Rabu, 13 Oktober 2010

Salam dari Amsterdam

Heri Latief
http://politik.kompasiana.com/

Seorang kawan menulis surat pada saya, apakah saya bisa cerita tentang kehidupan di Belanda. Mulanya saya bingung juga, apa yang saya mau ceritakan? Apakah boleh menulis tentang konflik antara kaum pendatang dan Inlander, komplit dengan bumbu agamanya?

Kawan saya bilang soal konflik agama tak perlu diceritakan, katanya dunia sudah muak dengan segala berita provokasi hasil konflik beragama. Saya jadi maklumlah, di Eropa yang lagi hot isunya adalah soal anti agama “import”, sedangkan jelas terlihat bahwa praktik pertentangan klas di dalam masyarakat maju masih tetap saja terjadi, walau pun secara ekonomi dan sosial Barat telah berhasil memakmurkan sebagian besar rakyatnya, tapi rupanya masih ada yang miskin alias tiarap ekonominya, sudah tentu kemiskinannya lain lagi sifatnya jika dibandingkan dengan situasi kemiskinan di negeri dunia ketiga seperti Indonesia, tidak adil membandingkannya. Kita tahu bahwa antrian minyak tanah tak akan terjadi di Barat yang cara memasaknya memakai kompor gas atau kompor listrik.

Di Belanda kasus “kemiskinan” simbolnya adalah pembagian sembako via pos-pos sosial, namanya Voedselbank, misalnya di daerah Amsterdam Zuidoost. Menurut statistiknya 83% dari para penerima bantuan ini terjerat urusan hutang berat, sehingga bantuan tsb sangat diperlukan. Maka bermunculanlah Voedselbank di seluruh negeri Belanda. Saya tadinya tidak percaya bahwa di negeri Belanda juga ada antrian bantuan sembako, tapi setelah publikasinya muncul di media, saya pun maklum, tampaknya musti ada perbedaan klas yang tajam dalam masyarakat di suatu negara industri, untuk menjaga agar supaya tetap ada balans antara sangkaya dan simiskin, semua tentunya demi keuntungan sistim Kapitalisme.

Belanda terkenal dengan watak klas pedagangnya, Kruideniermentaliteit, sehingga tidak heranlah licinnya roda ekonomi sejak jaman baheula tetap berjalan sampai saat ini sesuai dengan semangat jiwa VOC, jaman dulu mereka berlayar jauh dari Amsterdam ke kepulauwan Nusantara demi mencari rempah-rempah, dengan mendapat keuntungan gila-gilaan, sebesar 2500 persen! sekarang hanya dengan mengirimkan Unilever sudah bisa mengeruk keuntungan besar dari jauh tanpa musti mengeluarkan tembakan sebutir peluru…

Ruang hidup orang asing di Amsterdam sangat asyik dan penuh toleransi, ini mungkin karena Amsterdam terkenal sebagai kota kaum Sosialis, Liberal (pedagang) dan Seniman. Dalam dunia musik Belanda dikenal nama Andre Hazes (almarhum), seorang penyanyi rakyat, yang dicintai kawan dan lawan ini memang punya suara merdu, patungnya sang maestro ada di pasar Albert Cuyp, bergaya lagi nyanyi duduk di korsi bar. Asli Amsterdammer, bir dan Cafe sebagai gaya hidup.

Jangan lupa juga, ide kebebasan dalam arti kata kebebasan dalam memilih cara hidup sangat dihormati di negeri kincir angin ini, bahkan di depan gereja Westerkerk ada sebuah “Homo Monumen”, marmer berbentuk segitiga, contoh lainnya di depan gereja tua Oudekerk di Zeedijk ada kamar-kamar buat majang para pekerja sex. Di gereja tua ini pernah diadakan pameran lukisan dari pelukis Lekra, Basuki Resobowo.

Amsterdam pernah diberi judul: kota Sodom dan Gomorrah yang punya serikat pekerja pelacuran.Tak heranlah, jutaan orang setiap tahun mampir ke Amsterdam untuk sekedar buang tai macan, atau stoned di coffeshop. Vrijheid = Blijheid. Kebebasan = kebahagiaan, demikian kata orang sana.

Resiko dari kebebasan itu juga minta korban, misalnya terjadi pemukulan di jalanan terhadap kaum gay, pembakaran sekolah islam pada saat terjadinya pembunuhan terhadap sineas Theo van Gogh, pertentangan antar ras semakin keras seperti batu cadas. Di kalangan anak mudanya terjadi situasi “saling mengawasi”, siap sedia, karena pembauran itu di lapangan ternyata sangat sulit dilaksanakan, praktiknya adalah masih adanya cap orang asing sebagai warganegara klas kambing dan superioritas penduduk asli, padahal banyak orang asing yang sudah ikut dalam sistim secara seratus persen, misalnya ada yang jadi pejabat di departemen kehakiman, tapi tetap saja dianggap loyalitasnya ganda, sebab punya 2 kewarganegaraan. Ini juga perkara aneh, suatu kasus politik yang punya pejabat publik dengan 2 macam paspor.

Bingung kan? Itu bisa terjadi di Belanda. Sempat diributkan juga kasus tsb oleh partai ekstrim kanan, tapi tak mempengaruhi situasi yang ada, paspor ganda tak jadi soal selama bisa kerja optimal buat kepentingan Belanda. Pilihan pragmatis yang luar biasa sekali itu akibat dari persaingan dalam mencari dukungan politik, artinya kepentingan Belanda terhadap para pendatang sangat besar, para pendatang juga sebagai salah satu faktor pendukung kejayaan politik dan ekonomi Belanda di Eropa dan dunia.

Orang Belanda juga punya sifat sosial yang besar terhadap binatang, dibuktikan dengan adanya partai binatang, dan punya wakil di parlemen. Hati-hati jangan sembarangan nimpuk anjing atau nendang kucing di Belanda, bisa dilaporkan ke polisi dan kena denda. Jadi jangan marah-marah jika lagi santai jalan-jalan di trotoar kota Amsterdam lalu sepatu kita secara tak sengaja menginjak tai anjing. Sepertinya kita tak sah datang ke Belanda jika sepatu kita belum menginjak tai anjing di trotoar.

Perbedaan dasar orang kita dengan wong Londo itu bisa saja dilihat dari cara orang membersihkan dirinya setelah buang air besar, si Londo cukup dengan 5 lembar kertas cebok, si orang asing musti punya sebotol air buat cebok di dalam wc nya. Yang mana lebih ngirit, siapa yang hipokrit, yang mana lebih efisien dan keren? Jawabnya adalah suka-suka elo aja deh, yang penting bersih

Amsterdam, 4 Maret 2008

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar