Fahrudin Nasrulloh*
http://sosbud.kompasiana.com/
Dunia kepenulisan dan geliat berbagai komunitas apapun bentuk dan aktivitasnya di setiap kota maupun desa, jika kita pernah menyusuri wilayah-wilayah itu dan mencermatinya, sedikit demi sedikit ternyata menyibak jendela pengalaman bahwa di sana bertumbuh dan bergerak beragam gairah dan potensi mulai dalam bentuk kegiatan kawula muda kampung, kemahasiswaan, ataupun komunitas tertentu yang hal ini sungguh menunjukkan suatu perkembangan interaksi sosial yang positif. Di sisi lain jaringan di dunia maya, facebook misalnya, makin menjebak dan membusuki diri tiap individu, kecuali tentu saja ada nilai positif darinya untuk meluaskan informasi dan jaringan antar institusi, pebisnis, jasa wira usaha, ataupun komunitas.
Pengaruh “ledakan media”, sebagaimana yang disebut Afrizal Malna, salah satunya adalah percepatan, pergesekan, dan perubahan yang tidak bisa ditebak ujungnya, namun dampaknya terasa dalam ritus keseharian walau tanpa tersadari alangkah kita begitu susah untuk berjeda barang sebentar berefleksi diri atas apa yang terjadi, sementara di sisi lain kita telah melarut mengarus dalam derap guncangan teknologi tersebut.
Salah satu pengaruh besarnya, entah terasa atau sudah menjadi biasa, adalah betapa mahal dan susahnya apa yang kita sebut “silaturahmi” dan “pertemuan”. Dalam konteks bersastra, ruang lingkup sosialnya, dan pegiat atau pesastra di dalamnya, kini tampaknya cukup menempa kekaryaan dalam kamar sunyinya masing-masing, selain orientasi kepengarangan yang bebas nilai yang makin jarang ditemukan pengarang yang benar-benar berkarya dan menggali inspirasi dari problematik sosial dan oleh sebab itu menuntutnya untuk terjun riset ke masyarakat. Penulis yang tercandui dunia internet, menyimpan pengaruh tak terkira, dan cenderung menghasilkan karya dari kesunyian dirinya sendiri. Tapi semua itu sah dan boleh-boleh saja, sebab berkarya adalah memilih jalan kebebasan yang tidak terikat bahkan atas nama suatu ideologi.
Dari cara pandang sekilas di atas, dan merujuk akan pentingnya sebuah pertemuan, dialog, bertukar tangkap gagasan dan saling menyodorkan karya untuk diobrolkan dengan santai sambil mencicip kopi-teh atau air putih saja dan hidangan ala kadarnya, maka Komunitas Lembah Pring dari Kampung Mojokuripan Sumobito Jombang menggelindingkan agenda kecil berupa “Geladak Sastra” guna mewadahi dan menjadikannya ruang sosial di mana para penulis, pemerhati kesenian, komunitas-komunitas, warga kampung, dapat terlibat bersama-sama secara guyub dengan kesederhanaan dan kesahajaan.
Dari hasil penelusuran dan jalan-jalan, pegiat Komunitas Lembah Pring, yang dilurahi oleh Jabbar Abdullah, untuk sementara dapat mengumpulkan sejumlah data tentang penulis dan komunitas yang bergeliat namun selama ini belum terkabarkan dan untuk itulah kiranya jadi berharga sebagai referensi merekatkan jaringan dalam berbagai kegiatan yang bisa diagendakan secara rutin dan berkesinambungan.
Seperti contoh ada penulis bernama Sarah Mariska, gadis belia dari Desa Jogoloyo, Kecamatan Sumobito ini sudah lama menyimpan sejumlah karya. Sebut saja: Devil’s Park (novel), Oak (novel), What I Feel (kumpulan cerpen), Setan versus Malaikat (naskah drama), Aku Anak Desa (kumpulan esai). Agus M. Herlambang dari UNIPDU Jombang yang bergiat di Buletin Change telah memiliki kumpulan cerpen berjudul Sepuluh Kepala Babi, dan sekumpulan esai Kita dan Mbah Dukun. Mubarok dari UNDAR Jombang dengan kumpulan esai Menatap Masa Depan Indonesia. Eka Kristino dari UNIPDU Jombang dengan kumpulan puisi Awan yang Kesepian. Ada juga M.F. Bary Luay dari UNIPDU Jombang telah menghimpun sekumpulan puisi berjudul Seruan Izrail dan kumpulan cerpen Kematian si Abah. Bambang Irawan dari Komunitas Alif Mojoagung, selain sebagai aktor teater, ia juga sebagai penulis lakon drama, misalnya Malingku Maling, Wewe Gombel, Jamu Mbah Gandul, Ambar Hambar, dan sekumpulan esai berumbul Film Indie Kita. Pada komunitas yang sama, ada pula Purwanto yang menyimpan kumpulan puisi berjudul Sepenggal Kisah. Komunitas dari Mojoagung ini memiliki potensi dan semangat ingin maju yang luar biasa.
Sabrank Suparno dari Kampung Dowong, yang pekerjaan sehari-harinya sebagai buruh tani, pengasak gabah, pencitak batu-bata, dan tukang brujul sawah, namun di balik itu selain aktivitas rutin perbulannya di Jamaah Padang Mbulan Cak Nun, ia juga telah melahirkan sejumlah karya yang memenangi Sayembara Menulis dalam rangka Workshop Kepenulisan Jamaah Maiyah pada Desember 2009 dengan judul Rembulan Cincin Kawin Dunia (buku ilmiah populer) dan Negeri Rasul Seluas Sajadah (buku populer religius sastrawi). Sekarang ia mulai menyiapkan sekumpulan cerkak dengan bendera Bobok Suruh Bodeh.
Masih di belahan Sumobito, tepatnya di Kampung Rejosari, tersebutlah Endah Wahyuningsih, seorang mahasiswi anyaran tahun 2009 di kampus STKIP PGRI Jombang. Ia termasuk gadis muda yang produktif menulis sejak di bangku kelas 2 SMP. Sejumlah cerpen dan novel remaja sudah ditulisnya di usia belasan itu. Hingga kini, meski sepengakuannya ia termasuk gadis ndeso dan kuper jika dibandingkan teman-temannya, namun memang semangat nulisnya sejak dini tersebut masih banyak yang perlu kita ketahui dan gali nilai spirit darinya. Kebanyakan karya-karyanya masih dalam bentuk tulisan tangan, belum diketik baik dengan mesin ketik manual maupun dengan fasilitas komputer. Beberapa karyanya yang sempat terekam misalnya: Tangisan Bidadari (rampai puisi, 200 halaman), Jiwa-jiwa Merpati yang Lara (himpunan Cerpen), Oh Mama Oh Papa (novel), Misteri Giok Merah (novel), Dua Belas Lilin Untuk Cinta (novel), Peri Biru (novel), dan Satu Cinta Dua Kasih Sayang (novel). Ada pula Siti Sa’adah, dari kampus yang sama, asal Gebang Malang, Diwek, selain sebagai guru dan beraktivitas di Tim Pelestari Seni-Budaya Jombang, ia adalah penulis cerpen yang potensial di masa mendatang dengan karakter cerpen yang digali dari pengalaman kampung dan problematik santri di pesantren.
Tampaknya geliat mahasiswa STKIP PGRI Jombang yang di tahun ajaran 2010 ini mengantongi jumlah sekitar 4800 mahasiswa. Kegiatan teater dan bersastra cukup bergeriap di sini. Banyak pementasan teater yang digelar, juga musikalisasi puisi. Di awal 2010 misalnya, Rahmat Sularso dan Syamsul Huda, berkreasi dengan membuat antologi Cecerak Jombang (cerita rakyat) dan kumpulan puisi Jagad Berkata-kata. Tradisi pendokumentasian ini patut diacungi jempol. Sebab, pasti, tidak semua mahasiswa mau berkarya, dan lewat tugas mata kuliah Proses Kreatif, mereka diharuskan untuk menulis. Macam Tugas demikian tidak lepas dari spirit yang digerakkan oleh dosen prodi bahasa Indonesia, Imam Ghazali AR dan Nanda Sukmana.
Pada wilayah yang tak jauh, M.S. Nugroho, seorang guru SMP 3 Peterongan, adalah pegiat teater pelajar di masa mudanya, dan kini tetap aktif menyutradarai berbagai pementasan teater pelajar, terutama di sekolah di mana dia mengajar. Beberapa rampai cerpen anak (8 cerpen) dan cerpen dewasa atau umum (13 cerpen) telah ia siapkan untuk diterbitkan. Ada 8 karya cerita tentang semacam Dongeng Politik dengan jenis cerita populer dan jenaka. 13 naskah drama tersimpan di laci kerja kreatifnya: Malin-End the Scene, Wewe Gombel, Surya Terbenam Pagi, Bulan Tersaput Awan, Yuyu Kangkang, Nyanyian Marduk Pada Bulan, Kusir Delman dan Wakuncar, Audensi Keluarga, Surup, Raja Toba, Setan, Y di Puncak Kematian, Ekstase dalam Secangkir Revolusi, dan Perjuangan Milik Bersama. Angka ini termasuk jarang dimiliki pegiat teater lain di Jombang. Meski kita belum tahu, berapa sutradara teater di Jombang yang getol membikin naskah sendiri, bukan melulu menggarap naskah sutradara kesohor lain di negeri ini misalnya pada naskah Arifin C. Noer, Putu Wijaya, Heru Kesawa Murti, dan lain-lain. Sebuah novel sedang disempurnakannya dengan judul New Secret Painter. Sementara itu, 3 skenario film karangannya siap digodok bersama sejumlah sejawat yang tergabung dalam tim film indie. 3 skenario itu adalah: Ilmu Kalong, Bulan Tertusuk Ilalang, dan Tujuh Hari Meniti Kematian. Cucuk Espe atau Cucuk Suparno dari Peterongan, barangkali juga memiliki sejumlah naskah drama tersendiri, yang salah satunya adalah naskah 13 Pagi yang pernah dipertunjukkan di auditorium UNDAR pada 14 Desember 2009.
Sedang di belantara sastra pesantren, yang baru tercatat, ada Khilma Anis dari Pondok Pesantren Tambak Beras, selain dia, tampaknya cukup banyak jebolan dari pesantren ini yang tersebar di beberapa kampus di Jawa yang lumayan aktif dan produktif berkarya, namun belum terlacak keberadaannya. Kemudian Hilmi As’ad, ia adalah seorang kiai muda yang kalem namun energik dan produktif dari Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso yang mulai populer dengan terbitan novelnya: Tasawuf Cinta (Diva Press: Jogja, 2008)), Hakikat Cinta (Diva Press: Jogja, 2009), dan Putri Sio (Koekoesan: Jakarta, 2010). Para pengarang muda pesantren baik yang bermukim Jombang maupun di luar, telah menjadi penulis berbakat. Setidaknya mereka mewarisi kegigihan dan ketokohan sosok-sosok semisal Emha Ainun Nadjib, Abidah El-Khalieqy, Ahmad Munif, Yusron Aminullah, Shoim Anwar, dan lain-lain.
Membincang keberadaan komunitas di Jombang, pernah Komunitas Lembah Pring bergabung serta dalam kegiatan “Bengkel Menulis I” yang diadakan oleh Komunitas Fikrah Institut pada 27 Februari 2010 di pendopo Perkembunan Daerah Panglungan (PDP), Wonosalam. Komunitas yang memfokuskan pada dunia kepenulisan kreatif dan diskusi sastra ini dibentuk pada akhir 2009 oleh perkumpulan kawula muda PMII Jombang seperti Wahib Pamungkas dan Anwar Masduki Azzam. Setiap minggu mereka menggelar diskusi sastra, pemikiran keislaman, dan ke-NU-an. Memang teramat padat jika tiap minggu berdiskusi. Justru militansi mereka yang patut dicatat. Komunitas lain yang bertebaran sebenarnya banyak juga, seperti Forum Tetesan Pena dari UKM Jurnalistik UNIPDU yang dipimpin oleh M. Ali Fatkhurrozi, Formasis (Forum Mahasiswa Ibnu Siena) dari Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso yang dipandu Mubaruk, CLMBK (Create Letter Mahasiswa Bimbingan Konseling) dari UNDAR pimpinan Kharis Sofyan, dan lain-lain, yang secara pribadi mengembangkan kreativitas personalnya dalam menulis seperti Nur Aini (pengelola Buletin Penalaran dari STKIP Jombang); Budi Syarifuddin dan Rohmatul Hidayah dari UNIPDU; Zaenal Fuadin dan Liestya Ambarwati Kohar dari Komunitas Alif Mojoagung; Laily Syarifah, penulis sekaligus guru di SMP 3 Peterongan; Siti Sulami, penulis asal Ngoro yang sudah melahirkan novel Fatihah Cinta, dan kini sedang menggarap sebuah novel baru lagi dan kumpulan cerpen.
Paparan di atas menunjukkan betapa potensi kreatif penulis di Jombang tidak bisa dipandang sebelah mata. Tujuan digelarnya agenda rutin “Geladak Sastra” adalah sebagai wadah, tempat berkumpul, ajang pertemuan yang sederhana dan tidak mewah, membuka gagasan apapun dan dari siapapun, dan tidak hanya terbatas pada penulis dan komunitas dari Jombang saja, tetapi membuka diri bagi yang lain di luar kota untuk terlibat, urun pemikiran, serta mengelilingkan “Geladak Sastra” tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan yang disepakati bersama. Ada tiga pokok agenda “Geladak Sastra”: pertama, bedah karya. Bedah karya ini bersifat fleksibel, tidak harus karya yang sudah diterbitkan oleh penerbit atau lembaga tertentu. Karya yang misalnya berupa puisi, cerpen, esai, naskah drama, atau catatan-catatan perjalanan, atau apapun, dapat diajukan ke lurah Komunitas Lembah Pring, dan akan dipertimbangkan untuk diagendakan. Semisal untuk puisi, cukup 5 sampai 10 puisi, dalam bentuk fotokopian. Untuk cerpen 3 judul. Untuk naskah drama dan novel 1 judul. Kedua, berbentuk diskusi atau jagongan ringan dengan tema sastra, seni, dan budaya. Di sini akan dihadirkan pembicara baik dari Jombang maupun dari luar kota. Ketiga, dalam format dialog lepas atau talk show atau orasi budaya yang dirancang misalnya menghadirkan seniman tradisonal ataupun yang kontemporer atau dalam bentuk refleksi publik yang nyantai dari sastrawan maupun budayawan. Bisa juga dalam bentuk pementasan musikalisasi puisi atau monolog dengan batas waktu tertentu. Tiga agenda ini akan diselang-seling sesuai kebutuhan dan bersifat kondisional.
Gelaran “Geladak Sastra” Komunitas Lembah Pring sebagaimana ilustrasi di atas, dengan segala keterbatasannya, akan diupayakan mampu berjalan sesuai dengan rancangan agendanya. Agenda perdana berupa bedah karya dan diskusi kumpulan cerpen Siti Sa’adah Pensi Dor pada Minggu siang, 28 Maret 2010, di markas Komunitas Lembah Pring, di Kampung Mojokuripan. Dan pada 18 April 2010 membedah kumpulan cerkak Bobok Suruh Bodeh karya Sabrank Suparno di langgar Kampung Dowong, Ploso Kerep. Ajang diskusi yang kedua ini dihadiri direktur Penerbit Pustaka Pujangga, Nurel Javissyarqi yang untuk seterusnya akan menyumbangkan masing-masing satu buku terbitannya kepada pembicara, moderator, dan pengarang yang dibedah karyanya. Tentu waktulah yang akan menguji seberapa tangguh kegiatan ini dapat berderap. “Asal jangan tai-tai ayam,” demikian seloroh seorang teman mengapresiasi. Paling tidak, kita akan melihat, hingga beberapa bulan ke depan sampai akhir 2010. Selamat berkarya, dan terus bergerak!
—-
*) Fahrudin Nasrulloh, pekerja kata di Komunitas Lembah Pring Jombang
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Khoirul Anam
A Qorib Hidayatullah
A Rodhi Murtadho
A. Yusrianto Elga
A. Zakky Zulhazmi
A.S. Laksana
Aang Fatihul Islam
Aba Mardjani
Abd. Mun’im
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Gaffar Ruskhan
Abdul Hadi W. M.
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Malik
Abdul Muis
Abdul Wachid BS
Abdullah Khusairi
Abidah El Khalieqy
Abimardha Kurniawan
Abroorza A. Yusra
Abu Salman
Acep Iwan Saidi
Achmad Farid Tuasikal
Adek Alwi
Adi Marsiela
Adian Husaini
Adib Muttaqin Asfar
Adji Subela
Afandi Sido
Afriza Hanifa
Afrizal Malna
Ageng Wuri R. A.
Ags. Arya Dipayana
Aguk Irawan M.N.
Agus B. Harianto
Agus Bing
Agus Noor
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sri Danardana
Agus Sulton
Agus Sunyoto
Agus Wibowo
Agus Wirawan
Agusri Junaidi
AH J Khuzaini
Ahda Imran
Ahid Hidayat
Ahm Soleh
Ahmad Asyhar
Ahmad Farid Yahya
Ahmad Fuadi
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Musthofa Haroen
Ahmad Rofiq
Ahmad Suhendra
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Aini Aviena Violeta
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sekhu
Al Azhar Riau
Al-Fairish
Alex R. Nainggolan
Alexander G.B.
Alfian Zainal
Aliansyah
Alimuddin
Almania Rohmah
Alunk Estohank
Amien Kamil
Amien Wangsitalaja
Anata Siregar
Andi Sutisno
Andy Riza Hidayat
Anies Baswedan
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anis Faridatur Rofiah
Anjrah Lelono Broto
Anna Subekti
Anton Kurnia
Ari Hidayat
Ari Kristianawati
Arie MP Tamba
Arief Junianto
Aris Kurniawan
Arti Bumi Intaran
Arul Arista
AS Sumbawi
Asarpin
Asep Sambodja
Atiqurrahman
Awalludin GD Mualif
Ayu Purwaningsih
Babe Derwan
Bakdi Soemanto
Balada
Bale Aksara
Bamby Cahyadi
Bandung Mawardi
Bayu Dwi Mardana
Bellanissa Zoditama
Beni Setia
Benny Arnas
Beno Siang Pamungkas
Berita
Berita Duka
Bernando J. Sujibto
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Bokor Hutasuhut
Brunel University London
BSW Adjikoesoemo
Budaya
Budhi Setyawan
Budi Darma
Budi Hutasuhut
Budi P. Hatees
Budiawan Dwi Santoso
Bur Rasuanto
Burhanuddin Bella
Bustan Basir Maras
Catatan
Catullus
CB. Ismulyadi
Cerbung
Cerita Rakyat
Cerpen
Chavchay Syaifullah
Cikie Wahab
Cunong Nunuk Suraja
D Zawawi Imron
Dad Murniah
Dadang Ari Murtono
Dahlia Rasyad
Damhuri Muhammad
Damiri Mahmud
Danarto
Daniel Paranamesa
Darju Prasetya
Darman Djamaluddin
Darman Moenir
Dasman Djamaluddin
David Krisna Alka
Dea Anugrah
Dedy Tri Riyadi
Denny JA
Denny Mizhar
Desi Sommalia Gustina
Dewi Anggraeni
Dharma Setyawan
Dian Hartati
Didi Arsandi
Dina Oktaviani
Dipo Handoko
Djenar Maesa Ayu
Djoko Pitono
Doddi Ahmad Fauji
Doddy Hidayatullah
Dodi Chandra
Dodiek Adyttya Dwiwanto
Dody Kristianto
Donny Anggoro
Dony P. Herwanto
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Klik Santosa
Dwi Pranoto
Dwicipta
Edy A Effendi
Edy Firmansyah
Eka Budianta
Eka Fendri Putra
Eka Kurniawan
Eko Darmoko
Ellyzan Katan
Elnisya Mahendra
Emha Ainun Nadjib
Endah Imawati
Eni Suryanti
Eny Rose
Eriyandi Budiman
Eriyanti
Erwin Edhi Prasetya
Erwin Setia
Esai
Evan Ys
Evi Idawati
F Rahardi
Fadly Rahman
Fahrudin Nasrulloh
Faizah Sirajuddin
Faizal Syahreza
Fajar Alayubi
Fakhrunnas M.A. Jabbar
Fanny Chotimah
Fariz al-Nizar
Fariz Alneizar
Faruk HT
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Fathurrahman Karyadi
Fatimah Wahyu Sundari
Fauzan Santa
Fazabinal Alim
Festival Sastra Gresik
Fikri MS
Fiksi Mini
Fransisca Dewi Ria Utari
Franz Kafka
Fuad Anshori
Furqon Abdi
Fuska Sani Evani
Gendhotwukir
Gendut Riyanto
Gerson Poyk
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Gola Gong
Grathia Pitaloka
Gregorio Lopez y’ Fuentes
Gugun El-Guyanie
Gunawan Budi Susanto
Gus Noy
H.H. Tokoro
Hadi Napster
Hamberan Syahbana
Hamdy Salad
Hamsad Rangkuti
Han Gagas
Hang Kafrawi
Hani Pudjiarti
Hanna Fransisca
Hardi Hamzah
Hardjono WS
Haris del Hakim
Haris Priyatna
Harris Maulana
Hary B. Kori'un
Hasan Al Banna
Hasan Junus
Hasbullah Said
Hasnan Bachtiar
HE. Benyamine
Heidi Arbuckle
Helmi Y Haska
Helvy Tiana Rosa
Hendra Junaedi
Hendri Nova
Herdoni Syafriansyah
Heri Kurniawan
Heri Latief
Heri Ruslan
Herman RN
Hermawan Aksan
Hermien Y. Kleden
Herry Lamongan
Holy Adib
Humaidiy AS
Husni Anshori
I Nyoman Darma Putra
I Nyoman Tingkat
I Wayan Artika
Ibnu Wahyudi
Ida Farida
Ignas Kleden
Ilham Khoiri
Imam Cahyono
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Tohari
Indra Tranggono
Indrian Koto
Irwan Kelana
Isbedy Stiawan Z.S.
Iskandar Noe
Isma Swastiningrum
Ismi Wahid
Iwan Gardono Sujatmiko
Iwan Gunadi
Iwan Kurniawan
Iwan Nurdaya Djafar
Iwank
J.S. Badudu
Janoary M Wibowo
Javed Paul Syatha
JILFest 2008
JJ. Kusni
Jodhi Yudono
Joko Novianto Bp
Joko Pinurbo
Jones Gultom
Jual Buku Paket Hemat
Jusuf AN
Kadek Suartaya
Karya Lukisan: Andry Deblenk
Kasnadi
Kedung Darma Romansha
Kenedi Nurhan
Khaerudin Kurniawan
Khaerul Anwar
Ki Sugito Ha Es
Kirana Kejora
Komunitas Deo Gratias
Korrie Layun Rampan
Kritik Sastra
Kunthi Hastorini
Kuntowijoyo
Kurie Suditomo
Kurnia Effendi
Kurniawan
Kuswinarto
La Ode Rabbani
Lathifa Akmaliyah
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember
Leon Agusta
Lily Siti Multatuliana
Lily Yulianti Farid
Lina Kelana
Liza Wahyuninto
Lona Olavia
Lugiena Dé
M Fadjroel Rachman
M Farid W Makkulau
M Syakir
M. Dawam Rahardjo
M. Faizi
M. Mustafied
M. Raudah Jambak
M. Taufan Musonip
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
M.Th. Krishdiana Putri
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Maklumat Sastra Profetik
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Mangun Kuncoro
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maria D. Andriana
Maria Magdalena Bhoernomo
Mariana Amiruddin
Maryati
Marzuzak SY
Mashuri
Maulana Syamsuri
Media: Crayon on Paper
Mega Vristian
MG. Sungatno
Misbahus Surur
Mofik el-abrar
Moh. Amir Sutaarga
Moh. Ghufron Cholid
Mohammad Hatta
Mohammad Kh. Azad
Mohammad Takdir Ilahi
Much. Khoiri
Muhamad Taslim Dalma
Muhammad Rain
Muhammad Subhan
Muhammad Yasir
Muhammadun A.S
Muhidin M Dahlan
Mujtahid
Mulyawan Karim
Musa Ismail
Musfi Efrizal
Mustafa Ismail
Mustofa W Hasyim
N Teguh Prasetyo
N. Mursidi
Nadhi Kiara Zifen
Nana Riskhi Susanti
Nanang Suryadi
Naskah Teater
Nasrulloh Habibi
Neva Tuhella
Nietzsche
Nirwan Dewanto
Nizar Qabbani
Noor H. Dee
Nova Christina
Novelet
Nunung Nurdiah
Nur Wachid
Nurani Soyomukti
Nurel Javissyarqi
Nurman Hartono
Nuryana Asmaudi
Nyoman Tusthi Eddy
Obrolan
Oky Sanjaya
Oyos Saroso HN
P Ari Subagyo
Pagelaran Musim Tandur
Pamusuk Eneste
Panji Satrio
PDS H.B. Jassin
Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga
Pipiet Senja
Pramoedya Ananta Toer
Pringadi AS
Pringgo HR
Prosa
Puisi
Puji Santosa
Purnawan Andra
PUstaka puJAngga
Putu Fajar Arcana
Putu Satria Kusuma
Putu Wijaya
R Masri Sareb Putra
R. Adhi Kusumaputra
R. Timur Budi Raja
R.N. Bayu Aji
Radhar Panca Dahana
Ragdi F. Daye
Rahmi Hattani
Raja Ali Haji
Raju Febrian
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rama Dira J
Rama Prabu
Ramadhan KH
Ramon Magsaysay
Ramses Ohee
Ratih Kumala
Raudal Tanjung Banua
Reiny Dwinanda
Remy Sylado
Resensi
Ressa Novita
Ressa Sagitariana Putri
Ria Ristiana Dewi
Rialita Fithra Asmara
Ribut Wijoto
Rida K Liamsi
Rifka Sibarani
Rilda A. Oe. Taneko
Rilda A.Oe. Taneko
Rimbun Natamarga
Rinto Andriono
Risang Anom Pujayanto
Rita Zahara
Riyon Fidwar
Robin Al Kautsar
Robin Dos Santos Soares
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rohman Budijanto
Rukardi
S Yoga
S. Jai
S. Takdir Alisyahbana
S.W. Teofani
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Sajak
Sajak Sebatang Lisong
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Salman S. Yoga
Salyaputra
Samson Rambah Pasir
Samsudin Adlawi
Sanie B. Kuncoro
Santy Novaria
Sapardi Djoko Damono
Sarabunis Mubarok
Sartika Dian Nuraini
Sasti Gotama
Sastra Nusantara
Satmoko Budi Santoso
Satriani
Saut Poltak Tambunan
Saut Situmorang
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
Selasih
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Shadiqin Sudirman
Shiny.ane el’poesya
Shourisha Arashi
Sidik Nugroho
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sindu Putra
Siska Afriani
Siti Sa’adah
Sitok Srengenge
Siwi Dwi Saputro
Slamet Samsoerizal
Sobih Adnan
Sofyan RH. Zaid
Solihin
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sony Wibisono
Sosiawan Leak
Sri Wintala Achmad
Sri Wulan Rujiati Mulyadi
Stevani Elisabeth
Suci Ayu Latifah
Sucipto Hadi Purnomo
Sudarmoko
Sudirman HN
Suhadi Mukhan
Suharsono
Sukar
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Sunudyantoro
Supriyadi
Suriani
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutan Iwan Soekri Munaf
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Syahruddin El-Fikri
Syaripudin Zuhri
Syifa Aulia
Syu’bah Asa
T.A. Sakti
Tammalele
Tan Lioe Ie
Tasyriq Hifzhillah
Taufik Abdullah
Taufik Effendi Aria
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Wr. Hidayat
TE. Priyono
Teguh Winarsho AS
Tenas Effendy
Tengsoe Tjahjono
Thayeb Loh Angen
Theresia Purbandini
Tia Setiadi
Tias Tatanka
Tito Sianipar
Tjahjono EP
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Tjut Zakiyah Anshari
Topik Mulyana
Tosa Poetra
Tri Harun Syafii
TS Pinang
Tu-ngang Iskandar
Udo Z. Karzi
Uly Giznawati
Umar Fauzi Ballah
Umbu Landu Paranggi
Umi Kulsum
Uniawati
Universitas Indonesia
Usman Arrumy
Usman D.Ganggang
Utada Kamaru
UU Hamidy
Viddy AD Daery
W.S. Rendra
Wa Ode Wulan Ratna
Wahib Muthalib
Wahyudi Akmaliah Muhammad
Wardjito Soeharso
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wayan Sunarta
Weli Meinindartato
Wicaksono
Widodo DS
Wina Karnie
Wisran Hadi
Wong Wing King
Yan Maniani
Yanti Mulatsih
Yanuar Arifin
Yasser Arafat
Yaumu Roikha
Yetti A. KA
Yohanes Padmo Adi Nugroho
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yudhi Ms
Yudhistira ANM Massardi
Yulianna
Yurnaldi
Yusi A. Pareanom
Yusi Avianto Pareanom
Yusri Fajar
Yusrizal KW
Yuyun Ifa Naliah
Zaim Rofiqi
Zainal Arifin Thoha
Zakki Amali
Zakky Zulhazmi
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zelfeni Wimra
Zuarman Ahmad
Zulfikar Akbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar