Puji Santosa
http://www.sastra-indonesia.com/
Hang Tuah merupakan cerita rakyat Melayu yang sudah ditulis menjadi hikayat dan puisi Indonesia modern oleh Amir Hamzah. Kisah Hang Tuah terjadi seputar abad XV hingga Abad XVII. Beberapa pakar sastra berbeda-beda mengkategorikan kisah Hang Tuah. Menurut Werndly (1736) Hikayat Hang Tuah adalah satu cerita tentang raja-raja Melayu. Roolvink menganggap kisah Hang Tuah sebagai karya sastra sejarah yang terdiri atas dongeng dan historis. Sementara itu, Valentijn (1726), E. Netscher (1854), Overbeck (1922), Hooykaas (1947), dan A. Teeuw (1960) menyetujui bahwa kisah Hang Tuah adalah sebuah roman yang melukiskan perbuatan pelakonnya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. Liaw Yock Fang (1991) menyetujui pendapat John Crawfurd (1811) bahwa kisah Hang Tuah sebagai roman sejarah (historical romance), sebab Hang Tuah sebenarnya seorang tokoh sejarah yang dapat dilihat dari buku Sejarah Melayu.
Dalam buku Sejarah Melayu itu dikisahkan bahwa Hang Tuah berasal dari keluarga yang biasa saja. Akan tetapi, atas keberanian dan kegagahannya berperang melawan musuh, akhirnya Hang Tuah menjadi seorang pahlawan yang terkenal di Tanah Melayu. Ditambah pula bahwa Hang Tuah begitu taat dan setianya kepada raja yang tidak ada bandingnya. Pengabdian Hang Tuah kepada Raja Melayu yang begitu tulus itu membuat nama Hang Tuah semakin termasyhur di seluruh Nusantara. Hang Tuah menjadi teladan bagi orang-orang kebanyakan yang ingin mencapai derajat dan pangkat tinggi dalam negeri, yakni dari rakyat biasa hingga sebagai laksamana (panglima perang angkatan laut). Lama-kelamaan, kisah Hang Tuah itu hidup di masyarakat Melayu menjadi sebuah dongeng dengan menghilangkan sifat-sifat tercelanya, seperti sombong, takabur, loba, angkara, dan tamak. Hal inilah yang mendorong Prof. Dr. Sulastin Sutrisno (1979) dari Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, membuat disertasi doktor tentang Hikayat Hang Tuah: Analisis Struktur dan Fungsi (terbit tahun 1983 oleh Gadjah Mada University Press).
Hikayat Hang Tuah dimulai dari turunnya raja-raja keinderaan di bukit Siguntang. Sang Maniaka menjadi raja di Bintan. Hang Tuah pindah dariSungai Duyung ke Bintan. Sewaktu masih muda Hang Tuah dan kawan-kawannya mampumengalahkan para perompak (bajak laut), bahkan dia dapat membunuh ular CintaMani. Kemudian Hang Tuah dan kawan-kawannya mengabdi kepada raja Bintan. Padasuatu hari raja Bintan kedatangan Patih Krama Wijaya dari Jawa dan Wira Nantayadari Daha yang disambutnya dengan meriah. Bahkan, Wira Nantaya pada saat itudiberi gelar “Ratu Melayu”.
Selanjutnya, Raja Bintan berpindah ke Melaka dan mendirikan istana di sana. Pada suatu saat, Raja Melaka meminang Tun Teja, anak gadis dari Bendahara Indrapura. Namun, pinangan raja ini ditolak. Raja tidak putus asa, kemudian mengirim utusan ke Jawa untuk meminang putri Raja Majapahit. Pinangan diterima, tetapi Raja Melaka sendiri yang harus datang ke Majapahit menjemput putri pinangan. Hang Tuah ikut serta rombongan Raja Melaka datang ke Majapahit. Sesampainya di Majpahit, berkali-kali Hang Tuah diuji nyali keberanian dan kegagahannya melawan orang-orang Jawa. Batara Majapahir akhirnya berkenan memberi anugerah gelar Laksamana kepada Hang Tuah atas keperkasaannya. Di Jawa ini pun Hang Tuah sempat berguru kepada seorang pertapa untuk belajar ilmu kebatinan dan kanuragan. Setelah beberapa lama tinggal di Majapahit, Raja Malaka pun kembali ke negerinya dengan dikawal oleh Hang Tuah dan kawan-kawannya.
Pada suatu ketika Hang Tuah difitnah telah melakukanperbuatan serong dengan seorang dayang istana. Raja Melaka murka kepada HangTuah dan menjatuhkan hukuman mati. Namun, Hang Tuah diselematkan oleh bendaharaistana dan dilarikan ke Indrapura. Di Indrapura Hang Tuah menculik Tun Tejaputri Bendahara Indrapura yang pernah disunting Raja Melaka tetapi ditolak.Hang Tuah berhasil membawa Tun Teja ke Melaka dan mempersembahkannya kepadaRaja Melaka. Atas persembahan putri itu Raja Melaka berkenan di hati danmengampuni Hang Tuah. Megat Panji Alam dari Trengganu, tunangan Tun Teja, maumelabrak ke Melaka atas diculiknya tunangannya oleh Hang Tuah. Akan tetapi,baru sampai di Indrapura sudah dapat dikalahkan oleh Hang Tuah dankawan-kawannya.
Dalam hikayat Hang Tuah ini banyak diceritakan akan kehebatan dan ketangguhan Hang Tuah menghadapi berbagai halangan dan tantangan. Satu persatu semua persoalan yang dihadapi Hang Tuah dapat diatasinya dengan baik, termasuk melawan orang-orang Portugis yang hendak menguasai Melaka. Dalam hikayat Hang Tuah ini tokoh Hang Tuah tidak mati, bahkan dapat menjadi raja orang Batak. Namun, dalam puisi “Hang Tuah” karya Ami Hamzah yang terkumpul dalam buku Buah Rindu (1941) tokoh Hang Tuah gugur melawan bala tentara Portugis dan jasadnya dilarung di lautan Selat Melaka.
Sajak “HangTuah” karya Amir Hamzah tersebut sebagai berikut.
HANG TUAH
Bayu berpuput alun digulung
Bayu direbut buih dibubung
Selat Melaka ombaknya memecah
Pukul-memukul belah-membelah
Bahtera ditepuk buritan dilanda
Penjajab dihantuk haluan ditunda
Camar terbang riuh suara
Alkamar hilang menyelam segara
Armada Peringgi lari bersusun
Melaka negeri hendak diruntun
Galyas dan pusta tinggi dan kukuh
Pantas dan angkara ranggi dan angkuh
Melaka! Laksana kehilangan bapa
Randa! Sibuk mencari cenderamata!
“Hang Tuah! Hang Tuah! Di mana dia?
Panggilkan aku Kesuma Perwira!”
Tuanku Sultan Melaka, maharaja bintan!
Dengarkan kata Bentara Kanan.
“Tun Tuah, di Majapahit nama termasyhur,
badannya sakit rasakan hancur!”
Wah, alahlah rupanya negara Melaka
Karena Laksamana ditimpa mara.
Tetapi engkau wahai Kesturi
Kujadikan suluh, mampukah diri?
Hujan rintik membasahi bumi
Guruh mendayu menyedihkan hati.
Keluarlah suluh menyusun pantai
Angkatan Portugal hajat diintai
Cucuk diserang ditikam seligi
Sauh terbang dilempari sekali
Lela dipasang gemuruh suara
Rasakan terbang ruh dan nyawa
Suluh Melaka jumlah kecil
Undur segera mana yang tampil
“Tuanku, armada peringgi sudahlah dekat
Kita keluar dengan cepat.
Hang Tuah coba lihati
Apakah ‘afiat rasanya diri?”
Laksamana, Hang Tuah mendengar berita
Armada Peringgi duduk di kuala
Minta didirikan dengan segera
Hendak berjalan ke hadapan raja
Negeri Melaka hidup kembali
Buklanlah itu Laksamana sendiri
Laksamana, cahaya Melaka, bunga Pahlawan
Kemala setia maralah Tuan.
Tuanku, jadikan patik tolak bala
Turunkan angkatan dengan segera.
Genderang perang disurunya palu
Memanggil imbang iramanya tentu.
Keluarlah Laksamana mahkota ratu
Tinggallah Melaka di dalam ragu….
Marya! Marya! Tempik peringgi
Lela pun meletup berganti-berganti
Terang cuaca berganti kelam
Bujang Melaka sukma di selat!
Amuk-beramuk buru-memburu
Tusuk-menusuk laru-meluru
Lela rentaka berputar-putar
Cahaya senjata bersinar-sinar
Laksamana mengamuk di atas pusta
Yu menyambar umpamanya nyata….
Hijau segara bertukar warna
Silau senjata pengantar nyawa.
Hang Tuah empat berkawan
Serangnya hebat tiada tertahan.
Cucuk Peringgi menarik layar
Induk dicari tempat berhindar.
Angkatan besar maju segera
Mendapatkan payar ratu Melaka.
Perang ramai berlipat ganda
Pencalang berai tempat ke segala.
Dan Gurbenur memasang lela
Umpama guntur di terang cuaca
Peluru terbang menuju bahtera
Laksamana dijulang ke dalam segara….
(Amir Hamzah, 2000. Padamu Jua. Jakarta: Grasindo, hlm. 7-11)
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Jumat, 10 September 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Khoirul Anam
A Qorib Hidayatullah
A Rodhi Murtadho
A. Yusrianto Elga
A. Zakky Zulhazmi
A.S. Laksana
Aang Fatihul Islam
Aba Mardjani
Abd. Mun’im
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Gaffar Ruskhan
Abdul Hadi W. M.
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Malik
Abdul Muis
Abdul Wachid BS
Abdullah Khusairi
Abidah El Khalieqy
Abimardha Kurniawan
Abroorza A. Yusra
Abu Salman
Acep Iwan Saidi
Achmad Farid Tuasikal
Adek Alwi
Adi Marsiela
Adian Husaini
Adib Muttaqin Asfar
Adji Subela
Afandi Sido
Afriza Hanifa
Afrizal Malna
Ageng Wuri R. A.
Ags. Arya Dipayana
Aguk Irawan M.N.
Agus B. Harianto
Agus Bing
Agus Noor
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sri Danardana
Agus Sulton
Agus Sunyoto
Agus Wibowo
Agus Wirawan
Agusri Junaidi
AH J Khuzaini
Ahda Imran
Ahid Hidayat
Ahm Soleh
Ahmad Asyhar
Ahmad Farid Yahya
Ahmad Fuadi
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musthofa Haroen
Ahmad Rofiq
Ahmad Suhendra
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Aini Aviena Violeta
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sekhu
Al Azhar Riau
Al-Fairish
Alex R. Nainggolan
Alexander G.B.
Alfian Zainal
Aliansyah
Alimuddin
Almania Rohmah
Alunk Estohank
Amien Kamil
Amien Wangsitalaja
Anata Siregar
Andi Sutisno
Andy Riza Hidayat
Anies Baswedan
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anis Faridatur Rofiah
Anjrah Lelono Broto
Anna Subekti
Anton Kurnia
Ari Hidayat
Ari Kristianawati
Arie MP Tamba
Arief Junianto
Aris Kurniawan
Arti Bumi Intaran
Arul Arista
AS Sumbawi
Asarpin
Asep Sambodja
Atiqurrahman
Awalludin GD Mualif
Ayu Purwaningsih
Babe Derwan
Bakdi Soemanto
Balada
Bale Aksara
Bamby Cahyadi
Bandung Mawardi
Bayu Dwi Mardana
Bellanissa Zoditama
Beni Setia
Benny Arnas
Beno Siang Pamungkas
Berita
Berita Duka
Bernando J. Sujibto
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Bokor Hutasuhut
Brunel University London
BSW Adjikoesoemo
Budaya
Budhi Setyawan
Budi Darma
Budi Hutasuhut
Budi P. Hatees
Budiawan Dwi Santoso
Bur Rasuanto
Burhanuddin Bella
Bustan Basir Maras
Catatan
Catullus
CB. Ismulyadi
Cerbung
Cerita Rakyat
Cerpen
Chavchay Syaifullah
Cikie Wahab
Cunong Nunuk Suraja
D Zawawi Imron
Dad Murniah
Dadang Ari Murtono
Dahlia Rasyad
Damhuri Muhammad
Damiri Mahmud
Danarto
Daniel Paranamesa
Darju Prasetya
Darman Djamaluddin
Darman Moenir
Dasman Djamaluddin
David Krisna Alka
Dea Anugrah
Dedy Tri Riyadi
Denny JA
Denny Mizhar
Desi Sommalia Gustina
Dewi Anggraeni
Dharma Setyawan
Dian Hartati
Didi Arsandi
Dina Oktaviani
Dipo Handoko
Djenar Maesa Ayu
Djoko Pitono
Doddi Ahmad Fauji
Doddy Hidayatullah
Dodi Chandra
Dodiek Adyttya Dwiwanto
Dody Kristianto
Donny Anggoro
Dony P. Herwanto
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Klik Santosa
Dwi Pranoto
Dwicipta
Edy A Effendi
Edy Firmansyah
Eka Budianta
Eka Fendri Putra
Eka Kurniawan
Eko Darmoko
Ellyzan Katan
Elnisya Mahendra
Emha Ainun Nadjib
Endah Imawati
Eni Suryanti
Eny Rose
Eriyandi Budiman
Eriyanti
Erwin Edhi Prasetya
Erwin Setia
Esai
Evan Ys
Evi Idawati
F Rahardi
Fadly Rahman
Fahrudin Nasrulloh
Faizah Sirajuddin
Faizal Syahreza
Fajar Alayubi
Fakhrunnas M.A. Jabbar
Fanny Chotimah
Fariz al-Nizar
Fariz Alneizar
Faruk HT
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Fathurrahman Karyadi
Fatimah Wahyu Sundari
Fauzan Santa
Fazabinal Alim
Festival Sastra Gresik
Fikri MS
Fiksi Mini
Fransisca Dewi Ria Utari
Franz Kafka
Fuad Anshori
Furqon Abdi
Fuska Sani Evani
Gendhotwukir
Gendut Riyanto
Gerson Poyk
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Gola Gong
Grathia Pitaloka
Gregorio Lopez y’ Fuentes
Gugun El-Guyanie
Gunawan Budi Susanto
Gus Noy
H.H. Tokoro
Hadi Napster
Hamberan Syahbana
Hamdy Salad
Hamsad Rangkuti
Han Gagas
Hang Kafrawi
Hani Pudjiarti
Hanna Fransisca
Hardi Hamzah
Hardjono WS
Haris del Hakim
Haris Priyatna
Harris Maulana
Hary B. Kori'un
Hasan Al Banna
Hasan Junus
Hasbullah Said
Hasnan Bachtiar
HE. Benyamine
Heidi Arbuckle
Helmi Y Haska
Helvy Tiana Rosa
Hendra Junaedi
Hendri Nova
Herdoni Syafriansyah
Heri Kurniawan
Heri Latief
Heri Ruslan
Herman RN
Hermawan Aksan
Hermien Y. Kleden
Herry Lamongan
Holy Adib
Humaidiy AS
Husni Anshori
I Nyoman Darma Putra
I Nyoman Tingkat
I Wayan Artika
Ibnu Wahyudi
Ida Farida
Ignas Kleden
Ilham Khoiri
Imam Cahyono
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Tohari
Indra Tranggono
Indrian Koto
Irwan Kelana
Isbedy Stiawan Z.S.
Iskandar Noe
Isma Swastiningrum
Ismi Wahid
Iwan Gardono Sujatmiko
Iwan Gunadi
Iwan Kurniawan
Iwan Nurdaya Djafar
Iwank
J.S. Badudu
Janoary M Wibowo
Javed Paul Syatha
JILFest 2008
JJ. Kusni
Jodhi Yudono
Joko Novianto Bp
Joko Pinurbo
Jones Gultom
Jual Buku Paket Hemat
Jusuf AN
Kadek Suartaya
Karya Lukisan: Andry Deblenk
Kasnadi
Kedung Darma Romansha
Kenedi Nurhan
Khaerudin Kurniawan
Khaerul Anwar
Ki Sugito Ha Es
Kirana Kejora
Komunitas Deo Gratias
Korrie Layun Rampan
Kritik Sastra
Kunthi Hastorini
Kuntowijoyo
Kurie Suditomo
Kurnia Effendi
Kurniawan
Kuswinarto
La Ode Rabbani
Lathifa Akmaliyah
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember
Leon Agusta
Lily Siti Multatuliana
Lily Yulianti Farid
Lina Kelana
Liza Wahyuninto
Lona Olavia
Lugiena Dé
M Fadjroel Rachman
M Farid W Makkulau
M Syakir
M. Dawam Rahardjo
M. Faizi
M. Mustafied
M. Raudah Jambak
M. Taufan Musonip
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
M.Th. Krishdiana Putri
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Maklumat Sastra Profetik
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Mangun Kuncoro
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maria D. Andriana
Maria Magdalena Bhoernomo
Mariana Amiruddin
Maryati
Marzuzak SY
Mashuri
Maulana Syamsuri
Media: Crayon on Paper
Mega Vristian
MG. Sungatno
Misbahus Surur
Mofik el-abrar
Moh. Amir Sutaarga
Moh. Ghufron Cholid
Mohammad Hatta
Mohammad Kh. Azad
Mohammad Takdir Ilahi
Much. Khoiri
Muhamad Taslim Dalma
Muhammad Rain
Muhammad Subhan
Muhammad Yasir
Muhammadun A.S
Muhidin M Dahlan
Mujtahid
Mulyawan Karim
Musa Ismail
Musfi Efrizal
Mustafa Ismail
Mustofa W Hasyim
N Teguh Prasetyo
N. Mursidi
Nadhi Kiara Zifen
Nana Riskhi Susanti
Nanang Suryadi
Naskah Teater
Nasrulloh Habibi
Neva Tuhella
Nietzsche
Nirwan Dewanto
Nizar Qabbani
Noor H. Dee
Nova Christina
Novelet
Nunung Nurdiah
Nur Wachid
Nurani Soyomukti
Nurel Javissyarqi
Nurman Hartono
Nuryana Asmaudi
Nyoman Tusthi Eddy
Obrolan
Oky Sanjaya
Oyos Saroso HN
P Ari Subagyo
Pagelaran Musim Tandur
Pamusuk Eneste
Panji Satrio
PDS H.B. Jassin
Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga
Pipiet Senja
Pramoedya Ananta Toer
Pringadi AS
Pringgo HR
Prosa
Puisi
Puji Santosa
Purnawan Andra
PUstaka puJAngga
Putu Fajar Arcana
Putu Satria Kusuma
Putu Wijaya
R Masri Sareb Putra
R. Adhi Kusumaputra
R. Timur Budi Raja
R.N. Bayu Aji
Radhar Panca Dahana
Ragdi F. Daye
Rahmi Hattani
Raja Ali Haji
Raju Febrian
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rama Dira J
Rama Prabu
Ramadhan KH
Ramon Magsaysay
Ramses Ohee
Ratih Kumala
Raudal Tanjung Banua
Reiny Dwinanda
Remy Sylado
Resensi
Ressa Novita
Ressa Sagitariana Putri
Ria Ristiana Dewi
Rialita Fithra Asmara
Ribut Wijoto
Rida K Liamsi
Rifka Sibarani
Rilda A. Oe. Taneko
Rilda A.Oe. Taneko
Rimbun Natamarga
Rinto Andriono
Risang Anom Pujayanto
Rita Zahara
Riyon Fidwar
Robin Al Kautsar
Robin Dos Santos Soares
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rohman Budijanto
Rukardi
S Yoga
S. Jai
S. Takdir Alisyahbana
S.W. Teofani
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Sajak
Sajak Sebatang Lisong
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Salman S. Yoga
Salyaputra
Samson Rambah Pasir
Samsudin Adlawi
Sanie B. Kuncoro
Santy Novaria
Sapardi Djoko Damono
Sarabunis Mubarok
Sartika Dian Nuraini
Sasti Gotama
Sastra Nusantara
Satmoko Budi Santoso
Satriani
Saut Poltak Tambunan
Saut Situmorang
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
Selasih
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Shadiqin Sudirman
Shiny.ane el’poesya
Shourisha Arashi
Sidik Nugroho
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sindu Putra
Siska Afriani
Siti Sa’adah
Sitok Srengenge
Siwi Dwi Saputro
Slamet Samsoerizal
Sobih Adnan
Sofyan RH. Zaid
Solihin
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sony Wibisono
Sosiawan Leak
Sri Wintala Achmad
Sri Wulan Rujiati Mulyadi
Stevani Elisabeth
Suci Ayu Latifah
Sucipto Hadi Purnomo
Sudarmoko
Sudirman HN
Suhadi Mukhan
Suharsono
Sukar
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Sunudyantoro
Supriyadi
Suriani
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutan Iwan Soekri Munaf
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Syahruddin El-Fikri
Syaripudin Zuhri
Syifa Aulia
Syu’bah Asa
T.A. Sakti
Tammalele
Tan Lioe Ie
Tasyriq Hifzhillah
Taufik Abdullah
Taufik Effendi Aria
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Wr. Hidayat
TE. Priyono
Teguh Winarsho AS
Tenas Effendy
Tengsoe Tjahjono
Thayeb Loh Angen
Theresia Purbandini
Tia Setiadi
Tias Tatanka
Tito Sianipar
Tjahjono EP
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Tjut Zakiyah Anshari
Topik Mulyana
Tosa Poetra
Tri Harun Syafii
TS Pinang
Tu-ngang Iskandar
Udo Z. Karzi
Uly Giznawati
Umar Fauzi Ballah
Umbu Landu Paranggi
Umi Kulsum
Uniawati
Universitas Indonesia
Usman Arrumy
Usman D.Ganggang
Utada Kamaru
UU Hamidy
Viddy AD Daery
W.S. Rendra
Wa Ode Wulan Ratna
Wahib Muthalib
Wahyudi Akmaliah Muhammad
Wardjito Soeharso
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wayan Sunarta
Weli Meinindartato
Wicaksono
Widodo DS
Wina Karnie
Wisran Hadi
Wong Wing King
Yan Maniani
Yanti Mulatsih
Yanuar Arifin
Yasser Arafat
Yaumu Roikha
Yetti A. KA
Yohanes Padmo Adi Nugroho
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yudhi Ms
Yudhistira ANM Massardi
Yulianna
Yurnaldi
Yusi A. Pareanom
Yusi Avianto Pareanom
Yusri Fajar
Yusrizal KW
Yuyun Ifa Naliah
Zaim Rofiqi
Zainal Arifin Thoha
Zakki Amali
Zakky Zulhazmi
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zelfeni Wimra
Zuarman Ahmad
Zulfikar Akbar
1 komentar:
Boleh saya tahu, di mana bisa mendapatkan buku tentang Hang tuah? Saya sudah cari ke mana-mana tapi buku tersebut susah didapat. Terima kasih :)
Posting Komentar