Sabtu, 13 Februari 2010

Kisah Pelancong Prancis di Indonesia

Judul Buku:Orang Indonesia & Orang Prancis Abad XVI sampai dengan Abad XX
Judul Asli: Les Français et I’Indonésie du XVIe au Xxe siécle
Penulis: Bernard Dorléans
Penerjemah: Parakitri T. Simbolon dan Tim
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), Jakarta
Cetakan: I, Oktober 2006
Tebal: xlii + 644 Halaman
Peresensi: Tasyriq Hifzhillah
http://www.ruangbaca.com/

Claude G. Bowers (1878-1958), sejarawan dan diplomat Amerika, pernah berkata, “Sejarah adalah obor yang dimaksudkan untuk menerangi masa lampau, untuk mencegah kita mengulangi kekeliruan yang pernah kita buat.” Bowers betul ketika mengatakan itu karena sejarah mengajarkan kita agar mempelajari kemajuan ataupun kemunduran dari berbagai peristiwa.

Dalam konteks sejarah Nusantara, kedatangan orang Eropa mengandung unsur positif dalam hal penulisan sejarah, karena ada di antara petualang Barat itu yang meninggalkan kisah tertulis mengenai pelayarannya ke Nusantara. Yang terkenal di antaranya Suma Oriental yang ditulis pelancong asal Portugis, Tome Pires, pada 1512-1515 di Malaka. Namun, pendekatan ini diejek oleh Van Leur sebagai sejarah yang dilihat dari “dek kapal dan jendela loji”. Pendekatan neerlando-sentris meskipun dapat dipertanggungjawabkan dengan metode yang kritis dan rasional, praktis menempatkan pribumi dalam kedudukan marginal atau sebagai latar belakang dari pentas sejarah tempat kaum kolonialis beraksi.

Pendekatan yang dilakukan Bernard Dorléans melalui buku berjudul asli Les Français et I’Indonésie du XVIe au Xxe siécle ini sangat berbeda. Dorléans adalah sejarawan dari Universitas Sorbonne, Prancis, yang sejak 1986 tinggal di Indonesia dan menikah dengan seorang putri Jawa. Sebagian kisah dalam buku ini merupakan hasil telaah ilmiah sumber-sumber primer yang juga pernah terbit di majalah Archipel Prancis.

Membaca buku setebal 644 halaman, terbagi dalam 50 bab, yang berisi catatan perjalanan orang-orang Prancis selama empat abad di Indonesia ini, kita seperti berkaca pada cermin sejarah diri, bagaimana sebenarnya kita dahulu. Sebanyak 298 gambar dan foto yang menyertai catatan-catatan perjalanan dalam buku ini tidak saja menarik, tapi juga membuat peristiwanya makin terasa hidup. Buku ini juga memaparkan kesaksian yang dituturkan orang-orang Indonesia yang pernah tinggal di Prancis.

Perlu digarisbawahi, meskipun para pencerita yang disusun Dorléans dalam buku ini adalah orang-orang Prancis yang bertindak di luar perlindungan atau tanpa disponsori penguasa di negerinya, namun kesan marginal terhadap pribumi tetap saja muncul. Ini berbeda dengan orang-orang Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda yang kemudian tidak saja menguasai perdagangan, tapi juga menjadi penjajah di wilayah Hindia Barat dan Hindia Timur.

Ini bisa kita lihat dari catatan pelayaran Verrazane dan Pierre Caunay dari Honfleur ke Sumatera (1526-1529) yang menyiratkan bahwa betapa buruknya imaji orang “Barat” terhadap orang “Timur”. Dalam catatannya, orang Prancis itu menulis, “Sikap orang Melayu berubah-ubah, penjilat, pengolok-olok, dan merupakan pedagang yang lebih menyebalkan daripada orang-orang Skotlandia” (hlm. 9).

Meski terurai juga dalam catatan itu bahwa orang Melayu memperlihatkan sikap bersahabat selama kunjungan tersebut, orang-orang Prancis sama sekali tidak berhasil berniaga dengan mereka karena, menurut orang-orang Prancis, orang Melayu sama sekali tak mau berkompromi. Akhirnya, dengan rasa kesal mereka bertolak ke Indrapura, dan harus kehilangan Permentier bersaudara dan Jean serta Raoul, juga setengah jumlah awak kapal lain, sebelum akhirnya tiba di Pulau Sainte-Helene.

Catatan perjalanan selanjutnya juga menggambarkan budaya Indonesia dahulu. Kerajaan Aceh, misalnya, diceritakan mempunyai tindak hukum yang unik, seperti memotong tangan bagi para pencuri. Cerita lain yang terbilang asyik adalah catatan mengenai orang Makassar. Temperamen kasar dan cenderung brutal juga diperlihatkan. Ini tertera pada catatan Claude de Forbin (1686) mengenai kunjungannya di Batavia yang turut menumpas persekongkolan orang-orang Makassar melawan raja Siam. Dalam catatannya Forbin menerangkan mengenai kecamuk perang dengan orang Makassar di Siam. Kisah orang Makassar lain yang menarik mungkin mengenai kisah pengembaraan dua pangeran Makassar di Prancis, pada masa kekuasaan Louis XIV dan Louis XV, yaitu Daeng Ruru dan Daeng Tulolo.

Kemudian pulau-pulau di bagian Jawa menjadi titik tolak berikutnya. Tercatat pula perjalanan ke Timor yang unik, mulai dari perjalanan Francois Peron dan Charles Lesueur pada catatan perjalanan berjudul “Berburu Buaya di Timor” (1803-1804). Dan Louis-Isidore Duperrey meneruskan eksplorasi ke Papua antara 1822-1825. Catatan perjalanan Duperrey ini menjadi rekor tersendiri, karena inilah pertama kalinya pelayaran ilmiah yang dilakukan Prancis beserta semua awak kapalnya dapat kembali ke Prancis dalam keadaan selamat.

Kisah pelukis Basuki Abdullah dan Raden Saleh juga tercatat dalam buku ini. Raden Saleh tercatat pernah disambut oleh Raja Prancis, Louis-Phillippe d’Orleans di Paris. Raden Saleh sempat tinggal di Prancis selama beberapa tahun, dan memberikan satu lukisan berjudul “Berburu Kijang di Pulau Jawa” kepada sang raja.

Pada bagian “Gamelan Jawa dan Pengaruhnya pada Musik Claude Debussy”, dikisahkan bahwa Claude Debussy, pemusik klasik tenar Prancis kala itu, justru merasa rendah diri, usai mendengar lantunan gending Jawa. Dalam catatannya Debussy menulis, “Jika Anda mendengar alunan gending Jawa dengan telinga Eropa yang normal, Anda harus mengakui bahwa musik kita tak lebih daripada sekadar bunyi-bunyi dasar sirkus keliling” (hlm. 521).

Secara umum, selain kisah tentang Herman Willem Daendels, dalam buku ini tercatat juga deskripsi mengenai Batavia “Tempoe Doeloe”, catatan kenangan tentang Bali, dan perjalanan imajiner sastrawan Prancis, Honoré de Balzac, dari Paris ke Jawa pada 1832. Bahkan kisah perjalanan Arthur Rimbaud, sastrawan ternama Prancis, yang pernah datang ke pulau Jawa sebagai anggota tentara Belanda pada 1876 juga dihadirkan. Dan buku ini ditutup dengan artikel “Kesaksian Akhir Prancis pada Akhir Penjajahan selama Empat Abad” yang melukiskan hilangnya surga Kafka di bumi Nusantara.

Menurut penilaian Adrian B. Lappian, dalam pengantar buku ini, jasa Dorléans terutama ialah ia berhasil mengumpulkan segala jenis bahan yang dijadikannya sumber untuk menulis cerita sejarah dalam berbagai bentuk laporan perjalanan petualangan, laporan ekspedisi ilmiah, kesaksian pengunjung wisata, dan pelayaran penuh risiko dari Prancis ke wilayah Hindia Timur yang kini adalah wilayah Indonesia, dan semua itu disajikan dalam suatu uraian kronologis yang rapi dan apik, mulai 1526 hingga 1961. Tak mengherankan bila kisah-kisah tersebut terasa sangat segar, bahkan tidak jarang amat kocak.

Namun, perlu juga dicatat peringatan Adrian B. Lappian agar kita tidak lantas beranggapan bahwa kita sudah memperoleh gambaran yang lengkap mengenai berbagai situasi yang dikemukakan dalam kisah-kisah yang ditulis orang-orang Prancis di bumi Nusantara itu. Tentu saja masih banyak hal yang lolos dari perhatian mereka: “Bahkan ada pula yang mungkin keliru karena ketidaktahuan mengenai keadaan dan kebiasaan tempat yang dikunjungi. Belum lagi unsur-unsur prasangka dan persepsi etnosentris yang cenderung masuk dalam teks catatan perjalanan tersebut” (hlm. xviii).

Lepas dari itu, catatan perjalanan yang terkumpul dalam buku ini memberi gambaran lain daripada yang kita kenal dalam historiografi Indonesia sebelumnya sehingga bisa melengkapi gambaran kita mengenai masa lampau Indonesia. Tak berlebihan jika kehadiran buku ini dalam bahasa Indonesia menjadi amat penting sebagai upaya mengingatkan masyarakat dewasa ini bahwa masa lalu merupakan cermin untuk melihat wajah kita yang sesungguhnya. Ini akan bermanfaat untuk meniti masa depan yang lebih baik.

*) Peminat sejarah, bergiat di Lembaga Studi Pembebasan (LSP), Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar