Kamis, 18 Maret 2010

Mengubah Dunia dengan Berderma

Judul: Leaving Microsoft to Change The Work, Kisah Menakjubkan Seorang Pendiri 3.600 Perpustakaan di Asia
Penulis: John Wood
Penerjemah: Widi Nugroho
Penerbit: Bentang, Yogyakarta
Cetakan: Agustus 2007
Tebal: 367 halaman
Peresensi: Djoko Pitono
http://suaramerdeka.com/

"ORANG yang mati kaya akan mati dengan rasa malu," kata industrialis baja legendaris Amerika Andrew Carnegie.

Orang mengenal Carnegie sebagai seorang dermawan. Tetapi ia hanyalah satu di antara ribuan dermawan di Amerika, yang memang dikenal sebagai gudangnya kaum filantrop, termasuk yang punya pandangan aneh dan tingkah nyleneh. Sebagai superstar kaum dermawan, kita mengenal Bill Gates dan George Soros. Anda mungkin juga kenal nama Chuck Feeney, seorang dermawan yang memberikan bantuan secara diam-diam, misterius dan menjauhi publikasi. Miliaran dolar kekayaannya disumbangkan untuk kaum miskin, dan hanya disisakan 1,5 juta dolar untuk diri sendiri. Setelah hampir 20 tahun, rahasianya bocor dan kisahnya dibukukan tahun ini: The Billionaire Who Wasn't: How Chuck Feeney Secretly Made and Gave Away a Fortune.

Mengapa orang Amerika suka berderma? Dalam The Greater Good: How Philanthropy Drives the American Economy and Can Save Capitalism, Claire Gaudiasi menuturkan orang-orang Amerika bisa kaya raya karena banyak berderma. Bukan sebaliknya, mereka suka berderma karena kaya. Para penderma tersebut melakukan itu untuk tujuan hidup yang lebih baik bagi orang lain, tidak hanya untuk diri sendiri.

Membantu Orang Lain

Banyak kisah menarik tentang orang-orang dermawan. Tetapi kisah John Wood di buku ini jelas tergolong istimewa. Bagaimana tidak? Sebagai seorang eksekutif di Microsoft, perusahaan komputer ternama di dunia, gajinya besar. Usianya baru sekitar 30 tahun. Tetapi semua itu ditinggalkan setelah terguncang hatinya menyaksikan ratusan anak sekolah di Nepal yang belajar tanpa buku-buku memadai. Tidak hanya jabatan dan gaji besar yang ditinggalkan. Ia juga terpaksa berpisah dengan pacar karena perempuan yang menarik hatinya itu tidak sepakat dengan rencana "aneh": membantu mendirikan perpustakaan di sekolah-sekolah Nepal.

Perubahan kehidupan John Wood sungguh radikal. Selama tujuh tahun ia bekerja gila-gilaan di Microsoft, selalu mengejar karier dan gaji tinggi, praktis tidak pernah libur. Sampai pada satu saat ia berpikir: "Apakah cuma ini yang ada --jam-jam panjang dan gaji lebih besar? Saya telah menjalani gaya hidup komando seorang prajurit korporat. Liburan hanyalah bagi orang-orang yang lemah. Para pemain sejati bekerja pada akhir pekan, terbang ratusan ribu mil dan membangun kerajaan-kerajaan mini di dalam sebuah patung raksasa global yang disebut Microsoft. Para pengeluh adalah mereka yang tidak peduli dengan masa depan perusahaan."

Kehidupannya berubah total setelah akhirnya ia bisa mengambil cuti dan pergi ke Nepal, berjalan kaki menyusuri desa-desa terpencil di kawasan Himalaya. Saat mampir di sebuah SD di Desa Bahundanda, ia menyaksikan sekitar 450 siswa sekolah tanpa buku. Ia sedih luar biasa. "Empat ratus lima puluh murid tanpa buku. Bagaimana hal ini bisa terjadi di sebuah dunia dengan buku-buku yang melimpah?" tulisnya.

Ia membayangkan masa kecilnya di Amerika. Meskipun keluarganya tidak kaya, ia bisa menikmati buku-buku melimpah di perpustakaan. Apalagi ia termasuk rajin ke perpustakaan hingga diizinkan pinjam buku lebih dari ketentuan.

Hatinya makin galau ketika menerima tagihan untuk penginapannya, yang dinilainya sangat kecil. "Saya merasa bersalah karena jumlahnya. Saya mendapat tempat tidur, bir, makan malam, makan pagi, dan bercangkir-cangkir susu yang tak terbatas. Hanya lima dolar. Memberikan tip dianggap suatu penghinaan," katanya pula.

Memberi Bea Siswa

Dalam perjalanannnya ke Nepal itu, kebetulan ia sedang membaca buku karya Dalai Lama, The Art of Happiness. Pemimpin Tibet dalam pengasingan itu antara lain mengatakan bahwa salah satu kewajiban utama kita adalah mencari orang-orang yang tidak mampu dan mengeluarkan mereka dari siklus kemiskinan.

Keluar dari desa terpencil itu, John Wood tidak membuang waktu. Ia langsung mengirim pesan ke semua kenalannya yang namanya tertulis di laptop. Ia minta bantuan buku-buku untuk dikirimkan ke Nepal. Ia pun mendirikan lembaga Books for Nepal, kemudian berganti Room to Read, yang memberikan bantuan dana dan buku-buku untuk perpustakaan sekolah.

Tidak mudah memang, termasuk ketika ia akan pamit pada atasannya untuk keluar dari Microsoft, pacar, dan kawan-kawannya. Semua terkejut, tetapi John Wood sudah bulat tekadnya. Dengan dukungan kawan-kawan dan sahabatnya, Room to Read menjadi lembaga makin maju. Operasinya pun melebar di luar Nepal, ke Sri Lanka, India, Laos, Kamboja, dan Vietnam. Ribuan perpustakaan telah dibangun, jutaan dolar disebarkan untuk mendirikan sekolah, laboratorium komputer dan bahasa, serta bea siswa di kawasan miskin.

Buku yang enak diikuti ini adalah kisah yang penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan. Buku tentang kekuatan jaringan persahabatan, orang-orang optimistis di tengah konflik dan perang, dan mereka yang tidak hanya mengeluh tetapi berbuat sesuatu untuk menjadikan dunia lebih baik. Banyak pandangan penulisnya yang sangat menggugah kesadaran kita.

"Tidaklah penting jika kita memiliki kekayaan materi. Apa yang sesungguhnya penting adalah --apa yang kita lakukan dengan kekayaan itu?" begitu ia menulis dalam catatan harian.

Ia pun melanjutkan: "Saya telah mencapai kesuksesan finansial pada usia muda, tetapi itu sebagian besar karena keberuntungan saya. Saya kebetulan bergabung dengan perusahaan yang tepat pada saat yang tepat. Fakta bahwa apa saya mempunyai uang tidak menjadikan saya orang yang lebih baik. Yang sungguh-sungguh penting adalah apa yang saya lakukan dengan uang itu."

Apa yang dirasakan sebagai kenikmatan bagi John Wood adalah ketika mendengar kemajuan anak-anak sekolah yang dibantu. Seperti Nguyen Thai Vu, anak cerdas dari Vietnam, murid pertama yang dibantunya. Diawali dengan beasiswa 20 dolar pada 1997, Vu dapat mengembangkan diri dalam studinya. Ia kemudian bisa lancar tiga bahasa asing, belajar di universitas, dan meraih gelar sarjana dalam piranti lunak. Istri Vu seorang perawat yang membantu kaum miskin pedesaan, dan anak perempuannya akan memperoleh manfaat karena orangtuanya yang berpendidikan baik.

Ia membayangkan, kalau Vu bisa membuat kemajuan dalam delapan tahun, apa yang mungkin terjadi pada hampir satu juta murid yang sekarang belajar di sekolah-sekolah yang dibantunya? Yang bersemangat melahap buku-buku di perpustakaannya?

Ia pun mengutip kata-kata John Wolfgang von Goethe yang menulis tentang Simponi Kelima Beethoven. "Seandainya semua pemusik di dunia memainkan gubahan ini secara serempak, planet bumi ini akan lepas dari porosnya."

Sebuah buku yang mengaduk-aduk perasaan. Saya membayangkan, satu persen saja kaum dermawan melakukan hal yang sama seperti John Wood, wajah negeri ini akan sangat lain dalam 10 atau 20 tahun mendatang.

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar