Jumat, 10 September 2010

Cerita Rakyat di Jombang Menuggu Ajal;

Sebuah Mutiara Yang Terlupakan
Aang Fatihul Islam
http://forumsastrajombang.blogspot.com/

Ijo dan abang itulah dua kronim yang selalu melekat pada kota Jombang, sebuah perpaduan antara golongan santri dan abangan. Jombang adalah sebuah analogi miniatur kecil pluralisme yang terwakili dua akronim ijo dan abang. Jombang walaupun hanya kota kecil, tetapi di dalamnya tersimpan banyak hal menarik. Ini yang menyebabkan kota jombang selalu menarik untuk dikaji. Jombang tiada henti-hentinya menjadi sorotan, mulai sebutan kota santri, kota kelahiran Riyan sang jagal, kota kelahiran Ponari Sang dukun cilik, kota budaya, sastra dan sebagainya. Sejarah mencatat kota ini banyak melahirkan para pelopor yang menebarkan benih-benih pluralisme, sastra dan juga budaya baik di Jombang sendiri maupun di luar Jombang sampai di hampir seluruh pelosok tanah air. Dari sabang sampai merauke siapa yang tidak kenal Jombang, bahkan Negara tetanggapun juga sudah akrab dengan nama Jombang. Karena sejarah mencatat tokoh-tokoh yang punya peran vital di Indonesia dan di luar negeri, banyak yang berasal dari Jombang.

Dalam kancah pergulatan sastra dan budaya di Jombang, ternyata masih banyak hal yang seringkali kita lupakan. Maka dengan bermunculannya para pemerhati sastra dan budaya di Jombang, merupakan nafas segar bagi pemertahanan budaya dan sastra yang mulai lunglai. Di Jombang sebenarnya banyak hal yang bisa kita gali, mulai dari varian budaya yang berserakan, misalnya: kesenian topeng, tari, besutan dan masih banyak lagi. Sastra yang bertebaran dimana-mana misalnya dapat kita lihat para penggiat sastra yang tergabung dalam komunitas Lembah Pring yang juga kerap mengadakan Gladak Sastra yang penuh inspiratif, dan komunitas-komunitas sastra yang selalu berusaha untuk tetap mempertahankan eksistensi dunia sastra di Jombang. Para penelusur sejarah, penggiat sastra dan budaya yang bermunculan, merupakan harapan baru bagi tumbuh-kembangnya peradaban sejarah, budaya dan sastra di Jombang pada khusunya. Namun kita semua perlu memberikan sumbangsih pemikiran demi keberlangsungan kekayaan sastra dan budaya di Jombang yang mulai menggeliat.

Dalam hal ini, penulis mencoba untuk mengungkap hal yang masih terlupakan yaitu dalam Gerbong Sastra, dalam hal ini adalah cerita rakyat yang biasa disebut dengan sastra lisan atau seringkali di sebut ‘folklor’ yang ada di Jombang. Ketika ditelusuri ternyata tidak banyak masyarakat Jombang yang masih memelihara kelestarian cerita rakyat, misalnya tidak banyak masyarakat Jombang yang faham betul tentang cerita rakyat di Jombang dan ini juga ditopang dengan kurangnya perhatian instansi terkait. Faktor lain adalah keberadaan cerita rakyat juga sudah tergantikan media visual dan audio visual seperti radio dan televisi yang menyebabkan berkurangnya cerita rakyat yang masih diberikan pada anak-anaknya seperti yang dilakukan pada waktu dulu sebelum media visual dan audio visual muncul di tengah-tengah kita. Hal ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Jombang, tetapi hampir di seluruh wilayah Indonesia. Suripan Sadi Hotomo (1991:1) tokoh pemerhati sastra lisan, mengatakan bahwa “di Indonesia perhatian terhadap sastra yang tidak tertulis (sastra lisan) memang kurang sekali dibanding sastra tulis”. Karena sifat sastra lisan adalah dari mulut ketelinga lalu ke mulut (dari mulut ke mulut), maka penulis khawatir ketika orang-orang yang tahu dan faham tentang sastra lisan sudah tidak ada lagi, maka sastra lisan yang ada di Jombang ini akan punah seiring dengan perjalanan waktu. Padahal keberadaannya merupakan mutiara yang sangat berharga bagi keberlangsungan kantung sastra dan budaya di Jombang.

Sebenarnya ada banyak cerita rakyat yang ada di Jombang namun sayangnya belum terbukukan, antara lain cerita Putri Tunggorono dan Maesosuro, Kebokicak Dapur Kejambon, Dung Cinet, Dung Mangu, Dung Budeng, Palemahan Mojokrapak, Sambong Santren, Banjardowo, Topeng Jatiduwur dan sebagainya. Walaupun ada sebagian yang sudah ditulis, akan tetapi hanya sebagian kecil saja. Jadi bisa dikatakan bahwa masih banyak cerita-cerita rakyat lain yang belum terlacak dan terbukukan. Kemudian ketika membincangkan tentang budaya di Jombang, ternyata banyak hal yang kita tahu mulai dari Besutan, Jaran dor, Tari Remo, Reog dan sebagainya. Ada sekitar 23 kekayaan budaya yang ada di Jombang. Nah, sekarang kalau kita menengok sastra lisan dalam hal ini cerita rakyat yang ada di Jombang, Faktor usia pun tidak menjamin orang tersebut tahu benar cerita rakyat yang ada di Jombang dengan fasih Bahkan mereka tidak tahu sama sekali. Ini merupakan sebuah keprihatinan tersendiri, kalau sampai orang-orang yang faham cerita rakyat di Jombang sudah habis maka apa yang akan terjadi nanti, otomatis kantung-kantung sastra lisan di Jombang akan punah. Tentunya kita tidak ingi itu terjadi bukan?

Karya sastra merupakan mutiara yang sangat berharga, karenanya di dalamnya baik sastra tulis maupun lisan banyak hal berharga dapat kita temukan: nilai budaya, ajaran moral, falsafah kehidupan, sejarah, psikologi, realisme sosial dan sebagainya yang kesemuanya itu tercermin dalam karya sastra atau sering di sebut sebagai mimesis. Mimesis merupakan realita yang ada di masyarakat yang tercermin dalam karya sastra. Mimesis ini dapat kita temui pada buku “Tentang Sastra” karya Lexemburg (1991: 15). Mimesis mulai ada sejak zaman filsuf Plato dan muridnya Aristoteles. Sepengetahuan saya, penelitian sastra lisan ini juga belum banyak dilakukan, apalagi di Jombang. Hal ini mungkin juga ditopang dari sulitnya untuk mendapatkannya karena tidak banyak yang memeliharanya. Maka karya sastra sebenarnya juga merupakan media pembelajaran yang cukup efektif dalam melakukan silaturrahmi wacana, walaupun tidak bertemu dengan penulisnya langsung kalau sastra tulis maupun penceritera berupa sastra lisan.

Dari uraian permasalahan di atas, cerita rakyat di Jombang sebagai mutiara yang terlupakan seharusnya akan lebih arif dan bijaksana ketika para pemerhati sastra dan budaya di Jombang dan juga pemerintah segera menyikapinya dengan cara mengambil langkah kongkrit dan reliable, misalnya dengan mengakomodir kantung-kantung sastra lisan di Jombang yang masih berserakan, kemudian segera membukukannya. Pembukuan cerita rakyat di Jombang akan te-realisasi ketika ada kerjasama dari berbagai pihak untuk segera melacak dan mendapatkan data cerita rakyat di Jombang dengan cara wawancara dan mencatatnya kemudian mengumpulkannya menjadi satu, untuk kemudian dijadikan sebuah kumpulan (antologi) cerita rakyat di Jombang. Supaya kekhawatiran yang selama ini menghantui kita akan segera berakhir. Untuk penyikapan yang lebih bijaksana saya serahkan sepenuhnya kepada semua pihak yang masih peduli dengan nafas sastra dan budaya di Jombang, kota yang penuh dengan mutiara. Apakah akan membiarkan mutiara itu hilang tergerus arus begitu saja, ataukah segera menyikapinya dengan arif dan bijaksana? Semuanya terserah kita, karena nasib keberlangsungan hidup sastra lisan di Jombang ada di tangan kita. Semoga keberlangsungan sastra lisan di Jombang pada khususnya dan Indonesia pada umumnya segera bisa diselamatkan dari keter-ancaman kepunahan. Amin.

Dimuat Radar Mojokerto-Jombang 22 Agustus 2010.

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar