Jumat, 20 Maret 2009

Dekonstruksi “Rasisme” Sastra Buruh

Gendhotwukir
http://batampos.co.id/

Sastra adalah sastra. Karya sastra adalah karya sastra. Karya sastra tidak boleh dilacurkan pada determinasi-determinasi profesi. Jika demikian yang muncul tendensi “rasisme” karya sastra ditempatkan pada profesi-profesi pencipta karya sastra.

Fenomena determinasi karya sastra pada tataran profesi akhir ini mulai tampak. Tendensi ini berkaitan erat dengan maraknya kehadiran penulis-penulis muda dari kalangan kaum buruh migran. Kenyataan demikian melahirkan satu terminologi baru yang biasa disebut sastra buruh. Sastra buruh diartikan sebagai karya-karya sastra yang dilahirkan kaum buruh.

Tidak jelas kapan secara kronologis istilah sastra buruh ini muncul. Satu hal yang pasti, istilah ini telah menjerumuskan karya sastra pada pelacuran yang jelas-jelas melahirkan wacana serius ke gelombang “rasisme” sastra. Bagi penulis jelas, karya sastra adalah karya sastra dan pemecahbelahan karya sastra secara arogan dengan menempelkan profesi pada karya diciptakannya adalah tindakan berbau “rasis”. “Rasisme” dalam konteks ini penulis artikan secara baru. “Rasisme” dalam koridor tulisan ini berarti sikap meremehkan dan memandang rendah hasil karya kelompok tertentu (kaum buruh) tanpa dasar-dasar pembelaan estetika dan jalan pikiran rasional.

Kecenderungan “rasisme” ini tampak nyata dari reaksi-reaksi segelintir orang selalu mempertanyakan kualitas sastra dilahirkan penulis-penulis dari kalangan buruh. Segelintir orang ini beranggapan karya sastra dilahirkan kaum buruh tidak nyastra. Satu hal dilupakan segelintir orang yang sinis ini yaitu justifikasi mereka secara terselubung dilatarbelakangi anggapan mereka bahwa karya yang nyastra lahir dari tangan orang-orang dengan latar belakang status pendidikan. Pikiran mereka ini terlalu picik karena tidak mau secara serius mendalami karya sastra kaum buruh. Kalau penulis amati, beberapa karya sastra dari kalangan buruh nyastra dan mencapai puncak estetikanya.

Penulis tidak bermaksud memberikan apologi (pembelaan) atas karya-karya sastra dari kalangan buruh. Penulis hanya ingin menelaah pemahaman estetika pada umumnya. Dengan pemaparan ini, penulis menaruh harapan besar pembaca bisa menilai sendiri karya-karya sastra marak beredar dari kalangan buruh dari aspek estetikanya.

Materi Pembentuk Suatu Karya

Pada suatu karya perlu dibedakan antara materi (matter) dan material (materials). Materi dari suatu karya adalah materinya bahan-bahan pembentuk suatu karya. Materi sumber asli yang menjiwai pengalaman estetis. Materi ada di dalam, bukan hadir di luar. Material (materi kasar) hanya mendukung materi asli. Material harus terintegrasi keseluruhan karya bagi penikmat yang menikmatinya agar penikmat mencapai pengalaman estetis.

Materi menjiwai cita rasa seni sebuah karya. Meski demikian, rasa perasaan seni tak boleh terikat oleh materinya. Rasa itu bebas dari punya realitasnya sendiri. Keindahan sebagai unsur rasa dalam karya sastra tidak boleh disimpulkan dari tampilan. Keindahan seorang gadis tidak boleh disempitkan pada postur tubuhnya (tampilan luaran). Keindahan totalitas kehadiran gadis tersebut. Pengandaian demikian mau mengatakan pengalaman estetik lantas bisa menimbulkan pengalaman katarsis pada penikmat tidak hanya didasarkan pada penikmatan tampilan luaran.

Dr. Mudji Sutrisno dalam bukunya Estetika (Kanisius: 1993) memaparkan dengan tajam bangunan sebuah karya. Menurutnya, setiap karya punya bangunan sedemikian rupa sehingga secara umum dapat diterima secara ekuivok. Bangunan karya tersebut struktur harmoni dan struktur ritme. Fungsi struktur harmoni (kesesuaian) menegaskan dan menggolongkan unsur-unsur bahasa estetisnya sehingga karya memiliki keunikannya. Pemakaian kata-kata estetik dalam karya sastra memiliki peranan penting membentuk totalitas keindahan lantas bisa dinikmati oleh penikmat. Kehadiran kata-kata estetik yang harmonis menawarkan bangunan keindahan bagi penikmat.

Fungsi struktur ritme menentukan unsur diarahkan pada gerak. Gerakan ini memberikan wujud menjadikan gerakan tersebut hidup. Ritme yang baik tercapai manakala terjadi titik-titik temu pelembutan, pengaturan kata-kata tanpa menyingkapkan secara terus terang dan tanpa mereduksinya dalam pengulangan-pengulangan yang monoton. Ekspresi yang paling kuno dari struktur ritme misalnya selang-seling baris dalam stanza dan puisi. Integrasi struktur harmoni dan ritme memberikan sumbangan khusus pada obyek suatu karya.

Elaborasi Keindahan

Sumber pokok pengalaman estetis adalah pengamatan pancaindera yang diolah dalam rasa, lalu dicoba-ekspresikan dalam berbagai bentuk pengucapan. Manusia dengan segala indera dan kemampuan-kemampuan lainnya terbawa masuk dalam pengamatan itu. Kontemplasi akan karya secara mendalam akan melahirkan pengalaman estetis.

Karya sastra itu berharga dan bisa menghadirkan keindahan karena karya itu sendiri bernilai. Nilai keindahan terletak pada karya itu sendiri, teristimewa karena ada tanda khusus yang bermakna di balik karya itu. Adalah Edward Bullough yang menggagas pengalaman estetis dengan konsepsinya mengenai distansi atau “jarak”. Distansi dicapai dengan memisahkan karya dan daya pesonanya dari selera penikmat dengan cara menaruhnya di luar lingkaran tujuan dan keperluan praktis semata-mata. Distansi memungkinkan kontemplasi terhadap karya dalam keheningan. Distansi tidak bermaksud membuat pengalaman estetis menjadi impersonal, tetapi sebaliknya mau memberikan suasana yang membuat pengalaman estetis semakin menjadi pribadi, dirasakan sepenuhnya dalam kekhasan cirinya.

Suatu datum umum menyatakan karya biasanya diharapkan punya nilai estetis atau menjadi bagus. Penulis melihat munculnya karya sebaliknya jangan pertama-tama dikaitkan pengalaman estetis mau diabadikan atau disampaikan pada orang lain, perlu dikaitkan dengan usaha penyempurnaan karya hingga orang lain dapat menyukai dan menikmati karya tersebut.

Catatan Kritis

Maraknya kehadiran karya sastra berupa novel, cerpen, prosa dan puisi dari kalangan buruh perlu mendapat perhatian khusus karena adanya fakta tak terbantahkan karya-karya mereka telah ikut menyemarakkan sastra nusantara. Bagi penulis, polemik genre sastra buruh perlu dilihat sebagai tantangan baru dalam kerangka kemajuan proses kreatif, proses terus-menerus penyempurnaan karya-karya dari kalangan buruh. Penulis lantas teringat debat panjang di PDS HB Jassin Jakarta tahun 2006 yang lalu pada kesempatan bedah buku dari kalangan buruh migran. Pada dasarnya sebagian besar peserta menolak definisi-definisi sastra yang dikaitkan dengan profesi. Betapa runyamnya sastra kalau sudah ada tendensi pemisahan berdasarkan profesi atau golongan: ada sastra buruh, sastra becak, sastra pengusaha, sastra wartawan dll. Pada bedah buku atau diskusi, wacana genre sastra buruh muncul dari segelintir orang, mereka asal ngomong tidak mau serius mendalami dan meneliti dalam nilai-nilai estetis karya-karya buruh. Penulis memang menolak pengembleman sastra berdasarkan profesi dan atau golongan. Alasannya, sastra adalah sastra, karya sastra adalah karya sastra dan karya sastra tidak boleh dilacurkan pada determinasi-determinasi profesi.***

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar