Sabtu, 16 Oktober 2010

KURANG PEDULINYA MASYARAKAT PADA NASKAH KUNO

Agus Sulton
http://www.sastra-indonesia.com/

Kepulauan nusantara sejak kurun waktu yang lampau memiliki banyak sejarah peradaban dan kebudayaan yang cukup berfariasi—yang terus mengalami perubahan sesuai dengan pola pikir masyarakat. Di antara peninggalan-peninggalan itu antara lain berupa naskah kuno atau manuskrip. Orang awam menyebutnya sebagai buku kuno biasanya kondisi buku tersebut sudah kumel, warna kuning kecoklatan, bersifat anonim, dan banyak bagian lembaran sudah hilang atau sobek, walaupun ada juga yang kondisinya masih utuh.

Naskah kuno itu merupakan salah satu warisan budaya lelulur kita yang ditulis tangan di atas kertas (impor dari eropa), lontar, tumbukan kulit kayu (deluwang atau kertas jawa) kemudian orang yang ingin memiliki naskah tersebut dan mendalami isinya diperbanyak dengan cara menyalin secara pribadi.

Karya tulis nenek moyang kita itu—yang berupa naskah kuno diindikasikan banyak menyimpan berbagai puspa ragam isi, diantaranya; pengobatan herbal, perdukunan, cerita pada zamannya, hukum adat, tauhid, silsilah (keturunan raja, tariqat, keluarga), biatan tariqat, doa, syair, dan sebagainya. Naskah kuno tersebut, juga mengandung sebuah nilai-nilai yang dapat dipetik, berupa nilai moral, kepemimpinan, amar ma’ruf nahi mungkar atau dinrang pratidina, seharwan pasaman (sabar dan sareh), dan ajaran tasawuf. Di sisi lain manfaat lebih yang dapat ambil dari mempelajari naskah kuno, antara lain dapat menggali sumber-sumber dari masa lampau untuk menemukan kepribadian bangsa sendiri dalam arus perkembangan masyarakat pada saat ini. Dengan demikian, naskah kuno bisa dijadikan suatu jembatan bagi pemikiran masa lampau dengan pemikiran masa kini.

Siti Chamamah Soeratna, dalam Filologi Sebagai Pengungkap Orisionalitas dan Transformasi Produk Budaya (2003) mengatakan, secara teoritis, naskah klasik menyimpan berbagai informasi yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan sesuai dengan kandungan informasi yang dibawanya seperti sastra, sejarah, pengobatan, adat istiadat, agama, dan sebagainya. Konsep tersebut jelas kedudukan naskah kuno lebih ada tingkatannya, bukan hal yang remeh dan akhirnya dibakar, tetapi kenyataan lapangan jauh berbeda terhadap nilai dan kegunaan suatu naskah.

Menurut hemat penulis selama study lapangan, naskah kuno yang ada di Jombang kondisinya sangat memperihatinkan, pada awal tahun 2010 penulis mencoba menelisik naskah Panji Asmoro di kecamatan Mojowarno, ternyata naskah tersebut sudah dibakar oleh pihak kedua (anak), beranggapan barang (naskah) wus elek, tidak berguna, dan tidak bisa membaca. Padahal tiga tahun yang lalu naskah itu masih ada, data tersebut penulis peroleh dari pihak pembakar naskah, alasan pemusnahan naskah karena pemilik naskah sudah meninggal dunia.

Kasus kedua, penulis ambil di kecamatan Ngoro Jombang sebuah naskah dari lontar tersimpan di dalam bumbung (bambu) diduga hilang diambil seseorang karena kurang pedulinya pihak pemilik naskah. Menurut pemiliknya, naskah itu dari Surakarta antara pemilik dengan pihak abdi dalem keraton Surakarta dalam silsilahnya masih ada ikatan saudara.

Kedua contoh tersebut merupakan sebuah dilema. Disatu sisi kita sebagai orang yang mencintai budaya bangsa Indonesia merasa kehilangan, di sisi lain karena lambannya kita dalam memberikan proses pencerahan kepada masyarakat akan manfaat lain dari naskah kuno itu sendiri.

Tragedi semacam itu tak berhenti sampai disini, kesedihan penulis datang dari para kolektor di Pare Kediri, sebuah naskah cerita berbentuk prosa (bunga rampai) beraksara jawa warisan dari Kanjeng Jombang kondisinya sudah berlubang dan sobek. Ada juga naskah bercerita Angling Darma (menggunakan tinta mas), Layang Ambiyo, tiga naskah bunga rampai (ilmu tauhid, pengobatan, doa nurbuat), dan beberapa naskah lain yang kondisinya kurang perawatan dari pihak pemilik.

Sebulan yang lalu penulis juga meneliti di kecamatan Ngoro Jombang dari kolektor naskah pribadi, menemukan naskah Aji Saka Versi Islam (pegon, 17 x 21 cm), dua naskah bunga rampai (pengobatan, doa, herbal, silsilah tariqat, tauhid, biatan tariqat, ilmu perdukunan), naskah tauhid, Al-Qu’an bertuliskan tangan. Kesemua naskah tersebut kondisinya kurang perawatan, berakibat lembar naskah bagian pojok kanan banyak yang sobek (antara 0,5 - 2 cm), berlubang, dan teks isi antar lembar tidak saling korelasi, diperkirakan lembar naskah banyak yang hilang.

Tidak hanya sampai di sini, penulis juga menemukan Syi’ir Nabi (pegon, 11 x 17,5 cm), dua naskah beraksara jawa kuno, dan beberapa kitab kuno berbahasa arab (terdapat cap watermark) tepatnya di kecamatan Bluluk Lamongan. Kesemua naskah tersebut kondisinya perlu segera mungkin mendapatkan perawatan khusus, karena sudah mulai terkena bubuk.

Sederetan kasus tersebut merupakan fenomena besar, sebenarnya banyak kasus lain yang belum terungkap tentang pernaskahan di masyarakat. Meski begitu, kita sebagai masyarakat yang sadar terhadap kondisi seperti itu segera bertindak untuk menyelamatkan naskah kuno dengan jalan digitalisasi dan deskripsi naskah. Setelah melakukan digitalisasi kemudian hasil jepretan foto di buka melalui program windows photo gellery (komputer) atau program lain dan di print out, maka akan menemukan hasil yang maksimal dari kerja digitalisasi. Foto copy bukanlah alternatif untuk konservasi (menyelamatkan) naskah, malah berakibat pada rusaknya naskah itu sendiri karena dapat merusak jilidan dan efek dari sinar foto copy akan mengurangi usia kertas dan ketajaman warna tinta. Sehingga ada sesuatu yang konyol dan cela apabila seorang filolog atau dosen—menyuruh mahasiswanya untuk memfoto copy naskah kuno yang berada di masyarakat. Alasan tidak berdasar kalau keterbatasan dari kamera digital itu sendiri untuk melakukan digitalisasi naskah, karena banyak petugas cetak foto yang menyediakan jasa penyewaan kamera dengan ongkos super murah.

Dapat dibayangkan, apabila naskah kuno tidak dirawat dengan cermat, maka berakibat pada hancur dan tidak bernilainya lagi sebagai sumber budaya. Menurut Edwar Djamaris (2002), naskah bukanlah perhiasan yang bisa dibanggakan dengan mempertontonkan saja. Naskah itu baru berharga apabila masih dapat dibaca dan dipahami isinya.

Penulis berharap kepada pemilik naskah-naskah kuno (buku kuno) yang ada di masyarakat agar memperhatikan naskah koleksinya secara ekstra karena di dalamnya banyak terkandung nilai-nilai yang bisa dimanfaatkan bagi kehidupan kita sekarang. Selain itu kondisi pernaskahan kita sudah cukup memperihatinkan, disamping kondisi fisiknya sudah banyak yang rapuh, peminat yang mau menggeluti dan melestarikan sudah mulai berkurang.

Kita sudah sakit terhadap Malaysia dan Singapura gara-gara masalah pemburuan naskah-naskah yang ada di Riau dan sebagian pelosok nusantara. Mereka bergentayangan mencari naskah melayu klasik untuk digondol kenegaranya. Bila naskah yang dikehendaki tidak boleh dibeli, mereka memotretnya. Menurut Al-azhar (2007), naskah-naskah di pedalaman nusantara yang tidak boleh dibeli, mereka melakukan cara dengan proses digitalisasi, kemudian hasil pemotretan itu oleh pihak Malaysia dibuatkan situs tersendiri. Jika orang kita mau mengakses naskah-naskah itu, harus membayar.

Memang ini sebuah pelajaran bagi kita untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan dari berbagai aspek ilmu, karena apabila kita ingin maju dan tidak kehilangan stamina untuk hal-hal yang esensial, maka strategi kebudayaan yang berakar pada nilai-nilai budaya bangsa Indonesia perlu dikedepankan.

*) Tinggal dan berkarya di Ngoro-Jombang

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar