Rabu, 30 Desember 2009

Sastra Berbahasa Daerah Punah?

Andi Sutisno*
http://cetak.kompas.com/

Dalam kehidupan manusia, diakui atau tidak, sastra merupakan bagian yang tak terpisahkan. Bahkan, sastra kadang dianggap sebagai alat bagi manusia untuk mengenali diri beserta kompleksititas hidup yang dialaminya.

Dalam konteks tersebut, Boulton (dalam Aminuddin, 1995: 37) mengemukakan bahwa cipta sastra, selain menyajikan nilai-nilai keindahan dan paparan peristiwa yang mampu memberikan kepuasan batin pembacanya, juga mengandung pandangan yang berhubungan dengan renungan/kontemplasi batin, baik berkaitan dengan masalah keagamaan, filsafat, politik, maupun berbagai problem yang berhubungan dengan kompleksitas kehidupan ini. Oleh karena itu, mempersoalkan esensi sastra nyaris sama dengan mempersoalkan esensi kehidupan manusia. Di Indonesia, dengan kekayaan suku bangsa yang juga berimplikasi pada kekayaan bahasa daerah yang dimilikinya, sastra juga bersentuhan dengan konstruksi kekayaan budaya dan bahasa yang ada. Hal ini bisa dilihat dari berkembangnya sastra-sastra berbahasa daerah yang keberadaannya juga tidak bisa dinafikan.

Hal ini mengingat, sastra berbahasa daerah merupakan unsur kebudayaan daerah yang merupakan bagian dari kebudayaan nasional. Sastra berbahasa daerah sebagai salah satu bagian kebudayaan daerah berkedudukan sebagai wahana ekspresi budaya yang di dalamnya terekam dan terangkum antara lain pengalaman estetik, religius, atau sosial politik masyarakat etnis yang bersangkutan.

Di Jawa Barat, misalnya, sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2003 yang menyebutkan bahwa bahasa daerah yang ada di Jabar adalah bahasa Sunda, Cirebon, dan Melayu-Betawi, masing-masing bahasa memiliki wilayah masyarakat pengguna bahasa sendiri, tentunya juga dengan “kreativitas” bersastranya.

Sebagai contoh, di wilayah masyarakat Sunda, kita mengenal sastrawan Sunda seperti Ajip Rosidi dan Godi Suwarna. Lain halnya di Cirebon, saat ini kita mengenal budayawan dan sastrawan Cirebon, Ahmad Syubbanuddin Alwy, yang masih “bersemangat” mengembangkan sastra dan budaya Cirebon.

Sastra berbahasa daerah, dalam perkembangannya, tentu saja berjalan bukan tanpa hambatan, rintangan, atau kendala. Dengan keterbatasan ruang dan wilayah perkembangannya itu sendiri, sastra berbahasa daerah berhadapan dengan beberapa hambatan. Tidak menutup kemungkinan, jika tidak bisa diantisipasi, hambatan itu akan menyebabkan sastra berbahasa daerah menjadi punah. Artinya, dibutuhkan terjaganya kontinuitas laju atas penciptaan karya-karya sastra berbahasa daerah. Hal ini hanya dapat dilakukan jika penciptaan karya-karya sastra berbahasa daerah terus dilakukan oleh insan-insan sastra di daerah. Peran media

Selain itu, publikasi akan karya sastra juga memiliki peran penting dalam perkembangan karya sastra berbahasa daerah. Media, khususnya media cetak/koran, merupakan alternatif yang ampuh dalam memfasilitasi perkembangan sastra berbahasa daerah. Hal ini mengingat perkembangan sastra, khususnya sastra berbahasa daerah, minim akan publikasi.

Harus jujur diakui bahwa buku-buku sastra bersastra daerah masih sangat minim. Ini dengan mudah dijumpai pada kasus minimnya buku-buku tentang sastra berbahasa daerah yang terpajang di perpustakaan-perpustakaan sekolah. Kalaupun ada buku-buku yang memuat sastra berbahasa daerah, itu hanya sebatas pada kebutuhan memenuhi tuntutan kurikulum muatan lokal. Lebih dari itu, menemukan buku-buku sastra berbahasa daerah ibarat mencari jarum di tumpukan jerami.

Padahal, persentuhan siswa dengan sastra berbahasa daerah merupakan modal penting untuk lebih mengakrabkan sastra berbahasa daerah dengan siswa yang notabene sebagai masyarakat pengguna bahasa daerah, bahkan sebagai pelaku generasi penerus. Jika terus dibiarkan, kondisi seperti itu bukan tidak mungkin akan memutus rantai kontinuitas “generasi” sastra berbahasa daerah. Hal inilah yang semakin mengukuhkan bahwa media cetak/koran dengan sastra korannya merupakan ruang yang tepat dan dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap perkembangan sastra berbahasa daerah.

Media cetak/koran sebagai media massa yang lebih memungkinkan bersentuhan dengan masyarakat niscaya dapat mengambil peran tersebut. Memublikasikan sastra berbahasa daerah di samping sastra berbahasa Indonesia juga merupakan “kewajiban” media cetak/koran sebagai wujud kontribusinya dalam menjaga dan mengembangkan kebudayaan masyarakat.

Peran pemerintah daerah
Selain semangat insan-insan sastra di daerah untuk terus bertahan “memperjuangkan” eksistensi sastra berbahasa daerah dan peran media cetak/koran dalam ikut serta memublikasikan karya-karya sastra berbahasa daerah, pemerintah daerah sebagai pihak yang memiliki otoritas atas semua kebijakan di tingkat daerah, termasuk di dalamnya persoalan kesusastraan daerah, memiliki peran yang tidak kalah penting dalam perkembangan sastra berbahasa daerah. Asumsi ini kiranya tidak terlalu berlebihan sebab sastra berbahasa daerah merupakan bagian dari kebudayaan daerah.

Ada angin segar manakala Pemerintah Provinsi Jabar melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menggelar lomba penciptaan karya sastra (puisi) dengan kategori puisi-puisi berbahasa daerah yang ada di lingkungan Jabar. Tentu saja ini adalah langkah positif dalam upaya mengembangkan sastra berbahasa daerah. Semoga saja langkah positif ini akan terus bergulir dengan harapan akan semakin banyak insan-insan sastra yang “bergumul” dengan sastra berbahasa daerah. Beranjak dari hal tersebut, kiranya semua pihak dapat memberikan “energi” terbaiknya dalam “memperjuangkan” sastra berbahasa daerah. Dengan demikian, eksistensi sastra berbahasa daerah sebagai penopang kekayaan sastra nusantara akan tetap ada dan nyata.

Selain itu, sastra berbahasa daerah juga dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan perjalanan kesusastraan nasional yang pada akhirnya menjadi modal dalam perkembangan kebudayaan nasional.

*) Alumnus Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI, Bandung.

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar