Minggu, 04 Juli 2010

“Geladak Sastra”, Kekaryaan, dan Sinergi Komunitas

Fahrudin Nasrulloh*
http://sosbud.kompasiana.com/

Dunia kepenulisan dan geliat berbagai komunitas apapun bentuk dan aktivitasnya di setiap kota maupun desa, jika kita pernah menyusuri wilayah-wilayah itu dan mencermatinya, sedikit demi sedikit ternyata menyibak jendela pengalaman bahwa di sana bertumbuh dan bergerak beragam gairah dan potensi mulai dalam bentuk kegiatan kawula muda kampung, kemahasiswaan, ataupun komunitas tertentu yang hal ini sungguh menunjukkan suatu perkembangan interaksi sosial yang positif. Di sisi lain jaringan di dunia maya, facebook misalnya, makin menjebak dan membusuki diri tiap individu, kecuali tentu saja ada nilai positif darinya untuk meluaskan informasi dan jaringan antar institusi, pebisnis, jasa wira usaha, ataupun komunitas.

Pengaruh “ledakan media”, sebagaimana yang disebut Afrizal Malna, salah satunya adalah percepatan, pergesekan, dan perubahan yang tidak bisa ditebak ujungnya, namun dampaknya terasa dalam ritus keseharian walau tanpa tersadari alangkah kita begitu susah untuk berjeda barang sebentar berefleksi diri atas apa yang terjadi, sementara di sisi lain kita telah melarut mengarus dalam derap guncangan teknologi tersebut.

Salah satu pengaruh besarnya, entah terasa atau sudah menjadi biasa, adalah betapa mahal dan susahnya apa yang kita sebut “silaturahmi” dan “pertemuan”. Dalam konteks bersastra, ruang lingkup sosialnya, dan pegiat atau pesastra di dalamnya, kini tampaknya cukup menempa kekaryaan dalam kamar sunyinya masing-masing, selain orientasi kepengarangan yang bebas nilai yang makin jarang ditemukan pengarang yang benar-benar berkarya dan menggali inspirasi dari problematik sosial dan oleh sebab itu menuntutnya untuk terjun riset ke masyarakat. Penulis yang tercandui dunia internet, menyimpan pengaruh tak terkira, dan cenderung menghasilkan karya dari kesunyian dirinya sendiri. Tapi semua itu sah dan boleh-boleh saja, sebab berkarya adalah memilih jalan kebebasan yang tidak terikat bahkan atas nama suatu ideologi.

Dari cara pandang sekilas di atas, dan merujuk akan pentingnya sebuah pertemuan, dialog, bertukar tangkap gagasan dan saling menyodorkan karya untuk diobrolkan dengan santai sambil mencicip kopi-teh atau air putih saja dan hidangan ala kadarnya, maka Komunitas Lembah Pring dari Kampung Mojokuripan Sumobito Jombang menggelindingkan agenda kecil berupa “Geladak Sastra” guna mewadahi dan menjadikannya ruang sosial di mana para penulis, pemerhati kesenian, komunitas-komunitas, warga kampung, dapat terlibat bersama-sama secara guyub dengan kesederhanaan dan kesahajaan.

Dari hasil penelusuran dan jalan-jalan, pegiat Komunitas Lembah Pring, yang dilurahi oleh Jabbar Abdullah, untuk sementara dapat mengumpulkan sejumlah data tentang penulis dan komunitas yang bergeliat namun selama ini belum terkabarkan dan untuk itulah kiranya jadi berharga sebagai referensi merekatkan jaringan dalam berbagai kegiatan yang bisa diagendakan secara rutin dan berkesinambungan.

Seperti contoh ada penulis bernama Sarah Mariska, gadis belia dari Desa Jogoloyo, Kecamatan Sumobito ini sudah lama menyimpan sejumlah karya. Sebut saja: Devil’s Park (novel), Oak (novel), What I Feel (kumpulan cerpen), Setan versus Malaikat (naskah drama), Aku Anak Desa (kumpulan esai). Agus M. Herlambang dari UNIPDU Jombang yang bergiat di Buletin Change telah memiliki kumpulan cerpen berjudul Sepuluh Kepala Babi, dan sekumpulan esai Kita dan Mbah Dukun. Mubarok dari UNDAR Jombang dengan kumpulan esai Menatap Masa Depan Indonesia. Eka Kristino dari UNIPDU Jombang dengan kumpulan puisi Awan yang Kesepian. Ada juga M.F. Bary Luay dari UNIPDU Jombang telah menghimpun sekumpulan puisi berjudul Seruan Izrail dan kumpulan cerpen Kematian si Abah. Bambang Irawan dari Komunitas Alif Mojoagung, selain sebagai aktor teater, ia juga sebagai penulis lakon drama, misalnya Malingku Maling, Wewe Gombel, Jamu Mbah Gandul, Ambar Hambar, dan sekumpulan esai berumbul Film Indie Kita. Pada komunitas yang sama, ada pula Purwanto yang menyimpan kumpulan puisi berjudul Sepenggal Kisah. Komunitas dari Mojoagung ini memiliki potensi dan semangat ingin maju yang luar biasa.

Sabrank Suparno dari Kampung Dowong, yang pekerjaan sehari-harinya sebagai buruh tani, pengasak gabah, pencitak batu-bata, dan tukang brujul sawah, namun di balik itu selain aktivitas rutin perbulannya di Jamaah Padang Mbulan Cak Nun, ia juga telah melahirkan sejumlah karya yang memenangi Sayembara Menulis dalam rangka Workshop Kepenulisan Jamaah Maiyah pada Desember 2009 dengan judul Rembulan Cincin Kawin Dunia (buku ilmiah populer) dan Negeri Rasul Seluas Sajadah (buku populer religius sastrawi). Sekarang ia mulai menyiapkan sekumpulan cerkak dengan bendera Bobok Suruh Bodeh.

Masih di belahan Sumobito, tepatnya di Kampung Rejosari, tersebutlah Endah Wahyuningsih, seorang mahasiswi anyaran tahun 2009 di kampus STKIP PGRI Jombang. Ia termasuk gadis muda yang produktif menulis sejak di bangku kelas 2 SMP. Sejumlah cerpen dan novel remaja sudah ditulisnya di usia belasan itu. Hingga kini, meski sepengakuannya ia termasuk gadis ndeso dan kuper jika dibandingkan teman-temannya, namun memang semangat nulisnya sejak dini tersebut masih banyak yang perlu kita ketahui dan gali nilai spirit darinya. Kebanyakan karya-karyanya masih dalam bentuk tulisan tangan, belum diketik baik dengan mesin ketik manual maupun dengan fasilitas komputer. Beberapa karyanya yang sempat terekam misalnya: Tangisan Bidadari (rampai puisi, 200 halaman), Jiwa-jiwa Merpati yang Lara (himpunan Cerpen), Oh Mama Oh Papa (novel), Misteri Giok Merah (novel), Dua Belas Lilin Untuk Cinta (novel), Peri Biru (novel), dan Satu Cinta Dua Kasih Sayang (novel). Ada pula Siti Sa’adah, dari kampus yang sama, asal Gebang Malang, Diwek, selain sebagai guru dan beraktivitas di Tim Pelestari Seni-Budaya Jombang, ia adalah penulis cerpen yang potensial di masa mendatang dengan karakter cerpen yang digali dari pengalaman kampung dan problematik santri di pesantren.

Tampaknya geliat mahasiswa STKIP PGRI Jombang yang di tahun ajaran 2010 ini mengantongi jumlah sekitar 4800 mahasiswa. Kegiatan teater dan bersastra cukup bergeriap di sini. Banyak pementasan teater yang digelar, juga musikalisasi puisi. Di awal 2010 misalnya, Rahmat Sularso dan Syamsul Huda, berkreasi dengan membuat antologi Cecerak Jombang (cerita rakyat) dan kumpulan puisi Jagad Berkata-kata. Tradisi pendokumentasian ini patut diacungi jempol. Sebab, pasti, tidak semua mahasiswa mau berkarya, dan lewat tugas mata kuliah Proses Kreatif, mereka diharuskan untuk menulis. Macam Tugas demikian tidak lepas dari spirit yang digerakkan oleh dosen prodi bahasa Indonesia, Imam Ghazali AR dan Nanda Sukmana.

Pada wilayah yang tak jauh, M.S. Nugroho, seorang guru SMP 3 Peterongan, adalah pegiat teater pelajar di masa mudanya, dan kini tetap aktif menyutradarai berbagai pementasan teater pelajar, terutama di sekolah di mana dia mengajar. Beberapa rampai cerpen anak (8 cerpen) dan cerpen dewasa atau umum (13 cerpen) telah ia siapkan untuk diterbitkan. Ada 8 karya cerita tentang semacam Dongeng Politik dengan jenis cerita populer dan jenaka. 13 naskah drama tersimpan di laci kerja kreatifnya: Malin-End the Scene, Wewe Gombel, Surya Terbenam Pagi, Bulan Tersaput Awan, Yuyu Kangkang, Nyanyian Marduk Pada Bulan, Kusir Delman dan Wakuncar, Audensi Keluarga, Surup, Raja Toba, Setan, Y di Puncak Kematian, Ekstase dalam Secangkir Revolusi, dan Perjuangan Milik Bersama. Angka ini termasuk jarang dimiliki pegiat teater lain di Jombang. Meski kita belum tahu, berapa sutradara teater di Jombang yang getol membikin naskah sendiri, bukan melulu menggarap naskah sutradara kesohor lain di negeri ini misalnya pada naskah Arifin C. Noer, Putu Wijaya, Heru Kesawa Murti, dan lain-lain. Sebuah novel sedang disempurnakannya dengan judul New Secret Painter. Sementara itu, 3 skenario film karangannya siap digodok bersama sejumlah sejawat yang tergabung dalam tim film indie. 3 skenario itu adalah: Ilmu Kalong, Bulan Tertusuk Ilalang, dan Tujuh Hari Meniti Kematian. Cucuk Espe atau Cucuk Suparno dari Peterongan, barangkali juga memiliki sejumlah naskah drama tersendiri, yang salah satunya adalah naskah 13 Pagi yang pernah dipertunjukkan di auditorium UNDAR pada 14 Desember 2009.

Sedang di belantara sastra pesantren, yang baru tercatat, ada Khilma Anis dari Pondok Pesantren Tambak Beras, selain dia, tampaknya cukup banyak jebolan dari pesantren ini yang tersebar di beberapa kampus di Jawa yang lumayan aktif dan produktif berkarya, namun belum terlacak keberadaannya. Kemudian Hilmi As’ad, ia adalah seorang kiai muda yang kalem namun energik dan produktif dari Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso yang mulai populer dengan terbitan novelnya: Tasawuf Cinta (Diva Press: Jogja, 2008)), Hakikat Cinta (Diva Press: Jogja, 2009), dan Putri Sio (Koekoesan: Jakarta, 2010). Para pengarang muda pesantren baik yang bermukim Jombang maupun di luar, telah menjadi penulis berbakat. Setidaknya mereka mewarisi kegigihan dan ketokohan sosok-sosok semisal Emha Ainun Nadjib, Abidah El-Khalieqy, Ahmad Munif, Yusron Aminullah, Shoim Anwar, dan lain-lain.

Membincang keberadaan komunitas di Jombang, pernah Komunitas Lembah Pring bergabung serta dalam kegiatan “Bengkel Menulis I” yang diadakan oleh Komunitas Fikrah Institut pada 27 Februari 2010 di pendopo Perkembunan Daerah Panglungan (PDP), Wonosalam. Komunitas yang memfokuskan pada dunia kepenulisan kreatif dan diskusi sastra ini dibentuk pada akhir 2009 oleh perkumpulan kawula muda PMII Jombang seperti Wahib Pamungkas dan Anwar Masduki Azzam. Setiap minggu mereka menggelar diskusi sastra, pemikiran keislaman, dan ke-NU-an. Memang teramat padat jika tiap minggu berdiskusi. Justru militansi mereka yang patut dicatat. Komunitas lain yang bertebaran sebenarnya banyak juga, seperti Forum Tetesan Pena dari UKM Jurnalistik UNIPDU yang dipimpin oleh M. Ali Fatkhurrozi, Formasis (Forum Mahasiswa Ibnu Siena) dari Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso yang dipandu Mubaruk, CLMBK (Create Letter Mahasiswa Bimbingan Konseling) dari UNDAR pimpinan Kharis Sofyan, dan lain-lain, yang secara pribadi mengembangkan kreativitas personalnya dalam menulis seperti Nur Aini (pengelola Buletin Penalaran dari STKIP Jombang); Budi Syarifuddin dan Rohmatul Hidayah dari UNIPDU; Zaenal Fuadin dan Liestya Ambarwati Kohar dari Komunitas Alif Mojoagung; Laily Syarifah, penulis sekaligus guru di SMP 3 Peterongan; Siti Sulami, penulis asal Ngoro yang sudah melahirkan novel Fatihah Cinta, dan kini sedang menggarap sebuah novel baru lagi dan kumpulan cerpen.

Paparan di atas menunjukkan betapa potensi kreatif penulis di Jombang tidak bisa dipandang sebelah mata. Tujuan digelarnya agenda rutin “Geladak Sastra” adalah sebagai wadah, tempat berkumpul, ajang pertemuan yang sederhana dan tidak mewah, membuka gagasan apapun dan dari siapapun, dan tidak hanya terbatas pada penulis dan komunitas dari Jombang saja, tetapi membuka diri bagi yang lain di luar kota untuk terlibat, urun pemikiran, serta mengelilingkan “Geladak Sastra” tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan yang disepakati bersama. Ada tiga pokok agenda “Geladak Sastra”: pertama, bedah karya. Bedah karya ini bersifat fleksibel, tidak harus karya yang sudah diterbitkan oleh penerbit atau lembaga tertentu. Karya yang misalnya berupa puisi, cerpen, esai, naskah drama, atau catatan-catatan perjalanan, atau apapun, dapat diajukan ke lurah Komunitas Lembah Pring, dan akan dipertimbangkan untuk diagendakan. Semisal untuk puisi, cukup 5 sampai 10 puisi, dalam bentuk fotokopian. Untuk cerpen 3 judul. Untuk naskah drama dan novel 1 judul. Kedua, berbentuk diskusi atau jagongan ringan dengan tema sastra, seni, dan budaya. Di sini akan dihadirkan pembicara baik dari Jombang maupun dari luar kota. Ketiga, dalam format dialog lepas atau talk show atau orasi budaya yang dirancang misalnya menghadirkan seniman tradisonal ataupun yang kontemporer atau dalam bentuk refleksi publik yang nyantai dari sastrawan maupun budayawan. Bisa juga dalam bentuk pementasan musikalisasi puisi atau monolog dengan batas waktu tertentu. Tiga agenda ini akan diselang-seling sesuai kebutuhan dan bersifat kondisional.

Gelaran “Geladak Sastra” Komunitas Lembah Pring sebagaimana ilustrasi di atas, dengan segala keterbatasannya, akan diupayakan mampu berjalan sesuai dengan rancangan agendanya. Agenda perdana berupa bedah karya dan diskusi kumpulan cerpen Siti Sa’adah Pensi Dor pada Minggu siang, 28 Maret 2010, di markas Komunitas Lembah Pring, di Kampung Mojokuripan. Dan pada 18 April 2010 membedah kumpulan cerkak Bobok Suruh Bodeh karya Sabrank Suparno di langgar Kampung Dowong, Ploso Kerep. Ajang diskusi yang kedua ini dihadiri direktur Penerbit Pustaka Pujangga, Nurel Javissyarqi yang untuk seterusnya akan menyumbangkan masing-masing satu buku terbitannya kepada pembicara, moderator, dan pengarang yang dibedah karyanya. Tentu waktulah yang akan menguji seberapa tangguh kegiatan ini dapat berderap. “Asal jangan tai-tai ayam,” demikian seloroh seorang teman mengapresiasi. Paling tidak, kita akan melihat, hingga beberapa bulan ke depan sampai akhir 2010. Selamat berkarya, dan terus bergerak!
—-

*) Fahrudin Nasrulloh, pekerja kata di Komunitas Lembah Pring Jombang

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar