Sabtu, 20 Desember 2008

Juanda? Mengapa Bukan Bandara Bung Tomo...

Rohman Budijanto
http://www.jawapos.com/

NAMA bandara di Indonesia hampir selalu menjadi penanda khas daerah. Banyak namanya dipilih dari tokoh-tokoh terkemuka daerah itu. Beberapa contoh bisa disebut. Di Makassar, Bandara Hasanuddin. Di Ambon, Bandara Pattimura. Di Bandung, Husein Sastranegara. Di Bogor, Bandara Atang Sanjaya. Di Batam, Bandara Hang Nadim. Di Banda Aceh, Bandara Sultan Iskandar Muda. Di Lhok Seumawe, Bandara Malikus Saleh. Di Denpasar, Bandara Ngurah Rai. Di Manado, Bandara Sam Ratulangi. Di Banjarmasin, Syamsuddin Noor. Di Palembang, Bandara Sultan Mahmud Baharuddin. Di Palangkaraya, Bandara Tjilik Riwut. Di Kupang, Bandara El Tari.

Memang, tak semua daerah menamai bandara dengan nama tokoh setempat. Tetapi, tetap mencerminkan kekhasan daerah itu. Padang menamakan pelabuhan udaranya Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Di Mataram bernama Selaparang karena dulu ada Kerajaan Selaparang di Lombok. Ada juga yang nama tempat, seperti Bandara Sentani di Jayapura.

Yang agak aneh adalah nama bandara di Medan, Polonia. Kalau dicari-cari di internet, Polonia adalah nama Latin untuk Polandia. Kabarnya, dulu ada orang Polandia, Baron Michalsky, mendapatkan konsesi penanaman tembakau dari Kolonial Belanda pada 1872. Daerah konsesi tembakau itulah kemudian dia namakan Polonia untuk mengenang negeri kelahirannya. Ternyata, nama bandara di Medan tetap terkait nama tempat bandara dibangun, daerah Polonia.

Kalau bandara daerah menamakan dengan nama-nama tokoh atau ikon khas setempat, makanya pas ketika nama bandara internasional di Jakarta juga ''tokoh nasional'', yakni Soekarno-Hatta. Status bandara itu memang bukan bandara ''daerah'', tapi bandara ''pusat''. Karena itu, bandara tersebut dinamai dengan dua bapak bangsa tersebut. Tapi ingat, sebelum pindah ke Cengkareng, dulu namanya juga tokoh setempat, yakni Halim Perdanakusumah.

Yang agak berbeda adalah bandara di Surabaya, Juanda. Sebenarnya wilayah tempat dibangun bandara itu bukan termasuk Surabaya, tetapi di Kecamatan Sedati, Sidoarjo. Tapi, sudahlah. Untuk memudahkan, memang lebih ''pantas'' disebut Bandara Juanda di Surabaya. Bukan Bandara Juanda di Sidoarjo. ''Merek'' Sidoarjo memang masih kalah moncer dibandingkan Surabaya. (Kebiasaan ini kerap ditiru pemasang iklan mini untuk jual rumah. Rumah di Sidoarjo minta dipasang di bawah kop Surabaya!)

Bandara Juanda tidak sendirian ''tak mengakui'' wilayah tempat berdirinya. Bandara Ngurah Rai juga begitu. Selalu disebut Bandara Ngurah Rai, Denpasar. Padahal, tempatnya di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung.

Tapi, bukan itu yang paling menarik di sini. Nama ''Juanda'' itu sendiri ternyata tak terlalu berkaitan dengan Surabaya. Tapi, jasa tokoh kelahiran Tasikmalaya untuk bangsa ini memang tak diragukan. Insinyur Djuanda Kartawidjaja (1911-1963) adalah perdana menteri terakhir (kesebelas) pada era Orde Lama. Karya paling topnya adalah Deklarasi Djuanda, yakni menyatakan perairan antarpulau di Indonesia termasuk kedaulatan RI. Deklarasi itu secara hukum menyatukan wilayah RI karena laut tak lagi dianggap wilayah bebas.

Mengapa nama Djuanda diabadikan sebagai nama bandara di Surabaya? Tentu, bukan karena di Tasikmalaya belum ada bandara. Kabarnya, dia termasuk paling berjasa mewujudkan bandara di Surabaya itu. Seperti diketahui, bandara sipil sekarang ini merupakan pengembangan dari Pangkalan Udara TNI-AL. Boleh jadi karena jasanya di bidang kelautan itu juga menjadi pertimbangan mengabadikan Djuanda sebagai nama bandara di Surabaya.

Karena namanya terlalu nasional itulah, Djuanda sebenarnya ''terlalu besar'' menjadi nama bandara di Surabaya. Apalagi, banyak sekali tokoh asal Surabaya atau Jawa Timur yang tak kalah pantas menjadi penanda bandara ini. Misalnya, Roeslan Abdulgani, dr Soetomo, W.R. Supratman, H.R. Muhammad, Mayjen Sungkono, Doel Arnowo, Gubernur Soeryo, Wali Kota Mustadjab, Cak Durasim, Markeso, Basman, dan, tentu saja, Bung Tomo. Tokoh-tokoh tersebut sudah meninggal sehingga kepahlawanannya tak bisa berubah. Kalau nama tokoh-tokoh itu dijadikan nama bandara, tentunya akan lebih mudah dikenali bahwa itu bandara di Surabaya.

Di antara nama-nama itu, yang paling cocok rasanya Bung Tomo. Bandara Bung Tomo. Sebab, pahlawan 10 November 1945 itu begitu luas dikenal masyarakat. Dia menjadi pahlawan rakyat. Secarik foto, Bung Tomo dengan pakaian pejuang sedang mengacung sambil memekik di bawah peneduh lorek (mirip payung penjual es krim itu), begitu menggugah. Teriakan ''Allahu Akbar!''-nya untuk mengobarkan semangat rakyat Surabaya seakan menjadi ''suara imajiner'' mengiringi foto itu. Rakyat sudah mengagumi Bung Tomo sebagai pahlawan sejak momen itu. Sentimen politik penguasa Orde Lama dan Orde Baru tak melunturkan kepahlawanannya. Keterlambatan 63 tahun untuk mengakui kepahlawanannya tak menyuramkan pamornya.

Bagaimana Djuanda? Tentu jasanya tak bisa kita lupakan. Kalaupun namanya tak jadi nama bandara di Surabaya, dia masih diabadikan untuk nama waduk di Purwakarta (Jawa Barat), universitas di Bogor, taman hutan raya di Bandung Utara, dan, tentu saja, banyak nama jalan di berbagai kota.

Alangkah ''Surabaya''-nya seandainya nama Bandara Juanda diganti dengan Bandara Bung Tomo. Merdeka! (roy@jawapos.co.id)

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar