Rabu, 06 Agustus 2008

OUR STYLE

Aini Aviena Violeta

Pagi itu sungguh indah. Matahari bersinar dengan cantiknya. Angin pun berhembus lembut. Burung burung berlompatan dengan riang. Sekerumunan anak-anak perempuan berpakaian seragam tak ingin kalah dengan meledakkan tawa yang dahsyaaat, mereka menyambut pagi dengan super hueboh di kantin sekolah. Empat gadis ter-usil di sekolah menghabiskan waktu senggangnya dengan gossip-gossip panas dan humor-humor gila.
Alexa anak tajir itu mengawali pembicaraan.

“Eh tau ga’ tadi malam gue habis dibeliin nyokap gue berlian harganya…”
“Berapa Xa harganya? Bagus ga’? Terus beli di mana? Aku boleh lihat ga’? Terus kapan ke rumahmu?”
“Stop, stop, stop, stop, Chintia yang super cerewet, gimana gue bisa ngejawab. Pertanyaan loe aja ga’ bisa diitung pake jari.” Sungut Alexa sambil memajukan bibir mungilnya 1 cm.
“Oke, gue jawab pertanyaan loe. Tapi satu aja ya, harga berlian gue 575.000.000,00.”
Nien yang sedang asyik berkutat dengan Kahlil Gibran pujangga favoritnya tersentak kaget.

“Ha…?! 575.000.000,00 hanya untuk sebuah berlian? Bayangkan, uang segitu banyak, bisa buat beli ratusan buku Kahlil Gibran.” Nien mengerutkan keningnya.
“Dari pada 575.000.000,00 buat berlian atau Kahlil Gibran, mending buat beli bola.” Si tomboy yang gibol tersenyum puas, di sertai dengan sorak sorai temannya .
“Huuu… huuuuu…”

Alexa yang tajir and manis, Chintia yang super cerewet namun cerdas, Nien sang puitis, dan Lunnar yang gibol banget, menurut mereka perbedaan itu bukan menjadi permasalahan, tapi bagi mereka perbedaan menjadi kebahagiaan dan warna-warna tersendiri dalam kehidupan mereka.

Bel berbunyi. Kantin yang semula padat penduduk kini sepi pengunjung. Gank Style yang tadinya asyik ngobrol segera meluncur menuju kelas mereka. Waktunya Al-Qur’an Hadits, pelajaran yang paling di takuti oleh Gank Style.
“Lagi lagi Pak Ishaq, guru aneh dan nyebelin.” Batin Alexa jengkel.
“Asssalamu’alaikum”

Semua mata terbelalak. Sebagian murid ada yang mengucek ucek matanya seolah memastikan. Suasana pun hening. Tak ada seorang pun yang menjawab salam itu.
“Assalamu’alaikum” salam itu terulang kembali oleh sosok pria berpeci. Semua murid masih bingung. “Selamat pagi anak-anak. Perkenalkan, saya pak Ahkam guru baru yang akan menggantikan pak Ishaq beberapa hari ini.”

Semua murid mengangguk angguk mengerti. Lalu setelah basa basi sebentar, pak Ahkam melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Semua mata masih terpana. Mereka kagum akan ketampanannya, kesopanannya, serta kewibawaannya. Suasana menjadi hening ketika suara merdu Pak Ahkam melantunkan beberapa ayat suci Al-Qur’an. Burung-burung dan pucuk- pucuk dedaunan seolah ikut hanyut dalam keheningan lantunan ayat-ayat nan suci itu; bagaikan masuk ke seluruh aliran darah meruntuhkan dinding-dinding kesombongan dan kecongkakan. Alexa tak mampu lagi menahan air matanya.

Tanpa terasa jarum jam menunjukkan pukul 08.00. “صدق الله العظيم” Kalimat itu mengakhiri pertemuan perdana Pak Ahkam dengan anak-anak didiknya. Sosok itu pun menghilang dari balik pintu. Satu menit kemudian tangisan Alexa beserta Gank Style meledak histeris entah apa sebab musababnya. Murid-murid yang lain hanya melongo, menyaksikan kejadian langkah itu.
***

Matahari belum terlalu tinggi, ketika Gank Style seperti biasa pergi ke rumah Alexa untuk melihat koleksi berlian yang ia punya. Mereka juga berdandan khas mereka sendiri. Nien dengan sweater manis. Chintia dengan blus warna putih. Lunnar dengan gaya khasnya, kaos sepak bola dan celana pendek selalu menemani hari-harinya.

“Tok… tok… tok…” Chintia mengetuk pintu depan rumah Alexa. Sambil menunggu Alexa untuk segera membuka pintu, Chintia bertanya pada dirinya sendiri.
“Nanti Alexa pake’ baju apa yach ? ”
“Pasti baju baru yang mahal-mahal dech! ” sahut Nien yang dari tadi mengusap-usap buku Kahlil Gibran yang baru saja jatuh.

“And gaul pastinya.” lanjut Chintia.
“Ya iya lah…! Kita kan Gank Style. Ga’ pernah ketinggalan zaman.” tambah lunar.
“Tok… tok… tok…” Tangan Chintia tanpa malas mengetuk ketuk pintu. Batin Chintia akhirnya jengkel juga.
“Alexaaa…! Bukain dong.” Chintia dan Lunnar memanggil Alexa.
Tiba tiba pintu terbuka. Seorang gadis anggun dengan senyum lebarnya yang manis berdiri tepat di ambang pintu.
Ya!!! Itu Alexa!

Dia tampak lebih anggun dengan balutan busana muslim yang menutup rapat aurat yang selalu diumbarnya.
“Haa…!?” Nien, Lunnar dan Chintia berteriak hampir bersamaan.
“Assalamu’alaikum.” Alexa mengucapkan salam. Tapi Lunnar masih melongo. Nien masih mengucek-ucek matanya. Dan Chintia tak berbicara sepatah kata pun.
“Assalamu’alaikum.”

Alexa menunggu jawaban dari teman temannya. Alexa pun mengingatkan mereka.
“Hey...! jawab salam itu hukumnya wajib loh!” Bibir mereka mulai terbuka.
“Wa...’a...la...i...kumm... ssa...lam ”. Mereka semua menjawab salam Alexa meskipun dengan terbata bata.
“Elo kok berubah banget sih?” Tanya Nien sambil garuk garuk kepala.
“Jangan jangan elo berubah 100% gara-gara guru baru itu? yang namanya!?”

Mereka bertiga berpikir keras.
“Pak Ahkaaam!!!” teriak Nien dan kawan-kawan serentak.
“Astaghfirullah, kalian jangan su’udhon gitu dong. Gue cuma ingin menutup aurat. Bukankah menutup aurat itu kewajiban bagi setiap ummat Rasulullah? Dan ini adalah perintah Allah kan?” Alexa bertausiyah di depan teman temannya.

“Tapi kok nggak dari dulu sih berubahnya?” Tanya Chintia dengan muka nano-nano; asam manis asin.
“Seharusnya sih pengen cepet-cepet. Tapi gue masih ragu. Tapi setelah gue coba ternyata wanita lebih anggun jika menutup auratnya serta mengubah perilakunya menjadi orang yang sholihah.” terang Alexa. Kawan-kawannya mengangguk seakan mengerti.

“Oh ya, masuk dulu yuk ....! ”
Alexa mempersilahkan teman-temannya masuk ke dalam rumah mewahnya. Mata ketiga gadis itu terbelalak lagi ketika melihat suasana rumah Alexa yang berubah 90 drajat. Berbeda sekali dengan seminggu lalu ketika mereka bertandang.
Dulu di setiap sudut rumah lukisan-lukisan karya pelukis ternama terpampang. Tapi sekarang, lafal-lafal kaligrafi menghiasi seluruh sudut rumah Alexa.

Mungkin bukan hanya penampilan Alexa, rumah Alexa ataupun sikap Alexa yang berubah. Tapi hati Alexa juga. Lunar merenungi segala perbuatannya. Ia teringat kejadian tiga minggu yang lalu. Kejadian yang membuatnya merasa sangat bersalah, yaitu ketika Ia melempar bola tepat di kepala Pak Ishaq lantaran Lunar di hukum karena tidak mengerjakan PR.
Hati ketiga gadis itu luluh lantah, mereka ingin merubah diri mereka masing-masing agar menjadi lebih baik.
***

Keesokan harinya.
Jarum jam telah menunjukkan pukul 06.30. Biasanya jam segini Gank Style udah nongkrong di kantin atau kalo nggak gitu, keisengan jadi kegiatan ekstrakulikuler mereka. Dan sudah menjadi rutinitas bagi Gank Style…! Jam-jam masuk sekolah adalah saat-saat tebar pesona. Para murid seperti biasa berjajar dan berbaris menunggu Gank terpopuler itu. Sekedar menghilangkan bosan atau sekadar pengen tau apa yang bakal dilakukan Gank Style. Cowok cowok juga menunggu-nunggu Gank Style lewat tepat di hadapannya. Mereka menuturkan, para anggota Gank Style yang cantik-cantik dan sexy mampu mencuci mata sampai puas.
Suara tapak kaki mulai mendekat. Suara itu makin keras. Semua murid pasang mata. Mereka udah yakin kalon ini suara tapak kaki dari 4 gadis Gank Style. Murid-murid terbelalak. Ada yang garuk-garuk kepala, geleng-geleng kepala, mengelus dada bahkan ada yang sempat sempatnya jatuh pingsan.

Gank Style yang biasanya berpakaian ketat nan sexy kini telah terbalut dengan busana muslim. Kini Gank Style telah berganti menjadi Gank Piety .
Subhanallah...**

Lamongan, 2008

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar