Jumat, 10 September 2010

Tanggap Sasmita, Cilacap Peduli Sastra

Abdul Aziz Rasjid
Kedaulatan Rakyat, 8 Agustus 2010

Tanggal 28 Juli 2010 lalu, telah diterbitkan sebuah antologi puisi bertajuk Rasa Rumangsa Tanggap Sasmita oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cilacap. Antologi puisi ini memuat 29 puisi dari 6 penyair muda Cilacap, yaitu Abdulloh Amir (Sampang), Eko Triono (Adipala), Hizi Firmansyah (Majenang), IH. Antassalam (Wanareja), Rudiana Ade Ginanjar (Cipari) dan Wachyu Pras (Kroya), dan diluncurkan sebagai bagian dari agenda Pesta Pro Sastra dalam rangka “Gelar Seni Budaya Kabupaten Cilacap Tahun 2010” di ruang Masigit Sela Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cilacap.

Selain meluncurkan antologi puisi, agenda Pro Sastra juga mennyelenggarakan kegiatan diskusi antologi dan pembagian buku antologi secara cuma-cuma pada para undangan yang terdiri dari guru, siswa-siswi SMU di Cilacap dan pegiat sastra di Cilacap. Enam penyair yang termuat puisinya dalam antologi tampil membacakan puisinya masing-masing lalu berdiskusi tentang proses kreatif mereka. Sedang dua puluh sembilan puisi yang termuat di dalam antologi itu, secara khusus dibedah oleh Wisnu Shanca Bumi (pemerhati seni budaya Cilacap) dalam acara diskusi yang dimoderatori oleh Badruddin Emce (penyair asal Kroya).

Idealnya, bagi para pegiat sastra, setidaknya acara yang digelar oleh Disbudpar Kabupaten Cilacap ini merupakan ajang perjumpaan secara langsung antara beberapa sastrawan asli Cilacap dengan pembaca mereka sekaligus promosi gagasan untuk membudayakan membaca dan menulis sastra di instansi pendidikan. Sedang bagi siswa, diskusi dan penceritaan proses kreatif para penyair muda cilacap dapat memberi pengaruh bagi siswa untuk lebih kreatif menulis, mengambil referensi, dan lebih akrab pada karya-karya sastra dari daerahnya. Yang menarik kemudian, apakah sesungguhnya tujuan diluncurkannya antologi Rasa Rumangsa Tanggap Sasmita yang diterbitkan oleh Disbudpar Kab Cilacap?

Dalam sastra modern, penerbit adalah pihak atau lembaga yang memungkinkan terjadinya produksi dan reproduksi karya sastra. Tetapi yang tidak boleh dilupakan, penerbit sering kali terikat oleh kepentingan-kepentingan tertentu dan keberbagaian pertimbangan semacam faktor pembaca, ekonomi, maupun politik. Mengingat hal itu, merujuk pada pendapat Maman S Mahayana, memperbincangkan kaitan sistem penerbitan, akan berurusan dengan beberapa hal, yaitu: a). Ideologi dan kepentingan penerbit, b) peranan dan pengaruh penerbit terhadap struktur formal karya sastra, c) sistem pengayoman yang dilakukan penerbit, d). faktor sosial-ekonomi-politik yang mempengaruhi penerbit, e) jaringan distribusi, dan e). Sasaran pembaca (Sembilan Jawaban sastra Indonesia. 2005: h. 2-3). Dari kaitan sistem penerbitan yang dijabarkan oleh Maman S Mahayana itu, penulis mencoba untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan di atas.

Pelestari dan Pembina

Dari kata pengantar yang ditulis oleh penerbit, sudah ditampakkan dengan jelas bahwa kepentingan penerbit meluncurkan antologi puisi sebagai bagian dari tanggung jawab Disbudpar yang memiliki fungsi pelestarian dan pembinaan kebudayaan. Maka tak salah memang, jika lewat antologi ini Disbudpar melakukan upaya untuk mendokumentasikan puisi-puisi –sebagi produk budaya– yang ditulis oleh generasi penulis baru Cilacap.

Sedang berkaiatan dengan peranan dan pengaruh Disbudpar sebagai penerbit terhadap struktur formal karya sastra tampak terasa dalam pembacaan Wisnu Shanca Bumi yang mengapresiasi 29 puisi yang dituliskan dalam esai pembuka dengan tajuk “Berwisata ke Negeri Penyair Selatan”. Wahyu menemukan beberapa hal dalam puisi-puisi yang ia amati, yaitu: 1) Pengaruh latar geografi Cilacap dalam penciptaan karya dimana diksi-diksi geografis banyak menggambarkan bentangan alam Cilacap, 2) Aspek sosial ekonomis dimana beberapa puisi menunjukkan sensitivitas penyair terhadap kondisi sosial masyarakatnya terutama tentang kondisi kerusakan laut di Cilacap, kepiluan masyarakat nelayan dan produksi jamu yang banyak menjadi sandaran ekonomi masyarakat Cilacap, 3) Aspek sejarah yang berhubungan dengan ritus kuno seperti puisi yang menceritakan tentang Cangkring yang merupakan ritual memotong jari istri nelayan demi keberkahan sungai dan ikan. Singkatnya, diterbitkannya antologi Rasa Rumangsa, Tanggap Sasmita ini, merupakan respons, bentuk empatik maupun representati masyarakat Cilacap yang multikultural.

Pada aspek sistem penerbitan lainnya, Disbudpar melakukan pengantologian puisi penyair muda Cilacap sebagai bentuk pengayoman pada penulis muda yang dianggap telah mampu membuktikan dirinya sebagai kreator. Sedang berkaitan dengan faktor sosial-ekomi penerbit, distribusi dan pembaca, jelaslah bahwa antologi yang pendanaan produksinya dari pemerintah ini cenderung ditujukan untuk membangkitkan gairah menulis dan membaca sastra di lingkungan masyarakat Cilacap terutam siswa-sisiwi SMU Cilacap.

Patut disyukuri memang, bila pemerintah semacam Disbudpar Cilacap berkenan memainkan peran aktif sebagai pengayom dan pendukung kegiatan sastra sampai penerbitan karya sastra. Sikap ini setidaknya akan mencitrakan bahwa pemerintah ramah terhadap budaya dan sadar akan pentingnya produk budaya semacam karya sastra. Dengan pengayoman ini, setidaknya konsep penciptaan karya sastra di daerah akan lebih marak lagi mengangkat beberapa hal, semisal ideologi daerah, menjadikan daerah sebagai tekhnik dan daerah sebagai inspirasi. Jika idealitas ini terbentuk, maka karya-karya sastrawan yang didukung oleh sistem produksi maupun distribusi yang baik akan menggambarkan keresahan-kesulitan-kegetiran masing-masing daerahnya dan berpotensi untuk dapat dibaca dan dimaknai masyarakat untuk membangun spirit masyarakat dalam menemukan identitas dirinya yang khas.

Persoalan yang mungkin dihadapi, tinggal bagaimana penulis-penulis muda mau memaksimalkan diri untuk memaksimalkan potensi daerah maupun keresahan-kegetiran-kesulitan masyarakat daerahnya sebagai inspirasi dalam berkarya. Dari situasi-situasi itu, dapat ditarik asumsi bahwa sastra tidak lagi merujuk hanya pada teknik menulis: sastra pun mempunyai implikasi sosial, politik yang mendalam dan dapat memberi kontribusi untuk orientasi suatu daerah. Persoalan lanjutan yang mungkin dapat jadi momok baru yaitu, apakah pemerintah akan tetap membuka diri untuk mengapreasiasi dirinya lewat wacana-wacana pemaknaan semisal sastra yang membicarakan keresahan-kesulitan-kegetiran masyarakat? Saya tak tahu, tapi Cilacap telah membuktikan diri sebagai daerah yang peduli pada sastra.

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar