, seperti mengepak. Yah, tepatnya memang mengepak. Si bayi terus mengepak, lalu perlahan terlepas dari genggaman dokter lalu hinggap di lengan Jeffrey.” Sophie…” Jeffrey menyambut, haru.

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar