Minggu, 19 Oktober 2008

BELAJAR MENULIS DARI KURNIA EFFENDI*

Sutejo

Dalam laporan gagas utama Mata Baca, edisi September 2005 (hal. 10-11), diungkapkan beberapa pengalaman yang kemudian menjadi tips menarik seorang cerpenis muda Indonesia yang sangat handal. Ia adalah Kurnia Effendi, yang lahir di Tegal Jawa Tengah 20 Oktober 1960. Berikut merupakan tips menarik itu: (a) membuat 10 file sekaligus untuk 10 calon cerpennya, (b) terinspirasi indera visual kemudian menyusur ke audio, (c) kala mood hilang melakukan kegiatan rutin atau mengerjakan sesuatu yang kita suka, (d) disiplin dalam menulis merupakan keharusan tetapi ingat jangan melakukan diri kita seperti robot, dan (e) jika naskah ditolak kita perlu arif menerimanya, anggap cerpen itu tidak cocok untuk media yang bersangkutan.

Bandingkan kemudian hal ini dengan apa yang di-tips-kan Hamsad Rangkuti. Ia menyarankan pada kita begini (a) mulailah meninggalkan beberapa kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan menulis, (b) banyaklah membaca karena semakin banyak yang bisa kita peroleh, (c) dialog dan narasi akan datang susul-menyusul, begitu latar, tokoh dan peristiwa ditemukan. Bedakan kan? Memang menulis itu bersifat personal sebenarnya. Unik.

Nah, sekarang marilah kita berguru pada Kurnia Effendi. Pengalaman menarik yang dapat diambil dari teknik 10 file 10 judul adalah bisa jadi memang ketika menulis sebuah cerpen, sedang alur kreatif terjadi muncul ide baru, dan ketika menulis lagi, muncul ide lagi. Kalau yang ini wajar dan banyak terjadi. Tetapi pengalaman Kurnia ini menarik, buka file 10 nulis judul cerpen 10. Gak masalah! Coba tirukan aja, manakala Anda bisa melakukannya seperti itu berarti memang hal itu cocok buat Anda.

Masalahnya memang ide itu bisa muncul saling berkaitan. Ide yang satu melahirkan ide lainnya. Sebuah keniscayaan yang menarik untuk dicoba. Mungkin Anda terinspirasi tentang Perempuan Bersepatu Laras. Sekaligus, mungkin Anda akan memetik ide tentang Perempuan Berbibir Besi. Muncul lagi, misalnya (a) Perempuan Bertangan Besi, (b) Perempuan Penakluk, (c) Perempuan Bercadar, (d) Perempuan Bersenjata, (e) Perempuan Teroris, (f) Perempuan Bercelurit, dan (g) Perempuan Bertato. Ini hanyalah kemungkinan judul yang akan menjadi file judul Anda ketika berimajinasi tentang sosok perempuan-perempuan penakluk dalam berbagai ragamnya. Bukankah perempuan adalah inspirasi yang tak pernah habis? Dalam segala dimensi mereka seperti generator penggerak segala gerak kehidupan.

Ingat teknik menulis ATM (amati, tirukan, dan modifikasikan)! Hal ini juga berlaku pada proses kreatif bukan pada sekadar karya. Dengan demikian kemungkinan itu memang sangat mungkin terjadi. Sekarang saja, misalnya, saya punya ide tentang wanita yang begitu menggerakkan. Kita coba yang lain, maka secara spontan pula saya bisa buka file 10 dengan judul cerpen 10. Inilah kisahnya (a) file 1: Perempuan Gemini, (b) file 2: Perempuan Bercadar, (c) file 3: Perempuan Penambang, (d) file 4: Perempuan Bersarung Besi, (e) file 5: Perempuan Bertahi Lalat di Dada, (f) file 6: Ikal, (g) file 7: Mata Perempuan Leo, (h) file 8: Perempuan Tusuk Sate, (i) file 9: Perempuan Helder, dan (j) file 10: Perempuanku Tanpa Kelamin. Mudahkah?

Persoalannya, judul-judul itu akan menari-nari dengan sub-ide pengembangan yang bervariasi pula. Mungkin benar awalnya seorang perempuan, tetapi dalam perjalanan ide yang beranak bisa jadi menyuguhkan ragam perempuan, dan itu akan menjadi anak-anak ide yang tentu harus difasilitasi oleh “rahim” yang sama. Bukankah kita lahir dari rahim yang sama bedanya adalah rumah sakitnya? Karena itu, jangan kuatir terhadap pengalaman empirik Kurnia Effendi yang mampu menulis ide dan judul sekali duduk 10 buah. Ini mengingatkan akan pentingnya (a) membuat daftar ide, (b) daftar judul, dan (c) daftar peristiwa.

Kepekaan masing-masing indera seorang penulis memang berbeda, dan kalau kita belajar dari kasus Kurnia Effendi ini yang mencontohkan kasus tsunami di Aceh. “Saya terinspirasi tsunami dari perasaan seorang anak yang ditinggal pergi ayah-putus-asanya.” Kemudian dia spontan teringat lagu Leo Kristi yang berjudul Laut Lepas Kita Pergi. Trans-inderawi ini biasa. Tergantung kecenderungan sensitivitas masing-masing dan itulah akan membukakan pintu ide, yang kemudian memancing pada ide lanjutannya. Bisa jadi, orang hanya mencium bau parfum, misalnya, sudah terinspirasi beraneka ragam imaji yang mendorong untuk penuangan sebuah karya. Entah puisi, entah cerpen. Semuanya tergantung pada ketersediaan “stok” imajinasi yang mengantarkan di pintu ruang cerpen atau karya lainnya.

Belajar dari Kurnia Efendi ini pintu masuk imajinasi adalah indera visual. Karena itu, bukalah lebar-lebar pandangan mata (bertaut mata hati) pada realita. Realita itu kemudian akan alirkan imaji-imaji indera lainnya. Sebuah kemolekan, misalnya, akan mengingatkan indera penciuman. Biasanya sensualitas berbalut dengan keharuman. Sekaligus mengingatkan imaji gerak karena liuk goda dalam langkah adalah daya tarik yang ditebarkan oleh si sensualis. Begitu seterusnya.

Ketiga, perlunya kita tak perlu memaksa ketika mood hilang. Pesan menarik Kurnia Effendi adalah perlunya kita mengisi dengan kegiatan lain, boleh rutin atau hobi kesukaan yang akan menyegarkan. Dalam pengalaman orang lain, disinggung juga, kemungkinan mood hilang karena terbatasnya material. Jika ini yang terjadi, dapat dipecahkan dengan membaca tema-tema yang sama. Tetapi jika ini pun tak mempan maka saran Kurnia ini menarik menjadi pilihannya. Sebab, mood sebagaimana diungkapkan Budi Darma adalah ruh keterbiusan maka ketika keterbiusan hilang mau tidak mau gerak persalinan pun jadi terhambat. Gak usah tegang, gak usah bimbang. Tinggalkan dengan melakukan aktivitas pemancing macam membaca dan berenung.

Keempat, untuk mewujudkan apa pun membutuhkan disiplin tinggi, demikian juga dengan kegiatan menulis. Saran Kurnia tentunya di tips yang ini adalah penting disiplin, baik waktu, masalah, maupun hal lainnya. Untuk apa? Sekali lagi untuk (a) melatih memanaj waktu, (b) bertanggung jawab, (c) membangun etos, dan (d) melatih kesadaran. Bidang apa pun, khusus di bidang bisnis, misalnya, disiplin merupakan penyangga dasar. Jika tidak korporasi bisnis bisa boboh. Jika kita analogkan menulis sebagai bisnis korporet maka kedisiplinan tinggi akan menjadi taruhannya.

Terakhir, tentang penolakan naskah. Betul, tak usah tersinggung karena hal itu merupakan hal wajar. Semua penulis pernah ditolah. Pahami saja bahwa hal itu tidak cocok dengan style yang mereka (redaktur budaya) pegang. Simpan, baca, edit, dan bila perlu lemparkan ke media yang lain. Hal ini sebagai strategi karena --kadang—berkaitan dengan aktualitas. Sebuah godaan fakta yang menjadi imajinasi. Budi Darma, misalnya, pernah menulis Pilot Bejo ketika realita sosial lagi hangat disoroti kasus jatuhnya Adam Air.

Sekarang, lakukanlah sebagian tips boleh, semua juga boleh. Ingat, hal itu bersifat individual, karena itu, jangan dipaksakan! Luwes mengalir seperti alir air adalah resep alami kepenulisan. Bukankah bawah sadar menggerakkan hidup kita sebesar 88 persennya? Demikian tentu dunia kepenulisan ini.***

*) Pernah dimuat di Ponorogo Pos

Tidak ada komentar:

A Khoirul Anam A Qorib Hidayatullah A Rodhi Murtadho A. Yusrianto Elga A. Zakky Zulhazmi A.S. Laksana Aang Fatihul Islam Aba Mardjani Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Ruskhan Abdul Hadi W. M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Muis Abdul Wachid BS Abdullah Khusairi Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Abu Salman Acep Iwan Saidi Achmad Farid Tuasikal Adek Alwi Adi Marsiela Adian Husaini Adib Muttaqin Asfar Adji Subela Afandi Sido Afriza Hanifa Afrizal Malna Ageng Wuri R. A. Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Bing Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wibowo Agus Wirawan Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahm Soleh Ahmad Asyhar Ahmad Farid Yahya Ahmad Fuadi Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Musthofa Haroen Ahmad Rofiq Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Aini Aviena Violeta Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Al Azhar Riau Al-Fairish Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alfian Zainal Aliansyah Alimuddin Almania Rohmah Alunk Estohank Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anata Siregar Andi Sutisno Andy Riza Hidayat Anies Baswedan Anindita S Thayf Anis Ceha Anis Faridatur Rofiah Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Anton Kurnia Ari Hidayat Ari Kristianawati Arie MP Tamba Arief Junianto Aris Kurniawan Arti Bumi Intaran Arul Arista AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Ayu Purwaningsih Babe Derwan Bakdi Soemanto Balada Bale Aksara Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bayu Dwi Mardana Bellanissa Zoditama Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bokor Hutasuhut Brunel University London BSW Adjikoesoemo Budaya Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiawan Dwi Santoso Bur Rasuanto Burhanuddin Bella Bustan Basir Maras Catatan Catullus CB. Ismulyadi Cerbung Cerita Rakyat Cerpen Chavchay Syaifullah Cikie Wahab Cunong Nunuk Suraja D Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Dahlia Rasyad Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darman Djamaluddin Darman Moenir Dasman Djamaluddin David Krisna Alka Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Denny JA Denny Mizhar Desi Sommalia Gustina Dewi Anggraeni Dharma Setyawan Dian Hartati Didi Arsandi Dina Oktaviani Dipo Handoko Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodi Chandra Dodiek Adyttya Dwiwanto Dody Kristianto Donny Anggoro Dony P. Herwanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dwicipta Edy A Effendi Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Ellyzan Katan Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Endah Imawati Eni Suryanti Eny Rose Eriyandi Budiman Eriyanti Erwin Edhi Prasetya Erwin Setia Esai Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fadly Rahman Fahrudin Nasrulloh Faizah Sirajuddin Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fakhrunnas M.A. Jabbar Fanny Chotimah Fariz al-Nizar Fariz Alneizar Faruk HT Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fatimah Wahyu Sundari Fauzan Santa Fazabinal Alim Festival Sastra Gresik Fikri MS Fiksi Mini Fransisca Dewi Ria Utari Franz Kafka Fuad Anshori Furqon Abdi Fuska Sani Evani Gendhotwukir Gendut Riyanto Gerson Poyk Gita Pratama Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gus Noy H.H. Tokoro Hadi Napster Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hang Kafrawi Hani Pudjiarti Hanna Fransisca Hardi Hamzah Hardjono WS Haris del Hakim Haris Priyatna Harris Maulana Hary B. Kori'un Hasan Al Banna Hasan Junus Hasbullah Said Hasnan Bachtiar HE. Benyamine Heidi Arbuckle Helmi Y Haska Helvy Tiana Rosa Hendra Junaedi Hendri Nova Herdoni Syafriansyah Heri Kurniawan Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermawan Aksan Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Holy Adib Humaidiy AS Husni Anshori I Nyoman Darma Putra I Nyoman Tingkat I Wayan Artika Ibnu Wahyudi Ida Farida Ignas Kleden Ilham Khoiri Imam Cahyono Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Tranggono Indrian Koto Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Isma Swastiningrum Ismi Wahid Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gunadi Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iwank J.S. Badudu Janoary M Wibowo Javed Paul Syatha JILFest 2008 JJ. Kusni Jodhi Yudono Joko Novianto Bp Joko Pinurbo Jones Gultom Jual Buku Paket Hemat Jusuf AN Kadek Suartaya Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Kedung Darma Romansha Kenedi Nurhan Khaerudin Kurniawan Khaerul Anwar Ki Sugito Ha Es Kirana Kejora Komunitas Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kunthi Hastorini Kuntowijoyo Kurie Suditomo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswinarto La Ode Rabbani Lathifa Akmaliyah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Leon Agusta Lily Siti Multatuliana Lily Yulianti Farid Lina Kelana Liza Wahyuninto Lona Olavia Lugiena Dé M Fadjroel Rachman M Farid W Makkulau M Syakir M. Dawam Rahardjo M. Faizi M. Mustafied M. Raudah Jambak M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M.Th. Krishdiana Putri Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maklumat Sastra Profetik Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria D. Andriana Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Amiruddin Maryati Marzuzak SY Mashuri Maulana Syamsuri Media: Crayon on Paper Mega Vristian MG. Sungatno Misbahus Surur Mofik el-abrar Moh. Amir Sutaarga Moh. Ghufron Cholid Mohammad Hatta Mohammad Kh. Azad Mohammad Takdir Ilahi Much. Khoiri Muhamad Taslim Dalma Muhammad Rain Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhammadun A.S Muhidin M Dahlan Mujtahid Mulyawan Karim Musa Ismail Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W Hasyim N Teguh Prasetyo N. Mursidi Nadhi Kiara Zifen Nana Riskhi Susanti Nanang Suryadi Naskah Teater Nasrulloh Habibi Neva Tuhella Nietzsche Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Nova Christina Novelet Nunung Nurdiah Nur Wachid Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nurman Hartono Nuryana Asmaudi Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Oky Sanjaya Oyos Saroso HN P Ari Subagyo Pagelaran Musim Tandur Pamusuk Eneste Panji Satrio PDS H.B. Jassin Penerbit dan Toko Buku PUstaka puJAngga Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringadi AS Pringgo HR Prosa Puisi Puji Santosa Purnawan Andra PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Satria Kusuma Putu Wijaya R Masri Sareb Putra R. Adhi Kusumaputra R. Timur Budi Raja R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmi Hattani Raja Ali Haji Raju Febrian Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Dira J Rama Prabu Ramadhan KH Ramon Magsaysay Ramses Ohee Ratih Kumala Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ressa Novita Ressa Sagitariana Putri Ria Ristiana Dewi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Rida K Liamsi Rifka Sibarani Rilda A. Oe. Taneko Rilda A.Oe. Taneko Rimbun Natamarga Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Rita Zahara Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rohman Budijanto Rukardi S Yoga S. Jai S. Takdir Alisyahbana S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sajak Sajak Sebatang Lisong Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salman S. Yoga Salyaputra Samson Rambah Pasir Samsudin Adlawi Sanie B. Kuncoro Santy Novaria Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Nusantara Satmoko Budi Santoso Satriani Saut Poltak Tambunan Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) Selasih Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shadiqin Sudirman Shiny.ane el’poesya Shourisha Arashi Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindu Putra Siska Afriani Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Slamet Samsoerizal Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Solihin Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi Stevani Elisabeth Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudarmoko Sudirman HN Suhadi Mukhan Suharsono Sukar Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suriani Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri Syaripudin Zuhri Syifa Aulia Syu’bah Asa T.A. Sakti Tammalele Tan Lioe Ie Tasyriq Hifzhillah Taufik Abdullah Taufik Effendi Aria Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat TE. Priyono Teguh Winarsho AS Tenas Effendy Tengsoe Tjahjono Thayeb Loh Angen Theresia Purbandini Tia Setiadi Tias Tatanka Tito Sianipar Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari Topik Mulyana Tosa Poetra Tri Harun Syafii TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Uly Giznawati Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Uniawati Universitas Indonesia Usman Arrumy Usman D.Ganggang Utada Kamaru UU Hamidy Viddy AD Daery W.S. Rendra Wa Ode Wulan Ratna Wahib Muthalib Wahyudi Akmaliah Muhammad Wardjito Soeharso Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Weli Meinindartato Wicaksono Widodo DS Wina Karnie Wisran Hadi Wong Wing King Yan Maniani Yanti Mulatsih Yanuar Arifin Yasser Arafat Yaumu Roikha Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Ms Yudhistira ANM Massardi Yulianna Yurnaldi Yusi A. Pareanom Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusrizal KW Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zakki Amali Zakky Zulhazmi Zawawi Se Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zuarman Ahmad Zulfikar Akbar