Kamis, 05 Agustus 2010

Spirit Revitalisasi Dalam Mengungkap Teks

Agus Sulton
http://www.radarmojokerto.co.id/

/1/
Kepulauan nusantara sejak kurun waktu yang lampau memiliki beragam sejarah peradaban dan peninggalan. Masing-masing daerah mempunyai ciri khas dalam bahasa dan jenis aksaranya. Lewat berbagai temuan dan analisis isi manuskrip diberbagai daerah di nusantara akhirnya dapat diketahui bahwa setiap daerah mempunyai kekayaan intelektual dalam berbagai dasar ilmu. Kekayaan inilah yang menarik perhatian para penjajah sumber budaya untuk memburu manuskrip di pelosok-pelosok nusantara. Tujuannya tidak lain adalah untuk lebih mengetahui adat istiadat dan mempelajari budaya nusantara masa lampau guna memperluas wilayah jajahan dan akhirnya pengakuan hak paten.

Manuskrip itu merupakan salah satu peninggalan masa lalu dalam bentuk tertulis yang diturunkan secara turun temurun—-sejak dulu sampai sekarang ini. Penulisannya menggunakan tulis tangan di atas kertas, daun lontar, bambu, kayu, batang tebu dan sebagainya. Sebagian besar manuskrip tersebut tersimpan di perpustakaan atau meseum, baik di dalam negeri ataupun di luar negeri, bahkan beberapa manuskrip masih banyak yang disimpan oleh masyarakat sebagai koleksi pribadi.

Dalam pengkajian lebih lanjut, karya tulis nenek moyang kita itu—-diindikasikan banyak mengandung informasi yang berlimpah. Isi manuskrip tidak hanya sebatas pada kesusastraan, tetapi menyangkut berbagai bidang seperti: pengobatan, hukum adat istiadat, mitologi, tauhid, silsilah (keturunan raja, tariqat, keluarga), primbon, dan sebagainya. Siti Chamamah Soeratna, dalam Filologi Sebagai Pengungkap Orisionalitas dan Transformasi Produk Budaya (2003) mengatakan, secara teoritis, naskah klasik menyimpan berbagai informasi yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan sesuai dengan kandungan informasi yang dibawanya seperti sastra, sejarah, pengobatan, adat istiadat, agama, dan sebagainya. Oleh sebab itu, para ahli dari beberapa disiplin ilmu setidaknya bisa menjadikan manuskrip sebagai data untuk menggali suatu informasi. Para sejarawan misalnya sudah lama memanfaatkan sejarah babad sebagai bagian bukti otentik dalam mengetahui hari jadi sebuah daerah atau kota.

Ada banyak hal yang lebih berguna apabila merefleksikan kembali ke masa lalu lewat manuskrip. Bisa jadi diperlukan untuk menaklukan dunia hiperrealitas sebagai dampak kekeliruan zaman modern. Atas dasar itulah manuskrip perlu untuk digali sebagai jembatan penghubung masa lampau dengan masa sekarang. Manuskrip itu sendiri adalah saksi sejarah yang terjadi pada zamannya. Hal ini, harus diperlakukan seadil-adilnya jika memang identitas suatu bangsa berkeinginan menjadi bangsa yang hebat.

/2/
Dalam perkembangannya, aspek sejarah ini berkaitan dengan aspek sosial, sehingga ajaran nilai budi pekerti sebagaian mendominasi dalam menyampaikan gagasan atau amanat dari berbagai aspek kehidupan. Seperti yang diungkapkan dari beberapa hasil penelitian terhadap manuskrip kuno oleh para filolog Indonesia dan dunia pada sebagian naskah Nusantara. Karya-karya yang ditulis orang pendahulu kita sangat kaya dengan aspek-aspek nilai instrumental—dengan memiskinkan unsur hiburan, walaupun ada nilai hiburan—itupun bukan dominasi primer, bahkan bisa dijadikan jembatan untuk melemahkan pemikiran si pembaca yang dikemas dalam bentuk cerita hiburan. Karena tulisan orang masa lampau bisa jadi sebuah pesan ideologi untuk mempengarui masyarakat—yang pada saat itu mudah untuk terprofokasi, termasuk metode dalam penyabaran agama Islam yang di dalam ajarannya sarat berbagai lukisan kehidupan, buah pikiran, tuntunan, nasehat dan sebagainya.

Sikap-sikap itulah yang dijadikan sebagai tonggak umat manusia sejak dulu sampai sekarang—untuk diterima dalam kehidupan bermasyarakat, yaitu dalam setiap tindakan manusia harus mempertimbangkan baik dan buruknya suatu tindakan, serta tidak melanggar etika dan norma yang berlaku dilingkungan sekitarnya. Sikap ini dinamakan dengan budi pekerti. Budi pekerti merupakan landasan moral bagi manusia dalam menapaki hidup.

Salah satu manuskrip yang mengajarkan nilai budi pererti adalah Syair Kanjeng Nabi yang terdiri dari 26 halaman bolak-balik ditulis dengan huruf Arab (pegon) berharakat, berbentuk syair. Manuskrip tersebut tersimpan di perpustakaan pribadi Agus Sulton bernomor AS. Ar. 12. Diduga naskah ini terdiri atas berbagai macam bahasa, ada bahasa Sunda, bahasa Makasar, bahasa Bugis, dan bahasa Aceh dengan nama Nabi Meucuko.

Manuskrip Syair Kanjeng Nabi secara umum berisi tentang Nabi Muhammad dalam peristiwa dicukur oleh malaikat Jibril atas dasar perintah Tuhan. Jibril turun ke bumi dengan membawa daun kastuba dan diantar oleh 20.000 malaikat. Daun itu akan dipakai sebagai topi Nabi Muhammad setelah dicukur.

Dari sudut pandang lain, kandungan teks syair ini juga menyimpan khasiat doa yang berjumlah 28 macam. Serta menggambarkan kehidupan Nabi Muhammad, yaitu kehidupan di antara masyarakat Jahiliyah yang berperan sebagai manyampai wahyu kepada umatnya. Dalam hal ini, memberitahukan manakah yang baik dan yang buruk, yang bermanfaat dan mudharat dan mana yang halal dan yang haram.

Seperti yang terdapat dalam kutipan teks Syair Kanjeng Nabi berikut:
aja kasi kufur ing Allah jangan sampai kufur kepada Allah
lan muga-muga Allah nulungi dan semoga Allah membantu
ing wong kang gelek maca kepada orang yang sering membaca (syair)

Sedikit ungkapan teks syair tersebut merupakan peringatan bahwa dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun, kita harus taat kepada Allah dan bersyukur. Kekuatan yang paling tinggi hanyalah kekuatan dari Allah. Itulah sebabnya, Allah akan memberikan kemudahan (membantu) bagi manusia yang tetap menjalankan pada ajaran Islam (teks dalam syair) dan menjauhi dari segala larangan-Nya.

Seiring dengan itu, ungkapan nilai teks Syair Kanjeng Nabi bisa juga di jadikan alternatif atau pedoman dalam kehidupan berkepribadian budi pekerti atau bisa jadi sebagai alat pengendali, dalam arti untuk membersihkan diri dari sifat-sifat tercela dan kufur kepada Allah. Orang yang berbudi pekerti secara tidak langsung akan dapat terhindar dari sifat-sifat tercela seperti rasa dengki dan iri hati.

Kombinasi sinergis antara nilai-nilai budi pekerti dan manuskrip lama merupakan suatu muatan intensitas dalam jati diri suatu masyarakat atau bangsa sebagai revitalisasi dalam mengungkap teks manuskrip sehingga karakter seseorang bisa dijadikan nilai dasar perilaku yang menjadi acuan tata nilai interaksi antar manusia. Secara universal karakter dideskripsikan sebagai nilai kemanusiaan yang lebih tinggi. Untuk itu, nilai budi pekerti merupakan dasar pengetahuan yang perlu dipelajari dan dilaksanakan. Dari situlah nilai budi pekerti akan tetap teraktualisasi dalam kehidupan seseorang yang tercermin dalam sikap dan perbuatan.

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar