Selasa, 16 November 2010

Maha Karya Sastra di Bumi Majapahit

Sabrank Suparno
http://forumsastrajombang.blogspot.com/

1. Buku Sastra Raksasa.
Ruang sastra, yang turut membentuk berlangsungnya kebudayaan pasti mengalami titik klimaks dan titik nisbi. Kapan sastra berkulminasi, ia akan mendominasi kadar warna kebudayaan pada suatu komunitas atau negara. Sebaliknya sastra pada titik nisbi cenderung termarginalkan kekuasaan dan hanya menjadi keranjang luapan keluh bagi pecintanya.

Sepanjang meruangnya sastra dalam sejarah keindonesiaan, kembang kempisnya kesusastraan juga dipengaruhi pertarungan antar sekterianisme sastra. Yang mana dalam perhelatan itu tiap sempalan (golongan) justru mengamalkan kilas balik nilai pluralisme kebangsaan.

Sumpah Pemuda yang mengikat ke satu bangsa, satu bahasa, resmi melibas spora lokalitas. Padahal, keindonesiaan itu sendiri terbentuk dari berbagai lokalitas. Dalam wacana ini, sang ‘ibu sastra’ sebagai inti lokalitas didurhakai dengan mengagungkan ‘sastra pasar’ yang menjual dagangan di lapak media yang berbasis komunal sekterianistik. Disinilah inti lokalitas sebagai akar kesusastraan pluralitas tercerabut. Akibatnya kiblat sastra kehilangan arah. Di satu sisi menJogjakan genre sastra, di sisi lain menJakartakan atau meMelayukan. Pluralitas yang semestinya ialah mempertgas identitas masing-masing, dan bukan menggeneralisasikan.

Sumpah Palapa Gajah Mada di bumi Majapahit seolah menyembul kembali dan sekaligus menjawab perpecahan antar sekte sastra kontemporer. Terbukti Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto tanggal 23 Oktober 2010 nekat melauncing antologi puisi dan cerpen dengan tajuk ‘Majapahit dalam Sastra’. Tentu bukan gejala megalomania paranoid pihak penyelenggara ke arah MURI buku sastra. Kita tau! Sejarah kesusastraan Indonesia sejak Zaman Balai Pustaka yang lahir 1908 hingga kini belum tercatat adanya kemonceran sejarah sastra. Apalagi era-sekarang, percetakan akan gulung modal jika menerbitkan buku sastra. Inilah kegilaan sastrawan bumi Majapahit yang menerbitkan 94 judul cerpen setebal 706 halaman dan 620 judul puisi setebal 825 halaman.

Siapa pun bisa berpendapat gebyah uyah perihal proyek penerbitan buku yang ketebalannya melibas Das Kapitalisnya Karl Mark. Namun sejarah akan mencatat lain jika melongok beberapa poin yang berkaitan dengan terciptanya buku antologi Majapahit dalam Sastra tersebut. Pertama: Alokasi dana untuk biro sastra di Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto hanya 2,5 juta / tahun. Sedang kekurangannya disokong dana pribadi pegiatnya termasuk DKJT senilai 1,5 juta. Bisa dibayangkan hiruk pikuk yang terjadi dalam sebuah proyek pengadaan buku yang bersandar’ati karep, bondo cupet’ini. Kedua: Awak kurator biro sastranya yang menyisir hingga 6 rem cetakan pengirim email dari seluruh pelosok nusantara. Ketiga: Bagaimana kerja team dalam merumuskan standarisasi pengkategorian karya yang dimuat. Poin ketiga inilah yang perlu dicuatkan sebagai alegori kerja sastra / kerja puitik ke tengah bergelimangnya kesusastraan Indonesia.

2. Sastra Perawan.
Awal pencetakan buku Antologi Puisi dan Cerpen Majapahit dalam Sastra ini mencapai total: 1531 lembar. Sedangkan agenda ini digagas rutin tiap tahun. Bisa dibayangkan proyek sastra raksasa tersebut pada tahun-tahun berikutnya. Pekerja sastra yang terlibat akan dihadapkan pada persoalan teknis-adsministratif yang amat gigantik ketika menangani karya sastra senusantara.

Berbeda dengan buku cetakan Jurnal Cerpen atau Puisi Indonesia yang diterbitkan tiap tahun. Jurnal Indonesia, hanya memuat puluhan karya sastrawan yang dinilai kelas kakap saja. Sedang antologi Majapahit dalam Sastra ini memuat karya penulis dari pelosok ‘deso kluthuk’ sekalipun, yang dimungkinkan luput dari incaran kesusastraan pusat sebagai data base analisis. Dengan sendirinya, kehadiran karya senusantara akan mendominasi unsur lokal dalam membentuk pluralitas yang bukan sentralitas.

Dominasi lokal dalam buku ini efektif jika dijadikan kajian kesusastraan Indonesia dalam menganalisa perubahan gen sastra kontemporer. Sebab karya sastra lokalitas pelosok adalah sastra yang masih ‘perawan’ sebelum dijamahi kecimpung pandangan sastra media yang notabenenya terbentuk hanya segelintir editor.

Penampungan gen sastra perawan yang apalagi se-nusantara, yang apalagi dilakukan pegiat sastra di area bumi Majapahit (biro sastra setempat) merupakan pengulangan gelombang waktu momental Sumpah Palapa Gajah Mada: Dimana kekuatan ekonomi pertanian pedalaman dirubah menjadi kekuatan ekonomi maritim federal yang bukan maritim sentralistik. Demikian agaknya rumusan yang melandasi terbitnya buku ini. Yaitu keberaniannya menampung indikasi perubahan genologi sastra nusantara. Orientasi yang diterapkan adalah merubah kekuatan sastra lokal pedalaman menuju kekuatan sastra maritim federal. Berbeda dengan konsep pusat yang menggeneralisasikan potensi lokal menuju karakter sentral.

Contoh kongkrit pergerakan sastra berbasis maritim federal dalam Antologi Majapahit dalam Sastra ditandai barisan nama dari belahan nusantara yang antara lain: Naqiyyah Syam (Lampung Timur), Maryam Zakaria (Gorontalo), Lola Giovani (Payakumbuh), Gracia Asri (asal Jogja tinggal di Perancis), Bambang Kariyawan (Pekanbaru), Yuli Duryat (asal Pemalang tinggal di Hongkong) dll. Nama nama ini tidak ditemukan dalam barisan sastrawan Indonesia. Sebagai sastrawan, nilai karya mereka sulit dideteksi secara individu ataupun komunitas. Namun memahami kesusastraan Indonesia secara komperehensif, karya mereka pasti membentuk karakter entitas teks serta entitas ruang tersendiri. Buku tebal dengan 94 judul cerpen dan 602 judul puisi telah tercetak. Silahkan menandingi!

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar