Kamis, 01 Juli 2010

Pecahannya Merekahkan Pelangi

M.D. Atmaja
http://www.sastra-indonesia.com/

Siang hari, sewaktu matahari baru saja merangkaki langit, pada kehangatannya, dua manusia, lelaki-perempuan berjalan menyusuri pasir yang gemerisik membisik. Mereka bergandengan tangan, saling merekatkan diri agar salah satunya tidak terseret begitu saja. Agar keduanya dapat berjalan seiring, di jalan yang sama untuk saling mereguk hasrat, kemurnian asa, renyahnya pemahaman atau manisnya daging yang basah. Dan, mereka pun terus berjalan dengan sama-sama menggelayut ke mega-mega hati yang di sana terdapat sungai harapan yang mengalir di tengah malam.

Lagi-lagi, lelaki-perempuan itu masih lelaki-perempuan yang kemarin-kemarin juga. Si Lelaki Pendosa yang melangkah ringan di atas kakinya yang berlumur dosa-dosa perjalanan, dan seorang Perempuan Pendoa yang malu-malu tersenyum menghadapi getirnya penderitaan. Mereka berdua adalah sepasang kekasih, yang selalu bersama di jalan-jalan yang selalu di tempuhi. Selayaknya kehidupan di sana ada sepasang kekasih. Malam bercumbu dengan siang. Pagi bersetubuh dengan sore. Hitam mengecapi aroma cinta si putih. Ini lah pasangan yang lainnnya, Lelaki Pendosa dan Perempuan Pendoa.

Perjalanan mereka kini sampai pada papan beton yang menjorok ke lautan. Papan itu, terbaring panjang, pada ujungnya diapit ratusan anak-anak yang menanggung gelombang yang datang dan menghantam. Ombak berdebur dan langsung pecah begitu saja ketika menghantam balok-balok beton yang dingin menyapa. Air laut yang memercik, menjadi tirai dan naungan bagi Lelaki Pendosa dan kekasihnya, Perempuan Pendoa dari panas matahari.

Pada detik yang berganti dengan begitu cepatnya, si Perempuan Pendoa berlari ke ujung papan, dia mencondongkan kepalanya ke laut dimana ombak terus menghantam dengan keras. Perempuan Pendoa menatap ombak dengan girang. Pandangannya menatap penuh cahaya saat ombak bergulung dan langsung mendentum di di bawah kakinya.

“Mas!” panggilnya pada Lelaki Pendosa yang menyaksikan dirinya dari kejauhan. “Sini, Mas, temani aku!” ucap Perempuan Pendoa setengah manja dengan berteriak.

Lelaki yang berdiri mematung di belakang jauh pun, mendekati dengan lambat. Pandangannya terjurus pada ombak yang bergulung dan membentur dinding papan dengan begitu kerasnya. Air yang dipecah kerasnya beton langsung menghabur menjadi tirai selayaknya hujan di pagi hari ketika matahari baru saja memancar. Sang Lelaki Pendosa menaiki beton dimana si Perempuan Pendoa berdiri. Dia ragu sampai keduanya telah mentau di sana. Menanti ombak yang menghambur.

Tidak lama, air pun bertaburan selayaknya daunan yang berguguran…

“Ada pelangi, Maaass!!! Teriak si Perempuan Pendoa dalam keriangan yang penuh arti bagi kekasihnya.

“Kamu bahagia, Sayang?” tanya Lelaki Pendosa dengan menahan rasa harap bahwa kekasihnya akan mengatakan: Ya. “Kamu bahagia, Kekasihku, Istriku, Semangatku, Kehidupanku, Perempuan Pendoaku?” dia mengulangi pertanyaannya.

Perempuan Pendoa hanya tersenyum sambil memandangi gelombang yang datang dan pecah berhaburan di sekeliling mereka. Air itu menerpa selayaknya hujan, lalau pecahannya menciptakan pelangi yang melengkung begitu dekat dengan sepasang kekasih itu: Pendoa dan Pendosa.

“Aku bahagia, Mas!” ucap Perempuan Pendoa dalam senyuman sambil menggenggam erat tangan kekasihnya ketika ombak kembali menghambur bagai hujan dan menciptakan pelangi di sana.

“Terima kasih, Sayang…!!!” ucap Lelaki Pendosa sambil melemparkan sekecup cium pada rambut kekasihnya. “Ah, Dia menyimpan banyak misteri di dalam cakrawala itu. Misteri yang indah, ketakutan yang indah, kebahagiaan yang memabukkan.” Ucapnya sambil melemparkan pandangan jauh ke tengah laut.

“Ketakutan,” ucap Perempuan Pendoa dalam desahan. “kamu takut pada kematian, Mas?”

Lelaki Pendosa pun menggelengkan kepala. “Kematian, jalan menuju Tuhan. Kenapa musti takut mati? Kalau setelah mati kita akan bertemu dengan Zat yang telah menciptakan kita.”

“Kenapa banyak manusia takut mati?”

“Sebab mereka takut berpisah dengan dunianya!” Jawab Lelaki Pendosa dalam senyuman kecil. “Manusia terlalu takut kehilangan dunianya, sebab mungkin saja mereka tidak yakin kalau setelah kehidupan ini ada kehidupan selanjutnya. Mungkin, keyakinan mereka pada Allah perlu dipertanyakan oleh diri mereka sendiri.”

“Kamu tidak takut mati, Mas?”

Lelaki Pendosa menggelengkan kepala, “Tidak!!!” jawabnya dalam senyuman lebar. “Dalam tapakan perjalanan jauhku, aku seringkali mendengar alam raya mentasbihkan Allah, Tuhan semesta alam. Gemuruh ombak ini pun sedang bertasbih ketika menghambur ke pantai dan pecah.”

“Kamu bisa mendengarkannya, Mas? Dzikir itu..”

“Sesekali aku mendengarnya. Dari Ar-Rahman; Ar-Rahim; Al-Malik; Al-Quddus; Al-Salam; Al-Mu’min; Al-Muhaimin; Al-Aziz; Al-Jabbar; Al-Mutakabbir; Al-Khaliq; Al-Bari; Al-Musawwir; Al-Ghaffar; Al-Qahhar; Al-Wahhab; Al-Razzaq; Al-Fattah; Al-’Alim; Al-Qabidh; Al-Basit; Al-Khafidh; Ar-Rafi’; Al-Mu’izz; Al-Muzill; As-Sami’; Al-Basir; Al-Hakam; Al-’Adl; Al-Latif; Al-Khabir; Al-Halim; Al-’Azim; Al-Ghafur; Asy-Syakur; Al-’Aliy; Al-Kabir; Al-Hafiz; Al-Muqit; Al-Hasib; Al-Jalil; Al-Karim; Ar-Raqib; Al-Mujib; Al-Wasi’; Al-Hakim; Al-Wadud; Al-Majid; Al-Ba’ith; Asy-Syahid; Al-Haqq; Al-Wakil; Al-Qawiy; Al-Matin; Al-Waliy; Al-Hamid; Al-Muhsi; Al-Mubdi; Al-Mu’id; Al-Muhyi; Al-Mumit; Al-Hayy; Al-Qayyum; Al-Wajid; Al-Majid; Al-Wahid; Al-Ahad; As-Samad; Al-Qadir; Al-Muqtadir; Al-Muqaddim; Al-Mu’akhkhir; Al-Awwal; Al-Akhir; Az-Zahir; Al-Batin; Al-Wali; Al-Muta’ali; Al-Barr; At-Tawwab; Al-Muntaqim; Al-’Afuw; Ar-Ra’uf; Malik-ul-Mulk; Dzul-Jalal-Wal-Ikram; Al-Muqsit; Al-Jami’;Al-Ghaniy; Al-Mughni; Al-Mani’; Al-Darr; Al-Nafi’; Al-Nur; Al-Hadi; Al-Badi’; Al-Baqi; Al-Warith; Ar-Rasyid; dan As-Sabur. Kemudian dalam keheningan yang indah, alam raya bertasbih: Laa ilaaha illallaah.”

Ombak kembali menghambur dengan sangat keras. Air terpecah begitu saja ketika menghantam papan beton yang lama kelamaan terkikis lembut dan asinnya air laut. Keheningan merebak pada suasana hati Lelaki Pendosa. Pandangannya terjurus pada Perempuan Pendoa yang menikmati pelangi yang tercipta. Lelaki Pendosa tersenyum dengan sederhana, sedangkan di dalam hatinya berdengung nada yang bersahutan: Alhamdulillaah! Ombak datang kembali lebih besar, menghantam pantai dan pecah. Air berhamburan membasahi tubuh Lelaki Pendosa dan Perempuan Pendoa yang telah menjadi satu. Lalu dari ombak yang terpecah, pecahannya merekahkan pelangi.

Bantul – Studio Semangat Desa Sejahtera Fictionbooks,
Minggu, Selasa 29 Juni 2010

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar