Rabu, 08 September 2010

Lebaran di dalam Buku

Haris Priyatna
http://www.infoanda.com/Republika

Lebaran adalah drama. Sebuah drama yang kolosal. Betapa tidak? Saat Lebaran, orang-orang berusaha bersenang-senang dengan pakaian baru warna-warni dan hidangan aneka rupa. Tiba-tiba saja semua orang menjadi ramah dan saling meminta maaf.

Mereka pun berduyun-duyun meninggalkan kota-kota dalam arak-arakan panjang menuju kampung halaman agar bisa merayakan Lebaran bersama sanak famili. Di balik keriuhan ini, biasanya tersimpan kisah-kisah menarik dan tak jarang mengharukan. Barangkali inilah sebabnya almarhum Umar Kayam kerap menulis cerita berlatar Lebaran.

Umar Kayam — yang terkenal akan buku-bukunya seperti Mangan Ora Mangan Kumpul dan Para Priyayi — bahkan telah menghasilkan sebuah buku kumpulan cerpen yang seluruhnya bertema Lebaran. Cerpen-cerpen Lebaran ini umumnya memotret kepiluan-kepiluan pada hari-hari sebelum dan sesudah Lebaran.

Dalam cerpen Menjelang Lebaran, misalnya, Umar Kayam bercerita tentang suami-istri Kamil dan Sri yang akibat sang suami terkena PHK tidak jadi mudik Lebaran. Mereka juga terpaksa memberhentikan pembantu mereka yang sudah dianggap keluarga sendiri. Cerpen ini dimuat dalam buku kumpulan cerpen Derabat (1999).

Dalam cerpen Lebaran Ini, Saya Harus Pulang, Umar Kayam mengisahkan seorang pembantu yang mendambakan pulang mudik Lebaran. Nem, sang pembantu, bagaikan laron menerjang nyala pelita, ia tahu kepulangannya ke kampung sama sekali tak menjanjikan kesentosaan pada masa tua, dan bahkan kemiskinan dan kenistaan disadarinya akan menghadang karena harta bendanya sudah habis dijual maupun dijarah, toh ia tetap bersikukuh pulang. Cerpen ini terdapat dalam buku kumpulan cerpen Dua Tengkorak Kepala (2000).

Dalam cerpen Lebaran di Karet, di Karet …, tokoh Is adalah mantan diplomat yang hidup sendirian setelah istrinya meninggal dunia dan anak-anaknya hidup di negeri-negeri utara. Lebaran bagi Is hanya tinggal kenangan dan kesendirian. Ketika tiba hari Lebaran, Is kesepian. Dia lalu mengeluarkan mobilnya dan mengarah ke … pekuburan Karet. Cerpen ini juga termuat dalam buku kumpulan cerpen Mata yang Indah (2001).

Selain Umar Kayam, masih dalam suasana lebaran ini, saya teringat Emha Ainun Nadjib. Ada satu buku Cak Nun yang memuat tulisan-tulisannya seputar Lebaran. Buku kumpulan esai itu berjudul Tuhan pun Berpuasa. Dalam pengantar penerbitnya, dijelaskan bahwa buku ini memang khusus berisi topik-topik puasa dan Idul Fitri. Di dalamnya, ada satu bagian khusus yang membahas Lebaran berjudul Seandainya Allah pun Berlebaran.

Emha adalah salah satu penulis yang saya sukai. Saya mengoleksi banyak bukunya, dari Markesot Bertutur sampai Doa Mohon Kutukan. Menurut Kuntowijoyo, karya-karya sastra Emha dilandasi kesadaran keagamaannya. Tulisan-tulisannya kerap berbicara dengan metafora. Kalaupun Cak Nun membuat analisis-analisis tentang realitas kehidupan yang ada sekarang, dia melakukannya melalui metafora-metafora. Ini justru yang membuat menarik. Sebab, tulisan-tulisan yang hanya menggunakan analisis ilmiah akan terasa kering.

Dalam esai berjudul Ultra Lebaran, Mega Idul Fitri, Giga Takbir, Cak Nun menggambarkan betapa banyak orang sesungguhnya tengah melupakan Allah saat mereka sedang merayakan Lebaran, bahkan saat sedang menyelenggarakan pawai takbiran. Kata Emha, mereka menyembunyikan Allah di balik punggung mereka masing-masing. Mereka sangat sibuk dengan keindahan suara mereka sendiri, mereka sangat asyik dengan kesenian Lebaran mereka sendiri.

Cak Nun lalu mengungkapkan fenomena penyelenggaraan Takbir Akbar yang justru untuk soal-soal selain Allahu Akbar, umpamanya untuk rangkaian rekruitmen politik, lobi bisnis, atau pengagungan eksistensi diri sendiri. Tidak ada buktinya bahwa mereka sungguh-sungguh ber-Allahu Akbar. Tidak ada indikator budayanya, tanda ekonomi dan politiknya, serta perwujudan hukumnya. Mereka menyangka bahwa Allah sedemikian remehnya sehingga cukup dirayu dengan ucapan, lagu, gendang, dan lampu gemerlap.

Cak Nun juga menyoroti orang-orang yang pada saat Ramadhan dan Lebaran mengenakan pakaian yang sehari-hari hampir tak pernah mereka kenakan. Mereka melantunkan syair-syair yang tidak menjadi pedoman kehidupan mereka. Mereka menyongsong Idul Fitri dengan berpakaian ketidakaslian, sehingga yang berlaku jangan-jangan adalah justru Tarkul Fitri [tark al-fitr]: meninggalkan keaslian. Memang, ujar Emha, kita patut merasa bersyukur karena masih untung mereka tampil seperti itu. Tapi, menurutnya, itu seperti mensyukuri kemunafikan.

Dalam esai yang berjudul Halal dan Kemuliaan Mempersatukan Fitri Kita, Emha dengan keras menyindir para pemimpin. Dia menyatakan bahwa semestinya, di hari-hari Idul Fitri, seorang pemimpin tidak duduk di kursi dan menunggu ummat atau rakyat (dan bawahan) datang sowan untuk menyampaikan permohonan maaf. Karena, berdasarkan logika yang paling elementer pun seharusnya sang pemimpin yang beranjak, berdiri, berjalan menghampiri mereka untuk merintih-rintih minta maaf.

Menurut Emha, dalam kedudukan sebagai pemimpin, peluang untuk bersalah berjuta-juta kali lipat dibanding orang-orang yang dipimpin. Sebagai pemimpin, ia memanggul beban, amanat, dan kepercayaan yang berton-ton lebih berat dibanding beban orang kebanyakan.

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar